Kes
METODE KONTRASEPSI
KONTRASEPSI
KONTRA : Mencegah / Melawan
KONSEPSI : Pertemuan antara sel telur yg matang dg
sel sperma yang m”akibtkan khmln.
KONTRASEPSI adlh Mhindari/mcegah tjdy khmlan sbg
akibat ptemuan antr sel telur yg matang dg
sel sperma.
CARA KERJA KONTRASEPSI
Mengusahkn spy tdk tjd ovulasi
Melumpuhkn sperma
Mhalangi pertemuan sperma dg sel telur
METODE KONTRASEPSI
1. SEDERHANA
Tanpa Alat
Dengan Alat
2. MODERN
• Hormonal
• IUD
3. STERILISASI
METODE SEDERHANA
1. TANPA ALAT
a. KB Alamiah :
• Metode Kalender (Ogino-Knaus)
• Metode Suhu Badan Basal (Termal)
• Metode Lendir Serviks (Billings)
• Metode Simtotermal
b. Coitus Interuptus
c. Metode Amenore Laktasi (MAL)
METODE SEDERHANA (DENGAN ALAT)
FSH LH FSH LH
Follicle Follicle
Granulosa Theca Granulosa Theca
cells cells cells cells
Inhibi
n
Estrogens Androgen Androgen
High estrogens
s s
low
progesterone
Feedback: negative positive
Estrogens stand for a group of hormones:
Estradiol (approximately 10-20% of circulating estrogens)
Estrone (approximately 10-20% of circulating estrogens)
Estriol (approximately 60-80% of circulating estrogens)
Estradiol is produced by the ovaries. It is the primary
circulating estrogen before menopause. It is also the
strongest estrogen and is responsible to the monthly
ovulation and normal menstrual cycles.
Estrone is produced by the fatty tissues. It is less
potent than estradiol, but more important after the
menopause
Estriol is an estrogen that is prominent mostly during
pregnancy.
Progesterone is made by the adrenal glands in both sexes
and by the testes in males. It is a precursor of
testosterone and of all the important adrenal cortical
hormones.
Progesterone is made from the sterol pregnenolone that
derives from cholesterol,
Progesterone stimulates the growth of a endometrial lining,
prepares breast tissue for the secretion of breast milk, and
generally maintains the advancement of pregnancy.
Androgens stands for a group of primarily
male hormones:
- testosterone
- androstenedione
- dehydroepiandrosterone).
Androgens are also produced in the ovaries.
Metode Laktasi Amenore
1
WHO merekomendasikan suplementasi mulai usia 6 bulan. Jika lebih cepat, MLA jadi kurang efektif.
30
MLA: Instruksi Bagi Klien Mengenai
Pemberian ASI
Memberikan ASI (secara penuh) dari kedua payudara sesuai
kebutuhan (sekitar 6-10 kali per hari)
Memberikan ASI paling sedikit satu kali pada malam hari
(tidak boleh lebih dari 4-6 jam diantara 2 pemberian)
Jangan gantikan jadwal pemberian ASI dengan
makanan/cairan lain
Jika frekuensi menyusukan kurang dari 6-10 kali per hari
atau atau bayi tidur semalaman tanpa menyusu (mendapat
ASI), maka MLA kurang dapat diandalkan untuk metode
kontrasepsi
Menggantikan jadwal pemberian ASI dengan makanan atau
suplemen lainnya maka daya hisap bayi akan berkurang
sehingga mengurangi efektifitas mekanisme kerja
kontraseptif MLA
31
MLA:
Efektifitas Kontraseptif dan Cara Menyusui
BULAN I BULAN II
HARI I HARI I
SIKLUS
Temp.
(Celsius)
37.1
37.0
36.9 Tidak Subur
36.8
36.7
36.6
36.5
36.4
Garis suhu (pelindung)
36.3
36.2
36.1
36.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Day
KBA:
Petunjuk bagi Pengguna Metoda Suhu Basal
Tubuh (SBT)
Aturan Perubahan Suhu/Temperatur :
Ukurlah suhu pada jam yang sama setiap pagi (sebelum
bangkit dari tempat tidur) dan catat pada grafik yang tersedia
Gunakan grafik nilai suhu dalam 10 hari pertama siklus haid
untuk mengidentifikasi suhu puncak harian “normal dan
rendah” dalam pola tertentu tanpa kondisi-kondisi di luar
normal atau biasanya
Abaikan suhu yang tingginya abnormal yang disebabkan
adanya demam atau gangguan lainnya
Tariklah sebuah garis 0.05 hingga 0.1ºC melalui yang tertinggi
dari semua nilai suhu dalam 10 pertama ini. Garis ini disebut
garis pelindung atau garis suhu.
KBA:
Petunjuk bagi Pengguna Metode Suhu Basal
Tubuh (SBT)
Periode tidak subur dimulai pada sore hari setelah tiga hari berturut-turut suhu
tubuh berada diatas garis pelindung/suhu basal (Aturan Perubahan Suhu).
Hari pantang sanggama dilakukan sejak hari pertama haid hingga sore ketiga
kenaikan secara berurutan suhu basal tubuh (setelah masuk periode tak
subur). Masa pantang sanggama untuk metode ini lebih panjang dari metode
ovulasi billing. Perhatikan pula kondisi lendir subur dan tak subur yang dapat
diamati.
Jika salah satu dari kenaikan diatas suhu basal yang seharusnya berurutan
ternyata terjadi penurunan hingga melewati ambang bawah garis pelindung,
hal ini dapat menjadi pertanda bahwa ovulasi belum terjadi. Kejadian ini tak
dapat diambil sebagai patokan fase tak subur
Bila periode tak subur telah terlewati klien boleh untuk tidak meneruskan
pengukuran suhu tubuh dan melakukan sanggama hingga akhir siklus haid
dan kemudian kembali mencatat grafik suhu basal siklus berikutnya.
KBA:
Petunjuk bagi Pengguna Metode Ovulasi
Secara normal, mukus (lendir) vagina dapat berubah beberapa kali
dalam sehari sehingga perlu dilakukan pengenalan sekresi normal
harian sebagai patokan penggunaan metode ini.
Tentukan tingkat keseuburan berdasarkan hasil pengamatan lendir
(setiap malam) dan beri tanda atau simbol yang sesuai dengan
tingkat kesuburan yang sesuai (telah dipelajari)
Untuk mengetahui jenis lendir normal harian, paling tidak kedua
pasangan tidak melakukan sanggama selama 1 siklus.
Selama hari-hari kering (tiada lendir) setelah menstruasi, sanggama
pada dua hari berikut masih tergolong aman.
Lendir basah, jernih, licin dan elastis menunjukkan masa subur (hari
pantang sanggama). Lendir kental, keruh, kekuningan dan lengket
menunjukkan masa tidak subur.
KBA:
Petunjuk bagi Pengguna Metode
Ovulasi .....
Tandailah hari terakhir dari adanya lendir bening, licin
dan elastis dengan huruf X. Ini adalah hari puncak
dalam periode subur (fase paling subur)
Pantang sanggama dilanjutkan hingga 3 hari setelah
puncak subur, karena kemampuan hidup sel telur
masih berlanjujt hingga periode tersebut dan bila terjadi
pertemuan dengan sperma, dapat terjadi pembuahan
Hari kering lendir, empat hari setelah puncak hari
subur, mulai kembali periode tak subur sehingga
sanggama dapat dilakukan hingga datang haid
berikutnya
KBA:
Petunjuk bagi Pengguna Simptotermal
Setelah menstruasi berhenti, klien dapat melakukan
sanggama hingga dua hari kering berikutnya (periode tidak
subur sebelum ovulasi)
Setelah periode tidak subur awal tersebut, terjadi ovulasi yang
ditandai dengan mulai keluarnya lendir dan rasa basah pada
vagina (sama dengan metode lendir serviks), lakukan pantang
sanggama karena ini menandakan periode subur sedang
berlangsung
Pantang sanggama dilakukan mulai ada kenaikan suhu basal
3 hari berurutan dan hari puncak lendir subur.
Apabila kombinasi dua gejala ini tidak dapat menentukan
periode tak subur awal, periode subur, dan periode tak subur
akhir maka ikuti penghitungan periode subur yang terpanjang
dimana masa pantang sanggama harus dilakukan.
Sanggama Terputus
• Alamiah
• Efektif bila dilakukan dengan benar
• Tidak mengganggu produksi ASI
• Tak ada efek samping
• Dapat dikombinasikan dengan berbagai metode KB alamiah lainnya
• Tidak butuh biaya dan persiapan khusus
Manfaat Non-kontraseptif
57
Spermisida
Definisi:
Bahan kimia (biasanya nonixynol-9) yang dapat menonaktifkan atau
membunuh sperma
Jenis-Jenis:
Aerosol (busa)
Tablet Vaginal, suppositoria atau lapisan tipis (film) yang mudah larut
(dissolvable film)
Krim
58
Spermisida: Mekanisme Kerja
Menyebabkan
selaput sel
sperma pecah
sehingga motilitas
dan aktifitas
dalam
transportasi dan
fertilisasi menjadi
terganggu
59
Spermisida
Manfaat non-kontraseptif
Bisa memberi perlindungan
terhadap beberapa penyakit
kelamin (mis: HBV, HIV/ AIDS)*
*Kondom adalah satu-satunya metoda kontraseptif yg terbukti memberi proteksi terhadap PKM
60
Pengantar Kontrasepsi Hormonal
70
KOK: Mekanisme Kerja
Menekan
Menekan ovulasi
ovulasi
Mengurangi
Mengurangi transpor
transpor sperma
sperma di di
bagian
bagian atas
atas saluran
saluran genital
genital (tuba
(tuba
fallopii)
fallopii)
Mengganggu
Mengganggu pertumbuhan
pertumbuhan
endometrium,
endometrium, sehingga
sehingga
menyulitkan
menyulitkan proses
proses implantasi
implantasi
Memperkental
Memperkental lendir
lendir serviks
serviks
(mencegah
(mencegah penetrasi
penetrasi sperma)
sperma)
71
KEMASAN
1
Hatcher et al 1998.
73
KOK:
Manfaat Kontraseptif
• Efek sampingnya sedikit
• Nyaman dan mudah digunakan
• Penghentian penggunaan dapat dilakukan setiap saat
• Dapat didistribusikan oleh petugas non-medis (PLKB) yang
terlatih
1
Hatcher et al 1998.
74
KOK:
Kehilangan Darah Menstruasi dan Anemia
• Batasan Umur
• Diabetes (tidak ada komplikasi atau < 20 tahun lamanya)
• Endometriosis
• Kanker saluran genital (serviks, endometrium atau
indung telur)
• Hipertensi ringan < 160/100)
• Ikterus yang tidak terkait langsung dengan kehamilan
atau tidak berbahaya (kholestasis)
• Penyakit trofoblastik (baik risiko tinggi maupun tidak)
77
CARA PEMAKAIAN
KKO:
Kapan Dimulai
79
Jenis-jenis KSK
• 25 mg Depo Medroksiprogesteron
Asetat (DMPA) dan 5 mg Estradiol
Valerat.
• 50 mg Noretindron Enantat (Net-
En) dan 5 mg Estradiol Sipionat
Mekanisme Kerja
Menekan ovulasi
Mengurangi transportasi
sperma di saluran telur
(tuba fallopi)
Mengganggu pertumbuhan
endometrium, sehingga
menyulitkan proses
implantasi
Mempertebal mukus
serviks (mencegah
penetrasi sperma)
Keuntungan
KONTRASEPTIF
• Tak mengganggu proses sanggama
• Tidak perlu periksa dalam
• Efek samping minimal
• Klien tidak perlu menyimpan obat
• Tak tergantung kebiasaan lupa minum obat
• Mengurangi jumlah perdarahan anemia
• Mengurangi nyeri haid/dismenore
• Mencegah kanker ovarium dan endometrium
• Mencegah kehamilan ektopik
Keterbatasan
92
Jenis-Jenis KOP
• Kemasan 35-pil: 300 µg levonorgestrel atau
350 µg norethindrone
• Kemasan 28-pil: 75 µg norgestrel
93
Mekanisme Kerja
Menekan ovulasi
Mengurangi transportasi
sperma dalam saluran
telur (tuba fallopian)
Perubahan endometrium
membuat implantasi
lebih sulit
Mengentalkan lendir
servik (mencegah
penetrasi sperma)
94
Manfaat Kontraseptif
• Efektif bila diminum pada waktu yang sama setiap hari
(0.05–5 kehamilan per 100 wanita selama tahun
pertama pemakaian)
• Bila anamnesis dan tampilannya normal, tidak perlu
dilakukan periksa dalam (bimanual)
• Tidak mempengaruhi produksi ASI
• Kesuburan segera pulih bila penggunaan dihentikan
• Tidak mengandung estrogen atau mempunyai efek
samping yang disebabkan oleh asupan estrogen
95
Manfaat Nonkontraseptif
• Mengurangi kram haid
• Mengurangi jumlah perdarahan haid
• Berkurangnya jumlah darah haid dapat memperbaiki
kondisi anemia
• Mempunyai efek protektif terhadap kanker
endometrium
• Mengurangi insidensi keganasan payudara
• Mengurangi kehamilan ektopik
• Mempunyai cara kerja yang secara tak langsung akan
melindungi pengguna terhadap PRP/PID
96
KOP sesuai untuk :
Wanita:
• Dari semua usia subur
• Dari semua paritas termasuk wanita nulipara
• Sedang menyusui (6 minggu pascapersalinan
atau lebih) dan membutuhkan kontrasepsi
• Pascapersalinan dan tidak menyusukan
bayinya
• Pascakeguguran
97
KOP sesuai untuk :
Wanita:
• Dengan hipertensi < 180/110, mengalami masalah
pembekuan darah atau anemia bulan sakit (sickle
cell)
• Dengan dismenore sedang hingga berat
• Perokok (tak dibatasi usia dan jumlah batang rokok)
• Yang tidak menyukai efek samping atau tidak boleh
menggunakan hormon estrogen
• Yang menginginkan kontrasepsi pil progestin tetapi
tidak dalam bentuk injeksi atau susuk
98
Konseling Tambahan perlu diberikan pada :
Wanita:
• Pelupa dan sulit untuk mengingat harus makan
pil setiap hari pada saat yang sama
• Yang sangat terganggu dengan adanya
perubahan pola haid atau perdarahan di luar
siklus normal mereka
99
KOP tidak sesuai untuk :
103
Saat penggunaan KOP
104
Efek Samping yang Perlu ditangani
105
Penanganan Amenorea
106
Penanganan Perdarahan atau Spotting
1
Ingatkan klien tentang adanya perdarahan lucut setelah KOK selesai. 108
Penatalaksanaan
Perdarahan yang Banyak, Lama dan Diluar Siklus
109
Interaksi Obat
110
Yang Perlu Diingat Oleh Klien
• Minum 1 pil di saat yang sama setiap hari.
• Minum pil pertama di hari yang pertama haid
• Jika mulai KOP setelah hari pertama tetapi sebelum hari
ke 7, gunakan metoda pelindung tambahan (kondom)
untuk 48 jam berikutnya
• Habiskan semua pil dalam kemasan lama dan mulai
dengan pil dari kemasan baru pada keesokan harinya
• Jika terjadi muntah dalam waktu 30 menit setelah
makan pil, minum kembali satu pil yang baru atau
gunakan metoda pelindung tambahan (kondom) jika
akan melakukan sanggama dalam 48 jam berikutnya
111
Yang Perlu Diingat Oleh Klien
• Jika terlambat minum pil 3 jam dari jadwal yang
seharusnya, minum pil sesegera klien ingat. Gunakan
metoda pelindung jika akan bersanggama dalam waktu
48 jam berikutnya
• Jika terlupa minum 1 pil atau lebih, minum pil tersebut
sesegera mungkin. Gunakan metoda pelindung lain jika
akan bersanggama dalam waktu 48 jam berikutnya.
• Jika tidak mendapat haid sebanyak dua kali atau lebih,
klien harus memeriksakan diri ke klinik terdekat untuk
memperoleh kepastian hamil-tidaknya klien. Jangan
menghentikan penggunaan pil kecuali jika klien
dipastikan telah hamil
112
Informasi Umum
• Perubahan-pola haid adalah hal yang umum terjadi
selama 2 atau 3 siklus pertama Hal tersebut hanya
bersifat sementara dan tidak mengandung risiko bagi
kesehatan.
• Efek samping lainnya dapat berupa penambahan berat
badan, sefalgia, dan pelunakan payudara. Gejala-gejala
ini tidak berbahaya dan lambat laun akan hilang.
• Beberapa obat tertentu (rifampin dan sebagian besar obat
anti-epilepsi) bisa mengurangi keampuhan KOP.
Beritahukan kepada petugas bila klien mendapat obat-
obatan lain sementara menggunakan KOP.
• Gunakan kondom jika klien termasuk risiko tinggi untuk
PMS/ISR (misalnya, HBV, HIV/AIDS).
113
Perhatikan !
Segera huhungi petugas atau kunjungi klinik terdekat bila terdapat
tanda-tanda berikut ini:
• Tidak dapat haid setelah beberapa siklus sebelumnya teratur (mungkin
terjadi kehamilan)
• Nyeri hebat di perut bawah
• Perdarahan hebat dan lama
• Sakit kepala (migren)
114
KONTRASEPSI SUNTIK
PROGESTIN
(KSK)
• Depo-Provera
Depo-Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) 150 mg yang
diberikan setiap 3 bulan
• Noristerat
Norethindrone Enanthate (Net-En) 200 mg yang diberikan
setiap 2 bulan
KSP: Mekanisme Kerja
Menekan ovulasi
Memperlambat transportasi
sperma di dalam saluran telur
(tuba fallopi)i
1
Trussell et al 1998. Catatan: Angka keampuhan ini hanya mengacu pada DMPA.
KSP: Manfaat Kontraseptif
• Tidak mempengaruhi produksi ASI
• Tidak banyak efek samping
• Klien tidak harus mengkonsumsi setiap hari atau menyiapkan
pasokan dalam waktu dekat
• Pasokan ulangan dapat diperoleh dari petugas non-medis terlatih
• Tidak mengandung estrogen
KSP:
Untuk wanita yang Sedang Menyusui
120
100
80 pengguna DMPA
Angka
lehamilan 60 2
50th Pengguna
kumulatif (%)1 Percentile kontraseptif
40
nonhormonal
20
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Bulan setelah pencabutan atau sejak Injeksi terakhir
1
Pengguna yang hamil setelah menghentikan penggunaan kontrasepsi
2
AKDR atau metode barier.
Source: Schwallie 1974.
Norplant® (Implant)
122
Pemakaian Norplant Implants Seluruh dunia
60 negara
Lebih dari 6 juta pemakai
123
Norplant Implants
Enam kapsul tipis,
fleksibel berisi
levonorgestrel
(LNG) yang
disisipkan di bawah
kulit lengan atas
seorang wanita.
124
Norplant Implants: Farmakodinamik
125
Norplant Implants: Mekanisme Kerja
Menekan ovulasi
Mengganggu pertumbuhan
endometrium
126
Konsentrasi Levonorgestrel dalam serum
pemakai Norplant
0.8
0.7
0.6
Konsentrasi
rata-rata LNG 0.5
dalam sirkulasi
(ng/ml) 0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 1 2 3 4
Tahun sesudah insersi Implants
Sumber: Nash 1990. 127
Norplant Implants:
Keuntungan kontrasepsi Implant
Sangat efektif (0.05–11 kehamilan per 100 wanita
dalam tahun pertama pemakaian)
Segera bekerja efektif (< 24 jam)
Metode jangka panjang (perlindungan sehingga 5
tahun)
Pemeriksaan panggul tidak diperlukan sebelum
pemakaian
Tidak mengganggu proses sanggama
Tidak berpengaruh pada produksi ASI
1
Trussell et al 1998.
128
Norplant Implants: Keuntungan kontrasepsi
(lanjutan)
129
ALAT KONTRASEPSI DALAM
RAHIM
(AKDR)
130
AKDR
Tembaga
Jenis-Jenis AKDR Penguat Kontrasepsi
Copper-releasing: Progestin-
releasing:
Copper T 380A Progestasert
Nova T LevoNova (LNG-
Multiload 375 20)
Mirena
132
IUD Tembaga: Cara Kerja
Mengganggu proses
reproduksi sebelum
Menurunkan motilitas sel telur mencapai
sperma melalui kavum kavum uteri
uteri
Merubah
Mengentalkan garis/jalur
lendir atau mukus endometrial
serviks
133
Waktu Pemasangan AKDR
Setiap saat selama 7 hari pertama menstruasi
atau dalam siklus berjalan bila diyakini klien
tidak hamil
Pascapersalinan (segera setelah melahirkan,
selama 48 jam pertama atau setelah 4 sampai 6
minggu atau setelah 6 bulan menggunakan
MLA)
Pascakeguguran (segera atau selama 7 hari
pertama) selama tidak ada komplikasi
infeksi/radang panggul
134
AKDR: Efek Samping
IUD dengan tembaga :
Darah haid lebih banyak
Perdarahan tidak teratur atau hebat
Spasme menstruasi
Dismenore/kram haid yang lebih dari biasanya
135