Anda di halaman 1dari 13

IMUNISASI pd

BAYI & ANAK BERESIKO


Imunisasi bayi dr ibu HIV
• Tidak ada tanda spesifik HIV yang dapat ditemukan
pada bayi saat lahir
• gejala klinis akan kelihatan setelah usia 6 minggu
setelah lahir
• dapat dilakukan uji antibodi setelah usia 18 minggu
• Imunisasi tetap diberikan sesuai dg bayi sehat

Pedoman imunisasi di Indonesia, satgas IDAI, Jakarta, 2008


Imunisasi bayi HIV
Imunisasi Anak terinfeksi HIV, blm Anak terinfeksi HIV, sdh
ada gejala ada gejala (simptomatik)
(asimptomatik)

MMR Ya Tidak**
BCG Tidak Tidak
DPT Ya Ya
Hepatitis B Ya Ya
Polio Ya IPV
Campak Ya Tidak **
Hib Ya Ya
Streptococcus pneumoniae Ya Ya

**: Pasien dengan CD4 < 15% atau CD4 absolut lebih rendah dari kadar normal
sesuai usia, pasien dengan riwayat penyakit khas AIDS (stadium IV), tidak boleh
diberikan vaksin ini
Pedoman imunisasi di Indonesia, satgas IDAI, Jakarta, 2014
Imunisasi Hep B bg bayi prematur dan BBLR
Vaksinasi <12 jam
Ibu dengan Vaksinasi
Hep B HbIg Ket
HBsAg Positif selanjutnya

Dilanjutkan Dapat
diimunisasi sesuai
BB >2000 gr umur kronologis dg
Ya Ya
dosis dan jadwal = bayi
bersam Bersama Sesuai jadwal imun
aan an pemerintah (DPT- cukup bulan.
Tetapi respons imun
Hb-Hib), periksa
titer anti Hbs dan rendah, khususnya
Hepatitis B
HbsAg pada usia 9-
15 bulan, jika
HbsAg dan anti Hbs
Untuk berat < 2000 gr
negatif ulangi 3 selanjutnya diberikan
dosis lagi kemudian
4 dosis , dosis ke 2 bg
BB ≤2000 gr Ya Ya periksa kembali
by berat < 2000 gr
HBsAg dan anti HBs
ditunggu agar BB menc
min 2000 gr seterusnya
mengikuti jadwal
sesuai aturan

Pedoman imunisasi di Indonesia, satgas IDAI, Jakarta, 2014


Imunisasi Hep B bg bayi prematur dan BBLR
Vaksinasi
Ibu dengan Vaksinasi
Ket
HBsAg Negatif Hep B HbIg selanjutnya

Bila dosis 1
vaksin Hep
BB >2000 gr Tidak B
Ya, segera saat lahir
3 dosis menggunak
Sesuai an vaks
jadwal imun kombinasi
pemerintah mk
(DPT-Hb- diberikan
Ya, jk BB telah >2 kg / pada usia
scr klinis stabil dlm 30 Hib)
BB ≤2000 gr Tidak 6-8 minggu
hr / pd saat keluar RS
dlm 30 hr

* Vaksin Kombinasi tdk dapat diberikan sebagai imunisasi pertama pada bayi prematur

Pedoman imunisasi di Indonesia, satgas IDAI, Jakarta, 2014


Imunisasi Hep B bg bayi prematur dan BBLR
Vaksinasi
Ibu dengan
HBsAg Tidak Hep B HbIg Vaksinasi
selanjutnya Ket
diketahui

Perisksa HBsAG
Periksa HbsAG ibu, Ibu, Jika hasil
Ya, Jika hasil Positif, Positif berikan HBIg
BB >2000 gr segera <7 hr.
BERIKAN dlm
dlm 12 waktu < 7 hari
jam Sesuai
jadwal imun
pemerintah Jika tdk dilaks
Periksa HbsAg ibu (DPT-Hb-Hib) pemeriksaan dlm
Ya, segera, bila 12 jam, segera
BB ≤2000 gr segera pemeriksaan tdk berikan Hbig <12
saat lahir dpt dilakukan dlm jam
12 jam. BERIKAN

* Vaksin Kombinasi tdk dapat diberikan sebagai imunisasi pertama pada bayi prematur

Pedoman imunisasi di Indonesia, satgas IDAI, Jakarta, 2014


Imunisasi bg bayi dari ibu px TB
• Vaksin BCG tidak mampu melindungi bayi apabila Ibu yg menderita TB Paru
aktif sesaat sebelum/sesudah lahir, dan telah mendapat OAT < 2 bulan
sebelum persalinan . Tindakan yang dilakukan :
1. BAYI jangan divaksinasi BCG pd saat stlh lahir
2. beri pencegahan pd by dg INH 5 mg/kg BB 1 kali sehari per oral
3. Evaluasi pd usia 8 minggu (BB, uji tuberculin, photo dada jk diperlukan)
• Apabila ditemukan kemungkinan TB aktif, mulai diberi
• Pengobatan anti TB sesuaikan program pengobatan TB pd by.
• Jika kondisi bayi baik dan hsl uji tuberkulin neg  lanjut INH s/d 6 bln
• diimunisasi BCG stlh 2 mg pengobatan dihentikan
• Amati BB setiap 2 minggu
• Yakinkan ibu bahwa ASI tetap boleh diberikan.

Pedoman imunisasi di Indonesia, satgas IDAI, Jakarta, 2014


Imunisasi pd kondisi terpapar infeksi
Paparan Inkubasi Pemberian vaksinasi infeksi
Campak 8 – 12 hari 0 – 72 jam pasca paparan
Varicella 14 – 16 hari 0 – 72 jam pasca paparan
Rubella 14 – 23 hari Tidak perlu
Mums/Gondongan 12 – 25 hari Tidak Perlu
Hepatitis B 14 – 160 hari Perlu Vaksi n Hep B aktif dan pasif
segera dlm waktu 12 jam
Tetanus 24 jam – beberapa bulan Perlu vaksin Tetanus aktif dan
pasif
Hepatitis A 15 – 50 hari Tidak perlu

Pada anak/bayi yang pernah menderita reaksi efek samping yang serius setelah imunisasi ,
maka imunisasi berikutnya harus di RS dibwh pengawasan dokter

Air Susu Ibu tidak akan menghalangi seorang bayi untuk mendapatkan imunisasi

Pedoman imunisasi di Indonesia, satgas IDAI, Jakarta, 2014


Imunisasi toxoid bg penderita luka
STATUS IMUNISASI
KONDISI LUKA
Lgkp >5 th Lgkp >10 th Tidak diketahui / tidak pernah

Ringan dan 1 dosis TT/Td


1 dosis TT/Td
bersih

1 dosis TT/Td +
Luas dan 1 dosis TT/Td +
Kotor TIG atau ATS TIG atau ATS 1 dosis TT/Td + TIG atau ATS

Dosis TIG 250 IU, jika tidak ada TIG dapat menggunakan ATS, dosis ATS 1.500 – 5.000 IU.

Manual Pemberantasan Penyakit Menular, James Chin, Jakarta, 2000


Imunisasi bayi defisiensi sekunder
Vaksinasi
Item Lama Pengbatan V. Hidup V. Mati Ket
/dilemahkan

Tetapi
respons
setelah Hep B, Hep A, antibodi tdk
2 Mg / Kg BB/Hr pengobatan seoptimal
Pengobatan DTP, Influenza
selama >7 hari dihentikan px normal
Kortikosteroid selama >3 bulan & Hib) dapat Cont :peny
Dosis Tinggi lgsg diberikan
1 Mg/Kg BB/hari (BCG, OPV, yh menekan
selama >1 bln MMR) sistem imun
Leukimia,
limfoma
Imunisasi bayi dlm proses pengobatan kortikosteroid
Vaksinasi
Lama
Item V. Hidup V. Mati Ket
Pengbatan

Pengobatan Kortikosteroid topikal / Dapat diberikan


obat semprot hidung, paru, salep langsung
kulit / salep mata / injeksi lokal (BCG, OPV, MMR)
intraartikular. Kortikosteroid dosis
rendah yg diberikan setiap hr / Dapat
selang sehari diberikan
langsung
Pengobatan Pendapat I : dapat
Kortikosteroid lgsg diberikan
sistemik dosis <14 hari Pendapat II : stlh
tinggi setiap 14 hr pengobatan
hari / berselang dihentikan

Pengobatan
Kortikosteroid Setelah >3 / >6
sistemik dosis >14 hari bulan penghentian
tinggi setiap pengobatan
hari / berselang
• Sukses hanya bagi orang yang tetap
semangat meski halangan dan rintangan
di depan mata.
• Kesempurnaan hanya milik Allah. Kita
tidak perlu menjadi sempurna karena
memang tidak bisa. Lakukan saja yang
terbaik, !
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai