Anda di halaman 1dari 26

IMU

NISA Disusun Oleh :


Bonifasius Rommy Vito Kusuma

SI
17360386

Pembimbing :
dr. Ari kurniasih M.ked (ped), Sp.A (K)
DEFINISI

Imunisasi merupakan proses yang


dapat melindungi seseorang dari
suatu penyakit melalui vaksinasi.
Sedangkan, vaksinasi adalah tindakan
yang menstimulasi sistem imun
seseorang agar dapat membentuk
kekebalan terhadap suatu penyakit
tertentu
Manfaat
Imunisasi

 Bagi anak
 Bagi keluarga
 Bagi masyarakat
 Bagi negara
 Bagi dunia
Klasifikasi Imunisasi

Imunisasi Aktif Imunisasi Pasif


proses pemaparan tubuh Imunisasi pasif (alamiah) dapat
terhadap antigen untuk diperoleh melalui transfer antibodi dari
menstimulasi respon imun ibu.
adaptif (spesifik)
Imunisasi pasif (buatan), yaitu
vaksin hidup/dilemahkan atau pemberian langsung antibodi tertentu
yang dimatikan. kepada anak atau orang dewasa.
Patofisiologi

Dalam pemberian vaksin, sistem imun


spesifik inilah yang berperan untuk
memberikan kekebalan terhadap satu
jenis agen infeksi, melalui mekanisme
memori
Jenis Vaksin
yang Diberikan
pada Anak
Hepatitis B Rotavirus
Poliomielitis Influenza
BCG (Bacillus-Camette Guerin) Varisela
Difteri, Tetanus, Pertusis (DTP) Campak, Gondongan dan Rubela (Measles, Mumps,
Campak Rubella=MMR)
Hib (Haemophylus Influenzae tipe B) Tifoid
Pneumokokus Hepatitis A
Rotavirus Dengue
HPV (Human Papiloma Virus)
1. Hepatitis B

CARA PEMBERIAN JADWAL ANJURAN


Intramuscular tiga kali, diberikan
segera setelah lahir
(sebelum 12 jam),
usia 2,3 dan 4 bulan

KIPI KONTRAINDIKASI
reaksi lokal reaksi anafilaksis pada
sementara, kadang- vaksin Hepatitis B
kadang dapat sebelumnya. Ikterus,
menimbulkan Dosis 0,5 ml kehamilan, dan laktasi
demam ringan 1-2 bukan indikasi kontra
hari, syok imunisasi Hepatitis B
anafilaktik.
2. Polio

CARA PEMBERIAN JADWAL ANJURAN


oral (OPV) dan IM usia 2,3,4 bulan tiga dosis
(IPV) berturut-turut dengan
interval waktu 6-8 minggu.
Imunisasi booster dilakukan
pada usia 18 bulan

DOSIS
2 tetes /0,1 ml (OPV)
Dosis IPV vaksinasi
primer 0,5ml.
vaksinasi booster dosis
0,5 ml
3.BCG (Bacillus-Camette Guerin)

CARA PEMBERIAN JADWAL ANJURAN


intradermal/intrakutan usia<3 bulan,
optimal usia 2
bulan; apabila> 3
bulan harus tes/uji
mantoux negatif
KIPI KONTRAINDIKASI
ulkus superfisial 3 reaksi uji tuberculin > 5 mm,
minggu menderita HIV, keadaan
pascapenyuntikan, imunokompromais, demam
limfadenitis. DOSIS tinggi, menderita gizi buruk,
kehamilan, pernah sakit TB
0,05 mL untuk bayi
baru lahir, 0,1 mL
untuk anak
4.Difteri, Tetanus, Pertusis (DTP)
CARA PEMBERIAN JADWAL ANJURAN
Intramuscular diberikan 3 kali sejak
umur , 2,3 bulan,dan 4
bulan. dengan interval 4-
8 minggu, booster usia
18 bulan, 5 tahun
KIPI KONTRAINDIKASI
Reaksi lokal berupa kemerahan riwayat anafilaksis
dan nyeri pada lokasi injeksi, pada pemberian vaksin
demam ringan, anak gelisah dan sebelumnya, riwayat
menangis tanpa sebab yang ensefalopati pada
jelas selama beberapa jam,. Dosis 0,5 ml pemberian vaksin
sebelumnya
5.Campak

CARA PEMBERIAN JADWAL ANJURAN


subkutan usia 9 bulan, boster 18 bulan
dan diberikan lagi saat
sekolah kelas 1 SD dalam
KIPI program BIAS (Bulan
demam >39,5ºC pada hari ke 5-6 Imunisasi Anak Sekolah)
sesudah imunisasi dan KONTRAINDIKASI
berlangsung selama 5 hari. Ruam
dapat terjadi pada hari ke 7-10 reaksi anafilaksis pada
sesudah imunisasi dan vaksin Hepatitis B
berlangsung selama 2-4 hari. sebelumnya. Ikterus,
Reaksi KIPI berat jika ditemukan DOSIS kehamilan, dan laktasi
gangguan fungsi sistem saraf 0,5 mL bukan indikasi kontra
pusat seperti ensefalopati pasca imunisasi Hepatitis B
imunisasi.
6.Hib (Haemophylus Influenzae tipe
B)
CARA PEMBERIAN JADWAL ANJURAN
intramuscular vaksin pertama kali
diberikan 3 kali usia
2,3,4 bulan. Boster
pada umur 15-18
bulan.
7.Pneumokokus

CARA PEMBERIAN JADWAL ANJURAN


intramuscular vaksin diberikan
pada usia 2, 4, dan
6 bulan.boster pada
usia 12-15 bulan.

KIPI
Efek samping berupa
eritema, bengkak, nyeri
bekas suntikan, demam,
gelisah, pusing, tidur
tidak tenang, nafsu
makan menurun.
8.Rotavirus

Vaksin Monovalen Vaksin Pentavalen


Vaksin rotavirus monovalen Vaksin pentavalen diberikan secara oral
merupakan vaksin hidup yang dan dilakukan dalam 3 dosis.Jarak
mengandung 1 jenis rotavirus pemberian antar dosis berkisar 1 bulan
dengan tipe G1P[8]. Diberikan sejak pemberian dosis pertama.Dosis
secara oral dan dalam 2 dosis pertama diberikan pada saat bayi berumur
diberikan dengan interval ±4 2 bulan.Dosis kedua diberikan pada saat
minggu.Dosis pertama biasanya bayi berumur 4 bulan dan dosis ketiga
diberikan dalam 6-14 minggu diberikan pada saat bayi berumur 6 bulan
dan dosis kedua pada interval
minimal 4 minggu (sebaiknya Reaksi KIPI (Kejadian Ikutan Pasca
selesai sebelum 16 minggu dan Imunisasi) yang dilaporkan adalah
maksimal 24 minggu) demam, feses berdarah, muntah, diare,
nyeri perut, gastroenteritis, dan dehidrasi.
IMUNISASI > 1 Tahun
9.Influenza

CARA PEMBERIAN JADWAL ANJURAN


intramuscular pada otot pada usia6-23 bulan. Imunisasi
deltoid pada orang influenza diberikan setiap
dewasa dan paha tahun, mengingat setiap tahun
anterolateral pada bayi terjadi pergantian jenis galur
virus yang beredar di dunia.
KIPI KONTRAINDIKASI
nyeri, bengkak, demam, dan individu dengan hipersensitif
eritema, nyeri otot, nyeri sendi anafilaksis terhadap
atau nyeri kepala. pemberian vaksin influenza
DOSIS sebelumnya
6-23 bulan 0,25 mL; ≥ 3 tahun 0,5 mL; ≤8 tahun untuk pemberian pertama kali diperlukan
2 dosis dengan interval minimal 4 minggu atau lebih, pada tahun berikutnya hanya
diberikan 1 dosis
10.Varisela

CARA PEMBERIAN JADWAL ANJURAN


subkutan diberikan di atas usia 1 tahun. Apabila
terjadi kontak dengan varisela,
pemberian vaksin untuk pencegahan
dapat diberikan dalam 72 jam pasca
kontak. Untuk usia > 13 tahun atau
dewasa, diberikan 2 kali dengan jarak
KIPI 4-8 minggu
demam, ruam
vesikopapular KONTRAINDIKASI
ringan. demam tinggi,
DOSIS limfosit<1200sel/µl, defisiensi
0,5 mL, satu kali imun seluler, penerima
kortikosteroid dosis tinggi,
alergi neomisin.
11. Campak, Gondongan dan Rubela (Measles, Mumps,
Rubella=MMR)

CARA PEMBERIAN JADWAL ANJURAN


subkutan 15 bulan. Minimal interval 6
bulan antara imunisasi
campak (umur 9 bulan) dan
MMR.boster usia 5 Tahun

KIPI KONTRAINDIKASI
malaise, demam, penyakit keganasan yang tidak diobati, atau
ruam, kejang gangguan imunitas, mendapatkan terapi
demam, ensefalitis, imunosupresi, alergi berat terhadap gelatin atau
DOSIS neomisisn, dalam terapi steroid dosis tinggi
meningioensefalitis, (2mg/kgBB), mendapatkan vaksin hidup lainnya
trombositopenia. 0,5 mL dalam 4 minggu, dalam waktu 3 bulan pasca
pemberian imunoglobulin atau transfusi darah
(whole blood) , HIV
12.Tifoid

CARA PEMBERIAN JADWAL ANJURAN


oral atau parenteral mulai usia 2tahun,
imunisasi ulangan
DOSIS tiap 3 tahun.
Parenteral: 0,5 mL, suntikan
intramuskuler atausubkutan pada
daerah deltoid atau paha. Imunisasi KONTRAINDIKASI
ulangan setiap 3 tahun alergi terhadap bahan vaksin,
Oral (direkomendasikan untuk anak usia demam, penyakit akut atau
≥6 tahun); 1 kapsul vaksin dimakan tiap KIPI kronis progresif
hari selang sehari, ke 1, 3, dan 5; 1 jam demam, nyeri kepala, pusing, nyeri sendi, nyeri otot,
sebelum makan dengan minuman yang nausea, nyeri perut jarang dijumpai. Sangat jarang
suhunya <37ºC. kapsul ke-4 pada hari bisa terjadi reaksi alergi berupa pruritus, ruam kulit
dan urtikaria
ke-7
13. Hepatitis A

CARA PEMBERIAN JADWAL ANJURAN


Intramuskular Dapat diberikan saat anak
berusia 2 tahun, sebanyak 2
kali dengan interval pemberian
KIPI 6-12 bulan. Vaksin kombinasi
hepB/hepA tidak diberikan
bengkak, kemerahan, atau pada bayi kurang dari 12
radang di lokasi suntikan, nyeri bulan.
kepala, penurunan nafsu
makan, rasa lelah dapat
KONTRAINDIKASI
berlangsung 1-2 hari, reaksi
alergi berat dapat berlangsung Dosis 720U diberikan dua kali dengan interval 6 bulan
beberapa menit sampai
beberapa jam setelah suntikan Kombinasi hepB/hepA (berisi hepB 10mg dan hepA 720µ)
dalam kemasan prefilled sringe 0,5 ml intramuskular
14.Dengue

CARA PEMBERIAN JADWAL ANJURAN


subkutan 3 kali pemberian mulai di berikan usia
9 tahun , dimana jadwal kedua
diberikan 6 bulan setelah jadwal
pertama dan jadwal ketiga diberikan
6 bulan setelah yang kedua.
KIPI KONTRAINDIKASI
reaksi alergi, merah anak usia di bawah 9 tahun,
dan bengkak pada alergi terhadap bahan vaksin,
bekas suntikan, demam ringan sampai tinggi,
sakit kepala, DOSIS infeksi HIV, mendapat
demam, myalgia, pengobatan kortikosteroid
0,5 ml
malaise dosis tinggi atau kemoterapi
15. HPV (Human Papiloma Virus)

CARA PEMBERIAN JADWAL ANJURAN


Intramuskular anak perempuan umur > 10 tahun
-Vaksin HPV bivalen, jadwal 0, 1
dan 6 bulan
KIPI
-Vaksin HPV kuadrivalen, jadwal
-Efek samping lokal vaksin 0, 2 dan 6 bulan
HPV bivalen dan kuadrivalen
adalah nyeri, reaksi kemerahan KONTRAINDIKASI
dan bengkak pada tempat reaksi uji tuberculin > 5 mm,
suntikan. menderita HIV, keadaan
-Efek samping sistemik vaksin imunokompromais, demam
HPV bivalen dan kuadrivalen DOSIS tinggi, menderita gizi buruk,
adalah demam, nyeri kehamilan, pernah sakit TB
0,5 mL diberikan secara
kepaladan mual
intramuskular pada daerah
deltoid
BAGAN PEMBAGIAN VAKSIN MENURUT
JENISNYA
Vaksin Jenis
Bakteri  
Difteria Toxoid
Tetanus Toxoid
Pertusis Subunit Protein
HiB Protein Conjugate
BCG Hidup
Pneumokokus Polisakarida-Protein Konjugasi
Tifoid Oral Hidup, dilemahkan
Tifoid Parenteral Polisakarida
Virus  
Hepatitis B Protein Rekombinan
Polio Inaktivasi/Mati
Hepatitis A Mati
Influenza Mati
Campak Hidup, dilemahkan
Rotavirus Hidup
Varisela Hidup, dilemahkan
Mumps Hidup, dilemahkan
Rubella Hidup, dilemahkan
Dengue Hidup, dilemahkan
HPV VLP (Virus-like-particle)
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai