Anda di halaman 1dari 17

Management keuangan

sekolah

Muhammad ilyas hidayat j.p


150513602357
S1 pto 2015 “B2
1.Konsep Management Keuangan sekolah
Pengertian Manajemen Keuangan
manajemen keuangan sekolah merupakan rangkaian aktivitas
mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan,
pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-
jawaban keuangan sekolah

Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah


Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan
sekolah
Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan
1. Transparansi Transparasi manajemen
keuangan berarti adanya
keterbukaan dalam
manajemen keuangan
lembaga pendidikan, yaitu
2.Efektivitas
keterbukaan sumber
keuangan dan jumlahnya,
rincian penggunaan, dan
3. pertanggungjawaban
Akuntabilitas

Efektivitas Manajemen keuangan


dikatakan memenuhi prinsip Akuntabilitas di dalam
efektivitas kalau kegiatan yang manajemen keuangan berarti
dilakukan dapat mengatur penggunaan uang sekolah
keuangan untuk membiayai dapat dipertanggungjawabkan
aktivitas dalam rangka mencapai sesuai dengan perencanaan
tujuan lembaga yang yang telah ditetapkan.
bersangkutan
4. Efisiensi

Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya:

Banyak menggunakan
Tinggi waktu, tenaga, dan
biaya A

Penggunaan
waktu, tenaga,
Sedang dan biaya lebih B D
sedikit
Hasil
Paling sedikit Tertentu
menggunakan C
waktu, tenaga,
Rendah dan biaya
Dilihat dari segi hasil
Hasil Tinggi
terkecil
Penggunaan
waktu, biaya,
dan tenaga
Hasil
tertentu Sedang
sedang

Hasil
terbesar Rendah
2.Menyusun rencana angaran pendapatan dan
belanja kebutuhan sekolah serta sumber
biayanya.

Misi, tujuan jangka perencanaan


panjang dan jangka keuangan yang
pendek Strategis

Proses perancangan
keuangan sekolah

tujuan jangka perencanaan


panjang, pendek dan keuangan yang
target Strategis
berdasarkan kondisi berdasarkan kondisi
riil unit sekolah riil unit sekolah
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Sekolah (RAPBS)
Proses perancangan Kepala sekolah mengundang
RAPBS guru dan Pengurus Komite
Sekolah untuk menyusun
draft RAPBS

Kepala sekolah
mempelajari visi, misi, Kepala sekolah bersama
program utama sekolah guru dan Pengurus Komite
yang telah ada Sekolah membahas draft
dan menetapkan RAPBS

 
RAPBS sudah siap
dilaksanakan
 
Sumber-Sumber Pendapatan
Sekolah

pada Pasal 46 Undang-undang No 20


Tahun 2003 menyatakan pendanaan
pendidikan menjadi tanggung jawab
bersama antara Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat.

pemerintah bisa berasal dari pemerintah


pusat, pemerintah kabupaten/ kota.
Sumber keuangan pendidikan yang berasal
dari pemerintah pusat dialokasikan
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), sedangkan yang berasal
dari pemerintah kabupaten dan kota
dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah(APBD).
Undang-undang 3. Penyelenggaraan Pembukuan
- Nomor 20 tahun 1997, tentang Keuangan Sekolah
Penerima PNBP
- Nomor 17 tahun 2003, tentang Undang-undang Dasar RI Tahun
Keuangan Negara 1945
- Nomor 1 tahun 2004, tentang
Perbendaharaan Negara
Keputusan Presiden
- Nomor 17 tahun 2000, tentang
Peraturan Pemerintah APBN
- Nomor 12 tahun 1997, tentang - Nomor 42 tahun 2002, tentang
Jenis dan Penyetoran PNBP Pedoman Pelaksanaan APBN
- Nomor 73 tahun 1999, tentang - Nomor 80 tahun 2003, tentang
tatacara Penggunaan sebagian Dana Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
PNBP yang bersumber dari kegiatan Barang Jasa Pemerintah
tertentu 4. Peraturan Presiden
- Nomor 1 tahun 2004, tentang - Nomor 8 tahun 2006, tentang
tatacara Penyetoran Rencana dan Perubahan atas Keputusan Presiden
Pelaporan Realisasi PNBP Nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman
- Nomor 21 tahun 2004, RKAKL Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa
- Nomor 80 tahun 2005, tentang Pemerintah
Pemeriksaan PNBP 5. Peraturan Menteri Keuangan
- Nomor 55 / PMK. 2 / 2006, tentang
Petunjuk dan Pengesahan RKAKL
BENDAHARA Bendaharawan umum adalah
bendaharawan yang diserahi tugas
pengurusan kebendaharawanan
seluruh penerimaan dan pengeluaran
dalam pelaksanaan APBN.
Bendaharawan khusus adalah
bendaharawan yang diserahi
tugas pengurusan
kebendaharawanan uang

Penerimaan
Bendaharawan ini diserahi tugas
pengurusan kebendaharawanan
Uang khusus penerimaan negara
Pengeluaran. saja dalam pelaksanaan APBN
Bendaharawan ini diserahi tugas
pengurusan kebendaharawanan
Uang khusus pengeluaran
negara saja dalam pelaksanaan
APBN.
4. Pengawasan, Pelaporan dan Pertanggung
Jawaban Keuangan Sekolah
Tujuan Kegiatan pengawasan Tujuan pengawasan keuangan
pelaksanaan anggaran

(a) pelaksanaan anggaran dapat


(a) kesesuaian pelaksanaan anggaran
berjalan sesuai dengan rencana yang
dengan ketentuan yang telah ditetapkan
telah digariskan,
dan dengan prosedur yang berlaku,
(b) pelaksanaan anggaran sesuai
(b) kesesuaian hasil yang dicapai baik di
dengan peraturan instruksi serta
bidang teknis administratif maupun teknis
asas-asas yang telah ditentukan,
operasional dengan peraturan yang
(c) kesulitan dan kelemahan bekerja
ditetapkan,
dapat dicegah dan ditanggulangi atau
(c) kemanfaatan sarana yang ada (manusia,
s etidak-tidaknya dapat dikurangi,
biaya, perlengkapan dan organisasi) secara
dan
efesien dan efektif, dan
(d) pelaksanaan tugas berjalan
(d) sistem yang lain atau perubahan sistem
efesien, efektif dan tepat pada
guna mencapai hasil yang lebih sempurna.
waktunya.
Sasaran dan Jenis
Pengawasan
Sasaran pengawasan dapat dikelompokkan
berdasarkan dimensi berikut ini.

a. Dimensi kuantitatif, yaitu untuk mengetahui sampai seberapa


jauh maksud program atau kegiatan dalam ukuran kuantitatif
telah tercapai.

b. Dimensi kualitatif, yaitu sampai seberapa jauh mutu dan kualitas


pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ukuran dan rencana.

c. Dimensi fungsional, yaitu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh


kegiatan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan tujuan atau fungsi yang
telah direncanakan semula.

d. Dimensi efisiensi, yaitu seberapa jauh kegiatan


pelaksanaan pekerjaan dapat dikerjakan secara hemat dan
cermat.
Berdasarkan subyeknya, meliputi:
1. Pengawasan intern, yaitu
pengawasan terhadap semua unit
Jenis Pengawasan dan bidang kegiatan yang ada di
dalam organisasi.

2. Pengawasan ekstern, yaitu


pengawasan yang dilakukan oleh
aparatur pengawasan dari luar organisasi
yang mempunyai wewenang mengawasi.
Berdasarkan waktunya, meliputi:
1. Pengawasan terus menerus,
yaitu pengawasan yang tidak tergantung
pada waktu tertentu, lebih merupakan
kegiatan pengawasan rutin.

2. Pengawasan berkala,
yaitu pengawasan yang dilakukan setiap
jangka waktu tertentu, berdasarkan rencana
yang ditujukan terhadap masalah umum.

3. Pengawasan insidental, yaitu pengawasan


yang dilaksanakan secara mendadak di luar
rencana kerja rutin atau berdasarkan
keperluan.
Perangkat Aparat Pengawasan
Negara

Aparat pengawasan fungsional


konstitusional
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Aparat pengawasan fungsional merupakan lembaga tinggi negara yang
pemerintah bertugas memeriksa pertanggungjawaban
keuangan negara.
Badan Pengawas Keuangan
dan Pembangunan (BPKP)
Inspektorat Jenderal Departemen/ Lembaga
Pemerintahan Non-departemen (ITJEN). Instansi ini
bertugas:

a) melakukan pemeriksaan terhadap semua unsur/instansi di lingkungan departemen.


b) melakukan pengujian serta penilaian atas laporan berkala atau sewaktu-waktu dari
setiap unsur/ instansi di lingkungan departemen.
c) melakukan pengusutan mengenai kebenaran laporan atau tentang hambatan,
penyimpangan, penyalahgunaan wewenang di bidang administrasi atau keuangan
yang dilakukan oleh unsur/ instansi di lingkungan departemen.
d) melakukan pemeriksaan dalam rangka opstib.
Integritas

Kemampuan
teknis
Petugas pemeriksaan harus
mempunyai persyaratan antara lain:
Objektivitas

Keahlian
Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Sekolah

Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah


Penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah harus dilaporkan
dan dipertanggungjawabkan secara rutin sesuai peraturan yang
berlaku. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal
dari orang tua siswa dan masyarakat dilakukan secara rinci dan
transparan sesuai dengan sumber dananya. Pelaporan dan
pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari usaha mandiri
sekolah dilakukan secara rinci dan transparan kepada dewan guru
dan staf sekolah. Pertanggungjawaban anggaran rutin dan
pembangunan
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai