Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

AGREGAT ANAK USIA SEKOLAH


Pendekatan community as partner
Tujuan umum :
Untuk memberikan gambaran tentang
perilaku beresiko pada komunitas agregat
anak usia sekolah di kelurahan ……
termasuk upaya pencegahan dan
penanganannya melalui pendekatan proses
keperawatan komunitas
Tujuan khusus :
1. Mengidentifikasi permasalahan yang
dialami komunitas agregat anak usia
sekolah
2. Melakukan analisis dan sintesa data
komunitas agregat anak usia sekolah
3. Merumuskan 3 diagnosa
keperawatankomunitas agregat anak usia
sekolah
4 membuat perencanaan tindakan terkait
diagnosa keperawatan
5. Melakukan intervensi sesuai prioritas
terhadap komunitas agregat anak usia sekolah
6. Mengevaluasi tindakan intervensi terhadap
anak usia sekolah di institusi pendidikan
Pengkajian
Data inti komunitas sub sistem
Data inti komunitas :
1, Demografi : Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data
monografi SDN ………. Untuk usia 6-12 tahun = 110 siswa,
jummlah anak sekolah menurut jenis kelamin dan golongan
umur
2. Etnis : suku bangsa, budaya, tipe keluarga
3. Nilai, kepercayaan dan agama : Nilai dan kepercayaan yang
dianut oleh anak usia sekolah berkaitan dengan pergaulan,
agama yang dianut, fasilitas ibadah yang ada, adanya
organisasi keagamaan, kegiatan kegiatan keagamaan yang
dikerjakan oleh anak sekolah
Data subsystem : ( 8 subsystem )
1, Lingkungan fisik
Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia
sekolah,kebersihan lingkungan, aktifitas anak usia
sekolah di lingkungannya, data dikumpulkan
dengan Winshield survey dan observasi
Auskultasi : mendengarkan aktifitas yang dilakukan
anak usia sekolah dari guru kelas, kader UKS dan
kepala sekolah melalui wawancara
Angket : adanya kebiasaan pada lingkungan anak
usia sekolah yang kurang baik bagi
perkembangan anak usia sekolah
2. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus anak
usia sekolah, bentuk pelayanan kesehatan bila
ada, apakah terdapat pelayanan konseling bagi
anak usia sekolah melalui wawancara
3. Ekonomi :
Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis
pekerjaan orang tua siswa, jumlah uang jajan para
siswa melalui wawancara dan melihat data di staff
tata usaha sekolah
4. Keamanan dan transportasi
Keamanan : adanya satpam sekolah, petugas
penyeberang jalan
Trasportasi : Jenis transportasi yang dapat
digunakan anak usia sekolah, adanya bis sekolah
untuk layanan antar jemput siswa
5. Politik dan pemerintahan
Kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah
dan tata tertib sekolah yang harus dipatuhi seluruh
siswa
6. Komunikasi :
Komunikasi formal :Media komunikasi yang
digunakan oleh anak usia sekolah untuk
memperoleh informasi pengetahuan tentang
kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari pendidik
Komunikasi informal : komunikasi yang dilakukan
anak usia sekolah dengan guru dan orang tua,
peran guru dan orang tua dalam menyelesaikan
dan mencegah masalah anak sekolah,
keterlibatan guru dan orang tua dan lingkungan
dalam menyelesaikan masalah anak usia sekolah
7. Pendidikan
Tempat pembelajaran tentang kesehatan, jenis
kurikulum yang digunakan sekolah dan tingkat
pendidikan tenaga pengajar di sekolah
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia
sekolah, tempat sarana penyaluran bakat ( olah
raga dan seni ) pemanfaatannya,kapan waktu
penggunaan
Fungsi dan peran perawat CHN pada agregat
anak usia sekolah
Kolaborator
Kerja sama lintas program dengan lintas sektor dalam
membuat keputusan dan melakukan tindakan untuk
menyelesaikan masalah anak usia sekolah. Melakukan
kemitraan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama,
keluarga,guru,kepolisisan,psikolog, dokter, LSM dsb

Koordinator
Mengkoordinir pelaksanaan konferensi kasus sesuai kebutuhan
anak sekolah. Menetapkan penyedia pelayanan untuk anak
usia sekolah
Case finder
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang
terjadi pada agregat anak usia sekolah menggunakan
proses diagnostik untuk mengidentifikasi potensial kasus
penyakit dan resiko pada anak usia sekolah
Case manager
Mengidentifikasi kebutuhan anak usia sekolah,
merancang rencana perawatan untuk memenuhi
kebutuhan anak usia sekolah, mengawasi pelaksanaan
pelayanan dan mengevaluasi dampak pelayanan
Pendidik
Mengembangkan rencana pendidikan Kepada keluarga
dengan anak usia sekolah di masyarakat dan institusi
formal , memberikan pendidikan kesehatan sesuai
kebutuhan, mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan
Konselor
Membantu anak usia sekolah mengidentifikasi masalah
dan alternatif solusi, membantu anak usia sekolah
mengevaluasi efek solusi dan pemecahan masalah
Peneliti
Merancang riset terkait anak usia sekolah,
mengaplikasikan hasil riset pada anak usia sekolah,
mendessiminasikan hasil riset
Care giver
Mengkaji status kesehatan komunitas anak usia
sekolah, menetapkan diagnosa keperawatan,
merencanakan intervensi keperawatan, melaksanakan
rencana tindakan dan mengevaluasi hasil intervensi
Advocat/pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi
anak usia sekolah, menentukan kebutuhan
advokasi, menyampaikan kasus anak usia
sekolah terhadap pengambil keputusan,
mempersiapkan anak usia sekolah untuk mandiri
Analisis data
Data Masalah
1. Lingkungan fisik Defisit kebersihan
Adanya kebiasaan pada diri pada anak usia
lingkungan anak usia sekolah sekolah
yang kurang baik bagi
perkembangan anak yaitu orang
tua dan lingkungan anak yang
membiasakan tidak menggosok
gigi sebelum tidur sehingga
kebiasaan ini diikuti oleh anak
usia sekolah
- 80 % Kebiasaan anak usia Resiko kejadian karies gigi pada
sekolah memiliki kebiasaan agregat anak usia sekolah
jajan sembarangan dan
kebanyakan jenis jajan
adalah permen sebanyak
50 %, 40 % bermasalah pada
gigi
- Kebiasaan tidak menggosok
gigi sebelum tidur 75 %,
alasan tidak menggosok gigi
karena tidak disuruh oleh
orang tuanya
Komunikasi Resiko penyalahgunaan
Komunikasi formal :45% anak usia media cetak dan
sekolah mengetahui informasi dari elektronik pada anak usia
media televisi tentang menggosok sekolah yang tidak sesuai
gigi sebelum tidur dengan
Komunikasi informal : 50% anak perkembangannya
sekolah jarang diskusi dengan orang
tua untuk menyelesaikan
masalah,99% anak usia sekolah
menganggap perlu peran orang tua
mengatasi sekolah
Contoh diagnosis keprawatan
1. Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolahb/d
kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang
kurang baik
2. Resiko terjadinya karies gigi pada agregat anak usia
sekolah b/d kebiasaan anak usia sekolah tidak
menggosok gigi sebelum tidur sebesar 75 %, mayoritas
jenis jajanan anak usia sekolah adalah permen sebanyak
50 anak ( 45 % ), 45 murid yang bermasalah pada gigi
dengan persentase 37 % dan 49 % anak usia sekolah
beralasan tidak menggosok gigi karena tidak disuruh
oleh orang tuanya
3. Resiko penyalahgunaan media cetak dan
elektronik pada anak untuk memperoleh
informasi yang tidak sesuai dengan
perkembangannya b/d sumber informasi yang
digunakan anak untuk mengetahui informasi
tentang gosok gigi sebelum tidur bersumber dari
media khususnya televesi tentang iklan pasta
gigi sebesar 45 %
4. Ketidakefektifan komunikasi anak dengan
orangtua b/d jarang diskusi dengan orang tua
untuk menyelesaikan masalah sebesar 60 % dan
perlunya peran orang tua untuk mengatasi
masalah anak sebesar 90%
Perencanaan
Prioritas masalah
Langkah awal dalam melakukan perencanaan
adalah memprioritaskan diagnosis keperawatan
dengan menggunakan rangking dari semua
diagnosis yang telah ditetapkan. Tujuan dari
prioritas masalah , untuk mengetahui diagnosis
yang mana yang akan diselesaikan lebih dahulu
dengan masyarakat
Contoh prioritas diagnosis keperawatan
Diagnosa Pentingnya Perubahan Penyelesaian Total score
keperawatan penyelesaian positif untuk untuk
pada agregat masalah penyelesaian di peningkatan
anak usia 1 : rendah komunitas kualitas hidup
sekolah 2 : sedang 0 : tidak ada 0 : tidak ada
3 : tinggi 1 : rendah 1 : rendah
2 : sedang 2. Sedang
3 : Tinggi 5 : tinggi
Defisit 3 2 3 8
kebersihan diri
pada agregat
anak usia
sekolah
Resiko 3 3 3 9
terjadinya
karies gigi pada
agregat anak
usia sekolah
Resiko 2 1 1 4
penyalah
gunaan media
cetak dan
elektronik pada
anak usia
sekolah untuk
memperoleh
informasi yang
tidak sesuai
dengan
perkembangan
nya
Ketidakefektifa 2 1 2 5
n komunikasi
anak dengan
orang tua
Intervensi keperawatan
Diagnosa keperawatan:
Resiko terjadinya karies gigi pada agregat anak
usia sekolah
Tujuan :
1. Jangka panjang
Terbentuknya kelompok anak usia sekolah yang
peduli terhadap karies gigi
2. Jangka pendek
- Agregat anak usia sekolah tidak mengalami karies
gigi
- Agregat anak usia sekolah mendapatkan
pengetahuan yang cukup tentang pencegahan
masalah karie gigi
Rencana tindakan :
1. Lakukan pendekatan secara formal dengan
kepala sekolah, guru dan petugas UKS
2. Berikan penyuluhan kesehatan tentang karies
gigi pada kelompok anak usia sekolah
3. Dempnstrasikan cara menggosok gigi dengan
baik dan benar pada kelompok anak usia sekolah
4. Beri kesempatan pada kelompok anak usia
sekolah untuk bersama sama mempraktikkan
cara menggosok gigi dengan baik dan benar
5. Lakukan kerjasama dengan puskesmas
setempat untuk melakukan monitoring terhadap
kelompok anak usia sekolah SDN ….
Sasaran :
- Kepala sekolah,guru dan petugas UKS SDN …
- Kelompok anak usia sekolah di SDN…..
- Puskesmas ……
Metode :
- Komunikasi dan informasi
- Ceramah dan diskusi
- Edukasi dan demonstrasi
- Monitoring
Waktu : Tanggal …….
Tempat : SDN……..
Evaluasi : proses dan hasil
Implementasi
Masalah yang mungkin ditemukan
Masalah aktual/resiko
 Gangguan pemenuhan nutrisi lebih atau
kurang dari kebutuhan
 Menarik diri dari lingkungan sosial
 Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah
 Mudah dan sering marah
 Menurunnya atau berkurangnya minat
terhadap tugas sekolah yang dibebankan
• Berontak/menentang terhadap peraturan
keluarga
• Keengganan melakukan kewajiban agama
• Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal
• Gangguan komunikasi verbal
• Gangguan pemenuhan kebersihan diri ( akibat
banyak waktu yang digunakan untuk bermain )
Masalah potensial atau sejahtera
 Meningkatnya kemandirian anak
 Peningkatan daya tahan tubuh
 Hubungan dalam keluarga yang harmonis
 Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas
perkembangannya
 Pemeliharaan kesehatan secara optimal
Rencana asuhan keperawatan
Aktual
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anak yang sakit
Tujuan :
Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis dengan
dukungan yang adekuat
Intervensi :
1. Diskusikan tentang tugas keluarga
2. Diskusikan bahaya jika hubunga n keluarga tidak harmonis
saat anggota keluarga sakit
3. Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga
4. Ajarkan anggota keluarga memberikan
dukungan terhadap upaya pertolongan yang
telah dilakukan
5. Ajarkan cara merawat anak di rumah
6. Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai
kemampuan keluarga
Resiko/resiko tinggi
Resiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah yang terjadi pada anaknya
Tujuan :
Ketidakharmonisan keluarga menurun
Intervensi :
1. Diskusikan faktor penyebab ketidakharmonisan keluarga
2. Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga
3. Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang
harus dijalani
4. Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada
anak
5. Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau
menyelesaikan masalah
6. Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah
7. Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab
atau mampu membuat alternatif
Potensial atau sejahtera
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota
keluarga
Tujuan :
Dipertahankannya hubungan yang harmonis
Intervensi :
1. Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi
terbuka pada keluarga
2. Diskusikan cara cara penyelesaian masalah dan beri
pujian atas kemampuannya
3. Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota
keluarga ( anak usia sekolah )
4. Diskusikan cara memenuhi kebutuhan
anggota keluarga tanpa menimbulkan masalah
n
• Sumber :
• https://www.academia.edu> asuhan
keperawatan komunitas pada kelompok usia
sekolah

Anda mungkin juga menyukai