Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA


KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

A. Kompetensi PKn
 PKN bersama dengan Pendidikan Agama dan Pendidikan Pancasila
merupakan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yang wajib
diberikan dalam kurikulum setiap program studi/kelompok
program studi.
 MPK mengembangkan kompetensi hasil didik yang diharapkan
mampu: (1) Menguasai ilmu dan ketrampilan tertentu; (2)
Menguasai penerapan ilmu dan ketrampilan dalam bentuk
kekaryaan; (3) Menguasai sikap berkarya secara profesional; (4)
Menguasai hakikat dan kemampuan dalam berkehidupan
bermasyarakat
B. Latar Belakang Pembelajaran PKn

1. Perubahan pendidikan menuju masa depan


 Dalam Konferensi Menteri Pendidikan Negara-negara berpenduduk
besar di New Delhi (1996), sepakat bahwa pendidikan Abad XXI
harus berperan aktif dalam hal;
a. Mempersiapkan pribadi sebagai warga negara dan anggota
masyarakat yang bertanggung jawab
b. Menanamkan dasar pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) bagi kesejahteraan manusia dan kelestarian
lingkungan hidup
c. Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada
penguasaan, pengembangan, dan penyebaran ilmu
pengetahuan,teknologi dan seni demi kepentingan kemanusiaan.
Dalam Konferensi Internasional tentang pendidikan tinggi yang
diselenggarakan UNESCO di Paris (1998), sepakat bahwa perubahan
pendidikan tinggi masa depan bertolak dari pandangan bahwa
tanggungjawab pendidikan adalah:
a. Tidak hanya meneruskan nilai-nilai, mentransfer ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, tetapi juga melahirkan warganegara yang
berkesadaran tinggi tentang bangsa dan kemanusiaan;
b. Mempersiapkan tenaga kerja masa depan yang produktif dalam konteks
yang dinamis;
c. Mengubah cara berfikir, sikap hidup, dan perilaku berkarya individu
maupun kelompok masyarakat dalam rangka memprakarsai perubahan
sosial yang diperlukan serta mendorong perubahan ke arah kemajuan
yang adil dan bebas
 Agar bangsa Indonesia tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain
maka Pendidikan nasional Indonesia perlu dikembangkan searah
dengan perubahan pendidikan ke masa depan.
 Pendidikan nasional memiliki fungsi sangat strategis yaitu
“mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa”.
 Tujuan pendidikan nasional pada hakekatnya mengembangkan
potensi peserta peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
2. Dinamika internal Bangsa Indonesia
 Selama dasa warsa terakhir ini, Indonesia mengalami percepatan
perubahan yang luar biasa:
a. Loncatan demokratisasi, transparansi yang hampir membuat tidak ada lagi
batas kerahasiaan di negara kita,
b. Liberalisasi dan demokratisasi bidang politik, melahirkan sistem multi partai
yang cenderung tidak efektif,
c. Pemilihan presiden – wakil presiden secara langsung yang belum diimbangi
kesiapan infrastruktur sosial berupa kesiapan mental elit politik dan
masyarakat bagi terciptanya demokrasi yang bermartabat.
d. Kekuasaan DPR-DPRD yang sangat kuat seringkali disalahgunakan yang
berdampak pada ketegangan politik nasional, dan hubungan eksekutif dan
legeslatif, serta penyalahgunaan anggran pemerintah.
e. Otonomi daerah berekses pada makin banyaknya pemkab/pemkot baru,
yang tidak berlandaskan dilandasi kepentingan nasional dan sumberdaya
ekonomi yang mendukung.
C. Tujuan Pembelajaran PKn

Searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan dan dinamika


internal bangsa Indonesia, program pembelajaran PKn di Perguruan
Tinggi harus mampu mencapai tujuan:
a. Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang
mengapresiasi nilai-nilai moral-etika dan religius.
b. Menjadi warganegara yang cerdas berkarakter, menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan,
c. Menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme, dan rasa cinta
pada tanah air,
d. Mengembangkan sikap demokratik berkeadaban dan bertanggung jawab,
serta mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa di era globalisasi,
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan,
D. Pancasila sebagai Nilai Dasar PKn untuk Berkarya
Bagi Lulusan Perguruan Tinggi
 Nilai-nilai Pancasila harus menjadi pedoman dan sumber orientasi
pengembangan kekaryaan setiap lulusan PT.
 Peran nilai-nilai dalam setiap Sila Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Nilai Ketuhanan dalam Sila Ketuhanan YME :
a. Melengkapi ilmu pengetahuan, menciptakan perimbangan antara yang
rasional dan irasional, antara rasa dan akal.
b. Sila kesatu ini menempatkan manusia dalam alam sebagai bagiannya
dan bukan pusatnya.
c. Faham nilai ketuhanan dalam Sila Ketuhanan YME tidak memberikan
ruang bagi faham ateisme, fundamentalisme dan ekstrimisme
keagamaan, sekularisme keilmuan, antroposentrisme dan
kosmosentrisme.
2. Nilai Kemanusiaan dalam Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab:
a. Memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan,
b. Pengembangan ilmu harus didasarkan pada tujuan awal ditemukan ilmu atau
fungsinya semula, yaitu untuk : mencerdaskan, mensejahterakan, dan
memartabatkan manusia, ilmu tidak hanya untuk kelompok, lapisan tertentu.

3. Nilai Persatuan dalam Sila Persatuan Indonesia:


a. mengkomplementasikan universalisme dalam sila-sila yang lain, sehingga
supra sistem tidak mengabaikan sistem dan sub sistem.
b. Solidaritas dalam subsistem sangat penting untuk kelangsungan
keseluruhan individualitas, tetapi tidak mengganggu integrasi.
c. Nilai Persatuan dalam Sila Persatuan Indonesia sesnsinya adalah
pengakuan kebhinnekaan dalam kesatuan: koeksistensi, kohesivitas,
kesetaraan, kekeluargaan, dan supremasi hukum.
4. Nilai Kerakyatan dalam Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan:
a. Mengimbangi otodinamika ilmu pengetahuan dan teknologi berevolusi
sendiri dengan leluasa.
b. Eksperimentasi penerapan dan penyebaran ilmu pengetahuan harus
demokratis dapat dimusyawarahkan secara perwakilan, sejak dari
kebijakan, penelitian sampai penerapan masal.
c. Nilai Kerakyatan dalam Sila 4 ini esensinya adalah menjunjung tinggi nilai-
nilai demokrasi yang berkeadaban.
d. Tidak memberi ruang bagi faham egoisme keilmuan ( puritanisme, otonomi
keilmuan), liberalisme dan individualsime dalam kontek kehidupan.
5. Nilai Keadilan dalam Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:
a. Menekankan ketiga keadilan Aristoteles: keadilan distributif, keadilan
kontributif, dan keadilan komutatif.
b. Keadilan sosial juga menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan
masyarakat, karena kepentingan individu tidak boleh terinjak oleh
kepentingan semu.
c. Individualitas merupakan landasan yangmemungkinkan timbulnya kreativitas
dan inovasi.

 Kelima dasar nilai tersebut di atas adalah pedoman dan sumber


orientasi dalam penyusunan dan pengembangan substansi kajian PKn
di Perguruan Tinggi.
 PKn sbg Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) berorientasi
pada pendidikan demokrasi, HAM dan persoalan kewarganegaraan
lainnya yang berperspektif Pancasila.
The End of BAB 1

Anda mungkin juga menyukai