Anda di halaman 1dari 40

EKONOMI POLITIK

PEMBANGUNAN
(PERTEMUAN PERTAMA)
Program Strata 2
Pertemuan Kesatu:

 EKONOMI POLITIK PEMBANGUNAN


Prof. Dr. Bambang Satriya, SH.MH
SEMANGAT
 Emas yang tersembunyi hanya
dapat ditemukan oleh seseorang
yang gigih mencari dan
menggalinya (Filsafat China).
 Mencari dan menggali merupakan

wujud pembuktian kreatifitas dan


Inovasi para pembelajar
(dosen/mahasiswa)
Relasi Ekonomi-Politik-Pembangunan
 Ketiga istilah (Ekonomi-Politik-
Pembangunan) mempunyai konstruksi relasi
yang kuat: saling mempengaruhi dan
menentukan diantara ketiganya. Kata
“mempengaruhi” bisa berakhir menentukan
Menentukan terjadinya Perubahan
 Mempengaruhi diantara ketiganya (ekonomi,
politik, pembangunan) dapat menentukan
terjadinya perubahan. Dari yang semula
stagnan (mandek) atau berjalan “tertatih-
tatih” bisa berubah menjadi cepat atau
revolutif.
Ujian Subyek
 Jika dikaitkan dg Filsafat China di atas,
ketiganya (ekonomi, politik, pembangunan)
adalah cermin ujian aktifitas mencari dan
menggali yang dilakukan oleh manusia
(subyek bermasyarakat dan bernegara).
Kegigihan Pembelajar/Subyek
Bangsa/Negara
 Kegigihan setiap subyek bangsa ini menjadi
kuncinya. Bangsa ini masih dikenal seabagai
bangsa yang bermental lembek, yang pada
dasarnya masih kurang punya semamngat
besar untuk melakukan perubahan. Hal ini
dapat terbaca dalam kostruksi “ekonomi,
politik, pembangunan”.
Dimulai dari pembelajar/mahasiswa
 Ketiga istilah “ekonomi, politik,
pembangunan” ini identic dengan menguji
kegigihan komunitas pembelajar seperti
mahasiswa. Namanya “agen perubahan”, yang
sudah, sedang, atau akan diubah apa?
Teori ini dapat digunakan:
 Ada teori yang bersumber dari kata Mutiara
yang berbunyi: Ad augusta per angusta yang
artinya: seseorang bisa mencapai tempat
tinggi melalui jalan-jalan sempit (sulit).
MATERI PERTEMUAN PERTAMA

SELESAI
EKONOMI POLITIK
PEMBANGUNAN
(PERTEMUAN KEDUA)
Program Strata 2
Pertemuan Kedua:

 EKONOMI POLITIK PEMBANGUNAN


Prof. Dr. Bambang Satriya, SH.MH
Pemahaman soal
“Rumah Politik”
 Ada banyak manusia yang punya prinsip di
partai-partai politik di sebuah negara, tapi
tidak ada partai yang punya prinsip. (Alexis
de Tocqueville, sejarawan dan pemikir politik
Prancis).
Konstruksi Negara: Parpol

Setiap subyek berbangsa ini mempunyai relasi


kuat dengan politik, khususnya “rumah politik”
yang bernama Partai Politik (Parpol). Konstruksi
negara ini secara general ditentukan oleh
kekuatan Parpol.
Ketidakpercayaan

Seperti kata Alexis de Tocqueville diatas,


banyak orang yang tidak percaya dengan
Parpol, tetapi kehadiran Parpol tetap
dibutuhkan. Ketidakpercayaan ada Parpol
akhirnya melahirkan banyak kesimpulan dan
asumsi di masayarakat.
Pola perilaku yang lahirkan
ketidakpercayaan

-Beragam penyimpangan kekuasaan (abuse of


power)
-apatis dalam mengelola parpol/berhubungan
dengan konstitutuen
-bergaya eksklusif
-tidak berperilaku adil/obyektif
Akar problem ketidakpercayaan
 Kultur
 Pendidikan
 Ekonomi
 Kebijakan
 Pola Kepemimpinan
 dll
Parpol Harus kuat
 Konstruksi politik bangsa ditentukan secara
general oleh kekuatan parpol. Parpol harus
menunjukkam kalau dirinya secara
konstitusionalitas menjadi representasi
negara atau rakyat. Kalau parpol tidak kuat,
identic wajah dunia politik menjadi lemah.
Penutup
 Kita semua yang prihatin terhadap
perdamaian dan kemenangan penalaran dan
keadilan harus benar-benar sadar betapa
kecil pengaruh penalaran dan kemauan baik
yang tulus mempengaruhi peristiwa dalam
dunia politik. (Albert Einstein, ilmuwan
terhebat millenium ke-2, yang juga
meragukan dunia politik)
MATERI PERTEMUAN KEDUA

SELESAI
EKONOMI POLITIK
PEMBANGUNAN
(PERTEMUAN KETIGA)
Program Strata 2
Pertemuan Ketiga:

 EKONOMI POLITIK PEMBANGUNAN


Prof. Dr. Bambang Satriya, SH.MH
Dari Penyimpangan dan Misoginisme
(kebencian)

Paparan pada pertemuan kedua lebih dominan


membahas tentang ketidakpercayaan public
pada dunia atau “rumah” politik.
Ketidakpercyaan ini diantaranya berelasi
dengan masalah penyimpangan dan
misoginisme
Tidak boleh “jatuh di lobang yang
sama”
 Penyimpangan tidak boleh dibiarkan menjadi
penyakit akut yang menempel pada
bangunan politik. Kalau masih terus
menmpel, maka kebencian (misoginisme)
public tidak akan sirna. Subyek politik harus
menghindar dari “jatuh di lobang yang sama”
Peringatan dalam Teori Plato

Mereka yang terlalu cerdas untuk terlibat dalam


politik dihukum melalui pemerintahan oleh
mereka yang lebih bodoh. (Plato, filsuf Yunani).
Memahami Plato

Filosof itu mengingatkan, bahwa jangan


menjadi lebih bodoh jika terjun dalam dunia
politik. Banyak orang yang tiba-tiba tidak pintar
ketika masuk politik, tetapi, jangan diikuti jejak
demikian
Kekuatan ekonomi
 Kekuatan ekonomi bangsa ditentukan oleh
konstruksi politik.
 Memang ada kekuatan ekonomi yang ikut

menentukan konstruksi politik. Tetapi


paradigma lazim dan asasi, bahwa politik
menentukan konstruksi ekonomi
Akar Kekuatan Ekonomi
 Kekuata ekonomi suatu bangsa dapat dilihat
dari konstelasi politik yang sedang atatu
telah terbangun. Kalau ekonomi kuat,
indikasinya konstruksi politik pun kuat.
Dapat terbaca dalam berbagai contoh di
tanah air maupu di dunia. Presiden Jokowi
bisa dijadikan obyek bacaan
 Lanjut ke Pertemuan Keempat
MATERI PERTEMUAN KETIGA

SELESAI
EKONOMI POLITIK
PEMBANGUNAN
(PERTEMUAN KEEMPAT)
Program Strata 2
Pertemuan Keempat:

 EKONOMI POLITIK PEMBANGUNAN


Prof. Dr. Bambang Satriya, SH.MH
Pembangunan Era JOkowi

Pembangunan Era Jokowi, siapapun presiden


ini, dapat digunakan sebagai bahan diskusi
tentang obyektiftas pembangunan yang
diwujudkan
Infrastruktur sebagai Contoh

Pembangunan di bidang infrastruktur,


khususnya di jilid Kesatu Rezim Jokowi
merupakan bukti, bahwa ada konstruksi kuat
antara politik, ekonomi, dan pembangunan
Lahir dari/lewat Politik

Pemimpin negeri ini, termasuk Jokowi atau


kekuatan strategis lainnya (termasuk KPK),
adalah wujud tampilnya supremasi politik. Dari
atau lewat kekuatan politik sosok nahkoda bisa
lahir.
Bersumber Dari nahkoda

Bersumber dari nahkoda atau produk politik,


lahir banyak kebijakan atau ketentuan-
ketentuan yang berelasi dengan konstruksi
perekonomian bangsa. Model perekonomian
bangsa ini menjadi cermin model jalannya
kekuasaan (politik)
Pembangunan menjadi wujud “peran”

Pembangunan yang terwujud merupakan


realisasi dari peran para aktor yang terpilih
melalui pagelaran politik. Disinilah politik
semestinya disikapi sebagai “amanat” mulia,
karena menentukan hidup bangsa.
Menusantarakan dan Menduniakan
kesejahteraan
Katakanlah pembangunan jalan tol, dengan
kekuatan modal yang dikeluarkan oleh
pemerintah, bangsa ini diidealisasikan bisa
lebih cepat dalam membangun (memeratakan:
menusatarakan: menduniakan) kesejahteraan
ekonomi rakyat.
Umpan Balik

 Pembangunan telah menjadi salah satu modal


ekonomi-politik bagi rezim untuk bisa
dipercaya atau tidak oleh rakyat. Barangkali
dari logika ini, Jokowi termasuk kategori
yang diuntungkan oleh modal ini (ekonomi-
politik)
Penutup

 Terima kasih atassegala responsinya


MATERI PERTEMUAN KEEMPAT

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai