Di susun oleh :
Kelompok 18 “B Regular”
Tri Agustina 19340236
Nadia Dwi Sarah Zahara 19340237
Darlina F Korain 19340238
3
Memahami sarana dan prasarana, SDM industri rumah tangga minuman
• Permohonan mengajukan • Sebelum mengurus SKU perlu • Sebelum mendapat sertifikat PKP • Tarif uji lab berbeda-beda.
minta ket RT/RW lanjut ke wajib mengikuti keamanan • Hasil keluar 2 minggu pada
tertulis ke DinKes
tingkat kelurahan pangan selama 1-2 hari kerja hari kerja.
• Lama proses 1 hari kerja
• Penerbitan SKU paling lama 2 • Sertifikat dapat terbit hingga 1
Industri Rumah Tangga Wedang Jahe Bubuk akan berada dalam satu
ruangan dengan dapur rumah tangga yang berada di desa Sukaharja PEMILIK
Misi
Memperkenalkan produk minuman tradisional ke masyarakat luas
Memberikan produk yang berkualitas & aman kepada pelanggan.
Meningkatkan kerja sama dalam memasarkan produk.
Pengadaan Sarana, Prasarana, SDM
Suplai air yang digunakan adalah air sumur Sarana pembersihan telah tersedia untuk membersihkan ruang
dengan pompa yang berada di belakang rumah. produksi. Air panas juga terkadang digunakan untuk
Air yang digunakan tidak berwarna dan tidak membersihkan alat-alat produksi. Fasilitas untuk mencuci
SDM
Tenaga kerja berasal dari anggota keluarga atau bersal dari lingkungan sekitar dan pemilik atau pengelola industri
yaitu kepala rumah tangga itu sendiri. Karyawan yang melakukan produksi dalam keadaan sehat .
Alur Produksi
Penggilingan Pengemasan
:
Aspek Finansial Industri Rumah Tangga Wedang Jahe Bubuk
:
Biaya Tetap : Rp. 6.900.000 Pajak pendapatan (20%) = 20% × Rp.155.250.000
Biaya Variabel (Biaya Produksi) : Rp.600.000 = Rp.31.050.000
Perkiraan volume/unit yang dijual : 40 unit/hari
Laba kotor – pajak pendapatan = Rp.155.250.000– Rp.31.050.000
Biaya variable/unit :
Laba bersih = Rp.124.200.000
Perhitungan Laba/Rugi/BEP :
: = Rp. 15.000
Pay back period:
Harga jual : Rp.15.000 /pcs (250 gram)
Total investasi = Rp.60.750.000 = 0,5 tahun = 6 bulan
Laba bersih Rp.124.740.000
Memiliki karyawan yang Produk minuman harus Adanya perubahan gaya hidup Munculnya produsen minuman
berkompeten dalam bidang disimpan di suhu ruang agar masyarakat yang kembali ke yang serupa, Ketidak mampuan
nya. Harga jual yang cukup tahan lama, belum dapat produk minuman kesehatan mengakses sumber-sumber
rendah dan kualitas bahan mendistribusikan keluar negeri ditengah wabah virus seperti permodalan membuat sulitnya
baku yang lebih unggul sekarang mendapatkan permodalan.
serta asupan nutrisi yang
baik terpenuhi.
KESIMPULAN
1. Industri Rumah Tangga Wedang Jahe Bubuk didirikan di desa Sukaharja. Waktu pengurusan izin usaha ada 4 tahapan,
membutuhkan waktu 2 bulan dimulai dari bulan Juni 2020 sampai Agustus 2020 dengan biaya laboratorium sebesar
Rp.200.000 dan tidak dipungut biaya untuk pembuatan SPP-IRT.
2. Pendirian Industri Rumah Tangga Wedang Jahe Bubuk membutuhkan waktu 3 hari dengan memanfaatkan dapur
rumah tangga yang telah tersedia dengan biaya sebesar Rp.3.000.000.
3. Industri Rumah Tangga Wedang Jahe Bubuk akan melakukan perekrutan SDM pada bulan Agustus 2020 setelah
mendapatkan izin usaha, menggunakan SDM berjumlah 3 orang dengan total gaji keseluruhan sebesar Rp.4.500.000
4. Pelaksanaan produksi Industri Rumah Tangga Wedang Jahe Bubuk pada bulan September 2020 mengikuti prosedur
tervalidasi yang telah ditetapkan. Wedang Jahe Bubuk pada tahun pertama, jumlah yang terjual 40 bungkus/hari
dengan
harga @Rp15.000/bungkus, diperoleh pendapatan pada tahun pertama sebesar Rp.216.000.000. Pengeluaran 1 tahun
pertama Rp.60.750.000. BEP dalam 1 tahun diperoleh hasil perusahaan mengalami keuntungan.
5. Metode analisis SWOT meliputi strenght harga jual yang cukup rendah dan kualitas bahan baku yang lebih unggul,
weakness produk minuman harus disimpan di suhu ruang agar tahan lama, opportunities perubahan gaya hidup
masyarakat yang kembali ke produk minuman kesehatan, threats munculnya produsen minuman yang serupa.
Saran
Dalam mendirikan industri rumah tangga dilakukan perizinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, karyawan yang bekerja harus mengikuti pelatihan keamanan pangan dari Dinas Kesehatan.
Pengawasan bahan dan proses harus dilakukan langsung oleh pemilik secara rutin sehingga kualitas produk
dapat terjaga.
THANK YOU!!