LINGKUNGAN
KARTONO
KEDUDUKAN
HUKUM LINGKUNGAN
HUKUM
HUKUM HUKUM
PUBLIK PRIVAT
HUKUM LINGKUNGAN
(HK. FUNGSIONAL)
I. PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN
Ekologi:
o Etimologi : Oikos (rumah tangga) dan Logos (Ilmu)
o Digunakan pertamakali oleh Erns Haeckel (1854), ahli biologi dari
Jerman.
o Ilmu yang mempelajari mahluk hidup dalam rumah tangganya (ilmu
tentang rumah tangga mahluk hidup).
o Spesifik ekologi berusaha memahami hubungan timbal balik makhluk
hidup dengan lingkungannya.
o Konsep sentral dalam ekologi adalah ekosistem, yakni sistem timbal
balik makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya.
Ekosistem:
o Lingkungan terdiri dari makhluk hidup (biotic) dengan benda mati
(abiotic).
o Interaksi teratur antara makhluk hidup dengan benda mati dalam suatu
lingkungan tertentu disebut ekosistem.
o Pasal 1 angka 5 UU PPLH:
Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan
kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
o Gangguan terhadap sub sistem dalam suatu ekosistem menimbulkan
gangguan terhadap ekosistem secara keseluruhan.
o Pada titik tertentu ada keterbatasan dan kemampuan ekosistem dalam
mendukung dan menanggulangi gangguan yang timbul untuk menjaga
keseimbangan keberlangsungan ekosistem.
o Batas kemampuan itu disebut sebagai daya dukung lingkungan.
Daya Dukung Lingkungan:
o Otto Soemarwoto:
Aspek Biofisik berhubungan dengaKeberlanjutan daya dukung
lingkungan ditentukan oleh dua faktor, yakni: Biofisik dan Sosial
Budaya-Ekonomi yang bertimbal balik.
o n proses ekologis sistem pendukung kehidupan dan keanekaragaman
jenis sumber daya genetik. Seperti hutan sebagai sistem pendukung
kehidupan melalui oksigen yang dihasilkan dari sistem fotosintesis.
o Aspek Sosial Budaya-Ekonomi berhubungan dengan perilaku dalam
upaya untuk mensejahterakan diri melalui aktvitas pembangunan.
o Aktivitas Sosial Budaya-Ekonomi manusia memunculkan relevansi
pengaturan hukum lingkungan dalam upaya mempertahankan daya
dukung lingkungan.
II. MASALAH LH & PENYELESAIANNYA
Semula muncul di negara maju: AS, Jerman & Jepang sebagai akibat
perkembangan IPTEK
Masalah LH di negara berkembang lebih kompleks (miskin & bodoh).
OKI, penyelesaiannya harus dilakukan secara:
o Multi disiplin
Medis, Teknik, Biologi, Kimia, Ekonomi, Hukum
o Lintas Disiplin
Hk. Administrasi, Pidana, Pajak, Perdata & Hk. Internasional
o Multi Sektoral
Perbankan, Kehutanan, Industri & Pertambangan dll
SIFAT & FUNGSI UU PPLH
Umbrella Provision
(Raamwet)
PRINSIP DASAR DALAM PEMBENTUKAN KEBIJAKAN
HUKUM LINGKUNGAN
Dalam hal prinsip di atas maka tidak dilihat biaya perusahaan, tetapi
harus digunakan sarana yang mempunyai efek “paling baik” terhadap
pengurangan pencemaran tapi secara “teknis” juga dapat diterapkan.
PRINSIP CEGAH TANGKAL (Stand Still Principle)
Antara Lain:
Dapat ditemukan dalam laporan dampak LH yang diwajibkan apabila hendak
melakukan suatu kegiatan yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi LH.
Exp: Kewajiban untuk audit LH (Ps. 50 – 51 UUPPLH,
Kewajiban laporan pemegang Izin Lingkungan (Ps. 53 ay 1 PP 27/2012)
HAK ATAS LH YANG BAIK DAN SEHAT
Pasal 65 UU :
o Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai
bagian dari hak asasi manusia.
o Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses
informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak
atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
o Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap
rencana usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan
dampak terhadap lingkungan hidup.
o Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
HAK ATAS LH YANG BAIK DAN SEHAT Lanjutan….
1. Kajian LH Strategis;
2. Tata Ruang ;
3. Baku Mutu LH;
4. Kriteria Baku Kerusakan LH;
5. Amdal;
6. UKL-UPL;
7. Perizinan;
8. Instrumen Ekonomi LH;
9. Peraturan berbasis LH;
10. Anggaran berbasis LH;
11. Analisis Resiko LH;
12. Audit LH;
13. Instrumen lain sesuia ilmu pengetahuan;
1. Baku Mutu LH
o Baku Mutu LH :
1. BM Air
2. BM Air Limbah
3. BM Air Laut
4. BM Udara Ambien
5. BM Emisi
6. BM Gangguan
7. BM Lain sesuaiperkembangan iptek
2. Kriteria Baku Mutu Kerusakan LH
AMDAL KELAYAKAN
IZIN
LINGKUNGAN
UKL/UPL REKOMENDAS
I
SENGKETA LH
PENYELESAIAN
SENGKETA LH
DI LUAR PN MELALUI PN
ISTILAH:
• Penyelesaian Sengketa LH diluar PN
• Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS)
• Extrajudicial Settlement of Disputes
• Alternative Dispute Resolution (ADR)
Para Pihak
Sendiri Negosiasi
Wenang Ambil
DI LUAR PN Keputusan Arbitrase
Pihak III
Netral Mediasi
Pmth Inquiry
PENYELESAIAN SENGKETA LH MELALUI PENGADILAN
MELALUI
PN
Pasal 87 UU PPLH
SETIAP PMH berupa pencemaran dan/atau perusakan LH yang
menimbulkan kerugian pada ORANG LAIN/LH mewajibkan
penanggung jawab usaha/kegiatan untuk membayar gantirugi
dan/atau melakukan tindakan tertentu
Unsur PMH
terikat Pasal 1865 BW
Pasal 1365 BW
ASAS TANGGUNG JAWAB MUTLAK – Ps. 88
(Strict Liability – Risico Aansprakelijkheid)
Ps 88 UU PPLH
Setiap orang yang tindakan/usaha/kegiatan:
• Menggunakan B-3;
• Menghasilkan/mengelola B-3, dan/atau;
• Menimbulkan ancaman serius terhadap LH;
Bertanggungjawab secara mutlak atas kerugian yang terjadi
tanpa perlu pembuktian unsur kesalahan.
Penjelasan:
Pembayaran ganti rugi ditetapkan sampai batas
tertentu jika ada: Asuransi atau dana LH
ASAS TANGGUNG JAWAB MUTLAK Lanjutan..
Penjelasan:
Yang dimaksud dengan “kerugian lingkungan hidup”
adalah kerugian yang timbul akibat pencemaran
dan/atau kerusakan LH yang bukan merupakan hak
milik privat.
GUGATAN OLEH PEMERINTAH Lanjutan…
Syarat :
• kesamaan fakta atau peristiwa;
• kesamaan dasar hukum
• kesamaan jenis tuntutan
GUGATAN KELOMPOK Lanjutan…
Prosedur:
Preliminary certification test;
Wakil dari masing-masing kelompok;
Opt in dan opt out;
Tidak perlu kuasa dari class member;
HAK GUGAT ORGANISASI LH – Ps. 92
(Ius Standi – Legal Action)
Tujuan:
Untuk kepentingan Pelestarian LH
Pembatasan:
• Terbatas untuk melakukan tindakan tertentu;
• tanpa gugatan gantirugi;
• kecuali biaya riil.
Syarat OLH:
• Bentuk Badan Hukum;
• Penegasan tujuan Pelestarian LH dalam AD/ART
• Melaksanakan kegiatan sesuai AD/ART 2 Tahun
HAK GUGAT ORGANISASI LH Lanjutan..
Landasan Filosofis:
LH sebagai subyek hukum tidak dapat dijadikan milik orang/
kelompok orang/negara, maka LH perlu “kuasa” tersendiri
untuk kepentingan pelestarian dan kepentingan publik
melalui OLH