Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

“HEPATITIS”
OLEH KELOMPK IV:

ENNY SAFARINA : P07120118062


FAJRIN SAFAWI : P07120118063
HENI : P07120118066

POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN


JURUSAN KEPERAWATAN
HEPATITIS
Apa itu Hepatitis ?

Hepatitis adalah suatu penyakit


peradangan pada jaringan hati
yang disebabkan oleh infeksi
virus dan oleh reaksi toksik
terhadap obat-obatan serta
bahan-bahan kimia.
Anatomi dan Fisiologi Hepar

Fungsi dasar hati dibagi


menjadi :
Fungsi pembentukan dan
ekskresi empedu.
Fungsi metabolic
Fungsi pertahanan tubuh
Fungsi vaskular hati
Etiologi
• Hepatitis A
ada umumnya dapat di tulari melalui mulut, misalnya melalaui gelas atau
sendok bekas yang di pakai penderita hepatitis A. Bisa juga karena
penggunaan jarum suntik yang bersamaan.
• Hepatitis B
Ibu hamil menularkan pada bayinya
• Penularan hepatitis C dan Delta pada orang dewasa bisa terjadi melalui
kontak seksual dan bisa pula melalui makanan dan minuman, suntikan
ataupun transfusi darah.
• Hepatitis Delta dan hepatitis E
Hepatitis delata dan hepatitis e didduga penularannya melalui mulut, tetapi
belum ada penelitian yang lebih mendalam.
Jenis Penularan Prognosis Diagnosis

Klasifikasi
Hepatitis A Oral atau fekal Biasanya sembuh sendiri Antibody hepatitis A ; IgM(stadium
dini),IgG(stadium lanjut)

Hepatitis B Ditularkan melalui darah,khususnya dari ibu ke Biasanya sembuh sendiri.10% Antigen permukaan hepatitis B
anak. Juga ditularkan melalui hubungan seksual diantaranya dapat menjadi (HbsAg) dan antigen inti(HbeAg)
hepatitis B kronis atau fulminan. yang diikuti dengan antibody
terhadap antigen permukaan
hepatits B dan antigen inti.

Heparitis C Ditularkan melalui darah ( angkat penularan melalui 50% dapat menjadi infeksi kronis Antibody hepatitis C
hubungan kelamin rendah).

Hepatitis D Ditularkan melalui darah.ko-infeksi hanya dengan Meningkatkan kemungkinan Antigen hepatitis D, antibody
hepatitis B perburukan hepatitis B hepatitis D.

Hepatitis E Air tercemar, oral atau fekal Biasanya sembuh sendiri, tetapi Pengukuran virus hepatitis E
menimbulkan angka kematian
tinggi pada wanita hamil
Manifestasi Klinis Hepatitis
• Stadium prodromal
Disebut periode praikterus, stdium ini berlangsung 1-2 minggu dan
ditandai oleh : Malese umum, anoreksia, sakit kepala, rasa malas, rasa
lelah, gejala infeksi saluran nafas atas dan mialgia (nyeri otot)
• Stadium ikterus
Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia besar orang
stadium ini ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya adalah:
Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal,
pembesaran dan nyeri hati, splenomegali, mungkin gatal ( pruritus ) dikulit
• Stadium pemulihan
Biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode ini: Gejala-gejala
mereda termasuk ikterus, nafsu makan pulih, apabila tedapat 
splenomegali, akan segera mengecil.
Patofisiologi
Inflamasi yang menyebar pada
hepar (hepatitis) dapat disebabkan
Inflamasi/peradangan
oleh infeksi virus dan oleh reaksi
pada Hepar
toksik terhadap obat-obatan dan
bahan-bahan kimia.

Pola Hepar
abnormal/terganggu
Nekrosis / rusaknya sel-
sel Hepar.
Komplikasi
Komplikasi hepatitis virus yang paling sering dijumpai
adalah perjalanan penyakit yang memanjang hingga 4
sampai 8 bulan. Keadaan ini dikenal sebagai hepatitis
kronis persisten. Sedangkan untuk komplikasi berat,
biasanya adalah Hepatitis kronis aktif, sirosis hati,
serta karsinoma hepatoseluler.
Pemeriksaan Diagnostik
• Tes fungsi hati : abnormal (4-10 kali dari normal). • Massa protrombin : mungkin memanjang (disfungsi
Catatan : merupakan batasan nilai untuk hati)
membedakan hepatitis virus dengan nonvirus • Bilirubin serum : diatas 2,5 mg/100mm (bila diatas
• AST(SGOT atau ALT(SGPT) : awalnya meningkat. 200mg/mm, prognosis buruk mungkin berhubungan
Dapat meningkat satu sampai dua minggu sebelum dengan peningkatan nekrosis seluler)
ikterik kemudian tampak menurun • Tes eksresi BSP : kadar darah meningkat
• Darah lengkap : SDM menurun sehubungan dengan • Biaosi hati : menentukan diagnosis dan luasnya
penurunan hidup SDM (gangguan enzim hati atau nekrosis
mengakibatkan perdarahan) • Scan hati : membantu dalam perkiraan beratnya
• Leucopenia : trombositopenia mungkin ada ketrusakan parenkim
(splenomegali) • Urinalisa : peninggian kadar
• Diferensial darah lengkap : lekositosis, monositosis, bilirubin;protein/hematuria dapat terjadi
limfosit atipikal, dan sel plasma • Gula darah : hiperglikemia transien/hipoglikemia
• Alkali fosfatase : agak meningkat (kecuali ada (gangguan fusngsi hati)
kolestasis berat) • Anti-HAV IGM : Positif pada tipe A
• Fesses : warna tanak liat, steatorea (penurunan • HBSAG : dapat positif (tipe B) atau negative (tipe A).
fungsi hati) catatan : merupakan diagnostic sebelum terjadi gejala
• Albumin serum : menurun kinik
Penatalaksanaan

Pengobatan hepatitis virus terutama bersifat suportif dan mencangkup :


• Istirahat sesuai keperluan
• Pendidikan mengenai menghindari pemakaian alcohol atau obat lain
• Pendidikan mengenai cara penularan kepada mitra seksual dan anggota keluarga
• Keluarga dan pasien hepatitis ditawarkan untuk menerima gama globulin murni yang spesifik
terhadap HAV atau HBV yang dapat memberikan imunitas pasif terhadap infeksi.
• Tersedia vaksin untuk HBV, Karena sifat virus yang sangat menular dan berpotensi
menyebabkan kematian, maka sangat dianjurkan bahwa semua individu yang termasuk
dikelompoknya beresiko tinggi, termasuk para tenaga keshatan atau orang-orang yang terpajan
ke produk darah, vaksinasi. Yang juga dianjurkan untuk divaksinasi dalah orang-orang yang
beresiko terhadap virus, termasuk kaum homoseksual atau heteroseksual yang aktif secara
seksual, pecandu oabat bius, dan bayi.
• Vaksinasi terhadap HBV dihasilkan melalui penyuntikan intramuskulus DNA rekombinaan
sebanyak tiga kali pada interval –interval yang telah ditentukan. Dosis pertama dan kedua
diberikan terpisah satu bulan, dan dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah dosis ke dua. Vaksinasi
ini 85% efektif dalam membentuk kekebalan.
ASUHAN KEPERAWATAN
HEPATITIS
ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS • Neurosensori
• Pengkajian Peka terhadap rangsang
Aktivitas/istirahat Cenderung tidur
Kelemahan Letargi
Kelelahan Asteriksis
Nyeri / Kenyamanan
Malaise
Kram abdomen
• Sirkulasi
Nyeri tekan pada kuadran kanan
Bradikardi (hiperbilirubin berat) Mialgia
Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa Atralgia
• Eliminasi Sakit kepala
Urine gelap Gatal (pruritus)
Diare feses warna tanah liat • Keamanan
• Demam
Makanan dan Cairan
Urtikaria
Anoreksia
Lesi makulopopuler
Berat badan menurun Eritema
Mual dan muntah Splenomegali
Peningkatan oedema Pembesaran nodus servikal posterior
Asites • Seksualitas
Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan
tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme
pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan
metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.
Intervensi :
• Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan
• Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapi sering dan
tawarkan pagi paling se
• Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan
• Anjurkan makan pada posisi duduk tegak
• Berikan diit tinggi kalori, rendah lemak.
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan
pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan
bendungan vena porta.
Intervensi:
• Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang
dapat digunakan untuk intensitas nyeri
• Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap
nyeri
• Berikan informasi akurat dan jelaskan penyebab nyeri, tunjukkan
berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahui
• Bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak
mengandung efek hepatotoksi
3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam
sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi hepar.
Intervensi:
• Monitor tanda vital : suhu badan
• Ajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang
adekuat (sedikitnya 2000 l/hari) untuk mencegah
dehidrasi, misalnya sari buah 2,5-3 liter/hari.
• Berikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan femur
• Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap
keringat
4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi
kronis sekunder terhadap hepatitis.
Intervensi:
• Jelaskan sebab-sebab keletihan individu
• Sarankan klien untuk tirah baring
• Bantu individu untuk mengidentifikasi kekuatan-
kekuatan, kemampuan-kemampuan
• Bantu untuk belajar tentang keterampilan koping
yang efektif (bersikap asertif, teknik relaksasi)
5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
gatal sekunder terhadap akumulasi garam empedu pada
jaringan.
Intervensi:
• Pertahankan Linen dan pakaian kering.
• Cegah penghangatan yang berlebihan dengan pertahankan
suhu ruangan dingin dan kelembaban rendah, hindari pakaian
terlalu tebal
• Anjurkan tidak menggaruk, instruksikan klien untuk
memberikan tekanan kuat pada area pruritus untuk tujuan
menggaruk
• Pertahankan kelembaban ruangan pada 30%-40% dan dingin
6. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
pengumpulan cairan intraabdomen, asites penurunan
ekspansi paru dan akumulasi sekret.
Intervensi:
• Awasi frekwensi , kedalaman dan upaya pernafasan
• Auskultasi bunyi nafas tambahan
• Berikan posisi semi fowler
• Berikan latihan nafas dalam dan batuk efektif
• Berikan oksigen sesuai kebutuhan
7. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat
menular dari agent virus.
Intervensi:
• Gunakan kewaspadaan umum terhadap substansi tubuh yang
tepat untuk menangani semua cairan tubuh
• Gunakan teknik pembuangan sampah infeksius, linen dan cairan
tubuh dengan tepat untuk membersihkan peralatan-peralatan dan
permukaan yang terkontaminasi
• Jelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering pada klien,
keluarga dan pengunjung lain dan petugas pelayanan kesehatan.
• Rujuk ke petugas pengontrol infeksi untuk evaluasi departemen
kesehatan yang tepat
Evaluasi
• Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai tujuan
dengan nilai laboratorium normal dan bebas dari tanda-tanda
mal nutrisi.
• Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri
(tidak meringis kesakitan, menangis intensitas dan lokasinya)
• Tidak terjadi peningkatan suhu
• Tidak terjadi keletihan
• Jaringan kulit utuh, penurunan pruritus.
• Pola nafas adekuat
• Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai