Zainal abidin
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Mahasiswa memahami anatomi terapan dan
biomekanik shoulder complex dengan cara :
Mampu mendefinisikan struktur jaringan spesifik shoulder
complex
Mampu membedakan topografis dan fungsi antara tiap struktur
jaringan spesifik shoulder complex
Mampu merinci tentang gerak shoulder complex
Mampu menghubungkan struktur jaringan spesifik dengan
patologi
Mampu menghubungkan struktur jaringan spesifik dengan
assessmen dan intervensi
PERTANYAAN STUDI
Sebutkan sendi pembentuk shoulder complex
Sebutkan MLPP dan CPP sendi glenohumeral.
Uraikan stabilitas pasif dan pasif sendi glenohumeral.
Uraikan osteokinematik dan artrokinamatik sendi
glenohumeral.
Uraikan pembatas gerak abduksi; rotasi internal dan rotasi
eksternal
Uraikan arah traksi dan translasi sendi glenohumeral pada
gerak abduksi; rotasi internal dan rotasi eksternal.
Uraikan fungsi setiap jaringan spesifik pada sendi
suprahumeral
Berikan posisi palpasi pada: Bursa subdeltoidea; m.
Supraspinatus: m. Infraspinatus; m. Subscapularis dan
Biceps caput logus.
Uraikan osteokinamatik dan artrokinematik sendi
Acromioclavicularis; Sternoclavicularis dan
Scapulothoracalis.
Uraikan keterlibatan intervertebral dan costovertebral-
costosternal dalam fungsi shoulder complex
Uraikan Scapulohumeralrhythm
MANUALTERAPI
SHOULDER COMPLEX
PENDAHULUAN.
Shoulder pain banyak dijumpai dalam
klinis dg berbagai patologi dan metoda
penanganan fisioterapi bervariasi.
Ketidak tepat menetapkan jaringan
spesifik, patologi dan gangguan gerak
fungsional yg timbul, menyebabkan
intervensi tidak efektif & efisien.
Perlu pemahaman anatomi dan
biomekanik, kinesiologi dan patofisio-
kinesiologi, prosedur assessment,
prosedur intervensi dan evaluasi
shoulder complex.
ANATOMI TERAPAN
GLENOHUMERAL JOINT
‘Ball and socket joint’ dibentuk oleh glenoid
cavity yg concave landai menghadap kelateral
serong cranio-ventral dan caput humerus yg
convex.
Flexion-extension ROM. Flx: 1800 Ext: 600
stretched end feel (elastic) dan gerak
osteo/arthrokinematic nya: spin.
Abduction dlm bidang frontal dg ROM 900
elastic harder end feel. Gerak arthokinematic
nya berupa caudal translation
ANATOMI TERAPAN
External rotation dlm bidang tranversal
ROM 800 elastic end feel, arthokinematic
nya ventral translation.
Internal rotation dlm bidang tranversal
ROM 900 elastic end feel, arthokinematic
dorsal translation.
Horizontal Abd dan Horizontal Add dlm
bidang trasversal ROM 1200 dan 300 dg
elastic end feel. Gerak arthokinematic
ventral translation dan dorsal transl.
Seluruh komponen diatas memiliki gerak
arthrokinematic Traction dg arah lateral
sedikit serong ventrocranial
ANATOMI TERAPAN
MLPP: posisi flexion–abduction 300
sedikit internal rotation. Posisi ‘Bonnet’
CPP posisi abduction – flexion penuh.
Capsular pattern ROM: External
rotationAbductionInternal rotation
SUPRAHUMERAL (JOINT)
Merupakan celah antara acromion bagian
atas dan head of humeri bagian bawah.
Terdapat Bursa subdeltoidea atau
subacromialis dan ‘rotator cuff’ muscles
(subscapular m, supraspinatus m, dan
infraspinatus m), serta tendon long head
biceps.
Ketika abduction-elevation terjadi
benturan antara head of humerus dg
acromion, diantisipasi dg humerus external
rotation dan atau scapular abduction dan
penekanan jaringan isi suprahumeral
ACROMIOCLAVICULAR JOINT
Merupakan plane joint: acromion konkaf
menghadap ke medial dan clavicula
konveks.
Dalam klinis gerakan Elevation-Depression
dan Protraction-Retraction
Acromion konkaf: arthrokinematic saat
elevation terjadi translasi acromion ke
cranial dan saat depression translasi ke
caudal. Saat protraction translasi ke
ventral dan retraction translasi ke dorsal.
Gerak Traction nya selalu kearah lateral
searah acromion ditarik.
MLPP: posisi netral
CPP: posisi protraction penuh.
STERNOCLAVICULAR JOINT
Jenis Saddle joint: clavicula konkaf
kearah anteroposterior dan konveks
kearah craniocaudal.
Gerak fisiologis spt AC Joint, gerak
arthrokinematicnya saat elevation:
caudal translation, saat depression:
cranial translation, dan saat retraction:
dorsal translation.
Traction dg tarikan searah axis longit
claviculae
MLPP posisi netral
CPP posisi protraction
SCAPULOTHORACAL (JOINT)
Bukan sendi sebenarnya, mrpk pertemuan
antara scapula dg dinding thorax, bersama
SC joint mrpk tempat bertumpunya
extremitas atas terhadap tubuh.
Dibatasi: subscapular m. dan serratus
anterior m, stabilisasi oleh trapezius,
rhomboideus major–minor, serratus
anterior, dan levator scapula,
Gerakan elevation–depression dan
abduction–adduction sesuai dg arah
translationnya. Gerak arthrokinematic
Traction adalah gerak scapulae menjauh
terhadap dinding thorax
INTERVERTEBRAL JOINTS
Sendi intervertebral yg terlibat adalah
cervical bawah (C6-7-Th1) dan thoracal
atas (Th1-2-3-4) dmn saat gerak bahu
flexion atau abdudtion penuh terjadi
rotation kearah ipsilateral dan lateral
flexion kontralateral.
Tinjauan osteo- dan arthro kinematicnya
dibahas dalam Cervical- dan thoracal-
spine.
COSTOVERTEBRAL-TRANSVERSAL
Costa 1 – 2 – 3 – 4 secara bertahap
mengikuti gerak lengan seperti
intervertebral joint dg winging dan
rotation.
Gerak osteokinematic dan
arthrokinematicnya dibahas dlm
thoracal spine.
INNERVATION
Persarafan shoulder complex oleh segment
C(3), C4, C5, C6, C7, (C8-Th1),
Area dermatome terbagi atas C3 (bag leher),
C4 (bag pundak), C5 (bag deltoid sampai
lateral lengan atas), C6 (dorsal lengan atas
hingga lengan bawah), C7 (bag medial lengan
atas dan bawah), C8-Th1 (lengan bawah
hingga kelingking).
Sarap perifer yang memelihara menurut area
nervina terbagi atas (lihat gambar)
Cabang saraf dari saraf sympathic segment
C3 = Th 3, C4 = Th4 dan seterusnya Th8 oleh
Th8
DAFTAR PUSTAKA
Frankle and Nordin, Biomechanic, Churchill
Livingstone, Eidinburgh, Ed. 4, 1998.
Goodman, c.c. and Boissonault, W.G., Pathology,
implication for the hpysical therapist, WB Saunders Co,
Philadelphia, 1998.
Hall, SJ, Basic biomechanic, Mc Graw Hill, Boston,
2003
Kapanji, IA. Physiology of joint Vol I Upper extremity,
Churchill Livingstone, Eidinburgh, 1986.
Rasch, PJ, Kinesiology, Lea and Febiger, Philadelphia,
1998