Anda di halaman 1dari 24

HIPERTENSI

Pembimbing:
dr. Samsirun Halim, Sp.PD-KIC, FINASIM

Oleh :
Dora Yolanda E Simanungkalit – G1A219050
DEFENISI

 Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah


tinggi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik
diatas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
 Juga merupakan tanda klinis ketidakseimbangan
hemodinamik suatu sistem kardiovaskular, dimana
penyebab terjadinya disebabkan oleh multifaktorial
sehingga tidak bisa terdiagnosis dengan hanya satu
faktor tunggal.
ETIOLOGI

Hipertensi Primer (Essensial)


• Tidak memiliki penyebab klinis yang dapat diidentifikasi
• Faktor genetik berperan penting
• Cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-
tahun
Hipertensi Sekunder
• Peningkatan tekanan darah disertai penyebab yang spesifik
(penyempitan arteri renalis, kehamilan, medikasi tertentu, etc)
• Bersifat akut, yang menandakan adanya perubahan pada curah
jantung.
FAKTOR RISIKO

Tidak Dapat Keturunan

Dimodifikasi
Usia

Jenis Kelamin

Dapat Konsumsi garam


Kolesterol
Dimodifikkas Kafein
i Alkohol & Kebiasaan merokok
Obesitas
Kurang Olahraga
Penggunaan alat kontrasepsi hormonal
Gambar 1. Patogenesis Hipertensi
Sumber : http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/P17210176017/BAB_II_HASANAH.pd
Gambar 2. Patofisiologi Hipertensi
Sumber : http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/
file/kti/P17210176017/BAB_II_HASANAH.pdf
KLASIFIKASI HIPERTENSI UNTUK DEWASA

Tabel 1. Klasifikasi menurut ACC/AHA

Sumber : Carey RM, Whelton PK, for the 2017ACC/AHA Hypertension guideline writing committee.
Prevention, detection, evaluation, and management of high blood pressure in adults:
Synopsis of the 2017 American College of Cardiology/American Heart Association
hypertension guideline. Ann Intern Med. 2018;168(5):351

Tabel 2. Klasifikasi dan terapi inisial menurut JNC VIII

Sumber : Green LA. JNC 7 Express: New thinking in hypertension treatment. Am Fam Physician. 2003;68(2):228
MANIFESTASI KLINIS

 Sakit Kepala atau pusing


 Mual
 Muntah
 Sulit tidur
 Cemas
 Dada berdebar
 Sesak nafas
 Berkeringat
 Telinga berdenging
DIAGNOSIS

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN FISIK
Lama dan derajat
Indikasi hipertensi sekunder PEMERIKSAAN PENUNJANG
Terjadi peningkatan tekanan
Faktor resiko darah
Gejala kerusakan organ Habitus tubuh (ukur BB, TB, Pemeriksaan Laboratorium
Pengobatan antihipertensi IMT, dan lingkar pnggang) EKG
sebelumnya Tanda HMOD (Hypertension-
Faktor pribadi, keluarga dan Mediated Organ Damage)
lingkungan Tanda-tanda hipertensi
sekunder
TATALAKSANA

 Tujuan terapi antihipertensi yaitu untuk mencegah kematian dan komplikasi,


dengan mencapai dan mempertahankan tekanan darah arteri pada atau kurang dari
140/90 mmHg (130/80 mmHg untuk penderita DM atau penderita penyakit ginjal
kronis).
 Terapi non-farmakologis mencakup penurunan berat badan; pembatasan alkohol
dan natrium; olahraga teratur dan relaksasi, Diet DASH (Dietary Approches to
Stop Hypertension).
 Pemilihan terapi farmakologis yang memiliki efektifitas terbesar dengan efek
samping terkecil, dan peluang terbesar untuk diterima oleh pasien.
TERAPI NON-FARMAKOLOGI

Sumber : Carey RM, Whelton PK, for the 2017ACC/AHA Hypertension guideline writing committee. Prevention, detection, evaluation, and management of high blood pressure in adults:
Synopsis of the 2017 American College of Cardiology/American Heart Association
hypertension guideline. Ann Intern Med. 2018;168(5):351
Gambar 3. Ambang batas tekanan darah dan
Rekomendasi untuk tatalaksana dan
tindak lanjut
Sumber : Carey RM, Whelton PK, for the 2017ACC/AHA
Hypertension guideline writing committee.
Prevention, detection, evaluation, and management
of high blood pressure in adults: Synopsis of the 2017
American College of Cardiology/American Heart Association
hypertension guideline. Ann Intern Med. 2018;168(5):351
Gambar 4. Algoritma tatalaksana hipertensi
Sumber : Green LA. JNC 7 Express: New thinking in
hypertension treatment. Am Fam Physician. 2003;68(2):228
Tabel 1. Macam-macam Obat Anti-Hipertensi
Lanjutan...
REKOMENDASI GOLONGAN OBAT UNTUK INDIKASI
YANG MENDUKUNG

Sumber : Madhur, Meena S. dkk. Hypertension. Medscape (serial online) (diakses pada 3 Agustus 2020). Diunduh dari: URL:
http://emedicine.medscape.com/article/241381
KOMPLIKASI
KRISIS HIPERTENSI
DEFENISI

 Suatu keadaan peningkatan tekanan darah


yang mendadak (sistole > 180 mmHg dan/atau
diastole > 120 mmHg), pada penderita
hipertensi, yang membutuhkan
penanggulangan segera.
KLASIFIKASI

Hipertensi Emergensi
• Kenaikan TD mendadak yang disertaai kerusakan organ target
yang progresif.
• Diperlukan tindakan penurunan TD yang segera dalam kurun
waktu menit/jam
Hipertensi Urgensi
• Kenaikan TD mendadak yang tidak disertai kerusakan organ
target.
• Penurunan TD harus dilaksanakan dalam kurun waktu 24-48
jam
MANIFESTASI KLINIS

 Saraf  Ginjal
 Hilang/kabur penglihatan  Azotemia
 Kejang  Proteinuria
 Defisit neurologis fokal  Oliguria
 Gangguan kesadaran
 Obstetri
 Mata  Preeklampsia dengan gangguan penglihatan
 Perdarahan retina  Sakit kepala hebat
 Edema papil  Nyeri abdomen kuadran atas

 Kardiovaskuler
 Nyeri dada
 Edema paru
Tatalaksana Krisis Hipertensi
Tatalaksana
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai