Anda di halaman 1dari 24

KONSUMSI

Sulasmi, M.Pd.
Arti Konsumsi
menghabiskan sekaligus kegunaan barang sehingga
barang tersebut habis kegunaanya atau nilainya

Konsumsi
Mengurangi kegunaan barang, sehingga kegunaan
barang tersebut secara berangsur-angsur akan habis

Tujuan orang melakukan konsumsi : untuk memenuhi


kebutuhan, agar tercapai kepuasan hidup
Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsumsi

1. Kemampuan dan kesediaan masyarakat dalam menyediakan


barang konsumsi
2. Besarnya penghasilan orang
3. Tingkat harga barang konsumsi
4. Selera dan intensitas kebutuhannya
5. Adanya barang substitusi
Besarnya konsumsi masyarakat berbanding
lurus terhadap kemakmuran suatu masyarakat
GUNA & NILAI BARANG
Barang

Dapat digunakan untuk Tidak digunakan untuk


memenuhi kebutuhan memenui kebutuhan

Mempunyai Tidak Mempunyai


nilai Guna nilai Guna

Nilai barang = kemampuan suatu barang untuk memenuhi


kebutuhan manusia
NILAI BARANG
Nilai Pakai
Obyektif
Nilai pakai
Nilai Pakai
Subyektif
Nilai Barang
Nilai Tukar
Obyektif
Nilai Tukar
Nilai Tukar
Subyektif
a. Nilai pakai  Apabila suatu barang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan secara langsung.
b. Nilai Tukar  Apabila suatu barang dapat ditukarkan dengan
barang yang lain.
c. Nilai pakai obyektif  kegunaan barang yang berlaku secara
umum untuk memenuhi kebutuhan orang.
d. Nilai pakai subyektif  kegunaan yang diperoleh seseorang
yang berbeda dengan orang lain, dengan barang yang sama
.
e. Nilai tukar obyektif  kemampuan suatu barang untuk dapat
ditukar dengan barang lain sesuai dengan kebiasaan pada
umumnya.
f. Nilai tukar subyektif  nilai tukar yang diberikan oleh
seseorang terhadap suatu barang, nilai tersebut tidak sesuai
dengan kebiasaan umum yang berlaku.
Subyektif
Kecenderungan Konsumsi
• Manusia melakukan konsumsi dengan menitikberatkan pada
pemenuhan satu kebutuhan tertentu hingga mencapai
Kecenderungan kepuasan yang tinggi, sementara kebutuhan yang lain tidak
Vertikal diperhatikan.

• Manusia melakukan konsumsi dengan memperhatikan berbagai


macam kebutuhannya dan berusaha mencapai kepuasan yang
Kecenderungan mendekati sama dari berbagai macam kebutuhan
Horizontal
HUKUM GOSSEN I
 Adanya kecenderungan vertikal memunculkan Hukum Gossen I
 Hukum Gossen I = Jika pemenuhan suatu kebutuhan dilakukan secara

terus menerus maka kenikmatan atas pemenuhan itu makin lama, akan
semakin berkurang hingga akhirnya dicapai titik kepuasan
HUKUM GOSSEN II

Kecenderungan Horizontal menimbulkan Hukum Goosen II


Hukum Gossen II : Pada dasarnya manusia cenderung memenuhi

berbagai macam kebutuhannya sampai tingkat intensitas (tingkat kepuasan)


yang mendekati sama dari masing-masing pemenuhan kebutuhannya.
HUBUNGAN KONSUMSI, TABUNGAN DAN PENDAPATAN

Besarnya Konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan, selera konsumsi dan


hasrat untuk menabung

Pendapatan akan digunakan untuk konsumsi, selebihnya akan digunak


an untuk menabung

Y = C + S

Engel mengatakan : semakin tinggi pendapatan orang (Y), maka semak


in kecil bagian pendapatanya untuk konsumsi (C), dan semakin besar ba
gian yang ditabungkan (S)
• Fungsi konsumsi pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli
ekonom yang bernama John Maynard Keynes.
• Keynes berasumsi bahwa fungsi konsumsi mempunyai beberapa
sifat khusus, seperti :
1. terdapat sejumlah konsumsi mutlak (absolut) tertentu untuk
memperthankan hidup walaupun tidak mempunyai pen
dapatan uang.
2. Konsumsi berhubungan dengan pendapatan yang dapat
dibelanjakan (disposible income), yaitu C = f (Yd)
3. Jika pendapatan yang siap dibelanjakan meningkat, maka
konsumsi juga akan meningkat walaupun dalam jumlah
yang lebih sedikit.
Konsep MPC dan MPS
Marginal propensity to consume (MPC)
• didefinisikan sebagai jumlah tambahan yang dikonsu
msi saat menerima pendapatan tambahan
• Marginal: tambahan
• Propensity to consume: tingkat yang diinginkan dari
konsumsi
Jadi, bila :
Δ Yd = perubahan kenaikan pendapatan yang
siap dibelanjakan,
Δ C = perubahan konsumsi

Maka :
ΔC
------ akan bernilai positif dan kurang dari satu
Δ Yd
ΔC
0 < ------ < 1
Δ Yd
Fungsi konsumsi dapat ditulis kedalam bentuk persamaan :
C = a + b Yd
Dimana :
C = konsumsi
Yd = pendapatan yang dapat dibelanjakan
a = konsumsi dasar tertentu yang tidak
tergantung pada pendapatan
b = kecenderungan konsumsi marginal
(MPC)
Fungsi tabungan :
Y = C + S
Y = (a + b Yd) + S
S = Y - (a + b Yd)
S = -a + (1 – b) Yd
Dimana :
S = tabungan
a = tabungan negatif bila pendapatan sama dengan nol
(1 – b) = kecenderungan menabung marginal (MPS)
Yd = pendapatan yang dapat dibelanjakan
Apabila diperhatikan :
• Pada persamaan tabungan  MPS = (1 – b)
• Pada persamaan konsumsi  MPC = b
Berarti :
MPS = 1 – MPC
MPS + MPC = 1
Contoh :
Jika fungsi konsumsi ditunjukkan oleh persamaan
C = 15 + 0,75 Yd, pendapatan yang dapat dibelanjakan
adalah Rp 30 milyar.
a. Berapa nilai konsumsi agregat ?
b. Berapa besar keseimbangan pendapatan nasional ?
c. Gambarkanlah fungsi konsumsi dan tabungan dalam
satu grafik !
Penyelesaian :
a. Jika Yd = Rp 30 milyar, maka C = 15 + 0,75 (30)
C = 37,5 milyar
b. Yd = C + S atau S = Yd – C
S = Yd – (15 + 0,75 Yd)
S = 0,25 Yd - 15
Keseimbangan pendapatan terjadi bila S = 0
Jadi, 0 = 0,25 Yd – 15
0,25 Yd = 15
Yd = 60 milyar
QUIZ

Fungsi konsumsi ditunjukkan oleh persamaan


C = 25.000 + 0,35 Yd, pendapatan yang dapat dibelanjak
ANY QUESTION PLEASE ?
an adalah Rp 500.000
a. Berapa nilai konsumsi ?
b. Berapa nilai Tabungan ?
THANKS

Anda mungkin juga menyukai