Anda di halaman 1dari 41

AUDITING I

DOSEN:
HADIYANTO PRABOWO.
BAB I
Auditing dan Profesi Akuntan
Publik
Obtain & evaluates
evidence

To ascertain correspondence between

Assertions about and Established


economic data criteria

And communicates
results

to interested
users
Pengertian auditing
REPORT OF THE COMMITTEE ON
BASICAUDITING CONCEPT OF THE
ACCOUNTING ASSOCIATION
Proses yang sistematis untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan
pernyataan (asersi) tentang tindakan dan
kejadian ekonomi, untuk menentukan tingkat
kesesuaian pernyataan-pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan, dan
menyampaikan hasilnya kepada pihak yang
berkepentingan (pengguna).
Alvin A Arens &
James K Loebbecke
 Proses yang ditempuh sesorang yang
kompeten dan independen agar dapat
menghimpun dan mengevaluasi bukti –
bukti mengenai informasi yang terukur dari
suatu entitas (satuan) usaha untuk
mempertimbangkan dan melaporkan
tingkat kesesuaian dari informasi yang
terukur tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan
 Informasi yang terukur dan kriteria yang telah
ditetapkan
 Entitas usaha
 Menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti
 Seseorang yang kompeten dan independen
 Pelaporan
Pemeriksaan SPT
informasi dari entitas tertentu

SPT wajib
pajak
Independen eveluasi data
laporan pemeriksaan
Kompeten
Konsule
n kantor
Memeriksa bukti Laporan
dan laporan
pajak Kekurangan
pendukung
pajak

Ketentuan
perpajakan
kriteria yang telah ditetapkan
Menurut Sukrisno Agoes, Auditing
adalah : “ Suatu pemeriksaan yang
dilakukan secara kritis dan sistematis,
oleh pihak yang independen, terhadap
laporan keuangan yang telah disusun
oleh manajemen, beserta catatan-
catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk
dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan tersebut”.

10
Beberapa hal penting dari definisi di atas :
1. Yang diperiksa adalah laporan keuangan yang
disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan
pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya.
Laporan keuangan yang harus diperiksa terdiri dari
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal
dan laporan arus kas. Catatan pembukuan terdiri dari
buku harian, buku besar, dan buku pembantu. Bukti
pendukung antara lain bukti penerimaan kas dan
pengeluaran kas, faktur penjualan, dan lain-lain.
Dokumen lain yang perlu diperiksa antara lain notulen
rapat direksi dan pemegang saham, akte pendirian,
kontrak, perjanjian kredit dan lain-lain.

11
2. Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis.

Dalam melakukan pemeriksaan, akuntan publik berpedoman pada SPAP


(di Amerika GAAS).
Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara kritis, pemeriksaan harus
dipimpin oleh seorang yang bergelar akuntan dan mempunyai ijin praktek
sebagai akuntan publik dari Menteri Keuangan. Pelaksana pemeriksaan
harus berpendidikan, berpengalaman dan berkeahlian di bidang
akuntansi, perpajakan, sistem akuntansi dan pemeriksaan akuntansi.
Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara sistematis, akuntan publik
harus merencanakan pemeriksaannya sebelum proses pemeriksaan
dimulai dengan membuat AUDIT PLAN yang memuat kapan pemeriksaan
dimulai, berapa lama, kapan laporan harus selesai, berapa orang staf
yang ditugaskan, masalah-masalah yang diperkirakan akan dihadapi di
bidang auditing, akuntansi dan perpajakan.

12
3. Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang
independen, yaitu akuntan publik.

Independen berarti tidak mempunyai kepentingan


tertentu di perusahaan tersebut (Misal sebagai
pemegang saham, direksi) atau mempunyai
hubungan khusus (Misal keluarga dari pemegang
saham, direksi).
Akuntan publik harus independen karena sebagai
orang kepercayaan masyarakat, harus bekerja secara
objektif, tidak memihak dan melaporkan apa adanya.

13
4. Tujuan pemeriksaan akuntan adalah untuk
dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan yang diperiksa.

Laporan keuangan yang wajar adalah yang disusun


berdasarkan PABU (di Indonesia: SAK, di Amerika:
GAAP), diterapkan secara konsisten, dan tidak
mengandung kesalahan yang material.
Akuntan publik tidak menyatakan bahwa laporan
keuangan tersebut benar, karena pemeriksaannya
dilakukan secara sampling, sehingga mungkin saja
terdapat kesalahan dalam laporan keuangan tetapi
jumlahnya tidak material sehingga tidak
mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara
keseluruhan.

14
Beda antara Auditing dan
Accounting
Accounting adalah proses pencatatan,
pengklasifikasian, serta pengikhtisaran kejadian-
kejadian ekonomi dengan perlakuan yang logis
yang bertujuan menyediakan informasi keuangan,
yang dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan
Auditing adalah untuk memastikan bahwa
peristiwa ekonomi entitas telah dicatat secara
tepat berdasarkan kurun waktu kejadian dan
dengan biaya yang wajar
Beda proses akuntansi dan proses audit

Accounting process

evidence Journal Financial F/S


Gen Ledger
entry statement analysis

Manual
Sub G/L Computer

Audit process
Hubungan auditing dengan
akuntansi
Akuntansi Auditing
Pengidentifikasian Pemahaman SPI

Pengukuran Pengumpulan dan


pengevaluasian bukti

Pengklasifikasian Pernyataan pendapat

Penyusunan laporan audit


Penyusunan LK
Penyampaian lap. ke klien
Pelaporan
Resiko informasi (information risk)
 Resiko yang mencerminkan kemungkinan
bahwa informasi yang digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan tidak benar
Risiko Informasi

Information
Entity Stakeholder’s
Risk of information

Reduced risk of information


KEBUTUHAN EKONOMIS akan AUDITING
 Penyebab Resiko Informasi
 Kecenderungan : Pembuat keputusan menerima informasi yang tidak
dapat dipercaya
 Jauhnya sumber informasi
 Bias dan motif penyedia informasi
 Jumlah data yang sangat besar
 Transaksi pertukaran yang kompleks
 Pengurangan Resiko Informasi
 Resiko informasi dihadapi dengan membiarkannya tetap pada tingkat
yang relatif tinggi
 Pengguna informasi menguji informasi yang diperolehnya
 Pengguna informasi berbagi resiko informasi dengan manajemen
 Laporan keuangan yang diaudit telah tersedia
Tipe Audit
 Audit Laporan Keuangan
 Audit Kepatuhan (compliance audit)
 Audit Operasional (audit kinerja,
management audit)

21
Audit Laporan Keuangan
 Memperoleh dan mengevaluais bukti ttg
laporan keuangan suatu entitas dg tujuan utk
memberikan pendapat apajkah lk tsb telah
disajikan scera wajar sesuai dg PABU
 Hasil audit dipakai oleh pemgang saham,
kreditor, intansi pemerintah, masyarakat
umum

22
Audit Kepatuhan
 Memperoleh dan mengevaluais bukti ttg utk
menentukan apakah aktivitas keuangan atau
operasional dari suatu entitas sesuai dg kondisi,
aturan, atau perundang-undangan ttt
 Laporan audit dapat berupa (1) ikhtisar temuan
atau (2) pemberian pendapat ttg assurance
(kepastian) atas kepatuhan dg kriteria ttt.

23
Audit Operasional
 Memperoleh dan mengevaluasi bukti ttg
tentang efesiensi dan efektivitas dari kegiatan
operasional suatu entitas sehubungan dg
tujuan tertentu
 Objek: Cabang, divisi atau fungsi tertentu

24
Jenis Sifat asersi Kriteria Tingkat Pengguna
audit yang kesesuaian
dipakai
Audit LK Data LK PABU Kewajaran Semua
pengguna LK

Audit Informasi UU Pajak Kebenaran Pemerintah


kepatuhan utang pajak (Dirjen Pajak)
penghasilan

Audit Pengendalian Standar Kedekatan (Manajemen)


operasional kualitas kualitas
JENIS AUDITOR
 Auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP)
 Bertanggungjawab pada audit atas Laporan Keuangan Historis yang
dipublikasikan di bursa saham
 Auditor Eksternal/Auditor Independen
 Auditor di kantor pemerintah (BPKP dan BPK)
 Auditor Pajak
 Mengaudit PPh WP apakah telah sesuai dengan UU
 Merupakan jenis Audit Kepatuhan
 Auditor Intern
 Bekerja pada masing-masing perusahaan untuk melakukan audit bagi
manajemen
 Harus independen terhadap lini fungsi dalam suatu organisasi
 Tidak independen terhadap organisasi sepanjang masih terdapat
hubungan antara perusahaan dan karyawan
 Sertifikasi Auditor Intern
Jenis auditor
External auditor
Internal auditor
Govermental auditor
Private sector Govermental
sector
Company

Internal BPKP BPK


auditor

External auditor To DPR


To President director/
audit comittee
To president
To stakeholder
Hakekat Auditing 27
Auditor pemerintah

Auditor pemerintah adalah auditor


profesional yang bekerja di instansi
pemerintah yang tugas pokoknya
melakukan audit pertanggung jawaban
keuangan yang disajikan oleh unit-unit
orgasisasi atau entitas pemerintahan atau
pertanggungjawaban keuangan pada
pemerintah
Audit internal
Audit internal adalah auditor yang bekerja dalam
perusahaan (perusahaan swasta atau perusahaan
pemerintah)

Tugas pokoknya untuk meyakinkan:


 kebijakan dan prosedur telah dipatuhi
 penjagaan kekayaan organisasi
 Efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan
organisasi
 Keandalan infornmasi yang dihasilkan oleh
bagian2 organisasi
Auditor Independen

 Auditor independen adalah auditor profesional


yang menyediakan jasanya kpd masyarakat umum
untuk memenuhi kebutuhan para pemakai
informasi keuangan

 Auditor independen thd klien walaupun dapat


honorarium dr klien (beeda dgn profesi lain: dokter
atau pengacara)

 Hrs ada izin praktek dari menteri keuangan


SOAL
Di bawah ini adalah contoh pemeriksaan yang
dilakukan oleh seorang auditor. sebutkan jenis
auditornya dan jenis auditnya untuk pemeriksaan
terhadap

1. Sistem komputerisasi dalam suatu perusahaan untuk


menilai apakah system ini telah berjalan seefisien
mungkin
2. Laporan keuangan untuk kepentingan para pemegang
saham
3. Laporan tahunan untuk kepentingan manajemen
4. SPT pajak perusahaan untuk menilai apakah telah
mengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku
5. Pengeluaran suatu badan pemerintah bagi proyek
penelitian
Norma/standar Pemeriksaan
akuntan
SEPULUH STANDAR AUDITING
Menurut PSA No.01 ( SA Seksi 150 )

 Standar Umum
 Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih
yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang
cukup sebagai auditor.
 Dalam semua hal yang berhubungan dengan
perikatan, independensi dalam sikap mental harus
dipertahankan oleh auditor.
 Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan
laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan seksama.
 Standar Pekerjaan Lapangan
 Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
 Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus
diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
 Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan,
dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
diaudit.
 Standar Pelaporan
 Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlau umum di
Indonesia
 Laporan auditor harus menunjukkan, jika ada, ketidakkonsistenan
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan
periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi
tersebut dalam periode sebelumnya.
 Pengungkapkan informative dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
 Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
Dalam hal nama auditor dikaitan dengan laporan keuangan, maka
laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat
pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat
tanggungjawab yang dipikul oleh auditor (IAI, 2001 : 150. 1 & 150. 2).
Jasa Akuntan Publik
 Atestasi (Pernyataan pendapat /Kegiatan
pembuktian atau pengujian)
 Audit
 Examinasi

 Review

 Non-atestasi (Tanpa pernyataan pendapat)


 Jasa bidang akuntansi

 Konsultasi perpajakan

 Konsultasi manajemen
ATTESTATION SERVICE
KEGIATAN PENGUJIAN ATAU
PEMBUKTIAN

 Semua kegiatan kantor akuntandimana


diterbitkan suatu laporan tertulis yang
menyatakan kesimpulan ataskeandalan dari
pernuataan tertulisyang merupakan tanggung
jawab pihak lain
 Audit atas Laporan Keuangan Historis
 Jasa atestasi dimana auditor menerbitkan
laporan tertulis tentang opini apakah laporan
keuangan telah disusun berdasarkan PABU
 Tinjauan atas Laporan Keuangan Historis
 Jasa tinjauan (review) laporan keuangan dengan
keandalan yang menengah dan bukti tidak
terlalu banyak. Biasanya untuk perusahaan tidak
besar dan tidak go publik
 Jasa Atestasi Lainnya
 Jenis kegiatan pembuktian lainnya yang
dilaksanakan akuntan publik. Data statistik,
hasil-hasil investasi untuk organisasi dan
berbagai persngkat lunak komputer
Jenis-jenis auditing
 Menurut obyeknya
 Audit LK
 Audit kepatuhan
 Audit operasional
 Menurut waktu pelaksanaan
 Periodik
 Berterusan
 Menurut Pelaksananya
 Internal
 Eksternal
 Pemerintah
 Keuangan dan kepatuhan
 Ekonomi dan efisiensi
 Hasil program
Sembilan unsur pengendalian mutu
1. Independensi
2. Penugasan karyawan dalam kontrak kerja
3. Konsultasi
4. Supervisi (pengawasan)
5. Penerimaan karyawan
6. Pengembangan keahlian
7. Promosi jabatan
8. Hubungan dengan klien dan calon klien
9. Inspeksi
Tugas 2 auditing 1
soal 1
Jelaskan keuntungan dan kerugian berkarir menjadi pemeriksa
pajak, auditor indepenen dan internal auditor
Soal 2 :
Jelaskan atau buat tulisan tentang Laporan Audit . Tugas minimal harus menjelaskan
tentang :
1.Lima jenis Pendapat Akuntan publik
2.Unsur -unsur pokok laporan audit bentuk standar
Tugas harus ditulis tangan dan di email ke hadiyanto7219@gmail.com Paling
lambat Sabtu 12 September 2020 jam 19.00. Jangan lupa tulis kelas. Nama dan NPM

Anda mungkin juga menyukai