Fakultas Kedokteran
Universitas Muslim Indonesia
Telaah Jurnal
Proporsi dan Gambaran Radiologi Pneumokoniosis
Pada Pekerja yang Terpajan Debu di Tempat Kerja
Nada Nahda
111 2018 2107
Pembimbing : Dr. dr. H. Sultan Buraena, Ms, Sp.OK
Abstrak Metode : Penelitian menggunakan disain potong
lintang, dilakukan tahun 2017 sampai September 2019
pada berbagai pekerja industri dan pertambangan
yang terpajan debu. Dilakukan foto toraks dengan
Latar Belakang : Salah satu penyakit akibat kerja paling radiografi digital yangdibaca secara Klasifikasi
umum yang ditemukan di tempat kerja adalah Internasional Radiografi Pneumokoniosis dari ILO versi
pneumokoniosis. Penyakit paling umum 2011oleh seorang spesialis penyakit paru yang
adalahsilikosis, yaitu penyakit paru yang disebabkan bersertifikat International Labour Organization (ILO)
penghirupan debu yang mengandung silika kristalin dan The Asian Intensive Reader of Pneumoconiosis
bebasyang menimpa puluhan juta pekerja di pekerjaan Project
berbahaya dan membunuh ribuan orang di seluruh
dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
proporsidan gambaran radiologi pneumokoniosis pada
pekerja yang terpajan debu di berbagai proses industri
dan pertambangan.
Sejak tahun 2017 sampai bulan September 2019 pada berbagai pekerja industri dan
pertambangan yang terpajan debu dilakukan foto toraks dengan mesin radiografi digita
Foto toraks dibaca oleh seorang spesialis penyakit paru yang bersertifikat ILO dan The Asian
Intensive Reader of Pneumoconiosis Project(AIR Pneumo) secara Klasifikasi Internasional
Radiografi Pneumokoniosis dari ILO versi 2011
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
PEMBAHASAN
International Labour
Organization(ILO) bekerjasama
Namun, peselubungan radiologis dengan panel para ahli telah
mungkin tidak selalu disebabkan oleh mengembangkan klasifikasi radiologi
debu itu sendiri, melainkan bisa juga penyakit pneumokoniosis, sehingga
Radiografi toraks digunakan untuk oleh respons fibrogenik terhadap dapat mengklasifikasi kelainan
menghitung jumlah debu yang pengendapan debu, sehingga dapat radiologi secara sistematis penyakit
mengendap di paru. Pengendapan dijadikan asumsi yang masuk akal akibat inhalasi debu di toraks. Skema
debu menyebabkan terjadinya bahwa semakin banyak debu yang ini dirancang untuk mengklasifikasi
bayangan atau perselubungan pada mengendap maka akan semakin kelainan radiologi berdasarkan
foto toraks banyak fibrosis gambaran anterior posterior