Anda di halaman 1dari 24

FILUM PORIFERA

Nama kelopompok :
1. Citra Surya N.B
2. Isakhar Sebulon A.L
3. Nathaline Pini

X IPA 1
CIRI -CIRI
 Habitat di perairan terutama di air laut.
 Tubuhnya tersusun atas jaringan diploblastik (terdiri atas 2 lapisan

jaringan).
1) Lapisan ektoderm yang terdiri atas selapis sel yang pipih yang
berfungsi sebagai kulit yang disebut pinakosit.
2) Lapisan endoderm yang terdiri atas sel leher atau koanosit.
 Memiliki tubuh yang berbentuk seperti piala atau botol dan hidupnya

bersifat sessil atau menetap atau menempel pada substrat tertentu.


 Reproduksi vegetatif dengan tunas atau kuncup, gemmule (kuncup

dalam), generatif dengan pembentukan sel gamet.


STRUKTUR TUBUH
STRUKTUR TUBUH
STRUKTUR TUBUH
STRUKTUR TUBUH
 Oskulum , yaitu saluran penyebaran air dari tubuh
 Ostium atau aperturea ,yaitu lubang kecil tempat masuknya air kedalam tubuh
 Paragaster atau spongosol,yaitu saluran yang terdapat dibagian tengah tubuh
 Dinding tubuh yang tersusun atas :
1. Pinakosit yaitu sel pelapis tubuh bagian luar
2. Porosit , yaitu sel berlubang yang didalamnya terdapat ostium
3. Miosit , yaitu sel otot yang mengelilingi porosit. Sel ini berfungsi untuk membuka dan menutup sel porosit.
4. Koanosit (sel leher ), yaitu sel pelapis dinding spongosol dan berfungsi untuk mencerna makanan.
5. Amebosit , yaitu sel penghasil matriks pada lapisan tengah tubuh.Sel ini berfungsi untuk mengedarkan zat
makanan dan dapat berubah fungsi menjadi ovum dan spermatozoa .
6. Sklerobles , yaitu sel penghasil spikula
7. Spikula , yaitu rangka pembentuk tubuh
KLASIFIKASI PORIFERA
Berdasarkan penyusun kerangka tubuhnya (Spikula),
porifera dikelompokkan menjadi empat kelas yaitu :
1. Calcarea (Calcispongiae)
Calcarea memiliki rangka tubuh dari zat kapur atau
kalsium karbonat .Calcarea berwarna pucat dan
memiliki tinggi kurang dari 15 cm. Calcarea
memiliki tipe saluran air askonnoid , sikonoid dan
leukonoid . Contohnya , Leucosolenia, Clathrina ,
dan Sycon ciliatum .
KLASIFIKASI PORIFERA
KLASIFIKASI PORIFERA
2. Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida memiliki kerangka tubuh yang tersusun
dari silika (kaca) dengan bentuk tubuh silindris , atau
bertangkai . Tinggi tubuhnya dapat mencapai 90cm
dengan tipe saluran air sikonoid . Hexactinellida hidup
di laut dengan kedalaman 90 cm hingga 5000 m
.Contohnya ,Euplectella aspergillum dan Hyalonema.
KLASIFIKASI PORIFERA
KLASIFIKASI PORIFERA

3. Demospongiae
Pada umumnya, Demosporangiae berwarna cerah, tetapi ada
yang gelap (hitam). Warna tubuh yang cerah diduga untuk
melindungi tubuh dari sinar matahari. Demosporangiae
merupakan kelompok dengan jumlah spesies terbesar, sekitar
90% dari seluruh jenis porifera. Umumnya, hidup di tepi
pantai hingga kedalaman 45 m, tetapi ada pula Demospongiae
yang hidup di air tawar. Contohnya, Oscarella, Microciona,
Halichondria, dan Cliona celata.
KLASIFIKASI PORIFERA
KLASIFIKASI PORIFERA
4. Sclerospongiae
Sclerospongiae atau spons karang (Coralline sponges)
menghasilkan rangka yang tersusun dari kalsium
karbonat ( CaCO3 ) yang terjalin dalam serat-serat
spons, sehingga tampak seperti koral. Contohnya
Ceratoporella dan Stromatospongia.
SISTEM SALURAN AIR
SISTEM SALURAN AIR
SISTEM SALURAN AIR
Sistem saluran air dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Asconoid
tipe asconoid adalah tipe yang paling sederhana
pada Porifera. Air akan masuk ke ostium, lalu
menuju ke atrium atau rongga tubuh dan akan
keluar lewat oskulum.
SISTEM SALURAN AIR

2. Syconoid
dibandingkan dengan tipe asconoid, jenis ini lebih
rumit. Air yang masuk melalui pori-pori atau
ostium akan menuju saluran, lalu ke atrium atau
rongga dan keluar melalui oskulum.
SISTEM SALURAN AIR
3. Leuconoid / Rhagon
merupakan tipe yang paling kompleks pada
Porifera. Air masuk melalui pori-pori atau ostium,
kemudian menuju saluran yang bercabang-cabang,
kemudian masuk ke bagian atrium dan akan keluar
melalui oskulum.
REPRODUKSI PORIFERA
REPRODUKSI PORIFERA
REPRODUKSI PORIFERA
Porifera bereproduksi melalui dua cara, yaitu secara
generatif ataupun secara vegetatif.
 Reproduksi generatif, yaitu dengan sel-sel kelamin yang

dihasilkan oleh sel amoeboid. Porifera termasuk hewan


monoesius atau hermafrodit karena dalam satu tubuh bisa
menghasilkan dua sel kelamin sekaligus.
 Reproduksi vegetatif dengan pembentukan tunas ataupun

kuncup. Ketika kuncup atau tunas-tunas tersebut lepas akan


tumbuh menjadi individu baru. Apabila Porifera berada
dalam lingkungan yang kering, maka akan membentuk
gemmule atau kuncup dalam yang nantinya juga bisa
tumbuh menjadi individu baru.
PERANAN PORIFERA
1. Euspongia officinalis merupakan spons yang biasa
digunakan untuk mencuci, sedangkan Euspongia
mollisima biasa digunakan sebagai alat pembersih
toilet.
2. Spesies Petrosia contegnatta menghasilkan senyawa
bioaktif yang berkhasiat sebagai obat antikanker,
sedangkan obat anti-asma diambil dari Cymbacela.
3. Luffariella variabilis menghasilkan senyawa
bastadin, asam okadaik, dan monoalid yang bernilai
jual sangat tinggi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai