Anda di halaman 1dari 17

ANTITUBERKULOSIS

DOSEN: Dr. Refdanita, Msi.,Apt


TUBERKULOSIS
• DISEBABKAN OLEH : MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS
• DITEMUKAN OLEH ROBERT KOCH
• TERMASUK MIKOBAKTERI TAHAN ASAM
• KARENA KANDUNGAN LIPID DALAM DINDING SEL TINGGI SEHINGGA
KETAHANAN BESAR TERHADAP KEMOTERAPEUTIKA
• MENYERANG PARU-PARU DAN SALURAN NAPAS
• TUBERKULOSIS EKSTRA PULMONAL MENYEBABKAN PERUBAHAN
PADA SEMUA ORGAN LAINNYA
ANTI TUBERKULOSIS

• ANTITUBERKULOSIS DISEBUT ANTI TUBERKULOTIKA DAN SPESIFIK


UNTUK BAKTERI
• UTAMA BERSIFAT BAKTERISIDA
- ISONIAZID
- PIRAZINAMID
- RIFAMPISIN
- STREPTOMISIN
- ETAMBUTOL
• CADANGAN:
- PROTIONAMID
- ASAM AMINO SALISILAT
- SIKLOSERIN
- KAPREOMISIN
- KANAMISIN
- TETRASIKLIN
• TBC HARUS DITANGANI DENGAN BAIK UNTUK MENJAMIN
TERLAKSANANYA PENGOBATAN SBB:
• - TERAPI KOMBINASI
• - TERAPI JANGKA PANJANG
• - TERAPI YANG TERARAH = TERAPI YANG COCOK UTK PENYEBAB
PENYAKIT
TATA LAKSANA
Alur tatalaksana pasien TB anak dapat dilihat pada
skema di bawah ini:
• Pada sebagian besar kasus TB anak pengobatan selama 6 bulan cukup
adekuat
• Setelah pemberian obat 6 bulan, lakukan evaluasi baik klinis maupun
pemeriksaan penunjang.
• Evaluasi klinis pada TB anak merupakan parameter terbaik untuk menilai
keberhasilan pengobatan
• Bila dijumpai perbaikan klinis yang nyata walaupun gambaran radiologik
tidak menunjukkan perubahan yang berarti, OAT tetap dihentikan
Panduan obat TB pada anak
• Pengobatan TB dibagi dalam 2 tahap yaitu tahap awal/intensif (2 bulan
pertama) dan sisanya sebagai tahap lanjutan.
• Prinsip dasar pengobatan TB adalah minimal 3 macam obat pada fase
awal/intensif (2 bulan pertama) dan dilanjutkan dengan 2 macam
obat pada fase lanjutan (4 bulan, kecuali pada TB berat).
• OAT pada anak diberikan setiap hari, baik pada tahap intensif maupun
tahap lanjutan.
• Untuk menjamin ketersediaan OAT untuk setiap pasien, OAT disediakan
dalam bentuk paket.
• Satu paket dibuat untuk satu pasien untuk satu masa pengobatan
• Paket OAT anak berisi obat untuk tahap intensif, yaitu Rifampisin (R),
Isoniazid (H), Pirazinamid (Z); sedangkan untuk tahap lanjutan, yaitu
Rifampisin (R) dan Isoniasid (H).
Dosis OAT
• INH: 5-15 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 300 mg/hari
• Rifampisin: 10-20 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 600 mg/hari
• Pirazinamid: 15-30 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 2 000 mg/hari
• Etambutol: 15-20 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 1 250 mg/hari
• Streptomisin: 15–40 mg/kgBB/hari, dosis maksimal 1 000 mg/hari
• Untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan yang relatif lama dengan
jumlah obat yang banyak, paduan OAT disediakan dalam bentuk Kombinasi Dosis Tetap =
KDT (Fixed Dose Combination = FDC). Tablet KDT untuk anak tersedia dalam 2 macam
tablet, yaitu
• Tablet RHZ yang merupakan tablet kombinasi dari R (Rifampisin), H (Isoniazid) dan Z
(Pirazinamid) yang digunakan pada tahap intensif.
• Tablet RH yang merupakan tablet kombinasi dari R (Rifampisin) dan H (Isoniazid) yang
digunakan pada tahap lanjutan.
• Tabel berikut ini adalah contoh dari dosis KDT yang komposisi tablet RHZ adalah R = 75 mg,
H = 50 mg, Z = 150 mg dan komposisi tablet RH adalah R = 75 mg dan H = 50 mg,
Tabel Dosis KDT (R75/H50/Z150 dan R75/H50)
pada anak
2 BULAN TIAP HARI 4 BULAN TIAP HARI
BERAT BADAN (KG)
RHZ (75/50/150) RH (75/50)

5-9 1 tablet 1 tablet

10-14 2 tablet 2 tablet

15-19 3 tablet 3 tablet

20-32 4 tablet 4 tablet

Keterangan:
 Bayi dengan berat badan kurang dari 5 kg dirujuk ke rumah sakit
 Anak dengan BB ≥ 33 kg , disesuaikan dengan dosis dewasa
 Obat harus diberikan secara utuh, tidak boleh dibelah
 OAT KDT dapat diberikan dengan cara: ditelan secara utuh atau digerus sesaat sebelum diminum.
Bila paket KDT belum tersedia, dapat digunakan paket OAT Kombipak
Anak. Dosisnya seperti pada tabel berikut
Tabel Dosis OAT Kombipak-fase-awal/intensif pada anak

BB 10-20 KG
JENIS OBAT BB<10 KG BB 20-32 KG
(KOMBIPAK)

Isoniazid 50 mg 100 mg 200 mg

Rifampisin 75 mg 150 mg 300 mg

Pirazinamid 150 mg 300 mg 600 mg


Tabel Dosis OAT Kombipak-fase-lanjutan
pada anak

BB 10-20 KG
JENIS OBAT BB<10 KG BB 20-32 KG
(KOMBIPAK)

Isoniazid 50 mg 100 mg 200 mg

Rifampisin 75 mg 150 mg 300 mg


Pada keadaan TB berat, baik pulmonal maupun ekstrapulmonal
seperti TB milier, meningitis TB, TB sendi dan tulang, dan lain-
lain:
• Pada tahap intensif diberikan minimal 4 macam obat (INH, Rifampisin,
Pirazinamid, Etambutol atau Streptomisin).
• Pada tahap lanjutan diberikan INH dan Rifampisin selama 10 bulan.
• Untuk kasus TB tertentu yaitu TB milier, efusi pleura TB, perikarditis TB, TB
endobronkial, meningitis TB dan peritonitis TB diberikan kortikosteroid
(prednison) dengan dosis 1–2 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 3 dosis. Lama
pemberian kortikosteroid adalah 2–4 minggu dengan dosis penuh dilanjutkan
tappering off dalam jangka waktu 2–6 minggu. Tujuan pemberian steroid ini untuk
mengurangi proses inflamasi dan mencegah terjadi perlekatan jaringan.
• Perhatian: Hindarkan pemakaian streptomisin pada anak bila
memungkinkan, karena penyuntikan terasa sakit, dapat terjadi kerusakan
permanen syaraf pendengaran, dan terdapat risiko penularan HIV akibat
perlakuan yang tidak benar terhadap alat suntikan.
• TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai