Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ipercaya
e. Sighat (ijab qobul) harus jelas dan
mengandung kata-kata waqaf. Syar
atnya
f. tidak memakai ta'lik (persyaratan)
tidak dibatasi dengan waktu
4. Hukum Wakaf
Hukum wakaf adalah sunat dan dilaksanakan pada waktu seseor
ang masih hidup sampai tak terbatas waktunya, sebab ia sendiri
yang akan mendapatkan pahala dari Allah swt. Dengan telah dil
aksanakannya wakaf maka hak wakif terputus dan beralih menj
adi hak Allah swt yang pengurusannya dilaksanakan oleh nadzir
. Pada dasarnya benda wakaf tidak dapat dilakukan perubahan
sesuai dengan ikrar wakaf. Tetapi misalnya bangunan tersebut t
elah ditinggali oleh masyarakat kita boleh mengganti bangunan
itu dengan alasan:
1. Tidak sesuai lagi dengan tujuan wakaf yang diikrarkan oleh
wakif
2. Karena untuk kepentingan umum
5. Undang-Undangan Wakaf di Indonesia
a. Dasar hukum waqaf
1. UU RI No.41 Tahun 2004 tentang waqaf tanggal 27 Ok
tober 2004.
2. PP No.28 Tahun 1977 tentang Perwaqafan Tanah Milik
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.6 Tahun 1977 tent
ang Tata Cara Pendaftaran Tanah Mengenai Perwakafa
n Milik.
4. Peraturan Menteri Agama No.1 Tahun 1998 tentang Per
aturan Pelaksanaan PP No. 28 Tahun 1977 tentang Per
wakafan Tanah Milik.
b. Tata cara wakaf
1. Calon wakif menghadap Nadzir dihadapan Peja
bat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) yaitu k
epala KUA setempat dengan membawa sertifika
t tanah atau surat bukti kepemilikan tanah yan
g syah yang diperkuat dengan keterangan Kade
s atau Camat bahwa tanah tersebut tidak dalam
keadaan sengketa.
2. Ikrar wakaf disaksikan minimal 2 orang saksi da
n dilakukan secara tertib.
3. Ikrar wakaf ditulis dengan persetujuan Kepala
Kantor Kemenag Kab/kota setempat.
4. PPAIW membuat Akta Ikrar Wakaf (AIW) se
telah ikrar wakaf selesai dilaksanakan.
5. PPAIW atas nama nadzir mengajukan permo
honan pendaftaran tanah wakaf kepada Bupa
ti/Walikota c.q. Kepala Sub Direktorat Agrari
a setempat.
6. Dengan telah didaftarkannya tanah wakaf ter
sebut, Kepala Sub Direktorat Agraria atas na
ma Bupati/walikota menerbitkan Sertifikat T
anah Wakaf.
c. Hak dan kewajiban nadzir
1. Hak Nadzir
a. berhak menerima penghasilan tanah wakaf yang
ditentukan oleh Kepala Kantor Kemenag Kab/K
ota dan menggunakan untuk kepentingan umum.
b. menggunakan fasilitas dengan persetujuan Kepal
a Kantor Kemenag Kab/Kota setempat.
2. Kewajiban Nadzir
a. Menggunakan harta wakaf, surat-surat wakaf da
n hasil wakaf
d. Ketentuan Pidana dan Sanksi Administratif
dalam UU Nomor 41 Tahun 2004 disebutkan
bahwa orang yang dengan sengaja menjamin
kan, menghibahkan, menjual, mewariskan, d
an mengalihkan harta benda wakaf akan dike
nai sanksi pidana. Juga orang yang dengan se
ngaja menggunakan atau mengambil fasilitas
atas hasil pengolaan dan pengembangan hart
a wakaf melebihi jumlah yang ditentukan jug
a dapat dikenai dengan hukuman pidana.
6. Hikmah Wakaf
Menghilangkan sifat tamak dan kikir man
usia atas harta yang dimilikinya.
a. Menanamkan kesadaran bahwa di dala
m setiap harta benda itu meski telah m
enjadi milik seseorang secara sah, tetapi
masih ada di dalamnya harta agama yan
g mesti diserahkan sebagaimana halnya
juga zakat.
Menyadarkan seseorang bahwa kehidupa
n di akhirat memerlukan persiapan yang
cukup . Maka persiapan bekal itu diantar
anya adalah harta yang pernah diwakafka
n
c. Dapat menopang dan mengerakan keh
idupan sosial kemasyarakatan umat isl
am, baik aspek ekonomi, pendidikan, s
osial budaya dan lainnya.
7. Manfaat wakaf
Pahala yang trus menerus mengalir selama be
nda yang diwakafkan masih dimanfaatkan wa
laupun si wakif sudah meninggal dunia
a. Terus-menerusnya manfaat dalam berba
gai jenis kebaikan dan tidak terputus den
gan sebab berpindahnya kepemilikan.