Lapsus Interna Fazri Baca
Lapsus Interna Fazri Baca
Fakultas Kedokteran
Universitas Pattimura
Disusun Oleh :
Fazri Muhaimin
2018-84-094
Pembimbing :
dr. Siti Hadjar Malawat, Sp.PD
penyakit inflamasi pada usus.1 Tidak seperti dengan penyakit Crohn, yang
dapat mengenai setiap bagian dari traktus gastrointestinal, kolitis ulseratif
secara khusus hanya melibatkan usus besar.
Pendahuluan
Epid
penduduk secara respektif dan tetap
konstan. Prevalensi penyakit ini
diperkirakan sebanyak 200 per 100.000
IBDU
KU PC
penduduk. Sementara puncak kejadian
penyakit tersebut adala usia 15-35 tahun.
/IC
Defenisi
Secara umum
Inflammatory dibagi
bowel atas(IBD)
disease kolitis
ulseratif
merupakan
Secara (KU), pen
penyakit
umum idiyakit
dibagi atasCrohn
opatik, yang
kolitis
Inflammatory bowel disease (IBD)
(PC) dan(KU),
diperkirakan
ulseratif
merupakan
IBD type
mel ibatkan
pen
penyakit
unclassified
reaksi imun
idiyakit
opatik,Crohn
yang
dalam
(IBDU, tubuh
dulu terhadap saluran
(PC) dan
diperkirakan meldikenal
IBD sebagai
type unclassified
ibatkan reaksi imun
pencernaan.
in determinate
dalam
(IBDU, tubuh colitis).
duluterhadap
dikenal saluran
sebagai
pencernaan.
in determinate colitis).
KU
terb
atas
pad
a
kolo
n,
sed
ang
kan
PC
me
nca
kup
sem
ua
seg
me
n
dari
pad
a
trak
tus
gast
roin
tes
tina
l
dari
mul
ut
sam
pai
anu
s
Epidemiologi
Disbiosis
Autoimun
Predisposisi genetik
Patofisiologi
1
Infeksi, Pelepasa Peruba Proses Kerusaka
toksin n
bakteri, diet mediator han Sel inflama n mukosa
intralumen T Naive si usus
inflamasi
2
Sitok
in
HSP Sdc
GS
pro KU
1 infla
masi
Perbedaan Gambaran Patologis KU dan PC
Gambaran Patologis
KU PC
Lesi bersifat segmental
(skip area)
(-) ++
Lesi bersifat transmural
± +/++
Granuloma
(-) 50%
Fibrosis
+ ++
Fistulasi
± ++
Predileksi anatomis
Ileosaekal
± ++
Rektum
++ ±
Gambaran patologis Abses kript, distorsikripti, Granuloma tuberkuloid,
infiltrasi sel MN dan PMN infiltrasi sel makrofag dan
di lamina propria limfosit di lamina propria
●
Nyeri perut
Intestinal ●
Hematochezia
●
Perdarahan pada rektum/anus
●
Uveitis
straintestin ●
Kolangitis sklerosing
●
Osteoporosis
●
Anemia
stemik Kelelahan
●
●
Penurunan BB
●
Gangguan pertumbuhan
Perbedaan Gambaran Klinis KU dan PC
KU kronik aktif
Pada tahap ini, terdapat lesi kombinasi radang aktif dan proses penyembuhan
dengan regenerasi mukosa. Mikroabses pada kripta jumlahnya berkurang atau
menghilang, pada lamina propria jaringan limfoid mengalami hiperplasia. Kelenjar
mukosa mengalami hiperplasia, muncul dalam bentuk psedopolip.
KU tenang
Pada stadium tenang, mukosa lebih tipis. Walaupun ada proses regenerasi
kelenjar, menonjol, akan tetapi vaskularisasi sudah berkurang. Bila kolitis ulserosa
sudah berlangsung lama, dapat dijumpai displasia atau prakanker. Itulah alasannya
ulserosa dianggap sebagai resiko tinggi untuk karsinoma kolon dan rektum
Chronic-
Acute Stage Resolving Stage healed Stage
Vascular congestion ++ +
Mucin depletion + -
Cryptitis, crypt abcess ++ +
Epithelial lost and ulcer ++ -
PMN, eosinophil and mast cell ++ +
Luminal pus ++ -
Basal plasma cell ++ ++
Epithelial regeneration - ++
Expantion of mitotic active cell - ++
Architectural distortion:
• atrophy ++
• branching ++
• crypt shortening ++
• villous surface ++
Metaplasia pyloric ++
Metaplasia Paneth cell ++
Lymphoid hyperplasia ++
Epithelial displacement ++
Increased mononucleous ++
Endocrine cell hyperplasia ++
Squamous metaplasia ++
Pemeriksaa
Anamnesis n Fisik
Penegakkan Diagnosis
Pemeriksaa
n Penunjang
Anamnesis
Gejala utama kolitis ulseratif adalah diare berdarah dan nyeri
abdomen, seringkali dengan demam dan penurunan berat badan
pada kasus berat. Pada penyakit yang ringan, bisa terdapat satu
atau dua feses yang setengah berbentuk yang mengandung
sedikit darah dan tanpa manifestasi sistemik.
Sebelum membuat
diagnosis definitif KU,
lakukan kultur feses
HR dan KD untuk mengevaluasi
adanya leukosit, ova,
maupun parasit,
kemudian kultur
bakteri patogen, dan
Leu Gan Hipo titer Clostridium
An
em
kosi LE ggua albu Alkal
n min i
difficile. Minimal
pemeriksaan untuk
tosi
ia s D elekt emi fosfa
rolit a tase
toksin C difficile
dilakukan pada pasien
dengan colitis yang
meluas.
Pemeriksaan Penunjang
Barium Enema
●
Pemeriksaan barium
enema yang menunjukkan
gambaran pipa pada KU.
Barium enema
●
Gambaran KU stadium
berat dimana haustra
tidak terlihat hampir
menyeluruh di semua
colon
Pemeriksaan Penunjang
MRI
Colonoscopy
●
Colitis berat pada
colonoscopy yang
ditandai dengan
mukosa yang rapuh dan
ada perdarahan aktif.
Pemeriksaan Penunjang
Histopatologi
Adapun yang termasuk kriteria histopatologik adalah perubahan
arsitektur mukosa, perubahan epitel dan perubahan lamina propria.
Arsitekt
ur
Epite Lamina
mukosa l propria
●
Perubahan
●
Berkurangnya ●
Penambahan dan
permukaan musin perubahan distribusi
●
Berkurangnya ●
Metaplasia sel sel radang.
densitas kripta Paneth ●
Granuloma dan sel-
●
Gambaran abnormal ●
Permukaan sel berinti banyak
arsitektur kripta biasanya ditemukan
villiform
Kriteria Pemeriksaan Histopatologi KU
p-ANCA ditemukan pada 50-67% kasus KU meski juga dapat ditemukan pada 6 sampai 15% kasus PC.
Lebih sering dijumpai pada PC, yakni sekitar 40 sampai 60%, dan hanya sekitar 4 sampai 14% dijumpai pada KU.
Syndecan-1 (Sdc-1)
Terdapat penurunan kadar ekspresi Sdc-1 pada KU. Pemeriksaan ekspresi Sdc-1 dapat membantu menegakkan diagnosis penyakit IBD meski masih
terbatas guna kepentingan penelitian.
Penatalaksanaan
Perdarahan
Kolitis toksik
Kanker kolon
Terima kasih