Anda di halaman 1dari 10

Potensi Hazard Dan Penyebab

Kecelakaan Di Tempat Kerja Serta


Upaya Penanggulangannya

Kelompok 1
 Nm. Gustya Putri (2017007098)
 Zianasti (2017007099)
 Desinta (2017007100)
 Anggita (2017007101)
1. Faktor Manusia

a. Umur
b. Jenis Kelamin
c. Masa kerja
d. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
e. Tingkat Pendidikan
f. Perilaku
g. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
h. Peraturan K3
2. Faktor Lingkungan

a. Kebisingan
b. Suhu Udara
c. Penerangan
d. Lantai licin
3. Faktor Peralatan

a. Kondisi mesin
b. Letak mesin
Akibat Kecelakaan Kerja

Heinrich (1959) dalam ILO (1989:11) menyusun daftar kerugian


terselubung akibat kecelakaan sebagai berikut:
O Kerugian akibat hilangnya waktu karyawan yang luka,
O Kerugian akibat hilangnya waktu karyawan lain yang terhenti
bekerja karena rasa ingin tahu, rasa simpati, membantu menolong
karyawan yang terluka,
O Kerugian akibat hilangnya waktu bagi para mandor, penyelia atau
para pimpinan lainnya karena membantu karyawan yang terluka,
menyelidiki penyebab kecelakaan, mengatur agar proses produksi
ditempat karyawan yang terluka tetap dapat dilanjutkan oleh
karyawan lainnya dengan memilih dan melatih ataupun menerima
karyawan baru.
O Kerugian akibat penggunaan waktu dari petugas pemberi
pertolongan pertama dan staf departemen rumah sakit,
Lanjutan..
O Kerugian akibat rusaknya mesin, perkakas, atau peralatan lainnya atau oleh
karena tercemarnya bahan-bahan baku,
O Kerugian insidental akibat terganggunya produksi, kegagalan memenuhi
pesanan pada waktunya, kehilangan bonus, pembayaran denda ataupun
akibat-akibat lain yang serupa,
O Kerugian akibat pelaksanaan sistem kesejahteraan dan maslahat bagi
karyawan,
O Kerugian akibat keharusan untuk meneruskan pembayaran upah penuh bagi
karyawan yang dulu terluka setelah mereka kembali bekerja, walaupun
mereka (mungkin belum penuh sepenuhnya) hanya menghasilkan separuh
dari kemampuan normal
O Kerugian akibat hilangnya kesempatan memperoleh laba dari produktivitas
karyawan yang luka dan akibat dari mesin yang menganggur.
O Kerugian yang timbul akibat ketegangan ataupun menurunnya moral kerja
karena kecelakaan tersebut,
O Kerugian biaya umum (overhead) per-karyawan yang luka.
Pencegahan Kecelakaan
Menurut ILO dalam ILO (1989:20) berbagai cara yang umum digunakan
untuk meningkatkan keselamatan kerja bidang industri dewasa ini
diklasifikasikan sebagai berikut:
O Peraturan
O Standarisasi
O Pengawasan
O Riset Teknis
O Riset medis
O Riset Psikologis
O Riset Statistik
O Pendidikan
O Pelatihan
O Persuasi
O Asuransi
O Tindakan Pengamanan oleh Masing-masing Individu.
BEBERAPA SEBAB YANG MEMUNGKINKAN
TERJADINYA KECELAKAAN KERJA

Ada beberapa sebab yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan


gangguan kesehatan pegawai (Mangkunegara, 2001) diantaranya
yaitu :
1. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja
aPenyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang
kurang diperhitungkan keamanannya.
O b)  Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
O c)  Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.

O 2. Pengaturan Udara
O a)  Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik.
O b)  Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.
Lanjutan..
3. Pengaturan Penerangan
a)  Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.
b)  Ruang kerja yang kurang cahaya.

4. Pemakaian Peralatan Kerja


a)  Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
b)  Penggunaan mesin dan alat elektronik tanpa pengaman yang baik.

5. Kondisi Fisik dan Mental Pegawai


a)  Kerusakan alat indera dan stamina pegawai yang tidak stabil.
b)  Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh,
cara berpikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja
rendah, sikap pegawai yang ceroboh dan kurang pengetahuan dalam
penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa resiko
Menurut Dessler (1997), ada tiga alasan dasar kecelakaan di tempat kerja yaitu :
1. Kejadian yang bersifat kebetulan.
2.  Kondisi tidak aman :
a.  Peralatan pelindung yang tidak memadai.
b.  Peralatan rusak.
c.  Prosedur yang berbahaya dalam, pada, atau disekitar mesin atau peralatan.
d.  Gudang yang tidak aman, sumpek dan terlalu penuh.
e.  Penerangan yang tidak memadai.
f.  Ventilasi tidak memadai.
3.  Tindakan-tindakan yang tidak aman yang dilakukan karyawan :
a.  Membuang bahan-bahan
b.  Beroperasi atau bekerja dengan kecepatan yang tidak aman.
c.  Membuat peralatan keamanan tidak beroperasi dengan baik.
d.  Menggunakan peralatan yang tidak aman.
e.  Menggunakan prosedur yang tidak aman.
f.  Mengambil posisi tidak aman.
g.  Mengangkat secara tidak tepat.
h.  Pikiran kacau, gangguan, penyalahgunaan, kaget, berselisih, dan permainan
kasar.

Anda mungkin juga menyukai