• (1969) Raniri and the Wujudiyyah of the 17th Century Acheh (Kuala Lumpur:
Monographs of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society).
• (1970) The Mysticism of Hamzah Fansuri (Kuala Lumpur: University of Malaya
Press).
• (1970) The Correct Date of the Terengganu Inscription, Kuala Lumpur Museum
Department.
• (1972) Islam Dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu
• (1975) Comments on the Re-Examination of Al-Raniri’s Hujjat au’l Siddiq: A
Refutation, Kuala Lumpur Museum Department.
• (1978) Islam and Secularism
• (1988) The Oldest Known Malay Manuscript: A 16th Century Malay Translation of
the `Aqa’id of al-Nasafi
• (1995) Prolegomena to the Metaphysics of Islam: An Exposition of the
Fundamental Elements of the Worldview of Islam
• (2001) Risalah untuk Kaum Muslimin (Kuala Lumpur: International Institute of
Islamic Thought and Civilization (ISTAC)).
• (2011) Historical Fact and Fiction
Pemikiran Al – Attas dipengaruhi oleh
• Imam Al-Ghazali
• Imam Al-‘Asyari
• Nur ad-Din ar-Raniri
• Hamzah Fansuri
• Shadr ad-Din Shirazy
• Para Filsuf
• Mutakallim Klasik
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
Menurut al-Attas bahwa tantangan terbesar yang dihadapi umat Islam adalah
tantangan pengetahuan yang disebarkan keseluruh dunia Islam oleh
peradaban Barat. Islamisasi pengetahuan berarti mengislamkan atau
melakukan penyucian terhadap sains produk Barat yang selama ini
dikembangkan dan dijadikan acuan dalam wacana pengembangan sistem
pendidikan Islam agar diperoleh sains yang bercorak “khas Islami”.
Depinis islamisasi ilmu pengetahuan ini secara jelas diterangkan oleh al-Attas,
yaitu: Pembebasan manusia dari tradisi magis, mitologis, animistis, kultur-
nasional (yang bertentangan dengan Islam) dan dari belengu paham sekuler
terhadap pemikiran dan bahasa juga pembebasan dari kontrol dorongan
fisiknya yang cenderung sekuler dan tidak adil terhadap hakikat diri atau
jiwanya, sebab manusia dalam wujud fisiknya cenderung lupa terhadap
hakikat dirinya yang sebenarnya, dan berbuat tidak adil terhadapnya. Untuk
melakukan Islamisasi ilmu pengetahuan tersebut, menurut al-Attas.
Al-Attas menolak pandangan bahwa Islamisasi ilmu bisa tercapai dengan
melabelisasi sains dan prinsip Islam atas ilmu sekuler.
Identifikasi Pemikiran Islam Kontempoler