Anda di halaman 1dari 30

HUKUM DAN ETIK

KEPERAWATAN
GERONTIK

ISS 2 TIK 8
6 Kode Etik Keperawatan
01 Tanggung jawab utama perawat

02 Perawat, individu dan anggta kelompok


masyarakat
03 Perawat dan pelaksana praktik Keperawatan

04
Perawat dan lingkungan masyarakat
05
Perawat dan sejawat
06
Perawat dan profesi keperawatan
Prinsip Legal Etik
Autonomy adalah pemberian kebebasan
kepada pasien untuk memilih dan
menentukan rencana kehidupannya
AUTONOMY sendiri.
Autonomy adalah komitmen terhadap
klien dalam mengambil keputusan
tentang semua aspek pelayanan. (Potter,
Perry ed.7 vol.1)
Tn A. berusia 75 thn, telah dirawat selama
2 bulan di RS karena gagal ginjal kronik,
CONTOH kondisinya dalam keadaan kurang baik
dan memang mengharuskannya tinggal
KASUS di RS.
Akan tetapi Tn. A mempunyai keinginanan
untuk dilakukan perawatan dirumah.
Dalam hal ini tenaga medis/perawat
harus menghargai keputusan Tn.A.
Benefience

CONTOH KASUS

Seorang pasien lansia,


Benefience adalah melakukan perempuan, usia 65 tahun,
tindakan yang menguntungkan yang sedang immobilisasi,
atau bermanfaat bagi pasien, untuk menghindari pasien
klien dan terjatuh dari tempat tidur
keluarga. (Kozier, 2010). perawat memasang plang bed.
Nilai yang direfleksikan dalam

praktik profesional ketika perawat

JUSTICE bekerja untuk terapi yang benar sesuai

hukum, standar praktik, dan keyakinan

yang benar untuk memperoleh kualitas

pelayanan kesehatan.
Dalam keperawatan di ruangan
penyakit bedah, sebelum operasi pasien
harus mendapatkan penjelasan tentang
Contoh persiapan pembedahan baik pasien di
ruang VIP maupun kelas III, apabila
kasus perawat hanya memberikan kesempatan
salah satunya maka melanggar prinsip
justice ini.
NON MALEFICIENCE (Tidak Merugikan)

Contoh : Ketika seorang pasien


Prinsip ini berarti tidak menyatakan kepada dokter secara tertulis
menolak untuk pemberian transfusi darah
menimbulkan bahaya / dan ketika itu terjadi perdarahan membuat
kondisi pasien semakin memburuk dan
cedera fisik dan dokter mengistrusikan kepada perawat
psikologis pada klien. agar diberikan transfusi darah. Akhirnya
transfusi darah diberikan karena tindakan
tersebut tidak merugikan pasien.
Veracity (Kejujuran)
Merupakan prinsip untuk menyampaikan
kebenaran kepada pasien
(Kozier,edisi 7, volum 1)

Contoh:
Seorang wanita lansia, Ny. M berusia 78 tahun
masuk rumah sakit dengan berbagai macam
fraktur karena kecelakaan mobil, suaminya
juga ada dalam kecelakaan tersebut dan
meninggal dunia. Ny. M selalu bertanya-tanya
tentang suaminya kepada perawat..
Maka dalam hal ini perawat harus mengatakan
hal yang sebenarnya kepada Ny.M.
Fidelity (Menepati Janji)
Merupakan prinsip yang dibutuhkan individu untuk menghargai
janji dan komitmennya terhadap orang lain dalam menyimpan
rahasia pasien .

(Etika dan Hukum Keperawatan, 2014)


Contoh:

Tn B. Berusia 80 tahun masuk rumah sakit 2 hari yang lalu dan


terdiagnosa DM tingkat 2. Tn B meminta perawat untuk
merahasiakan tentang penyakitnya.
Dalam hal ini perawat tidak boleh menceritakan penyakit
pasien pada orang yang tidak berkepentingan atau media lain,
baik diagnosa medis (DM, Carsioma dll) maupun diagnosa
keperawatan (Gangguan pertukaran gas, defisit nutrisi dll).
Maka perawat tidak boleh mengingkari janji tersebut.
Confidentiality (kerahasiaan)

• Kode Etik ANA (2001) menekankan menghormati martabat


manusia yang ditunjukkan dalam pekerjaan sehari-hari. Ini
termasuk menghormati privasi dan menjaga kerahasiaan

(L.Mauk, 2006)
Hukum federal yang dikenal dengan insurance
portability and accountability act of 1996 (HIPAA)
membuat aturan tentang perlindungan pribadi
terhadap informasi kesehatan personal pasien.

(Potter&perry,2010)
Contohnya penyebaran penyakit yang distigmatisasi secara sosial
yaitu AIDS , perawat tidak dapat menyalin rekam medik tanpa izin
klien. Anda tidak dapat membagi infronasi pelayanan kesehatan
termasuk hasil laboratorium, diagnosis, dan prognosis dengan
orang lain tanpa izin khusus dari klien, kecuali informasi tersebut
diperlukan dalam paya perawatan.
Accountability
CONTOH KASUS

Merupakan standar pasti yg


Perawat Bertangung jawab
mana seorang profesional
dapat di nilai dalam situasi
pada diri sendiri,klien,Sesama
yang tidak jelas atau Tanpa teman sejawat.
terkecuali
jika perawat salah memberi
(Etika dan hukum dosis obat kepada klien
keperawatan 2014) perawat dapat di gugat oleh
klien.
Hak pasien dalam
keperawatan gerontik
1. Assisted Suicide
(membantu bunuh diri )

Bunuh diri yang dibantu, juga dikenal sebagai s


ekarat yang dibantu, adalah bunuh diri yang dilaku
kan dengan bantuan orang lain. Istilah ini biasanya
merujuk pada bunuh diri yang dibantu dokter atau
penyedia layanan kesehatan lainnya.
kasus
Seorang wanita 60 tahun dari Amerika Serikat, 21 A
pril 2019 dirawat di rumah sakit dengan menggunak
an alat bantu pernafasan dan kehilangan kesadaran a
kibat pneumonia serta menderita penyakit komplika
si. Oleh karena tidak tega melihat penderitaan sang i
bu, maka anak nya meminta agar dokter menghentik
an pemakaian alat bantu pernafasan tersebut.
Lanjt..
Kasus permohonan ini kemudian dibawa ke pen
gadilan, dan pada pengadilan tingkat pertama pe
rmohonan sang anak pasien ditolak, namun pada
pengadilan banding permohonan anak dari pasie
n tersebut dikabulkan sehingga alat bantu pun di
lepaskan pada 31 Maret 2019.
Lanjt..
Pasca penghentian penggunaan alat bantu tsb,
pasien dapat bernapas spontan walaupun masi
h dalam keadaan koma. Dan baru sembilan tah
un kemudian, 12 Juni 2019, pasien tsb mening
gal akibat infeksi paru-paru (pneumonia).
2. Advance Directive
Dokumen tertulis dimana seseorang dengan jelas
menentukan bagaimana keputusan medis yang
mempengaruhi dirinya harus diambil jika dia
tidak mampu untuk melakukannya, atau untuk
mengizinkan orang tertentu membuat keputusan
tersebut untuk dirinya
3. Living will
Dokumen legal yang ditandatangi oleh pasien yang d
ilakukan dihadapan saksi, berisikan intruksi tentang
intervensi pelayanan kesehatan yang diinginkan dan
yang tidak diinginkan ketika pasien dalam kondisi te
rminal atau irreversible dan ia sudah tidak dapat ber
komunikasi dan menyampaikan tentang keinginanny
a mengenai perawatan kesehatan
Kasus
Seorang wanita berusia 63 tahun yang bernama Ny. T yan
g berada dalam keadaan mati serebral dimana terjadi kem
atian jaringan di otak besar sebagai akibat dari komplikasi
setelah menjalani operasi.Sebelum operasi Ny. T telah m
enandatangani dokumen Living Will Surat wasiat untuk
menunjukkan bahwa dia tidak ingin menggunakan alat pe
mbantu atau pendukung agar ia tetap hidup jika situasi bu
ruk terjadi.
Durable Power of Attorney
(Kuasa jaksa yang bertahan lama)

Sebuah dokumen hukum menunjuk


sesorang pengambil keputusan
alternative pada situasi pasien tidak
mampu mengambil keputusan sendiri.
Penggunaan kuasa yang lebih kuat
dengan pengacara dapat mengurangi
konflik antar anggota keluarga.

(Ellis&Hartley,2004).
Contoh kasus

Tuan A. Berusia 68 tahun dengan


penyakit terminal meminta
pengacaranya untuk membuatkan
suatu surat kuasa yang menunjuk
istrinya Nyonya S. menjadi
pengambil keputusan tentang
tindakan medis yang akan Tuan A.
jalani jika suatu waktu Tuan A. tidak
bisa
membuat keputusan lagi.
Kompetensi : Informen consent
•Kompetensi mengacu pada kejelasan dan ketepatan seseorang dalam
pengambilan keputusan. Kompetensi melekat dengan
aotomini,dimana aotunomi adalah hak untuk memilih, hak untuk
diberitahu,hak untuk menolak pengobatan dll. Kehilang kompetensi
karena gangguan memori atau fungsi densori berdampak siknifikan
kepada kemampuan seseorang untuk membuat keputusan sendiri.

• Informen consent berarti bahwa orang itu jelas memahami pilihan


yang di tawarkan untuk perawatan dirinya. Secara umum bentuk
persetujuan yang diberikan pasien kepada pihak tenaga kesehatan
yang malkukan tindakan medis dapat di bedakan menjadi 3 bentuk :
Persetujuan tertulis, Persetujuan lisan, persetujuan dengan isyarat
a. Persetujuan tertulis : Biasanya di perlukan pada tindakan medis
yang mengandung resiko besar, sebagai mana di tegaskan dalam
PerMenKes No.585/Men.Kes/Per/IX/1989 Pasal 3 ayat 1 yakni
setiap tindakan medis yang mengandung resiko yang cukup
besar, mengharuskan adanya keputusan tertulis, setelah
sebelumnya pihak pasien memperoleh pengetahuan yang adekuat
tentang perlunya tindakan medis dilakukan dan resikonya.
b. Persetujuan lisan : Biasanya di perlukan untuk tindakan medis
yang bersifat noninvasive dan tidak mengandung resiko tinggi,
yang di berikan oleh pihak pasien.
c. Persetujuan denga isyarat : di lakukan pasien dengan isyarat,
misalnya pasien yang akan di suntik atau di periksa tekanan
darahnya, langsung menyodorkan tanganya sebagai tanda
menyetujui tindakan yang akan di lakukan.
1.
Etika
Kesalahan
dalam Praktek
Dalam hal ini perawat tidak lepas dari satu atau dua
kesalahan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya yang cukup
untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan
pasien. Hal yang dapat dilakukan sesuai etis meliputi :
- Jujur mengakui kesalahan yang terjadi
secara netral dan objektif
- Mengambil langkah-langkah yang tepat
untuk memperbaiki situasi
- Meminta maaf atas kesalahan
- Memperbaiki kesalahan
- Mengevaluasi bagaimana mencegah
kesalahan tersebut di masa depan
2. Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan timbul
akibat situasi dari loyalitas dan
peluang bersaing.
contoh : konflik nilai antara sistem
dan nilai perawat, pasien, keluarga,
dan tim kesehatan lainnya.

(Mauk,2006)
Thank you

Anda mungkin juga menyukai