Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

OPTIMALISASI PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM


MENDUKUNG SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI

Disampaikan oleh:
Maria Ivonne Tarigan
DIREKTORAT FASILITASI KELEMBAGAAN DAN KEPEGAWAIAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL
OTONOMI DAERAH
MAKASSAR, 15 NOVEMBER 2017
TUJUAN NEGARA DALAM ALINEA KE-IV
PEMBUKAAN UUD 1945
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia

HAK WARGA NEGARA

PS. 27, 28 F, 28 H, 28 J,34 UUD 1945


PENDIDIKAN, KESEHATAN, HAK ATAS PEKERJAAN, HAK ATAS PENGHIDUPAN YG
LAYAK, DAN JAMINAN SOSIAL, HAK BERKOMUNIKASI & MEMPEROLEH INFORMASI
2
KEBIJAKAN DESENTRALISASI

• Sudah Terjadi beberapa kali Perubahan Kebijakan


UU No. 23 / 2014
Desentralisasi di Indonesia
Efektivitas dan efisiensi
• Dari 10 kali perubahan kebijakan, 7 diantaranya Dominan
Desentralisasi
penyelenggaraan Pemda
• UU 23/2014 mendorong efisiensi dan efektivitas UU 32 /’04
penyelenggaraan Pemda mencari keseimbangan
UU 22 / 1999 Dominan Desentralisasi

UU 5 / 1974 Dominan Sentralisasi


UU 18 / 1965 Dominan Desentralisasi

Presidential Edict 6 / 1959 Dominan Sentralisasi

UU 1 / 1957 Dominan Desentralisasi


UU 22 / 1948 Dominan Desentralisasi

UU 1 / 1945 Dominan Sentralisasi

DESENTRALISATIE WET 1903 Dominan Sentralisasi


FUNGSI PEMERINTAHAN

PELAYANAN
PELAYANAN Untuk
Untuk KEADILAN
KEADILAN
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN Untuk
Untuk KESEJAHTERAAN
KESEJAHTERAAN
PEMBERDAYAAN Untuk
PEMBERDAYAAN Untuk KEMANDIRIAN
KEMANDIRIAN
PENGATURAN
PENGATURAN Untuk
Untuk KETERTIBAN
KETERTIBAN

KEMENDAGRI MENJAGA AGAR FUNGSI PEMERINTAHAN


KEMENDAGRI MENJAGA AGAR FUNGSI PEMERINTAHAN
BERJALAN BAIK DI DAERAH
TUJUAN OTDA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

• MEMPERPENDEK RENTANG PELAYANAN PADA


• MEMPERPENDEK RENTANG PELAYANAN PADA
MASYARAKAT.
MASYARAKAT.
• MENGHADIRKAN PEMERINTAHAN YANG LEBIH RESPONSIF
• MENGHADIRKAN PEMERINTAHAN YANG LEBIH RESPONSIF
DAN AKUNTABEL
DAN AKUNTABEL

TUJUAN
TUJUAN
OTDA
OTDA
• MENINGKATKAN KUALITAS DAN MEMPERCEPAT DEMOKRATISASI DI
• DAERAH
MENINGKATKAN KUALITAS DAN MEMPERCEPAT DEMOKRATISASI DI
DAERAH
• MENINGKATKAN PERAN SERTA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
• KEPEMERINTAHAN
MENINGKATKAN PERAN SERTA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
KEPEMERINTAHAN
PENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN

Pembagian urusan pemerintahan diatur dalam lampiran UU


Pembagian
sehingga urusan pemerintahan
memberikan status otonomidiatur
yangdalam lampiran
lebih kuat UU
kepada
sehingga
daerah memberikan status otonomi yang lebih kuat kepada
otonom;
daerah otonom;
Ditentukan suatu pola pembagian urusan pemerintahan antar
Ditentukan suatu pemerintahan
tingkatan/susunan pola pembagian urusanterhindar
sehingga pemerintahan
dari antar
tingkatan/susunan
tumpang pemerintahan sehingga
tindih dan ketidakjelasan kewenangan;terhindar dari
PENATAAN URUSAN tumpang tindih dan ketidakjelasan kewenangan;
PEMERINTAHAN
Terdapat keseimbangan beban urusan berdasarkan kriteria
Terdapat
dan prinsipkeseimbangan bebanpemerintahan
pembagian urusan urusan berdasarkan kriteria
yang sudah
dan prinsip pembagian urusan pemerintahan yang sudah
ditentukan;
ditentukan;
Urusan yang mempunyai dampak ekologis yang serius hanya
Urusan yang sampai
diotonomikan mempunyai dampak
ke daerah ekologis
provinsi yang serius hanya
(kehutanan,
diotonomikan
kelautan sampai ke daerah
dan pertambangan) provinsi
sehingga (kehutanan,
relatif mudah
kelautan dan pertambangan) sehingga relatif mudah
dikendalikan.
dikendalikan.

Memperkuat status mencegah


Memperkuat status
urusan otonomi tumpang tindih
urusan otonomi
daerah kewenangan
daerah
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN D
AERAH
Dibagi
Dibagi prinsip:
prinsip:
Eksternalitas,
Eksternalitas,
Akuntabilitas
Akuntabilitas dan
dan
ABSOLUT UMUM KONKUREN Efisiensi,
Efisiensi, serta
serta
kepentingan
kepentingan strategis
strategis
nasional
nasional

1. PERTAHANAN WAJIB PILIHAN


2. KEAMANAN
3. AGAMA
4. YUSTISI
5. POLITIK LUAR
NEGERI PELAYANAN NON PELAYANAYAN
6. MONETER & DASAR DASAR
FISKAL

SPM
U R U S A N P E M E R I N TA H A N K O N K U R E N

WAJIB

TIDAK BERKAITAN DENGAN PILIHAN


PELAYANAN DASAR
BERKAITAN DENGAN
PELAYANAN DASAR
1. Tenaga kerja;
2. Pemberdayaan perempuan & perlindungan
anak;
3. Pangan; 1. Kelautan Dan
1. Pendidikan; 4. Pertanahan; Perikanan;
2. Kesehatan; 5. Lingkungan hidup;
2. Pariwisata;
3. Pekerjaan umum & 6. Administrasi kependudukan & pencatatan
sipil; 3. Pertanian;
penataan ruang 7. Pemberdayaan masyarakat dan desa; 4. Kehutanan;
4. Perumahan rakyat & 8. Pengendalian penduduk & keluarga 5. Energi &
kawasan pemukiman; berencana;
Sumberdaya
5. Ketentraman, ketertiban 9. Perhubungan;
10. Komunikasi dan informatika; Mineral;
umum & perlindungan 11. Koperasi, usaha kecil, dan menengah; 6. Perdagangan;
masyarakat; dan 12. Penanaman modal;
7. Perindustrian; dan
6. Sosial 13. Kepemudaan dan olah raga;
14. Statistik; 8. Transmigrasi.
15. Persandian;
16. Kebudayaan;
17. Perpustakaan; dan
18. kearsiapan Pasal 12
KEWENANGAN URUSAN BIDANG KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA BERDASARKAN UU 23/2014

No SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA

1 Penyelenggaraan, Pengelolaan - -
sumber daya, dan penyelenggaraan
perangkat pos, serta sumber daya, dan perangkat
informatika pos, serta informatika

2 Informasi dan Pengelolaan informasi dan Pengelolaan informasi dan Pengelolaan informasi dan
Komunikasi Publik komunikasi publik komunikasi publik komunikasi publik
pemerintah pusat serta pemerintah daerah pemerintah daerah
informasi strategis provinsi kabupaten/kota
nasional dan internasional

4
KEWENANGAN URUSAN BIDANG KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA BERDASARKAN UU 23/2014

No SUB URUSAN PEMERINTAH PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA

3 Aplikasi Informatika a. Penetapan nama domain dan a. Pengelolaan nama a. Pengelolaan nama
sub domain bagi instansi domain yang telah domain yang telah
pemerintah pusat dan ditetapkan oleh ditetapkan oleh
pemerintah daerah pemerintah pusat dan pemerintah pusat dan
b. Pengelolaan nama domain sub domain di lingkup sub domain di lingkup
instansi penyelenggara negara pemerintah daerah pemerintah daerah
c. Pengelolaan e-government provinsi kabupaten/kota
nasional b. Pengelolaan e- b. Pengelolaan e-
government di lingkup government di lingkup
pemerintah daerah pemerintah daerah
provinsi kabupaten/kota

4
RPP tentang PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
URUSAN KOMINFO DI PROVINSI
SUB URUSAN KEWENANGAN PROVINSI PELAYANAN

Penyelenggaraan, Sumber Daya,


dan Perangkat Pos, serta Tidak Ada Kewenangan Tidak Ada Pelayanan
Informatika
Pengelolaan informasi dan 1. Penyediaan informasi publik pemerintah
Informasi dan Komunikasi Publik
komunikasi publik Pemerintah Daerah daerah provinsi
Provinsi 2. Penyelenggaraan komunikasi publik
resmi
pemerintah daerah provinsi
3. Pengelolaan penyelesaian sengketa informasi
publik di daerah provinsi
Aplikasi Informatika Pengelolaan nama domain yang telah Penjaminan kedaulatan informasi pemerintah
ditetapkan oleh Pemerintah dan sub di tingkat Provinsi
domain di lingkup Pemerintah Daerah
Provinsi
Pengelolaan e-government di lingkup 1. Peningkatan efektifitas dan efisiensi
Pemerintah Daerah Provinsi penyelenggaraan pemerintahan
6
Provinsi melalui pemanfaatan TIK
2. Peningkatan kualitas layanan publik Pemerintah
Provinsi melalui pemanfaatan TIK
RPP tentang PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
URUSAN KOMINFO DI KAB/KOTA
SUB URUSAN KEWENANGAN KAB/KOTA PELAYANAN

Penyelenggaraan, Sumber Daya,


dan Perangkat Pos, serta Tidak Ada Kewenangan Tidak Ada Pelayanan
Informatika
Pengelolaan informasi dan 1. Penyediaan informasi publik pemerintah
Informasi dan Komunikasi Publik daerah kab/kota
komunikasi publik Pemerintah Daerah
Kab/Kota 2. Penyelenggaraan komunikasi publik
resmi
pemerintah daerah kab/kota
3. Pengelolaan penyelesaian sengketa informasi
publik di daerah kab/kota (jika
terbentuk Komisi Informasi Daerah kab/kota)
Aplikasi Informatika Pengelolaan nama domain yang telah Penjaminan kedaulatan informasi pemerintah
ditetapkan oleh Pemerintah dan sub di tingkat kab/kota
domain di lingkup Pemerintah Daerah
Kab/Kota
Pengelolaan e-government di lingkup 1. Peningkatan efektifitas dan efisiensi
Pemerintah Daerah Kab/Kota penyelenggaraan pemerintahan
7
kab/kota
melalui pemanfaatan TIK
2. Peningkatan kualitas layanan publik Pemerintah
kab/kota melalui pemanfaatan TIK
PERBEDAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
(PP 41/2007 dan PP 18/2016)

Lama Baru
Perubahan Mendasar
UU
UU32/2004
32/2004 UU
UU23/2014
23/2014 Tidak ada lagi SKPD
yang berupa “LTD”

Psl. 120 s.d Psl. 128 Psl. 209


Perangkat daerah
Perangkat
PerangkatDaerah
DaerahProvinsi:
Provinsi: dibedakan dalam
Perangkat Daerah Provinsi: a.a. sekretariat daerah;
sekretariat daerah; 3 Tipologi (A, B, C)
a. Sekretariat Daerah; b.b. sekretariat
sekretariatDPRD;
DPRD;
b. Sekretariat DPRD; c.c. inspektorat; Rumah Sakit menjadi
inspektorat;
c. Dinas Daerah; d.d. dinas;
dinas;dan
dan UPT Dinas Kesehatan
d. Lembaga Teknis Daerah; e.e. badan.
badan. Pembentukan Cabang Dinas
bersifat khusus (hanya yg
Perangkat Daerah Kab/Kota: Perangkat
PerangkatDaerah
DaerahKab/Kota:
Kab/Kota:
f.f. sekretariat daerah; diotonomikan ke Provinsi)
e. Sekretariat Daerah; sekretariat daerah;
g.g. sekretariat (Kehutanan, Pendidikan
f. Sekretariat DPRD; sekretariatDPRD;
DPRD;
g. Dinas Daerah; h.h. inspektorat; Menengah, Kelautan dan
inspektorat;
h. Lembaga Teknis Daerah; i.i. dinas;
dinas; ESDM)
i. Kecamatan; j.j. badan;
badan;dan
dan “Kelurahan” tidak menjadi
j. Kelurahan. k.k. Kecamatan.
Kecamatan. Perangkat Kab/Kota, tetapi
menjadi Perangkat
Kecamatan
PP PP
PP18/2016
18/2016 13
PP41
41//2007
2007
DASAR PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
(Psl 217 dan Psl 219 UU 23/2014 JO PP 18/2016)

URUSAN
PEMERINTAHAN
URUSAN URUSAN
WAJIB & TIDAK SETIAP PENUNJANG
PILIHAN URUSAN
DIBENTUK DALAM
ORGANISASI
TERSENDIRI
Diwadahi dalam Diwadahi dalam
DINAS BADAN

UPT DINAS UPT BADAN


Nomenklatur Perangkat Daerah berpedoman pada Peraturan Menteri K/L yang membidangi Urusan Pemerintahan
tersebut. (Pasal 211 Ayat 2 UU 23/2014)
14
DINAS DANBADAN

Pasal 217 UU 23 Tahun 2014


Dinas dibentuk untuk melaksanakan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Pasal 219 UU 23 Tahun 2014


Badan dibentuk untuk melaksanakan fungsi penunjang Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

a. pendidikan, kebudayaan, kepemudaan dan olahraga, serta pariwisata;


b. kesehatan, sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pengendalian
penduduk dan keluarga berencana, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, serta
pemberdayaan masyarakat & Desa;
c. ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat, sub
urusan ketenteraman dan ketertiban umum dan sub urusan kebakaran;
d. penanaman modal, koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian, perdagangan,
energi dan sumber daya mineral, transmigrasi, dan tenaga kerja;
e. komunikasi dan informatika, statistik dan persandian;
f. perumahan dan kawasan permukiman, pekerjaan umum dan penataan ruang, pertanahan,
perhubungan, lingkungan hidup, kehutanan, pangan, pertanian, serta kelautan dan perikanan;
dan
g. Perpustakaan dan kearsipan

18
L EMB AGA T ERT ENT U

KETENTUAN PASAL 231 UU 23/2014 :

Dalam hal ketentuan peraturan perundang-undangan memerintahkan


pembentukan lembaga tertentu di Daerah, lembaga tersebut dijadikan
bagian dari Perangkat Daerah yang ada setelah dikonsultasikan kepada
Menteri dan menteri yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan bidang
pendayagunaan aparatur negara
PEDOMAN NOMENKLATUR & PEMETAAN
URUSAN

Pasal 124 Ayat (1) PP 18/2016


Pada saat PP ini mulai berlaku, untuk pertama kali, penetapan
pedoman nomenklatur Perangkat Daerah oleh Kementerian/LPNK &
pelaksanaan pemetaan UP oleh Pemda bersama dgn
Kementerian/LPNK diselesaikan paling lambat 2 bln sejak PP ini
diundangkan

Pasal 124 Ayat (3) PP 18/2016


Dalam hal pedoman nomenklatur Perangkat Daerah belum ditetapkan
sampai batas waktu sbgmana ayat (1), kepala Daerah dapat
menetapkan nomenklatur Perangkat Daerah dengan Perkada
PM Kominfo no. 13/2016 tentang Hasil Pemetaan Urusan
Pemerintahan Bidang Komunikasi dan Informatika
1. Peraturan Menteri Kominfo nomor 13 tahun 2016 tentang Hasil Pemetaan Urusan
Pemerintahan Bidang Komunikasi dan Informatika, terdiri atas 6 Pasal dan 1
lampiran.
2. Materi Muatan:
 Hasil perhitungan nilai variabel urusan pemerintahan daerah daerah provinsi dan
daerah kabupaten/kota bidang komunikasi dan informatika setelah dikalikan
dengan faktor kesulitan geografis
 Pedoman bagi Pemda menetapkan kelembagaan Perangkat Daerah,
perencanaan dan penganggaran.

 Pedoman bagi unit kerja di lingkungan Komunikasi Kementerian


dan Informatika sebagai dasar pembinaan
PM Kominfo no. 13/2016 tentang Hasil Pemetaan Urusan
Pemerintahan Bidang Komunikasi dan Informatika (2)
 Apabila kemampuan keuangan daerah atau ketersediaan aparatur yang dimiliki daerah masih
terbatas, tipe perangkat daerah penyelenggara urusan pemerintah bidang komunikasi dan
informatika dapat diturunkan dari hasil pemetaan.
 Evaluasi terhadap hasil pemetaan dilakuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Lampiran Hasil Pemetaan Urusan Pemerintahan Bidang Komunikasi dan Informatika.
Tindaklanjut Pasal 211 UU 23/2014

Pasal 211 Ayat (2):


Nomenklatur Perangkat Daerah dan unit kerja pada
perangkat daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan dibuat dengan
memperhatikan pedoman dari kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian yang membidangi urusan pemerintahan tersebut.

Tindaklanjut:
Peraturan Menteri Kominfo no. 14 tahun 2016 tentang Pedoman
Nomenklatur Perangkat Daerah Bidang Komunikasi dan Informatika
BENTUK & TIPE PERANGKAT DAERAH

Bentuk Perangkat Daerah Provinsi Bidang Kominfo:


a. Dinas;
b. Bidang; dan
c. Seksi. Tipe Perangkat Daerah Bidang Kominfo Dinas tipe A untuk
beban kerja yang besar Dinas tipe B untuk beban kerja
Bentuk Perangkat daerah Kabupaten/Kota Bidang Kominfo: yang sedang Dinas tipe C untuk beban kerja yang kecil
d. Dinas;
e. Bidang; dan
f. Seksi.

Jumlah Penduduk Luas


Wilayah Jumlah APBD
variabel : Umum
: 20%
Teknis : 80%
Indikator Teknis masing- masing urusan
pemerintahan yang ditetapkan
TIPOLOGI PERANGKAT DA
ERAH

PADA PRINSIPNYA SETIAP URUSAN PEMERINTAHAN DILAKSANAKAN OLEH 1 DINAS

UNTUK MELAKSANAKAN PRINSIP TERSEBUT DI ATAS, DINAS


KOMINFO DIKATEGORIKAN KE DALAM:
• TIPE A (Skor lebih 800)
• TIPE B dan (Skor 601-800)
• TIPE C (Skor lebih dari 400 – 600)

TIDAK LAGI DIKENAL PERUMPUNAN DINAS KOMINFO, KECUALI URUSAN YANG SANGAT KECIL
SEHINGGA BEBAN TUGASNYA TIDAK MASUK KATEGORI TIPE C, DIWADAHI DENGAN KRITERIA:
SKOR 300-400, SETINGKAT BIDANG
SKOR KURANG DARI 300, SETINGKAT SUB BIDANG
NOMENKLATUR PERANGKAT DAERAH
Nomenklatur Perangkat Daerah Provinsi Bidang Kominfo:
a. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi;
b. Bidang Komunikasi dan Informatika; dan
c. Seksi Komunikasi dan Informatika.

Nomenklatur Perangkat daerah Kab/Kota Bidang Kominfo:


d. Dinas Komunikasi dan Informatika Kab/Ko;
e. Bidang Komunikasi dan Informatika; dan
f. Seksi Komunikasi dan Informatika

PENGGABUNGAN URUSAN
BIDANG KOMINFO
• Apabila berdasarkan perhitungan nilai variabel tidak memenuhi syarat untuk dibentuk
dinas daerah Provinsi dan kabupaten/kota sendiri, maka harus digabung dengan
urusan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
BIDANG KOMINFO PROV/KAB/KO

Tipe A Tipe B Tipe C


• 1 Sekretariat • 1 Sekretariat • 1 Sekretariat
• 3 subbagian • 2 subbagian • 2 subbagian
• 4 bidang • 3 bidang • 2 bidang
• 12 seksi • 9 seksi • 6 seksi
KOM I S I I N FORM AS I

PASAL 23 UU 14/2018 (KIP)

PASAL 23 UU 14/2018 (KIP)

Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yg berfungsi menjalankan UU KIP


& peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan
Informasi Publik dan menyelesaikan sengketa Informasi publik melalui
Mediasi dan/atau Ajudikasi NonLitigasi

Anda mungkin juga menyukai