Anda di halaman 1dari 66

LOGISTICS BASE, IFT,

DAN
CROSS DOCK
Manajemen Pergudangan
1. Pergudangan memegang peranan penting thd strategi
logistik terpadu di dalam membangun dan memelihara
hubungan diantara mitra rantai pemasok.
2. Pergudangan berpengaruh pada pelayanan pelanggan,
tingkat persediaan, penjualan dan suksesnya pemasaran.
3. Pergudangan memperlancar fluktuasi penawaran dan
permintaan pasar. Pada saat penawaran melampaui
permintaan, penyimpanan barang di gudang untuk
mengantisipasi permintaan pelanggan. Misalnya
penyediaan eceran untuk mengantisipasi Natal. Pada saat
permintaan melampaui penawaran, gudang dapat
mempercepat melayani pelanggan melalui pelayanan
khusus, misalnya melabeli harga, pengemasan produk
atau perakitan akhir.
4. Pergudangan mendukung produksi pada saat konsolidasi
material inbound dan mendistribusikannya pada proses
produksi tepat waktu. Dari sisi outbound pergudangan
membantu pelanggan membeli sesuai permintaan tanpa
harus mendekati pabrik.
5. Biaya pergudangan biasanya mencapai 10% atau lebih
dari total logistik terpadu.
Gudang
Bagian logistik perusahaan yang menyimpan produk (barang
mentah, setengah jadi, jadi, suku cadang) di dan antara
tempat asal dan tempat pemakaian, dan memberikan
informasi tentang status, kondisi dan penggunaan barang
yang tersimpan.

28 3
3
Alasan Perlunya Pergudangan
1. Dipandang dari sudut logistik terpadu, pergudangan
diperlukan, tetapi dianggap sebagai beban.
2. Pergudangan memungkinkan produksi memperoleh skala
ekonomi pada proses produksi jangka panjang.
3. Pergudangan juga memungkinkan pemasaran dapat
memelihara dan meningkatkan pelayanan pelanggan.
4. Apabila proyeksi permintaan sempurna dan produksi
dapat melayani tepat waktu, maka kebutuhan akan
pergudangan dan inventori akan sirna.
5. Akan tetapi didalam dunia nyata, umumnya peramalan
salah dan waktu produksi meleset, jadi pergudangan
tetap menjadi tumpuan penawaran dan permintaan.
Alasan Perlunya Pergudangan
1. Untuk menghemat biaya
transportasi pada pergerakan
jumlah besar.
2. Untuk memperoleh keringanan
biaya dalam pembelian.
3. Memegang satu supplier saja
yang berskala besar.
4. Memelihara perubahan kondisi
pasar.
5. Mendukung program JIT pada
semua lini sistem logistik
terpadu. Source: Lambert,
Douglas.M., et.al., Strategics
Logistics Management, 1993
Warehouses vs Distribution Centers

No. Activities Warehouse Distrib.Center


1. Tujuan Menyimpan produk Produk siap kirim,
sampai diperlukan/ bukan penyimpanan.
diminta pelanggan.
2. Peranan Bermacam ragam Peran utama pada
dalam sistem arus barang jadi pada
logistik terpadu. sisi outbound.

3. Skala pelayanan Lebih sempit di Lebih luas daripada


banding pusat pergudangan.
distribusi.

4. Jenis biaya Berdasarkan waktu, Berdasarkan volume,


ruang dan jasa mobilitas dan jasa
pelayanan. pengiriman.
Fungsi Gudang/Pergudangan
Fungsi dasar dari sebuah gudang mencakup
pergerakan, penumpukan dan transfer informasi.
Untuk menumpuk barang dengan baik diperlukan
pergerakan yang baik pula. Ada 4 (empat)
kegiatan pokok yaitu :
 Menerima barang dari pengangkut pada sisi
inbound dan diperlukan pengecekan kualitas dan
kuantitas dengan baik.
 Memindahkan barang2 dari tempat penumpukan
sementara ke lokasi penumpukan khusus didalam
gudang secara teratur.
 Menyeleksi order produk pada file order
pelanggan, termasuk pengecekan, pengepakan,
dan mengangkutnya pada penumpukan outbound.
 Mengirim/mengapalkan barang2 dari outbound ke
pelanggan melalui berbagai sarana angkutan.
Mengapa Perlu Inventory dan Warehouse
 Faktor waktu & jarak, menjadi penyebab utama kenapa
kita memerlukan inventori.
 Pada saat proses produksi, harus dijamin bahwa mesin
tidak berhenti karena tidak tersedianya bahan baku
produksi.
 Pada saat pelanggan memerlukan produk, jangan sampai
pelanggan menunggu terlalu lama dan melampaui batas
waktu yang diminta.

inventory inventory

Supplier Buffer Manufacture Buffer Customer

Warehouse Warehouse

ENABLING Continue Process absolutely Important


Jenis Pergudangan
1. Gudang Milik.

2. Gudang Umum.

3. Gudang Kontrak.
Gudang Milik
1. Produsen atau pemilik barang mempunyai gudang sendiri.
2. Fungsi utama dari fasilitas gudang seperti ini, untuk menumpuk
barang2 sendiri sampai dikirim pada outlet pengecer atau dijual.
3. Besarnya kuantitas dan tingginya tingkat penggunaan, menjadi
alasan untuk punya gudang sendiri sebab skala ekonominya
menguntungkan.
4. Perusahaan dapat menawarkan harga yang lebih rendah, atau
memungut margin laba cukup tinggi karena skala ekonomi diatas.
5. Fasilitas gudang milik memungkinkan kontrol yang ketat terhadap
kerusakan, kehilangan, kebakaran dari kelalaian karyawan.
6. Keuntungan lain dari gudang milik sendiri adalah adanya
kemampuan untuk menawarkan jasa pengepakan, pelabelan,
fumigasi dan lain2.
7. Perusahaan juga bisa menyewakan ruang gudang yang tersisa
dari pemanfaatan sendiri.
8. Gudang milik merupakan asset yang di depresiasi, jadi
mengurangi pendapatan bersih, dan ada pajak pendapatan.
9. Untuk membuat gudang pribadi efektif dan efisien, serta
menguntungkan, diperlukan peralatan yang memadai, lengkap
dengan kecepatan handling tinggi, serta SDM yang profesional.
10. Perusahaan pergudangan harus memiliki cukup permintaan.
Biasanya lokasi gudang mendekati pasar atau wilayah komersial.
Gudang Umum
1. Gudang publik menyewakan ruang penumpukan
kepada individu atau perusahaan yg perlu fasilitas ini.
2. Gudang publik menyediakan jasa a.l. pengepakan,
pelabelan, pengetesan, pemeliharaan inventori,
pengiriman lokal, proses data dan biaya.
Alasan menyewa gudang ini, adalah:
1. Menyewa jauh lebih murah dari biaya modal untuk
investasi gudang sendiri.
2. Menyewa lebih fleksibel. Gudang publik memberikan
keluwesan terhadap ruang gudang yg disewakan.
3. Menyewa mendapat keringanan pajak. (no property
tax).
4. Perusahaan terhindar dari tanggung jawab thd
kebakaran, kehilangan dan pekerjaan administratif.
Macam-macam Gudang Umum.
1. Gudang untuk perdagangan umum menawarkan berbagai standar
jasa pergudangan untuk ber-macam2 jenis barang dan pelanggan.
2. Gudang yang diperlengkapi fasilitas pendingin untuk barang2 khusus,
seperti buah2an, sayur2an, ikan segar, dll.
3. Gudang khusus yang disebut “bonded warehouse” menawarkan jasa
dan fasilitas pergudangan dalam area tertentu yang tidak dipungut
bea masuk atau tarif ekspor bila keluar dari wilayah tersebut.
4. Gudang untuk peralatan rumah tangga seperti perabotan, pakaian,
alat2 dapur dan lain2, tersedia untuk keperluan pribadi.
5. Gudang untuk keperluan peralatan militer memiliki sifat khusus,
tertutup untuk umum, dengan tingkat keamanan sangat ketat.
6. Gudang untuk penyimpanan Bulky Products seperti minuman dan
barang2 cair, juga pasir, batu bata, batubara dan lain2 ditempatkan
di outdoor.
7. Gudang khusus lainnya antara lain untuk barang2
pertanian/perkebunan seperti beras, jagung , kedelai, dll.
Gudang Kontrak
1. Gudang kontrak seringkali menggantikan fungsi gudang
milik.
2. Gudang kontrak adalah bentuk khusus dari gudang
publik.
3. Gudang kontrak melayani berbagai kombinasi dari jasa
logistik terpadu, jadi memungkinkan penyewa
konsentrasi pada barang2/ atau kegunaan khusus.
4. Gudang kontrak juga menyediakan fasilitas untuk jasa2
yang sudah distandardisasi.
5. Gudang kontrak merupakan 3rd party perusahaan logistik
terpadu, yang menyediakan jasa dengan kualitas lebih
tinggi dibandingkan gudang umum/publik.
6. Pertimbangan perlunya kontrak gudang, apakah: 1.
membangun dan mengoperasikan gudang milik; 2.
membeli sebuah ruang pada gudang umum/publik; 3.
membuat perjanjian khusus dengan gudang kontrak;
7. Analisisnya berkaitan dengan berbagai pertimbangan
keuangan, seperti: biaya operasi (direct handling and
direct storage) dan isyu non-financial (control, customer
service requirements, etc.)
Alasan untuk Mengembangkan
Gudang Kontrak
1. Antisipasi produk musiman.
2. Mencakup permintaan sesuai
wilayah.
3. Memiliki fleksibilitas untuk
mengetes pasar baru.
4. Me-manage keahlian dan sumber2
yang terkait.
5. Penurunan biaya transportasi.
Source: Coyle, Bardi and Langley, The Management of
Business Logistics, 1996.
Wujud Gudang
1. Gudang
terbuka/Lapangan
/Outdoor.

2. Gudang tertutup
flat/Indoor.

3. Gudang tertutup multi


storey.
Tolok Ukur Jasa Pergudangan
1. Kubikasi/Cubicmeter.

2. Waktu/Time.

3. Bobot/Weight.
Macam-macam Jasa Bisnis Pergudangan
1. Kegunaan Waktu/Utility of Time.
2. Kegunaan Tempat/Utility of Place.
3. Fasilitas dan Jasa Pengepakan.
4. Fasilitas dan Jasa Bongkar Muat.
5. Fasilitas dan Jasa
Labeling/Barcoding.
6. Fasilitas dan Jasa Fumigasi.
7. Fasilitas dan Jasa Transportasi.
8. Jasa Dokumentasi.
9. Dan lain-lain.
Alasan Utama untuk Memonitor Kinerja
Fasilitas
1. Biaya pergudangan rata2 sekitar 10 % dari nilai
penjualan. Jadi perbaikan produktivitas
pergudangan baru dapat dilihat pada saat
pertanggung jawab untung rugi perusahaan.
2. Pemanfaatan gudang pada umumnya
menggunakan ukuran kubikasi ruang yang ada.
Sayangnya hanya 30 – 35 % dari ruang yang
tersedia terpakai untuk inventori. Karena
mahalnya sewa tanah, maka manajer
pergudangan harus mencari jalan untuk
memanfaatkan gudang tersebut.
3. Mengukur produktivitas pergudangan relatif
mudah, dan biaya operasi gudang bisa secara
langsung di monitor.
Source: Ackerman, Kenneth.B., Practical Hanbook of
Warehousing, 1983.
Pendekatan Pengukuran Kinerja
Pergudangan

1. Produktivitas, adalah rasio antara output terhadap input


yang sebenarnya. Contoh: jumlah kegiatan yang ditangani
per jam kerja buruh.

2. Utilisasi, adalah rasio antara kapasitas yang terpakai


dengan kapasitas yang tersedia. Ini bisa digambarkan
dalam ruang terpakai dalam bentuk palet, jumlah jam
karyawan yang terlibat, atau bahkan kubikasi ruang
terpakai di banding yang tersedia.

3. Performansi, adalah rasio antara output yang sebenarnya


dibanding yang telah distandardisasi. Contoh: kasus
penumpukan per jam terhadap yang direncanakan, jumlah
jam peralatan terpakai dibanding yang diperkirakan.

Source: A.T.Kearney, Inc., Measuring and Improving


Productivity in Physical Distribution, 1984.
Lingkup Perbaikan Efisiensi Pergudangan
1. Menyempurnakan ketepatan peramalan.
2. Mengurangi dan menyingkirkan kendala buruh.
3. Menekan waktu penanganan produksi.
4. Memperbaiki pengepakan produk.
5. Memperlancar arus pergerakan di dalam gudang.
6. Menentukan target perbaikan.
7. Menurunkan jarak perjalanan gerakan di dalam
gudang.
8. Meningkatkan jumlah barang yang ditangani.
9. Terus mencari peluang pemanfaatan ruang
gudang.
10. Meningkatkan daya guna/pemanfaatan kubikasi
gudang.
Source: Bloomberg, J.David, et.al., Logistics, 2002.
Desain Gudang
Lima variabel yang berkaitan:
1. Tanah dan Bangunan.
2. Manajemen dan Karyawan.
3. Fasilitas Penyimpanan dan
Peralatan Perpindahan.
4. Sistem Informasi/Komputer
dan Software.
5. Metode Operasi dan
Prosedur.
Pertimbangan dari Keputusan
Desain Gudang
1. Pengembalian modal untuk investasi.
2. Tersedianya pembiayaan.
3. Pemanfaatan kembali peralatan yg ada.
4. Keluwesan dari fasilitas.
5. Tanah yang tersedia.
6. Bangunan yang ada.
Others:
7. Serikat Kerja dan Keberatan
Karyawan.
8. Peraturan Pemerintah.
9. Pilihan Sistem Manajemen
10. Software yang dipakai.
Pilihan terhadap Struktur Desain
Gudang
1. Untuk penyimpanan tetap/permanen atau yang bisa
di-pindah2kan.
2. Penumpukan secara horizontal atau penataan
keatas.
3. Tata letak gudang bertingkat atau flat/rata.
4. Ruang gerak ditengah/aisle atau berupa rak2.
5. Operasi lebih banyak buruh atau peralatan mesin.
6. Tingkat otomatisasi dalam pengambilan barang
(Full/Semi Otomatic).
7. Jumlah dari cross-docking.

Source: Lambert and Stock, Strategic Logistics Management, 1993.


Berapa Besar Gudang yang
Diperlukan?
Apakah semakin besar gudang, semakin baik?
Berapa jumlah yang diperlukan, letaknya
dimana saja? Bagaimana kondisi gudang yang
ideal? System apa yang diperlukan?
Perhatikan gambar disebelah
kiri. Flow in adalah air dan
melalui pipa, kemudian flow
out adalah hasil yang
dialirkan oleh pipa, apakah
perlu pipa yang besar untuk
memindahkan sejumlah
FLOW IN FLOW OUT
tertentu air dari sebelah kiri
ke sebelah kanan?
Yang penting adalah di
dalam pipa tersebut tidak
ada rintangan yang
menggangu aliran. Maka
seberapapun beban sebelah
kiri, akan mampu
dipindahkan dengan mudah
ke sebelah kanan.
Berapa Besar Gudang yang Diperlukan?

FLOW IN FLOW OUT

Filosofi ini bisa dijadikan proses analogi buat gudang,


apakah kita perlu gudang yang besar sebagai tempat
untuk mengalirkan barang dari pabrik ke customer?
Jika terdapat banyak gangguan di dalam gudang,
misalnya:
- Penataan yang salah, barang yang pergerakannya lambat, berada di depan
barang yang pergerakannya cepat.
- Banyaknya barang yang rusak dan ditempatkan secara acak, menjadi
penghalang bagi proses pergerakan barang.
- Barang-barang yang tidak terpakai atau sudah usang masih disimpan di dalam
gudang, berakibat terhalangnya barang-barang yang masih diperlukan.
Aliran Barang di Gudang
Receiving / Menerima
Barang masuk Put-away/Menyimpan
Bongkar dari Barang dikelompokkan dan
truk diberi name tag
Periksa Surat Jalan (SPP)
Periksa kualitas barang

Order Picking /
Pengambilan Barang
Terima surat permintaan barang
Buat surat Bukti Muat ke truck
Muat ke atas truck

Delivery / Pengiriman
Lengkapi dengan SPP
dan minta tanda tangan 27
pengemudi
27
Aktifitas Gudang
 Movement/pergerakan
– Receiving/penerimaan
– Inspections/pemeriksaan
– Put-away/penyimpanan
– Order picking/
pengambilan Barang
– Delivery/pengiriman
 Storage/penyimpanan
– Stock location/tempat
menyimpan
– Warehouse Management
System (WMS) dengan
SAP 28

28
Ilustrasi Gudang secara umum

29
29
Tata Letak dan Desain Gudang

1. Kapasitas pemanfaatan gudang harus


maksimum.
2. Apapun yang disimpan/ditumpuk harus aman.
3. Tata letak harus mempertimbangkan
pemanfaatan ruang dan penempatan stok
barang.
4. Operasi gudang harus sejauh mungkin
dimekanisasi atau otomatisasi.
5. Tata letak gudang harus mencerminkan tingkat
produktivitas tinggi dalam penerimaan
penyimpanan, pengambilan dan pengapalan.
6. Desain gudang harus luwes/fleksibel yang
memungkinkan perbaikan2 kemudian.
Source: Coyle, Bardi and Langley, Management of Business Logistics,
1996.
Alasan Utama untuk Memonitor
Kinerja Peralatan/Fasilitas
1. Rata2 biaya gudang antara 10% dari penjualan. Jadi
perbaikan produktivitas gudang sangat penting karena
berada pada untung/rugi perusahaan.
2. Pada umumnya pemanfaatan ruang gudang sangat tidak
efisien. Rata2 hanya sekitar 30 – 35 % dari ruang yang
tersedia, terpakai untuk penyimpanan persediaan.
3. Mengingat harga tanah dan biaya bangunan ruang
gudang cukup mahal, maka manajer gudang harus
sedemikian rupa mencari jalan agar pengusahaannya
efektif dan efisien.
4. Perhitungan produktivitas gudang relatif mudah, oleh
karena itu biaya operasi dan pemeliharaannya dapat
dimonitor secara langsung.

Source: Kenneth Ackerman, Practical Handbook of Warehousing, 1983.


CROSS - DOCKING

Cross-docking is a practice in the logistics of


unloading materials from an incoming semi-
trailer truck or railroad car and loading these
materials directly into outbound trucks,
trailers, or rail cars, with little or no storage in
between. This may be done to change the
type of conveyance, to sort material intended
for different destinations, or to combine
material from different origins into transport
vehicles (or containers) with the same
destination or similar destinations.
Sumber: Wikipedia.
FREIGHT VILLAGE

A wide array of names have been used to refer to


different versions of logistics centres. These include:
distribution centre, dry port, inland port, load centre,
logistics node, gateway, freight village and several
others. The review ofthe literature in this regard
suggests some confusion and a lack of standardized
terms of reference. Reasons for this confusion
include that intermodal logistics is a relatively new
field and logistics itself has evolved rapidly with fast-
changing technology. Also, the regional effect
remains fundamental. Issues such as modal
availability, market function and intensity, regulation
and governance create unique circumstances by
jurisdiction.
Source: Yusmar Angga, 2008.
INTEGRATED FREIGHT TERMINAL
Intermodal Freight Terminals (IFT) or transfer
points are places equipped for the transshipment
and storage of Intermodal Transport Units (ITU).
They connect at least two transport modes, which
usually are road and rail, although waterborne
(sea and inland waterways) and air transport can
also be integrated. It is possible to find terminal
companies handling both freight transport (eg.
freight forwarders, shippers, transport operators,
customs) and accompanying services (eg.
storage, maintenance and repair): in this case
IFT are also referred to as logistic centres or
freight villages.
Source: Yusmar Angga, 2008.
Sistem Informasi
Pergudangan
1. Information Technology EDI
(Electronic Data Interchange).
2. Automatic Data Collection (ADC).
3. Radio Frequency Identification
Systems (RFID).
Sistem Informasi Pergudangan
Keuntungan dari Sistem
Informasi yang Canggih
1. Memperbaiki mutu pelayanan.
2. Biaya lebih murah.
3. Memperbaiki teknik operasi.
Melalui sistem informasi komputer
memudahkan kegiatan penerimaan,
penyimpanan, pengepakan,
pengawasan kualitas, pengambilan
pesanan, kontrol kesalahan,
pengapalan, standar kerja, dsb.nya.
Pengaruh Positif dari Sistem
Pengambilan Order yang
Dikomputerisasi
1. Memperbaiki produktivitas pengambilan.
2. Mengurangi kesalahan.
3. Memperbaiki arus pengambilan.
4. Kepuasan pekerja lebih baik.
5. Memperbaiki tingkat pelayanan pada
pelanggan.
6. Merupakan puncak daya saing strategis.
Receiving / Menerima Barang
• Menerima semua material yg masuk ke
gudang
• Memastikan jumlah barang apakah
sesuai order (pesanan) yang diminta.
• Periksa surat jalan dengan STO/DO.
• Yang diperiksa adalah :
• Qty / Jumlah

• Jenis barang

• Type kemasan 10/50 kg

• Periksa kualitas barang apakah sesuai


dengan yg diminta.
• Bila barang tersebut dikhawatirkan
tidak memenuhi standard harap
dipisahkan atau langsung ditolak
• Bila barang tersebut kondisinya baik,
disimpan di dalam gudang
56

56
Putaway/Menyimpan
 Put away: meletakkan material
ke tempat penyimpanan;
 Barang yang disimpan harus
sudah diperiksa dan pastikan
kualitasnya baik;
 Pastikan tempatnya mudah untuk
dikeluarkan saat dibutuhkan
(Proses FIFO);
 Bawa barang tersebut ke lokasi
sesuai petunjuk identifikasi;
 Storage adalah tempat
menyimpan sambil menunggu
dipakai.

57

57
Put-away / Menyimpan

58

58
Cara Menentukan Lokasi Barang
 Fixed Location (Lokasi sdh ditentukan)
• Manfaat: selalu ditempat yang sama, mudah diakses &
diambil kembali.
• Kerugian: kapasitas kurang, beberapa kotak/ruangan tidak
terpakai.
 Random locations/ lokasi random (acak)
• Manfaat: variasi stock dpt diatasi & memanfaatkan ruang
lebih baik
• Kerugian: Memerlukan sistem pergudangan yang baik dan
akurat karena lokasi penyimpanan barang selalu berubah-
ubah

59
59
Menentukan Lokasi Barang

Lokasi penempatan semen di lokasi gudang harus dipisahkan


berdasarkan type semen dan type product, misalnya untuk lokasi
60
40 dan 50 kg, type V atau type GU. (Pabrik Semen Holcim).
60
Order Picking / Loading and
Customer PO Delivery CUSTOMER
PICK UP

SAP(Accounting SR Software) CUSTOMER

CREDIT LIMIT YES


CHECK

CREATE ARRIVED AT
CREATE NO
DOC. CUSTOMER
SALES ORDER
Deliver

CUSTOMER
DELIVERED
Syarat gudang semen kantong
 Gudang penyimpanan semen harus mempunyai ventilasi udara
yang cukup untuk sirkulasi;
 Tidak bocor atau ada air yang masuk ke gudang;
 Kondisi gudang tidak lembab/cukup penerangan;
 Permukaan lantai gudang harus kuat dan rata;
 Safety equipment dengan petunjuk yang memadai.

Gudang Tangerang
Penyimpanan semen kantong
 Tinggi maksimum tumpukan 2 m atau sekitar 15 zak;
 Jarak bebas antara bidang dinding dan semen sekitar
50 cm minimum;
 Menjalankan sistim FEFO (First Expired First Out dan
FIFO (First In First Out) dalam hal bongkar muat;
 Untuk menjaga kualitas semen dalam kondisi baik
disarankan disimpan pada gudang yang sesuai
persyaratan;
 Kondisi gudang selalu rapi dan bersih untuk menjaga
image dan lingkungan.
Persyaratan Safety Di Gudang
1. Alat pemadam kebakaran;
2. Tersedia asesoris yang sesuai (masker,
helmet, safety shoes, safety belt, dll.);
3. Hanger hook untuk pekerjaan pembukaan dan
penerpalan pada ketinggian diatas 1.8 m
4. Kotak obat;
5. Smoke detector (tergantung keperluan);
6. Tanda-tanda keselamatan (tempat berkumpul,
tanda exit).
DAFTAR PUSTAKA

1. The Practitioner’s Definitive Guide, Multimodal Transport, Singapore


Logistics Association & International Publishing Pte.Ltd., 2006.
2. Istopo, Capt. MSc., Unimoda dan Multimodal Transport, Angkutan Barang Terpadu Darat, Laut
dan Udara, INFA Institute, 1992.
3. Ronosentono, Idris, Drs., BSc., Pengetahuan Dasar Tata Laksana Freight Forwarding,
Infomedika, 1997.
4. Glass, A.David, Freight Forwarding and Multimodal Transport Contracts, LLP-London-
Singapore, 2004.
5. UN-ESCAP Training Manual on Logistics and Supply Chain Management, UNO, 2007.
6. Operational Aspects on Multimodal Transport Operations, UN-ESCAP, 2006.
7. INFA Institute, Module 13 Basic Freight Forwarding Course on Multimodal Transport
Operations, 2006.
8. UN-ESCAP, Commercial and Legal Aspects of Multimodal Transports, United Nations, 2006.
9. Ministry of Transport, Thailand, The Development of Multimodal Transport and Logistics
Supply Chain Management for Implementation of Action Plan, 2006.
10. Ministry of Transport, Malaysia, Chapter 25 on Logistics, 2006.
11. Prayitno, INFA Instructor, Conventions Relating to Multimodal Transport, 2008.
13. Istopo, Capt. Master Mariner, Freight Forwarder as Architect of Transport & Multimodal
Transport, INFA Institute, 2005.
14. Balitbang, Hasil Survei dalam rangka Kajian Akademis RPP Transportasi Multimoda, 2007.
15. Balitbang, Matriks, Konsep RPP Transportasi Multimoda, 2007.
16. Tas’an, Darmawan, Is Indonesia prepared to carry out Multimodal Transport Operation in the
Global Competition, 2004.

Anda mungkin juga menyukai