Anda di halaman 1dari 19

GENDER CONCEPT IN

WOMEN’S
HEALTH REPRODUCTION
Aulia Fatmayanti, SST, M.Kes
MATERI
1.Konsep dasar gender dan seksualitas
2.Ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender dalam pelayanan
reproduksi
3.Isu gender dalam kesehatan reproduksi
4.Penanganan isu gender dalam kesehatan reproduksi
5.Mencegah dan mengatasi munculnya isu gender dalam
kesehatan reproduksi
Konsep Dasar Gender dan seksualitas
Gender Seks / Seksualitas

Bahasa arab  JINSIYYUN  prancis dan inggris = Gender


Gender adalah perbedaan peran, fungsi,hak dan tanggung
jawab antara laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh tata Seks /jenis kelamin adalah karakteristik boologi anatomi 
nilai social,budaya, dan adat istiadat. Gender berhubungan khususnya system reproduksi dan hormonal, diikuti dengan
dengan persepsi dan pemikiran serta tindakan dibentuk karakteristik fisiologi tubuh yang menentukan seseorang laki
masyarakat, bukan krn perbedaan biologis. – laki dan perempuan.

Aulia Fatmayanti, S.ST, M.Kes


Konsep Dasar Gender dan seksualitas

SEX
KARAKTERISTIK GENDER

Perbedaan peran, fungsi, hak, Takdir Tuhan, perbedaan


sikap, prilaku dibentuk oleh biologis, hormonal, anatomi &
Sumber pembeda
masyarakat fisiologi, pemberian Tuhan,
Dapat berubah atau diciptakan oleh Tuhan
Keberlakuan berkembang sesuai kemajuan Tetap
IPTEK
Unsur pembeda Dapat bergantian antara laki- Tidak dapat bergantian antara
laki dan perempuan (tinglah laki-laki dan perempuan
laku)

Aulia Fatmayanti, S.ST, M.Kes


Istilah Gender

Emansipasi Maskulin
Feminisme ciri, karakteristik, sikap,
kesetaraan kedudukan, peran,
tanggung jawab laki-laki dan ciri, karakteristik, sikap, perilaku yang banyak dimiliki
perempuan dalam aspek perilaku yang banyak dimiliki laki-laki
kehidupan. perempuan

Kesetaraan dan
Bias Gender keadilan gender
anggapan yang tidak mengakui persamaan Relasi gender suasana yang adil (equity) dan
peran, kedudukan, tanggung jawab antara hubungan laki-laki dan perempuan setara (equality) dalam
laki-laki dan perempuan dalam keluarga, dalam kerjasama yang seiring sejalan hubungan kerjasama laki-laki
masyarakat, pembangunan dan perempuan

Aulia Fatmayanti, S.ST, M.Kes


Istilah Gender
Permasalahan gender Stereotype
permasalahan yang terjadi sbg konsekuensi dengan
Nurture
adanya kesenjangan gender shngg mengakibatkan Faham yang berpendapat bahwa Pelabelan terhadap suatau kelompok
diskriminasi pd perempuan dalam akses & kontrol perbedaan peranan laki2 & atau jenis pekerjaan tertentu. Laki :
sumber daya, kesempatan, status, hak, peran dan perempuan karena hasil rumusan kuat, perempuan : makhluk lembut
penghargaan yang dibentuk masyarakat

Nature Buta gender Equilibrium


Laki – laki dan perempuan memiliki
Faham yang berpendapat bahwa tidak mempedulikan kebutuhan laki-laki kelemahan dan keutamaan masing –
perbedaan peranan laki2 & perempuan dan perempuan yang berlainan atau masing, harus saling kerjasama dalam
karena ada perbedaan biologis / takdir tidak menyebutkan secara eksplisit hubungan keluarga , masyarakat dan
tuhan perempuan dan laki-laki negara

Aulia Fatmayanti, S.ST, M.Kes


Ketidaksetaraan & Ketidakadilan
Gender
dalam Pelayanan Kesehatan
Reproduksi
Ketidaksetaraan gender
Keadaan diskriminatif ( sebagai akibat dari perbedaan jenis kelamin ) dalam memperoleh kesempatan,
pembagian sumber – sumber dan hasil pembangunan serta akses terhadap pelayanan

Contoh
1. Bias gender dalam penelitian kesehatan => Gangguan kesehatan yang biasa terjadi pada perempuan
seringkali tidak mendapat perhatian, bila tidak mempengaruhi fungsi reproduksi (ada indikasi
penelitian mempunyai tingkat bias dr segi )
2. Perbedaan gender dalam akses terhadap pelayanan kesehatan => Perbedaan penatalaksanaan
kekerasan perempuan di negara maju dan berkembang tidak sama.
Exp : perempuan yang mengalami depresi karena kekerasan rumah tangga , hanya diobati dengan anti
depresan saja, tanpa diobati dalam mengatasi masalah yang melatarbelakangi.
proses persalinan yg normal sering dianggap sebagai peristiwa medis saja & tdk mempertimbangkan
kebutuhan perempuan, seperti kebutuhan u/ didampingi org terdekat, atau bersalin dg posisi yg
nyaman.

Aulia Fatmayanti, S.ST, M.Kes


Ketidaksetaraan & Ketidakadilan
Gender
dalam Pelayanan Kesehatan
Reproduksi
Ketidakadilan Gender
Ketidakadilan = ketidaksetaraan yang tidak pantas dan tidak adil. Ketidakadilan berdasarkan
norma dan standart yang berlaku.
Definisi keadilan gender dalam kesehatn menurut WHO mengandung 2 aspek :
1. Keadilan dalam status kesehatan yaitu tercapainya derajat kesehatan yang setinggi
mungkin (fisik, psikologi dan social)
2. Pelayanan kesehatan diberikan sesuai dengan kebutuhan, tanpa tergantung pada
kedudukan social dan diberikan sebagai respon terhadap harapan yang pantas dari
masyarakat dengan penarikan biaya pelayanan yang sesuai kemampuan.

Sebagai strategi operasional dalam mencapai kesetaraan antara laki – laki dan perempuan
dianjurkan melakukan Pengarustamaan Gender

Aulia Fatmayanti, S.ST, M.Kes


Pengarusutamaan Gender
Merupakan strategi untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender.
Landasannya adalah Inpres No.9 th 2000. Prinsip pengarusutamaan gender:
1. Pluralistik, yaitu dengan menerima keragaman budaya
2. Bukan pendekatan konflik, yaitu dalam menghadapi permasalahan tidak membedakan
antara laki-laki dan perempuan
3. Sosialisasi dan advokasi. Memperluas informasi bagi masyarakat umum dan
melakukan kegiatan-kegiatan untuk memperkokoh kesetaraan dan keadilan gender

4. Menjunjung nilai HAM dan demokrasi.

Aulia Fatmayanti, S.ST, M.Kes


Pengarusutamaan Gender
Tujuan pengarusutamaan gender:
1. Membentuk mekanisme untuk formulasi kebijakan dan program
yang responsif gender.
2. Memberi perhatian khusus pada kelompok-kelompok yang
mengalami marginalisasi sebagai dampak dari bias gender Sasaran pengarusutamaan
gender:
3. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran semua pihak baik
pemerintah maupun non pemerintah sehingga mau melakukan organisasi pemerintah dari pusat
tindakan yang sensitif gender di bidang masing-masing sampai lapangan, swasta, profesi,
keagamaan dll.

Aulia Fatmayanti, S.ST, M.Kes


Bentuk Ketidaksetaraan & Ketidakadilan Gender

Marginalisasi/ peminggiran / pemisahan terhadap kaum perempuan


Dari sumbernya, bias berasal dari kebijakan pemerintah, keyakinan, tafsiran agama, tradisidankebiasaan bahkan
asumsiilmu pengetahuan. Exp = pekerjaan khusus perempuan ( guru TK, pekerja pabrik -> upah rendah untuk
perempuan, izin usaha wanita harus diketahui ayah (jika masih lajang) dan suami (jika sdh menikah)

Sub ordinasi/ penomorduaan


Anggapan tidak penting dalam keputusan politik, exp = wanita dinomor duakan dalam peluang bidang politik,
jabatan , karir dan pendidikan.

Stereotipe/ citra buruk


Penandaan atau cap (pelabelan) yang sering dianggap negatif, pekerjaan mencuci, memasak diidentikkan dengan
pekerjaan perempuan (sumur-dapur-kasur) / ( macak-masak-manak), laki-laki sebagai pencari nafkah utama
harus diperlakukan istimewa. Laki2 mata keranjang dan janda mudah dirayu

Aulia Fatmayanti, S.ST, M.Kes


Bentuk Ketidaksetaraan & Ketidakadilan Gender

Violence/ kekerasan
Serangan fisik dan psikis. Mis: ekploitasi perempuan -> perkosaan, pelecehan seksual,perempuan
sebgai obyek iklan, suami memperketat istri dalam urusan ekonomi keluarga, suami melarang
istri bersosialisasi di masyarakat, istri mencela pendapatan suami di muka umum / mencela
kemampuan seksual .

Beban kerja
Berkembangnya era, laki2 dan perempuan menjadi sejajar berdasarkan pendekatan gender.
Namun, perlu dicermati bahwa perkembangan perempuan yang cukup cepat tidak “ MENGUBAH”
perannya dalam lingkup rumah tangga “ PERAN PRODUKTIF”. Maka dari itu perkembangan peran
perempuan bersifat menambah, dan umumnya perempuan mengerjakan peranan sekaligus untuk
memenuhi tuntutan pembangunan. Sehingga beban kerja perempuan TERKESAN BERLEBIHAN

Aulia Fatmayanti, S.ST, M.Kes


Isu Gender
Isu gender adlh suatu kondisi yg menunjukkan kesenjangan laki2 & perempuan krn adanya
kesenjangan antara kondisi yg dicita2kan (normatif) dg kondisi sebagaimana adanya
(objektif)

Apa saja Isu Gender dalam Kespro?


 Kesehatan Ibu & BBL (safe motherhood)
1. Keterbatasan perempuan u/ mengambil keputusan yg menyangkut kesehatan dirinya
(ex: dlm menentukn kapan hamil, dimana akan melahirkan)
2. Patriarki (sikap & perilaku kelg yg cenderung mengutamakan laki2/ bias gender)
3. Tuntutan u/ tetap bekerja bagi ibu hamil
 KB
1. Rendahnya kesertaan ber KB pd laki2
2. Permpuan tdk dpt memilih metode kontrasepsi yg diinginkan
3. Pengambilan keputusan yg bias gender
 Kesehatan Reproduksi Remaja
1. Ketidakadilan dlm tgjwb, ex: KTD, putus sekolah, dipersalahkn dlm
kehamilan yg terjadi
2.Ketidakadilan dlm aspek hukum; dlm tindakan aborsi ilegal,
perempuan yg diancam sanksi

Isu  Infeksi Menular Seksual


1. Perempuan selalu dijadikn objek intervensi program
Gender pemberantasan IMS, walaupun laki2 sebagai konsumen yg justru
memberikan kontribusi yg cukup besar dlm permasalahn tersebut
2. Perempuan sebagai PSK selalu menjadi objek & tudingan sumber
permasalahan dlm upaya mengurangi praktek prostitusi, sementara
kaum laki2 yg mungkin mjd sumber penularan tdk pernah dikoreksi
atau diintervensi
1. Masalah kesehatan reproduksi dapat terjadi sepanjang siklus hidup
manusia, misal masalah inches yang terjadi pada masa anak – anak di
rumah , masalah pergaulan bebas, kehamilan remaja
2. Perempuan lebih rentan menghadapi resiko kesehatan reproduksi seperti
kehamilan , melahirkan, aborsi tidak aman dan pemakaian alat
kontrasepsi. Karena struktur alat reproduksi yang rentan secara social
atau biologis terhadap penularan IMS termasuk DTD atau HIV atau
AIDS
3. Masalah kesehatan reproduksi tidak terpisah dari hubungan laki – laki
dan perempuan , Namun keterlibatan , motivasi serta partisipasi laki –
laki dalam kespro dewasa ini sangat kurang.
Penanganan 4. Laki – laki juga mempunyai masalah kesehatan reproduksi, khususnya
berkaitan dengan IMS, HIV dan AIDS maka dari itu dalam menyusun
Isu Gender strategi untuk memperbaiki kespro harus dipertimbangkan pula
kebutuhan, kepedulian dan tanggung jawab laki – laki.
5. Perempuan sering mengalami kekerasan dalam rumah tangga, al ini dapat
didasri karena gender yang tidak setara.
6. Kesehatan reproduksi lebih banyak dikaitkan dengan urusan perempuan,
seperti KB
Mencegah dan mengatasi munculnya isu gender dalam
kesehatan reproduksi
Bagaimana mencegah & mengatasi munculnya isu gender dalam kespro?
Dgn mengupayakan scr sungguh2 & terus menerus agar semua pelayanan kesehatan
mjd “PEKA GENDER”

Pelayanan Kesehatan harus Peka Gender


Nakes dikatakan PEKA GENDER jk melaksanakn pelay kesh bersikap,:
1. Memberikan pelay berkualitas yg berorientasi pd kebutuhan klien, tanpa perbedaan
perlakuan baik jenis kelamin maupun status sosial
2. Memberikan pelay kesh yg memperhatikan kebutuhan yg berbeda antara laki2 dan
perempuan akibat kodrat masing2
3. Memahami sikap laki2 & perempuan dlm menghadapi suatu penyakit & sikap masy thdp
perempuan & laki2 yg sakit
4. Memahami perbedaan perjalanan peny. Pd laki2 & perempuan
5. Menyesuaikan pelayanan agar hambatan yang dihadapi oleh laki2 & perempuan akibat hal
tersebut dpt diatasi
Gender & Kesehatan Reproduksi
Kondisi Perempuan Indonesia
CEO

1. Peraturan perundangan yg 4. Kekerasan fisik & nonfisik 6. Perdagangan & penipuan 8. Exploitasi bentuk tubuh alasan
diskriminatif terhdp laki2 & didlm & diluar rmh tangga perempuan seni & pariwisata
perempuan 5. Salah dlm menafsirkan & 7. Mas kawin & antaran 9. Paksaan dlm KB serta kurangnya
2. Kawin muda, cerai tinggi & memahami agama perkawinan yg mahal jaminan pengayoman dlm
poligami pelayanan
3. Diskriminasi dlm kesempatan
kerja & peluang pendidikan
Aulia Fatmayanti, S.ST, M.Kes
Gender & Kesehatan Reproduksi

Hubungan Gender & Kesehatan reproduksi


1. Gender berkaitan dg sikap & perilaku manusia. Ada perilaku & sikap yg berdampak negatif
terhdp status kesehatan reproduksi manusia
2. Ketimpangan gender diberbagai aspek kehidupan lebih banyak dialami oleh perempuan
dibandingkan laki2
3. Kualitas kesehatan perempuan berdampak terhadap kualitas generasi/ keturunan & kondisi
sosial ekonomi masyarakat

Aulia Fatmayanti, S.ST, M.Kes


That’s all. Thank you very much! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai