Anda di halaman 1dari 89

PENCERNAAN

dan
PENYERAPAN

Dr. dr. Agnes Kwenang SpBiok.


Bagian Biokimia FK UNHAS
PENDAHULUAN.
Pencernaan: langkah awal pengambilan makanan
(KH, L, P, vit, mineral) oleh tubuh.

Proses pencernaan: proses penguraian/perubahan


kimiawi dari nutrien makromolekul (KH, L, P)
yang sukar diserap /doabsorpsi, perlu di
hidrolisis menjadi bentuk sederhana
(mikromolekul) yang dapat diserap epitel
dinding usus halus.
Beberapa vit & mineral dapat langsung
diserap

ke aliran darah

organ yg membutuhkan.
Sistem pencernaan/sistem digesti: saluran pipa
panjang berkelok-kelok, mulai mulut 
lambung  intestin  sampai anus.
Makanan bergerak melalui saluran tsb.
Banyak enzim dan zat kimia lain asal (saluran
tsb + berbagai organ) berada dalam saluran
tsb.
Penyerapan hasil hidrolisis oleh enzim
hidrolase mis, asal dari:
- polisakarida  monosakarida,
- triasilgliserol  2-monoasilgliserol,
asam lemak dan gliserol,
- protein  asam amino.
Gangguan pada pencernaan terjadi akibat:
1). defisiensi enzim (laktase intoleransi susu)
2). malabsorpsi (glukosa, galaktosa) akibat defek
ko-transporter Na+ - glukosa (SGLT-1).
3). diserapnya polipeptida yang belum alami
hidrolisis menyebabkan timbulnya respon imun
penyakit Celiac.
4). defek penyerapan asam amino netral 
penyakit Hartnup).
5). gangguan sekresi getah empedu
(pengendapan kolesterol) batu empedu
 gangguan penyerapan lemak.
• 6. ulserasi lambung  produksi HCl berkurang 
aklorhidria.
• 7. defisiensi gizi:
• - vit B12 + folat  anemia
• - vit D  rakitis serta osteomalasia
• - mineral Kalsium + Magnesium  tetani.

• Sindrom malabsorpsi ; mencakup semua bentuk


malabsorpsi yang disertai gangguan-gangguannya.
Diet harus mengandung:
* air
* bahan bakar metabolik (karbohidrat, lemak)
pertumbuhan dan aktivitas tubuh.
* protein  sintesa protein,
* mineral  fungsi metabolik spesifik,
* asam lemak tak jenuh ganda golongan ω-3 & ω-6 ,
* vitamin senyawa organik yang dibutuhkan
dalam jumlah kecil  fungsi esensial lain.
Kekurangan gizi terjadi dalam dua bentuk ekstrem:
* marasmus pada dewasa dan anak,
* kwasiokor pada anak.

Kelebihan gizi berhubungan dengan kelebihan asupan


energi, dan berkaitan dengan penyakit, seperti :
* obesitas,
* diabetes melitus non dependen insulin,
* aterosklerosis,
* hipertensi
* kanker
Sebelum zat-zat dimakan maka diolah dengan
# Pemanasan/pemasakan.
Kegunaan:
* pelunakan makanan keras.
* mematikan bakteri
* bertambah sedap
* mempermudah proses pencernaan:
karena terjadinya - hidrolisis meskipun tidak berarti
banyak, tetapi akan membantu proses pencernaan.
- koagulasi proten.
Kerugian:
• * rusaknya beberapa vitamin.
• # Pengunyahan oleh gigi.
• Kegunaan :
• * memecahkan/menghaluskan makanan 
menaikkan kelarutannya dan memperluas
permukaannya  kontak dengan enzim-enzim lebih
luas  mempermudah kerja enzim.
• Mulut.
• Pengeluaran saliva oleh kelenjar (submaxillaris,
sublingualis, parotis, buccalis),
• sangat membantu dalam pencernaan, karena:
• * melicinkan makanan
• * memekatkan makanan
• * melindungi mulut terhadap protein asing.
• * membersihkan mulut
• * mengekskresi zat-zat (alkohol, morfin, zat
• anorganik K+, Ca++, HCO3-, SCN-, Yodium, IgA.
• Komposisi saliva.
• 99,5% air, sisanya zat-zat terlarut lain.
• Air berfungsi pelumas waktu mengunyah dan
menelan makanan.
• Penambahan air dalam makanan yang kering
memberikan media:
• * melarutkan molekul makanan.
• * enzim-enzim hidrolase memulai pencernaan.
• BD kisaran 1.000
• pH kisaran 6,8
• Pengeluaran/sekresi saliva dipengaruhi reflex-reflex
disebabkan :
• * Faktor psikis; melihat, membaui, memikir
• makanan yang enak-enak.
• * Faktor mekanis; mengecap, mengunyah makanan.
• * Faktor kimia; pedas, asam.
• Zat-zat terlarut lain.
• Musin.
* adalah suatu zat yang larut dalam air;
asam/alkali encer, mudah dilarutkan dalam
alkohol/amonium sulfat jenuh.
* hasil hidrolisis: asam sulfat, asam asetat,
glukosamin, glukoronat.
* mudah mengkristal dan mengendap dan
membentuk garam² kalsium fosfat,
kalsium karbonat, magnesium fosfat 
membentuk karang gigi.
Zat-zat organik: ureum, asam amino, asam
laktat dll.
Zat-zat padat (mikroskopik): sel-sel epitel,
bakteri dll.
Ptyalin, enzim amilase saliva (salivary amylase)
bekerja pada amilum, kurang
penting dalam pencernaan.
• Lambung.
• Getah lambung (sekret lambung), cairan jernih,
berwarna kuning pucat mengandung:
• * HCl 0,2-0,5% dengan pH sekitar 1.
• * air 97-99%
• * musin (lendir)
• * garam anorganik
• * enzim pencernaan; - pepsin
• - rennin
• - lipase.
• HCl (asam hidroklorida): asam lambung.
• Sel parietal (oksintik) sumber utama HCl lambung.
• karbonat anhidrase

• CO2 + H2O  H2CO3  H2CO3- + H+


• H+-K+ ATPase

• H+  H+ di sekresi keluar sel parietal ke


lumen lambung secara antiport dgn masuknya K+
kedalam sel parietal dari lumen.
• HCO3- keluar sel pariteal ke plasma secara
antiport dgn Cl- dari plasma kedalam sel parietal,
dirangkaikan
• Cl-- + H+  HCl.
• Hasil kunyah makanan + saliva  zat homogen,
• menuju oesofagus  lambung (gaster).
• Makanan berkontak dgn HCl maka protein mengalami
denaturasi (struktur tersier protein hilang akibat
penghancuran ikatan hidrogen)  terbukanya lipatan
rantai polipeptida  lebih mudah dijangkau oleh kerja
enzim proteolitik, protease.
• Peran dari Nilai pH yg rendah:
• - denaturasi protein
• - menghancurkan sebagian mikroorganisme
• yang memasuki saluran cerna.
Pepsin merupakan fungsi pencernaan utama
lambung, dihasilkan oleh sel chief sebagai
zimogen yang inaktif, pepsinogen.
Pepsinogen ini diaktifkan menjadi pepsin aktif oleh
H+ (memecah polipeptida pelindung), dan oleh
pepsin itu sendiri secara cepat mengaktifkan
molekul pepsinogen (autokatalisis).
Pepsin memecah protein yg terdenaturasi menjadi
derivat polipeptida berukuran besar.
Pepsin merupakan enzim: - endopeptidase,
menghidrolisis ikatan peptida yg terletak di
dalam struktur polipeptida utama.
- eksopeptidase,
menghidrolisis ikatan peptida yg terletak di
dekat residu terminal-amino atau terminal-
karboksil.
Enzim ini spesifik untuk ikatan peptida yg dibentuk
oleh: - asam-asam amino aromatik (tirosin)
- asam-asam amino dikarboksilat (glutamat).

Rennin ( kimosin, rennet).


Mengkoagulasi susu, penting untuk bayi, karena
mencegah susu melintas cepat dari dalam lambung.
Dengan adanya kalsium, rennin mengubah kasein 
parakasein.
Pepsin kemudian bekerja pada parakasein ini.
Rennin tidak ada pada lambung orang dewasa.
Lipase
Panas lambung, faktor penting utk mencairkan
massa lemak makanan; proses emulsifikasi terjadi
dgn bantuan kontraksi peristaltik.
Sekresi lipase lambung (lipase gastrik) oleh lambung,
merupakan lipase praduodenal utama.
Pencernaan lemak dimulai oleh: - lipase lingual
- lipase gastrik
menghidrolisis triasilgliserol (TG) yg
mengandung asam lemak rantai pendek, rantai
sedang, dan umumnya asam lemak tak jenuh
rantai panjang, untuk membentuk terutama
asam lemak bebas serta 1,2 diasilgliserol, dgn
ikatan sn-3 ester sebagai tempat hidrolisis
utamanya.
Lipase hancur pada nilai pH rendah, tetapi bekerja
aktif sesudah makan, karena kerja pendaparan
yg dimiliki protein makanan di dalam lambung.
Nilai optimum pH: 3.0 – 6.0.
Neonatal; lipase ini penting pada saat aktivitas
lipase pankreas masih rendah sementara lemak
susu harus dicerna. Akibat waktu retensi selama
2 – 4 jam di dalam lambung, sekitar 30% TG
makan an dapat dicerna dalam selang waktu
tsb, sebagian besar pada satu jam pertama.
Lemak susu mengandung asam lemak rantai-
sedang dan –pendek yang cenderung
mengalami esterifikasi pada posisi sn-3 , oleh
karena itu lemak susu merupakan substrat
yang baik bagi enzim tsb.
Asam lemak hidrofilik rantai -pendek dan–sedang yg
dilepas akan diserap melalui dinding lambung dan
masuk kedalam vena porta, sementara asam lemak
rantai-panjang larut di dalam droplet lemak dan
terus melintas kedalam duodenum.
Analisis terhadap cDNA lipase lingual tikus dan lipase
lambung manusia menunjukkan homologi sebesar
78% di antara rangkaian asam amino kedua enzim
tsb.
Usus.
Isi lambung: kimus (chyme), secara ter-putus-putus
masuk melalui katup pilorus ke dalam duodenum
selama proses pencernaan.
Kandungan sekret pankreas dan biliaris yg alkalis
menetralkan kimus yg asam, dan mengubah nilai pH
bahan ini menjadi alkalis; pergeseran pH tsb
diperlukan bagi kerja enzim yg terdapat di dalam
getah pankreas dan usus, tetapi menghambat kerja
pepsin lebih lanjut.
Getah Empedu.
Mengemulsikan, menetralkan, dan mengeksresikan:
- kolesterol & - pigmen empedu.
Hati: memproduksi getah empedu, penting pada
proses pencernaan.
Kantong /kandung empedu menyimpan getah
empedu tsb diantara waktu-waktu makan. Selama
pencernaan, kandung empedu akan berkontraksi dan
mengalirkan getah empedu secara cepat ke dalam
duodenum melalui duktus koledokus.
• Getah pankreas tercampur dgn getah
empedu karena keduanya mengalir ke dalam
duktus koledokus sesaat sebelum memasuki
duodenum.
Getah Empedu
Komposisi getah empedu hati berbeda dgn di kandung
empedu, di kandung empedu lebih pekat.
Sifat-sifat:
1. Emulsifikasi.
Garam empedu: mampu menurunkan tegangan
permukaan getah empedu mampu –
- mengemulsikan lemak di dalam usus,
- melarutkan asam lemak serta sabun yg tak larut air.
Keberadaan getah empedu di dalam usus
sebagai faktor pelengkap (adjunct) dalam
menyelesaikan proses pencernaan serta
absorpsi lemak (+ vit.ADEK).
Jika pencernaan lemak terganggu, bahan makanan lain
kurang terserap, karena lemak bertugas
membungkus partikel makanan lain dan
menghalangi kerja enzim bekerja pada partikel tsb.
Pada keadaan ini, kerja bakteri usus akan menimbulkan
pembusukan (putrefikasi) serta produksi gas yg
cukup tinggi.
2. Netralisasi asam.
Getah empedu (pH sedikit >7)juga berfungsi
menetralkan kimus asam dari lambung dan
menyiapkannya untuk proses pencernaan di dalam usus.

3. Ekskresi.
Getah empedu merupakan vehikulum penting bagi
ekskresi asam empedu dan kolesterol, juga dapat
berfungsi mengeluarkan obat, toksin, pigmen empedu,
berbagai substansi anorganik; tembaga, seng, dan air
raksa.
Asal mula pigmen empedu dari bilirubin.
• Pankreas
• Sekret pankreas, cairan encer (non viskos) seperti
air yg menyerupai liur dalam hal kandungan airnya.
• Senyawa organik dan anorganik:
• - jumlah utama (Na+, K+, HCO3-, Cl-)
• - jumlah sedikit (Ca2+, Zn2+, HPO42- dan SO42-
• Nilai pH 7,5 – 8 atau >.
• Ada banyak enzim , sebagian disekresikan sebagai
zimogen.
Enzim pankreolitik, adalah enzim endopeptidase: tripsin,
kimotripsin dan elastase, yang menyerang protein dan
polipeptida asal lambung membentuk senyawa
polipeptida dan peptida-peptida.
Tripsin: spesifik utk ikatan peptida asam amino dasar.
Kimotripsin: spesifik utk ikatan peptida yg mengandung
residu a.a tak bermuatan (a.a aromatik).
Elastase: spesifisitas agak luas dalam menyerang iktan
di sebelah residu a.a kecil (glisin), alanani, serin).
Ketiganya disekresi sebagai zimogen.
Pengaktifan tripsinogen oleh enteropeptidase
(enterokinase) yg disekresikan oleh mukosa
usus. Menghidrolisis ikatan peptida lisin di
dalam zimogen, membebaskan sebuah
polipeptida kecil yg memungkinkan molekul
membuka lipatannya menjadi tripsin aktif.
Begitu tripsin terbentuk , enzim ini juga
menyerang bukan saja tambahan
tripsinogen, tetapi juga zimogen lain di dalam
getah pankreas: kimotripsinogen ,
proelastase, dan prokarboksipeptidase, yg
masing-masing membebaskan kimotripsin,
elastase, dan karboksipeptidase.
Karboksipeptidase: (eksopeptidase),
serangan lebih lanjut terhadap senyawa
polipeptida, yg menyerang terminal ikatan
peptida, yg dihasilkan oleh kerja enzim
endopeptidase dilaksanakan oleh
eksopeptidase, membebaskan a.a tunggal.
α-Amilase: menyerang pati dan glikogen,
kerjanya sama dgn amilase liur,
menghidrolisis pati dan glikogen menjadi
maltosa, maltriosa, (tiga residu α-glukosa yg
dihubungkan melaui ikatan α 14 dan
campuran senyawa oligosakarida bercabang
(16) (dekstrin α-limit), oligosakarida tak
bercabang, serta beberapa glukosa.
Lipase
- Menyerang hubungan ester primer TG.
- bekerja antarmuka (interface) air-minyak droplet lipid
yg teremulsi halus dan terbentuk akibat gerak agitasi
mekanik di dalam usus pada adanya produk hasil
kerja lipase lingual dan gastrik, yaitu: garam empedu,
kolipase (protein di dalam getah pankreas), fosfolipid,
dan fosfolipase A2 (juga terdapat di dalam getah
pankreas).
• Kemunculan asam-asam lemak bebas akibat kerja lipase
lingual dan gastrik memfasilitasi hidrolisis oleh lipase
pankreas, khususnya hidrolisis TG susu. Fosfolipase A2
dan kolipase disekresikan dalam bentuk pro- dan
membutuhkan pengaktifan ikatan peptida spesifik oleh
hidrolisis tripstik.
• Pengaktifan prolipase terjadi dgn pengeluaran
pentapeptida dari ujung terminal asam amino.
• Penta peptida ini bekerja sebagai sinyal atas rasa kenyang
untuk lipid dan diberi nama enterostatin.
• Ca2+ diperlukan bagi kerja fosfolipase A2
Suatu hidrolisis terbatas terhadap ikatan ester
pada posisi 2 molekul fosfolipid oleh
fosfolipase A2, akan menghasilkan
pengikatan lipase ke antara muka substrat
dan suatu laju hidrolisis TG yg cepat.
Jelas, lipase pankreas dihambat oleh garam
empedu.
Kolipase: utk mengatasi hambatan ini melalui
pembentukan ikatan dgn lipase dalam rasio
molar 1:1, serta juga dgn mengikat ke
antarmuka TG yg tersalut garam empedu.
Dengan demikian, enzim ini menjangkarkan
lipase ke substrat TG nya.
Hidrolisis sempurna TG menghasilkan gliserol
dan asam lemak. Meskipun demikian, asam
lemak kedua dan ketiga dihidrolisis dari TG
dgn derajat kesulitan yg semakin meningkat.
Lipase pankreas spesifik bagi hidrolisis
hubungan ester primer, yaitu pada posisi 1
dan 3 TG. Selama pencernaan lemak, fase
akueosa (“miselar”) mengandung campuran
misel mirip-cakram dan liposom garam
empedu yg terjenuhkan oleh produk lipolitik.
• ASI: mengandung lipase yg diaktifkan-garam
empedu merupakan faktor tambahan yg
menjamin pencernaan lemak susu secara
sempurna jika substansi ini berkontak dgn
garam empedu di dalam duodenum. Enzim
ini penting bagi bayi prematur yg sekresi
pankreasnya belum berfungsi penuh, dan
memiliki spesifisitas luas pada substrat TG.
• Enzim lipase pankreas ASI identik dgn lipase
pankreas yg diaktifkan oleh garam empedu juga
memiliki spesifisitas yg luas.
• Karena sulitnya ikatan ester sekunder di dalam TG
dihidrolisis oleh lipase pankreas, pencernaan TG
berlangsung dgn pengeluaran bagian terminal asam
lemak utk menghasilkan 2-monoasil gliserol.
Mengingat bagian asam lemak terakhir ini berangkai
melalui suatu ikatan sekunder, agar terjadi hidrolisis
sempurna, pengeluarannya membutuhkan reaksi
isomerisasi menjadi ikatan ester primer.
Peristiwa ini merupakan proses yg berjalan relatif
lambat; akibatnya 2-monoasilgliserol dipecah
sempurna menjadi produk akhir utama pencernaan
TG, dan hanya kurang dari ¼ jumlah TG yg
dikonsumsi dipecah sempurna menjadi gliserol dan
asam lemak.
Kolesterol esterase (hidrolase esterkolesteril),
menghidrolisis esterkolesteril di dalam lumen usus,
dengan demikian diabsorpsi dari usus dalam bentuk
bebas yg tidak teresterifikasi.
Ribonuklease (RNase) dan deoksiribonuklease
(DNase), bertanggung jawab terhadap pencernaan
asam nukleat.
Fosfolipase A2 menghidrolisis ikatan ester yg terdapat
pada posisi 2 gliserofosfolipid, baik yg berasal dari
sistem empedu maupun dari diet utk membentuk
lisofosfolipid, yg karena sifatnya sebagai deterjen,
membantu emulsifikasi dan pencernaan lemak.
Usus.
Menyempurnakan proses pencernaan.
Disekresikan oleh kelenjar Brunner dan
Lieberkuhn, mengandung enzim-enzim:
Aminopeptidase,(eksopeptidase) menyerang ikatan
peptidfa di dekat terminal amino asam amino
polipeptida serta oligopepti.
Dipeptidase dgn beragam spesifisitas, yg sebagian
di antaranya mungkin berada di dalam epitel
usus, enzim ini menyempurnakan pencernaan
dipeptida menjadi asam amino bebas.
Disakaridase dan oligosakaridase spesifik,
α-glukosidase (maltase), yg membuang
residu glukosa tunggal dari oligosakarida dan
disakarida berikatan α (14), bermula dari
ujung bukan pereduksi;
Kompleks sukrase-isomaltase, proenzim
pada satu rantai polipeptida, tetapi sebagai
enzim aktif pada polipeptida² terpisah dan
menghidrolisis sukrosa serta ikatan 16
dalam dektrin α-limit;
β-glikosidase (laktase), mengeluarkan galaktosa
dari laktosa, tetapi yg juga menyerang
selobiosa serta β-glikosida lain dan
disamping itu memiliki tapak katalitik
sekunder yg memecah gliukosilseramida;
Trehalase, menghidrolisis trehalosa.
Fosfatase, mengeluarkan gugus fosfat tettentu
seperti heksosa fosfat, gliserofosfat, dan
nukleotida yg berasal dari diet serta hasil
pencernaan asam nukleotida oleh nuklease.
• Polinukleotidase, memecah asam nukleat menjadi
nukleotida.
• Nukleosidase (nukleosida fosforilase), mengkatalisis
proses fosforilisis nukleosida utk menghasilkan basa
nitrogen + pentosa fosfat.
• Sebuah fosfolipase, menyerang fosfolipid utk
menghasilkan gliserol, asam lemak, asam fosfat,
serta basa misalnya kolin.
• Produk utama pencernaan akan diasimilasi.
• Hasil akhir kerja enzim pencernaan adalah
mereduksi bahan makanan dalam diet
menjadi bentuk yg dapat diserap serta
diasimilasikan.
• Produk akhir pencernaan;
• Monosakarida (terutama glukosa) utk
karbohidrat
• Asam amino utk protein;
• Asam lemak + gliserol utk TG;
• Nukleosida + pentosa + fosfat utk asam
nukleat.
• Serat (polisakarida dinding sel tanaman)
tidak dapat dicerna dan menyusun massa
residu dari pencernaan.
• Serat melangsungkan fungsi penting dalam
menambah massa ke dalam diet.
Penyerapan (absorpsi).
Menghasilkan masuknya nutrien ke dalam vena Porta ,
atau limfatik.
Lambung, sedikit absorpsi, kecuali asam lemak rantai –
pendek, -sedang dan etanol.
Usus halus, organ absorpsi utama;
90% diet diserap, serta air.
Usus besar
setelah residu diet masuk ke usus besar,
jumlah air yg diserap menjadi lebih banyak
sehingga bentuk cair di dalam usus halus
berangsur menjadi lebih padat di dalam
kolon. Nutrien larut air diangkut ke sistem
portal hepatik (ke hati) dan nutrien larut
lemak diangkut ke sistem limfatik menuju
darah melalui duktus torasikus.
Karbohidrat.
Produk diserap di jejenum ke dalam darah sistem vena
porta, dalam bentuk: * monosakarida,
-Heksosa (glukosa, fruktosa, manosa serta galaktosa);
-Pentosa (ribosa).
* oligosakarida, hasil hidrolisis pati,
ikatan menghasilkan 3-10 unit dan disakarida dihidrolisis
oleh enzim yg bersesuaian dari permukaan usus halus, yg
mungkinm mencakup amilase pankreas yg diadsorpsi ke
atas mukosa. Di dalam lumen usus halus terdapat sedikit
aktifitas , diskaridase bebas, sebagian besar aktivitas
berhubungan dgn tombol² di brush border sel epitel
intestinal.
Transpor hasil absorpsi melalui mekanisme;
-transpor aktif, melawan gradien konsentrasi,
-transpor fasilitatif, mengikuti gradien konsentrasi.
Transpor aktif memerlukan konfigurasi molekular,
Glukosa dan galaktosa memiliki OH pada atom karbon 2
harus mempunyai konfigurasi sama seperti pada
glukosa, harus ada;
- cincin piranosa,
- gugus metil / metil tersubstitusi,
- OH harus ada pada atom karbon 5.
• Fruktosa diserap lebih lambat dari glukosa
dan galaktosa , melalui proese difusi
mengikuti gradien konsentrasi dgn bantuan
transporter fasilitatif bergantung natrium
(GLUT 5). Normalnya di dalam darah hanya
terdapat sedikit fruktosa di luar fruktosa asal
diet.
Absorpsi aktif glukosa digerakkan oleh pompa natrium.
Brush border sel usus (enterosit) , ada beberapa
sistem transporter, transporter glukosa bergantung-
natrium (SGLT 1) mengikat glukosa sekaligus Na+ pada
tapak-tapak terpisah, mengangkut keduanya melalui
membran plasma sel usus.
Glukosa beserta Na+ ke sitoplasma shg memungkinak
transporter tsb mengangkut lebih banyak lagi “kargo”.
Ion Na+ diangkut menuruni gradien konsentrasi nya
dan pada saat yg sama menyebabkan transporter
mengangkut glukosa melawan gradien
konsentrasinya.
Energi bebas yg diperlukan bagi transpor aktif
diperoleh dari hidrolisis ATP yg terhubung
dgn pompa Natrium yg melepas Na+ dari sel,
bertukar dgn K+.
Transpor aktif glukosa di lawan oleh quabain
(glikosida jantung), suatu inhibitor pompa
natrium.
Selain itu ada transporter glukosa yg tidak
bergantung natrium (GLUT 2), yg
mengfasilitasi tranpor glukosa keluar sel.
Hidrolisis poli, -oligo, dan di-sakarida
berlangsung cepat; karena itu utk absorpsi
glukosa dan fruktosa cepat menjadi jenuh.
Hidrolisis laktosa separuh kecepatan hidrolisis
sukrosa, sehingga menjelaskan kenyataan
pencernaan laktosa tidak menimbulkan kejenuhan
pada mekanisme transpor bagi glukosa dan
galaktosa.
Adaptasi terhadap peningkatan karbohidrat di dalam
diet terjadi melalui peningkatan jumlah transporter
di dalam brush border.
• Lemak.
• Produk pencernaan diserap dari misel garam
empedu.
• 2-monoasilgliserol dan sedikit 1-
monoasilgliserol meninggalkan fase minyak
pada emulsi lipid dan berdifusi ke dalam misel
yg bercampur serta liposom yg terdiri dari:
• -garam empedu, fosfatidil kolin, dan
kolesterol, dilapisis getah empedu.
• Karena bersifat larut air, memungkinkan
produk pencernaan diangkut melewati brush
border sel mukosa, tempat produk itu
diserap ke dalam epitel usus. Garam empedu
berlanjut mengalir ke dalam ileum, tempat
sebagian besar dari nya diserap ke dalam
sirkulasi enterohepatik oleh suatu proses
transpor aktif.
• Fosfolipid,asal diet dan sistem biliaris
( fosfatidilkolin) dihidrolisis fosfolipase A2 getah
pankreas menjadi asam lemak dan fosfolipid, yg
juga diserap dari misel.
• Ester kolesteril, dihidrolisis oleh hidrolase ester
kolesteril getah pankreas, dan kolesterol bebas,
bersama dgn sebagian besar kolesterol sistem
biliaris, diserap melalui brush border setelah
transportasi di dalam misel. Lebih dari 98% lemak
diet normal diserap.
Dinding usus halus,;
1-monoasilgliserol dihirolisis hingga menghasilkan
gliserol bebas dan asam lemak, dihidrolisis oleh
lipase yg berbeda dgn lipase pankreas.
2-monoasilgliserol akan diubah kembali menjadi TG
melalui lintasan monoasilgliserol.
Penggunaan asam lemak utk resintesis TG pertama-
tama membutuhkan konversi asam lemak menjadi
asil-KoA oleh asil-KoA sintetase.
TG rantai-pendek, -sedang dapat diserap dalam
bentuk seperti ini dan kemudian dihidrolisis oleh
gliserol ester hidrolase. Enzim ini berperan lebih
besar pada penderita defisiensi lipase pankreas yg
mengkonsumsi TG rantai-sedang. Sintesis TG
kemungkinan besar berlangsung di dalam mukosa
usus melalui cara yg serupa dgn yg terjadi di dalam
jaringan lain.
• Lisofosfolipid yg diserap, bersama dgn
sejumlah besar kolesterol yg diserap, juga
akan mengalami reasilasi dgn asetil-KoA utk
menghasilkan kembali fosfolipid dan
esterkolesteril.
• Gliserol bebas yg dilepas di dalam lumen usus
halus tidak digunakan kembali, tetapi
melintas langsung ke dalam vena porta.
• Meskipun demikian gliserol yg dilepas di dalam sel
usus halus dapat digunakan kembali utk sintesis TG
setelah diaktifkan menjadi gliserol 3-fosfat oleh ATP.
Dengan demikian semua asam lemak rantai panjang
yg diserap akan digunakan pada pembentukan
kembali asilgliserol, khususnya TG.
TG, setelah disintesis di dalam mukosa usus,
sedikitpun tidak ada yg diangkut di dalam darah
vena porta.
Sebaliknya sebagian besar lipid yg diserap,
termasuk fosfolipid, esterkolesteril, kolesterol,
dan vitamin larut lemak, akan membangun
kilomikron yg membentuk suatu cairan seperti
susu, kilus (chyle), yg dikumpulkan oleh
pembuluh limfe regio abdomen dan dilewatkan
ke dalam darah sistemik melalui duktus
torasikus.
Sebagian besar asam lemak rantai karbon lebih pendek
(10-12 atom karbon) diangkut dalam darah vena porta
sebagai asam lemak bebas, karena asil-KoA sintetase
bersifat spesifik utk asama lemak dgn 12 atom karbon
atau > lebih.Sebagian asama lemak rantai-pendek,
-sedang yg terdapat di dalam campuran TG mungkin
dapat diserap sebagai 2-monoasilgliserol dan memasuki
duktus torasikus melalui lintasan monoasilgliserol.
Fitosterol tidak diserap, kecuali ergosterol aktif
(provitamin D)
Protein
Produk pencernaan dicerna sempurna menjadi
asam-asam amino konstituennya, produk akhir
cepat diserap dari usus k edalam vena porta.
Sebagian hidrolisis dipeptida, mungkin saja
diisempurnakan di dalam dinding usus.
Bentuk isomer L alami, tetapi tidak isomer D
sebuah asam amino diangkut secara aktif
melintasi tunika media ke tunika serosa usus;
vitamin B6 mungkin terlibat dalam proses
pemindahan ini.
Transpor aktif asam L-amino bergantung pada
energi, dibuktikan oleh 2,4-dinitrofenol
menghambat transpor tsb.
Asam amino diangkut melalui brush border oleh
beragam transporter bergantung Na+, banyak dari
transporter ini, membawa asam amino netral
(spesifik utk fenilalanin dan metionin).
Terdapat transporter spesifik utk asam imino (prolin,
hidroksiprolin).
Transporter tidak bergantung Na+, khusus utk asam
amino netral serta lipofilik (fenilalanin dan leusin)
atau asam-asam amino kationik (lisin).
• Putrefaksi dan fermentasi.
• Selama bentuk makanan cair ke lebih padat di
usus besar terjadi aktivitas bakteri yg cukup
tinggi. Melaui putrefasi dan fermentasi
menghasilkan berbagai gas-gas; CO2, metana,
hidrogen, nitrogen, dan H2S, disamping asam
asetat, laktat, propionat, serta butiret.
Penguraian fosfatidil kolin dan senyawa amin
toksik terkait seperti neurin.
• Banyak asam amino mengalami
dekarboksilasi akibat kerja bekteri usus
memproduksi amin toksik protamin,
kadaverin dari lisin, agmatin dari arginin,
tiramin dari tirosin, putresin dari ornitin,
histamin dari histidin.
• Banyak dari amin ini sebagai zat vasopresor
yg kuat.
Triptofan, membentuk indol dan skatol
Sistein, mengandung S akan terkena
serangkaian proses transformasi sehingga
terbentuk merkaptan (etil, metil merkaptan,
H2S).
Usus besar, penghasil amonia dalam jumlah
besar, produk kerja bakteri terhadfap substrat
nitrogenosa.
Amonia akan diserap ke darah porta ke hati, dan
segera dikeluarkan dari hati.
Penyakit hati, kenaikan kadar amonia darah
perifer sampai kadar toksik.
Intoksikasi amonia melanjut ke koma
hepatikum.
Neomisin, anti bakteri jumlah amonia darah
menurun
Diet tinggi protein pada peny hati kronis, atau
perdarahan saluran cerna intoksikasi amonia.
Manfaat bakteri usus.
Flora usus membentuk 25% berat kering feses.
Flora usus manusia, kerja bakteri dalam mengsintesis
vitamin tertentu, khususnya vitamin K dan B
kompleks (biotin), ini berguna bagi tubuh.
Aspek Klinis
Batu empedu
Gangguan spesifik pada pencernaan karbohidrat:
A. Intoleransi laktosa, pada defisiensi laktase (hipolaktasia)
Ada tiga tipe: 1. defisiensi laktase herediter
2. aktivitas-laktase rendah sekunder
3. aktivitas-laktase rendah primer.
B. Defisiensi sukrase.
C. Disakariduria.
D. Malabsorpsi monosakarida.
Kiluria, kilomikron di dalam urin, urin
seperti susu, akibat hubungan saluran kemih dan
sistem drainase n limfe usus, disebut fistula kilosa.
Kilotoraks, hubungan abnormal antara kavum pleura
dgn saluran limfe usus haluspenumpukan cairan
pleura seperti susu.
R/ diet TG rantai sedang ( kurang 12 C) gejala
hilang, karena tidak diserap sebagai
kilomikron di dalam duktus torasikus,
melainkan langsung kedalam vena porta hati.

Defisiensi kolipase, steatore pada pasien akibat


defek enzim lipase pankreas.
Reaksi antigenik, akibat absorpsi polipeptida
yang tidak tercerna, ini pada penderita yg
memiliki respon imunologik terhadap protein
yg diingesti yg tidak terhidrolisis, karena
protein yg tercerna bersifat nonantigenik.
• Sprue nontropis, defek terletak di dalam sel
mukosa usus, memungkinkan polipeptida asal
pencernaan peptik serta triptik terhadap
gluten, protein utama gandum, menimbulkan
efek lokal yg berbahaya di usus, dan dapat
diserap ke dalam sirkulasi sehingga memicu
pembentukan antibodi. Yang berbahaya yaitu
peptida yg tersusun dari 6 atau 7 asam amino.
Penyakit seliak dewasa dan anak, pada kondisi
tertentu sejumlah fragmen protein molekul
lebih besar daripada asam amino yg diserap
dari dalam usus.
• Kepustakaan
• Biokimia Harper Ed.25

• S E K I A N.

Anda mungkin juga menyukai