Anda di halaman 1dari 60

TPS dan SEMINAR

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan dan Manfaat
Penelitian
LATAR BELAKANG
 Latar belakang masalah diawali dengan identifikasi
kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi yang
diharapkan dan kondisi nyata serta dampak yag
ditimbulkan oleh kesenjangan itu. Berbagai alternatif
untuk mengatasi kesenjangan tersebut dipaparkan
secara singkat disertai identifikasi faktor penghambat
 dan pendukungnya. Alternatif yang ditawarkan sebagai
pemecah masalah beserta rasionalnya dikemukakan
pada bagian akhir dari paparan latar belakang masalah.
Dalam latar belakang masalah ini perlu dipaparkan
secara ringkas teori atau hasil penelitian yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
PERUMUSAN MASALAH
merupakan upaya untuk menyatakan secara
tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak
dicarikan jawabannya melalui pengujian secara
empiris. Oleh karena itu, rumusannya berupa
kalimat tanya yang lengkap dan rinci berkenaan
dengan ruang lingkup perma-salahan yang akan
diteliti dan didasarkan pada identifikasi serta
pembatasan masalah. Rumusan masalah harus
menampakkan variabel-variabel yang diteliti,
sifat hubungan antara variabel-variabel
tersebut, dan subjek penelitian,
TUJUAN PENELITIAN
mengungkapkan sasaran yang ingin
dicapai. Isi dan rumusan tujuan
penelitian mengacu pada rumusan
masalah. Tujuan penelitian
disampaikan dalam bentuk kalimat
pernyataan.
MANFAAT PENELITIAN
pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya
penelitian terutama untuk pengembangan
ilmu/pelaksanaan pembangunan dalam bidang
pendidikan. Dengan kata lain, manfaat penelitian
menyatakan bahwa penelitian terhadap masalah yang
dipilih memang layak untuk dilakukan. Manfaat
penelitian dapat dikaitkan dengan hal-hal yang
bersifat teoretis, yaitu berkenaan dengan pengem-
bangan ilmu dan yang bersifat praktis, yaitu
berkenaan dengan peme-cahan masalah aktual.
BAB II KAJIAN PUSTAKA

1) Kajian pustaka mencakup kajian terhadap teori-


teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan
dengan variabel dan masalah yang diteliti
2) Kerangka Berpikir
3) Kerangka konseptual
4) Perumusan Hipotesis
KAJIAN PUSTAKA

kajian terhadap teori-teori dan hasil-hasil


penelitian yang relevan dengan masalah yang
diteliti. Bahan kajian pustaka dapat diambil dari
berbagai sumber seperti jurnal penelitian,
skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, buku
teks, makalah, laporan seminar, Perbitanterbit-
an resmi pemerintah dan lembaga-lembaga
lain.
KERANGKA BERPIKIR
Kerangka berpikir pada dasarnya merupakan
argumentasi logis untuk sampai pada penemuan
jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Kerangka berpikir berguna untuk mengintegrasikan
teori-teori dan hasil penelitian yang terpisah-pisah
menjadi satu rangkaian utuh dengan menggunakan
logika deduktif yang mengarah pada penemuan
jawaban sementara yang disebut hipotesis.
KERANGKA KONSEPTUAL

VARIABEL Y
VARIABEL X DAN
DAN INDIKATORNYA INDIKATORNYA
PERUMUSAN HIPOTESIS
PENELITIAN
Hipotesis adalah jawaban sementara atas
masalah yang sedang diteliti dan disam-
paikan dalam kalimat pernyataan.
Hipotesis disusun berdasarkan teori-teori
yang telah dikaji, dengan kerangka
berpikir tertentu. Menggunakan Ha (hipotesis
alternatif)
BAB III METODE PENELITIAN

 Bab ini memuat penjelasan tentang


jenis penelitian, variabel dan definisi
operasional variabel, populasi dan
sampel, metode pengumpulan data
(termasuk jenis data yang diperlukan,
uji coba instrumen misalnya skala
psikologi, dll), metode analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
A. HASIL PENELITIAN
1. Administrasi sebelum penelitian
2. Gambaran tentang tempat penelitian
3. Hasil penelitian
Bab ini dapat diuraikan dalam beberapa
sub-bab sesuai dengan variabel
penelitian. Tiap sub-bab menyajikan hasil
penelitian dalam bentuk deskripsi data,
analisis data, simpulan.
B. PEMBAHASAN

Pembahasan dilakukan dengan Pembandingkan


hasil penelitian terhadap teori-teori dan hasil
penelitian lain yang terkini dan relevan.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan Hasil Penelitian (lihat hasil


penelitian).
B. Saran (lihat manfaat penelitian).
SIMPULAN
BAGIAN AKHIR

Bagian Akhir, bagian ini berisi


 daftar pustaka dan
 lampiran-lampiran.
DAFTAR PUSTAKA

 Daftar pustaka ditulis sesuai tatacara


penulisan yang diuraikan pada sub-bagian
1.4.3.
 Daftar pustaka memuat minimal 30 referensi
yang terdiri dari jurnal ilmiah (min. 50 %),
 Skripsi/Tesis/Disertasi (maks. 10 %), buku
(maks. 20 %), makalah (maks. 10 %), dan
 referensi lain (maks. 10 %).
LAMPIRAN

 Lampiran memuat data mentah penelitian,


instrument penelitian, surat keterangan
pelaksanaan penelitian, surat izin
penelitian, draf artikel untuk publikasi dan
lain-lain yang berkaitan langsung dengan
penulisan Skripsi.
1.5 Teknik Penulisan Skripsi

Tertib Penulisan
 Tertib menulis berkaitan dengan penggunaan
bahasa dan teknik penataan letak dalam
naskah. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam menulis adalah sebagai berikut.
Bahasa

Skripsi harus ditulis dalam bahasa Indonesia


yang baik dan benar. Untuk mahasiswa
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Abstrak
ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Bab dan Subbab
Penomoran dan penulisan bab dan sub-sub bab
dilakukan sebagai berikut.
1) Penomoran
Bab, subbab, sub-subbab dan seterusnya (bila ada)
dapat diberi nomor dengan cara berikut.
I
1.1
1.1.1
1.1.1.1
dst.
Penulisan BAB

Kata “BAB” ditulis dengan huruf kapital diikuti


dengan nomor angka Romawi. Judul bab
ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan di
bawah kata bab. Kata dan judul bab ditulis
di bagian tengah atas halaman. Tiap huruf pada
awal kata subbab atau sub-subbab (kecuali
kata depan dan kata penghubung) ditulis dengan
huruf kapital, dan tiap kata dicetak tebal atau
digarisbawahi.
Cetak Miring atau Garis
Bawah dan Cetak Tebal
Penggunaan cetak miring atau garis bawah dilakukan pada
hal-hal berikut:
1. tiap judul buku, nama majalah, atau surat kabar;
2. tiap kata dalam bahasa asing atau daerah, yang tidak sama
dengan bahasa yang dipakai dalam Skripsi;
3. tiap kata yang dianggap penting oleh penulis; dan nama
spesies mikroorganisme, hewan maupun tumbuhan.
1. Pemberian garis bawah harus dilakukan perkata, tidak
boleh langsung seluruh kata dalam satu garis bawah.
2. Penggunaan cetak tebal dilakukan pada tiap kata untuk
judul-judul bab, subbab, gambar,
tabel, dan lampiran.
Letak Simetris
Tabel, Gambar, Persamaan, dan
Judul Bab ditulis simetris terhadap
tepi kiri dan kanan.
Tabel, Gambar, dan Lampiran
Nomor Tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan
simetris di atas tabel tanpa diakhiri dengan titik.
Nomor Gambar yang diikuti dengan judul ditempatkan di
bawah gambar tanpa diakhiri dengan titik.
Nomor lampiran yang diikuti dengan judul ditempatkan
rata kiri diatas lampiran tanpa diakhiri dengan titik.
Tabel, gambar, dan lampiran dinomori dengan angka
Arab.
Huruf pertama tiap kata pada judul tabel, gambar, dan
lampiran ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata depan
dan kata penghubung. Tabel dan gambar serta judul
berjarak satu baris dari teks sebelum dan sesudahnya.
Penyajian Tabel
 Penyajian data dalam tabel dapat dipandang sebagai
salah satu cara untuk mempermudah pemahaman
pembaca terhadap informasi yang bersifat kuantitatif.
Dengan disajikan dalam tabel, pembaca dapat
menginterpretasikan (menafsirkan) data secara lebih
cepat, juga dalam menemukan hubungan-hubungannya.
Oleh karena itu, seharusnya tabel dibuat secara
sederhana dan dipusatkan pada ide-ide yang penting
saja. Memasukkan terlalu banyak data ke dalam suatu
tabel dapat mengurangi nilai penyajiannya. Lebih baik
menggunakan banyak tabel yang sederhana daripa
sedikit tabel yang isinya terlalu banyak dan
kompleks.Penyajian tabel dalam karya ilmiah, termasuk
skripsi, ada tata caranya tersendiri, yaitu:
(1) Semua tabel diberi nomor urut dengan angka Arab, seperti: 1,
2, 3 atau penomoran dengan penunjuk bab, seperti 4.1, yang
artinya tabel tersebut terdapat pada bab IV dan muncul pertama
pada bab tersebut. Dengan demikian, untuk setiap bab, nomor
urut tabel dimulai dari nomor 1.
(2) Judul tabel ditempatkan di atas tabel dengan huruf kapital
pada setiap awal kata, kecuali kata tugas (kata sambung dan kata
depan).
(3) Tabel tidak menggunakan garis tegak (vertikal), tetapi hanya
menggunakan garis datar (horisontal). Meskipun demikian,
garis datar yang penting adalah pada kepala kolom dan penutup
tabel, sedang garis datar lainnya digunakan seperlunya saja.
(STIPSI masih)
(4) Judul tabel yang lebih dari satu baris, baris kedua dan
seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dan ditulis
dengan jarak satu spasi. Judul tabel tidak diakhiri tanda titik.
(5) Antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel diberi
jarak 3 spasi. (STIPSI 2 spasi)
(6) Dalam dalam tabel ditulis dengan spasi tunggal.
(7) Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi
keterangan mengenai nama akhir penulis, tahun publikasi
dan nomor halaman di bawah tabel.
(8) Jika suatu tabel cukup besar (lebih dari setengah
halaman), tabel tersebut harus ditempatkan pada halaman
tersendiri. Jika tabel cukup pendek (kurang dari setengah
halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks.
(9) Tabel dan gambar yang disajikan harus diberi interpretasi
berupa simpulan mengenai pola atau kecenderungan yang
terlihat pada data, bukan berupa pernyataan yang
mengulang isi tabel.
Contoh penulisan tabel

Contoh :
Tabel 4.12 Statistik Deskriptif N-gain Kemampuan Visual thinking
Matematis Berdasarkan Kelompok
PENYAJIAN GAMBAR
Istilah gambar mengacu pada grafik, diagram, bagan,
foto, peta, chart, denah, dan gambar lainnya. Melalui
gambar, dapat disajikan data secara visual yang dapat
dengan mudah dipahami dan menarik perhatian
pembaca. Penyajian gambar dalam skripsi hendaknya
mengikuti beberapa pedoman sebagai berikut:
1. Semua gambar dinomori dengan angka Arab seperti
pada tabel (lihat contoh).
2. Judul gambar ditulis di bawah gambar, tidak di atasnya.
Cara penulisan judul gambar sama dengan judul tabel
(lihat contoh).

3. Gambar hendaknya yang sederhana sehingga dapat
menyampaikan ide dengan jelas dan mudah dipahami
meskipun tanpa penjelasan secara tekstual. Meskipun
demikian, penulis tetap perlu memberikan penjelasan/
interpretasinya terhadap setiap gambar yang disaji-
kannnya.
4. Gambar hendaknya digunakan secara hemat karena
teks yang terlalu banyak disertai gambar dapat
mengurangi nilai penyajian data
5. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah
halaman harus ditematkan pada halaman tersendiri
6. Penunjukan gambar dalam teks harus menyebutkan
nomornya, tidak menggunakan katakata gambar di bawah
ini atau gambar di atas. Misalnya: Berdasarkan gambar 1
dapat ...
Ukuran Naskah Skripsi

 Skripsi ditulis pada kertas A4 dengan


daerah pengetikan 4 cm dari kiri, 3 cm
dari kanan, 4 cm dari atas, dan 3 cm
dari bawah. Batas pengetikan (margin)
kanan harus benar-benar lurus.
Ketentuan Lain
1. Kulit Skripsi dibuat dari kertas karton 2 mm yang
dilapisi dengan kertas berwarna (STIPSI), ada logo
ABDINUSA
2. Bagian isi Skripsi diketik satu setengah spasi pada
kertas HVS minimal 70 gram dan tidak
timbal balik. (STIPSI 2 spasi)
3. Sampul Skripsi dilapisi plastik bening atau dilaminasi.
4. Pada kulit luar, lambang ABDI NUSA dicantumkan
sesudah nama dan nomor maha-siswa. Bila mungkin,
judul Skripsi dan nama penulis juga ditulis pada
punggung Skripsi. (LIHAT CONTOH SKRIPSI STIPSI)
5. Nomor halaman ditulis di kanan bagian atas kertas,
kecuali pada halaman bab ditulis di tengah bagian
bawah kertas.
6. Huruf yang digunakan adalah Times New Roman
dengan ukuran 12.
7. Awal alinea diketik menjorok ke dalam mulai dari
ketukan kedelapan atau sesudah satu tab.
8. Pada penulisan pertama kali, kepanjangan dari
suatu singkatan atau akronim harus ditulis secara
lengkap dengan menempatkan singkatan atau
akronim dalam kurung. Untuk selanjutnya, penulis
cukup menulis singkatan akronim saja. Misalnya,
Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi (STIPSI).
Teknik Pengutipan
Teknik pengutipan berpedoman
pada cara-cara penulisan karya
ilmiah sebagai berikut.
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah penulisan buah pikiran
atau pendapat seseorang dengan menggunakan
bahasa sendiri tanpa mengubah makna (parafrase),
serta mencantumkan nama akhir pengarang, tahun
penerbitan, dan halaman kutipan bila dikutip dari
halaman yang pasti terutama dari sumber pustaka
berupa buku. Jika rujukan berupa jurnal maka
penulisan halaman tidak perlu dilakukan.
Penulisan identitas sumber rujukan dilakukan dengan
menuliskan nama akhir pengarang, tahun penerbitan,
dan halaman kutipan di depan atau di akhir isi kutipan.
SAMBUNGAN
Penulisan di depan kutipan dimulai
dengan nama akhir pengarang, kurung
buka, tahun penerbitan, titik dua,
halaman, dan kurung tutup. Penulisan di
akhir kutipan dimulai dengan kurung buka,
nama akhir pengarang, koma, tahun
penerbitan, titik dua, halaman, dan kurung
tutup. PERHATIKAN CONTOH
CONTOH KUTIPAN TDK LANGSUNG

1) Breuer (2002) mengemukakan bahwa mahasiswa yang memilih belajar


kimia untuk meniti karir mengalami penurunan dari tahun ke tahun
karena di universitas dan di sekolah lanjutan, kimia dianggap suatu
pelajaran yang sangat sulit. ( jika sumber kutipan dari artikel dalam
jurnal)
2) Keaktifan mahasiswa dalam belajar dapat dilihat dari keikut-sertaannya
dalammelaksanakan tugas belajarnya (Byers, 2001). (jika sumber kutipan
dari artikel dalam jurnal)
3) Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 6). (kutipan dari suatu
 buku)
Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah penulisan buah pikiran atau
pendapat seseorang seperti apa adanya. Kutipan langsung
yang terdiri dari empat baris atau lebih diketik dengan
jarak satu spasi dan ditempatkan di bawah kalimat terakhir,
menjorok ke dalam 5 ketukan dari rata kiri dan 5 ketukan
dari rata kanan.
Kutipan langsung yang kurang dari empat baris ditulis
dalam tanda kutip (“) dengan jarak satu setengah spasi dan
tidak menjorok ke dalam (STIPSI2 spasi). Kutipan langsung
tidak selalu diawali dengan tiga tanda titik. Pemberian tiga
tanda titik dapat dilakukan jika kutipan langsung itu
memisahkan satu bagian kalimat dengan bagian kalimat
lainnya.
Sambungan

Kutipan langsung yang tidak sampai


pada titik akhir suatu kalimat diakhiri
dengan empat tanda titik. Penulisan
identitas sumber rujukan dilakukan
seperti untuk kutipan tidak langsung.
PERHATIKAN CONTOH
Contoh kutipan langsung

“Visual media tools in the general chemistry


laboratory provides a positive contribution to
students' behaviours and skills, improves students'
learning attitudes to chemistry laboratory courses
and increases their interest in visual media tools”
(Turkoguz, 2012: ... halaman (tuliskan). (kutipan
langsung dari artikel dalam jurnal)
Kutipan dalam Kutipan
Jenis kutipan lain adalah kutipan dalam kutipan.
Penulis mengutip pendapat seseorang yang telah
dikutip oleh orang lain. Hal ini hanya boleh dila-
kukan bila sumber aslinya tidak mungkin didapat
oleh pengutip.
Dalam pengutipan seperti ini, sumber-sumber
informasi tersebut harus dicantumkan, baik dalam
karangan atau tulisan maupun dalam daftar
pustaka.
Penulisan identitas sumber rujukan dilakukan seperti
untuk kutipan tidak langsung. PERHATIKAN
CONTOH.
Kutipan dalam Kutipan
Penulis mengutip pendapat seseorang yang telah
dikutip oleh orang lain. Hal ini hanya boleh ilakukan
bila sumber aslinya tidak mungkin didapat oleh
pengutip. Dalam pengutipan seperti ini, sumber-
sumber informasi tersebut harus dicantumkan, baik
dalam karangan atau tulisan maupun dalam daftar
pustaka.
Penulisan identitas sumber rujukan dilakukan seperti
untuk kutipan tidak langsung.
LIHAT CONTOH
Contoh kutipan dalam kutipan
Informasi yang dicari dalam proses mengidentifi-kasi
kebutuhan instruksional adalah kompetensi peserta
didik saat ini dibandingkan dengan kompe-tensi yang
harus dikuasai untuk dapat melaksana-kan tugas atau
pekerjaan dengan baik (Kaufman dalam Suparman,
2003: 65). (kutipan dalam kutipan dalam buku).
ATAU , menurut Kaufman (dalam Suparman, 2003: 65)
Informasi yang dicari dalam proses mengidentifikasi
kebutuhan instruksional adalah kompetensi peserta
didik saat ini dibandingkan dengan kompe-tensi yang
harus dikuasai untuk dapat melaksana-kan tugas atau
pekerjaan dengan baik
Teknik Penulisan Daftar
Pustaka
Daftar pustaka disusun menurut abjad, berdasarkan
nama akhir pengarang/penulis tanpa gelar
akademik.
Lebih lanjut, penulisan diurutkan berdasarkan
tahun penerbitan.
Jika satu atau sekelompok pengarang memiliki dua
atau lebih karya pada tahun yang sama dan
semua dikutip maka di belakang angka tahun
dituliskan huruf a, b, c, dan seterusnya.
PERHATIKAN CONTOH
CONTOH penulisan daftar pust
Di antara tiap unsur tersebut diberi jarak satu ketukan
(spasi) setelah tanda titik, koma, dan titik dua.
Huruf pertama tiap kata diketik dengan huruf
kapital, kecuali kata depan dan kata penghubung.
Chase, A., Pakhira, D., dan Stains, M., 2013.
Implementing Process-Oriented, Guided-Inquiry
Learning for the First Time: Adaptations and
Short-Term Impacts on Students’ Attitude and
Performance. J. Chem. Educ., 90 (4): 409 – 416.
(Artikel dalam jurnal dengan nomor dan tiga
pengarang)
Contoh penulisan daftar pustaka
Turkoguz, S., 2012. Learn to Teach Chemistry Using
Visual Media Tools. Chem. Educ. Res. Pract., 13:
401 – 409. (Artikel dalam jurnal tanpa nomor dan
satu pengarang yang memiliki nama depan)
Penulisan sumber pustaka yang
berasal dari buku
dilakukan dengan mencantumkan unsurunsur berikut secara
berurutan.
(1) Nama pengarang ditulis seperti untuk jurnal,
koma.
(2) Tahun penerbitan, titik.
(3) Judul buku (tiap kata diawali dengan huruf kapital
kecuali kata depan dan kata penghubung dan tiap
kata dicetak miring), koma.
(4) Kota (tempat) penerbit (pilih yang pertama bila
ada beberapa nama kota penerbit), titik dua.
(5) Nama penerbit, titik.
contoh
Gulö, F., dan Perrin, C., 2012. Oxyhalogénures à
Clusters Triangulaires et Octaédriques de Niobium,
Synthèses et Caractérisations. Saarbrücken:
Südwestdeutscher Verlag GmbH & Co. (Buku dengan
dua pengarang dengan nama depan)
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. (Buku dengan
satu pengarang tanpa nama depan)
Penulisan sumber pustaka yang berasal dari
buku yang disusun oleh editor (penyunting)
dilakukan dengan mencantumkan unsur-unsur berikut secara
berurutan.
(1) Nama pengarang ditulis seperti untuk jurnal, koma.
(2) Tahun penerbitan, titik.
(3) Judul artikel (ditulis seperti penulisan judul artikel dalam jurnal),
titik.
(4) Kata Dalam (In), nama penyunting (inisial nama depan, inisial nama
tengah, koma, nama akhir) ditambah dengan (Ed. atau Eds.), dan
titik dua.
(5) Judul buku (dicetak miring atau digarisbawahi), titik.
(6) Kota penerbit, titik dua.
(7) Penerbit, koma.
(8) Halaman-halaman artikel (halaman awal dan halaman akhir), titik.
Contoh:
Asher, J., 1981. The Extination of Second Language
Learning in American Schools and Intervention
Model. Dalam H. Winitz (Ed.): The Comprehension
Approach to Foreign Language Instruction. Rowley:
Newbury House, hlm. 115 – 130. (Artikel dalam buku
yang memakai editor tunggal)
Penulisan sumber pustaka yang berasal dari
buku terjemahan
dilakukan dengan mencantumkan unsur-unsur berikut secara berurutan.
(1) Nama pengarang ditulis seperti untuk jurnal, koma.
(2) Judul buku terjemahan (tiap kata dicetak miring atau digarisbawahi), titik.
(3) Kata “Diterjemahkan oleh“, nama penerjemah (inisial nama depan, inisial
nama
tengah koma, nama akhir), koma.
(4) Tahun penerbitan terjemahan, titik.
(5) Kota (tempat) penerbit terjemahan (pilih yang pertama bila ada beberapa
nama kota penerbit), titik dua.
(6) Penerbit, titik.
Contoh:
Jorgensen, M. W., dan Phillips, L. J., Analisis Wacana: Teori & Metode.
Diterjemahkan oleh I. Suyitno, L. Suyitno, dan Suwarna, 2007. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. (Buku terjemahan)
BOBOT DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ditulis sesuai tatacara penulisan


yang diuraikan pada sub-bagian 1.4.3.
Daftar pustaka memuat minimal 30 referensi
yang terdiri dari jurnal ilmiah (min. 50 %),
Skripsi/Tesis/Disertasi (maks. 10 %), buku
(maks. 20 %), makalah (maks. 10 %), dan
referensi lain (maks. 10 %).
PROPOSAL SKRIPSI
berisi (1) judul secara lengkap, (2) logo atau lambang
Abdi Nusa dengan diameter 3 cm, (3) kata skripsi,
(4) nama dan nomor induk mahasiswa, (5) nama
lengkap (tidak disingkat) STIPSI dan tahun. Semua
huruf pada halaman muka dicetak dengan huruf
kapital dengan ukuran antara 12–16 poin. Komposisi
huruf dan tata letak masing-masing unsur diatur
secara simetris, rapi, dan serasi. Akan tetapi,
pemenggalan baris pada judul tetap harus
memperhatikan makna kelompok kata (frase) yang
dipenggal, contoh:
MENINGKATKAN KEMAMPUAN VISUAL THINKING
MATEMATIS SISWA SMP MELALUI METODE
DISCOVERY LEARNING
SEMINAR, REGULER
1. RIAN IRANA PURWA:
Hubungan antara Motivasi Berprestasi terhadap
Disipilin Belajar Siswa Kelas X Di Sekolah Menengah
Atas Muhammadiyah 1 Palembang
Dwi Maya Sari
Pertanyaan : Aspek apa saja yang anda tuangkan
dalam proposal ini ?
Lawu Ritem
Pertanyaan : - Apa Alasan anda memilih judul ini ?
- Mengapa anak yang tidak suka belajar tetapi
anak itu cerdas dan prestasi yang cukup baik ?
2. Zaini
Hubungan antara Regulasi terhadap aspirasi
karier pada siswa kelas XI SMA PGRI 2
Palembang
Dwi Maya Sari
Pertanyaan : Mengapa tidak ada Aspek
Psikomotorik pada remaja ?
: DWI MAYASARI MARLIUS
Pengaruh Draso Menggunakan Handpone terhadap
sikap (social atitude) bagi siswa SMA LTI IGM
Palembang.

Anda mungkin juga menyukai