Anda di halaman 1dari 24

REFRESHING

PREEKLAMPS
IA

L A I L A N U R U L L I TA
2015730075
PEMBIMBING : dr. Eddy Purwanta Sp.OG
DEFINISI

Preeklampsia

Timbulnya hipertensi, edema disertai proteinuria pada kehamilan, setelah


umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan
KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM
KEHAMILAN

1. Preeklampsia - Eklampsia
Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi setelah usia > 20 minggu sampai
berlangsung 3 bulan pasca persalinan dan disertai dengan adanya proteinuri
2. Hipertensi Kronis
terjadi sebelum UK 20 minggu
3. Hipertensi Kronis dengan
Superimposed Preeklampsia
memberat setelah UK 20 minggu disertai
tanda-tanda preeklampsia.

4. Hipertensi Gestasional
terjadi setelah UK 20 minggu tanpa tanda-
tanda preeklampsia.
EPIDEMIOLOGI

• Ketiga terbanyak yang menyebabkan kematian selama


kehamilan setelah perdarahan dan emboli
• Penyebab pada 790 kematian ibu/100.000 kelahiran hidup
Faktor risiko
FAKTOR RISIKO

• Usia

• Paritas (Primigravida,
Multipara, Grande Multipara)

• Faktor Genetik

• Diet/Gizi

• Tingkah Laku/Sosioekonomi

• Obesitas

• Hiperplasentosis
PATOFISIOLOGI

1. Teori Kelainan vaskularisasi plasenta

Pada kehamilan normal, terjadi invasi trofoblas dilatasi aretri


spiralis  penurunan TD, peningkatan aliran darah pada
uteroplasenta
Pada kehamilan dengan hipertensi, tidak terjadi invasi trofoblas 
6
arteri spralis kaku dan keras  vasokontriksi, penurunan aliran
darah uteroplasenta, hipoksia & iskemia plasenta
PATOFISIOLOGI

2. Teori Iskemia Plasenta, Radikal Bebas, dan Disfungsi Endotel

Iskemia plasenta  radikal bebas/oksidan (merusak membran sel


endotel dan dapat menyebabkan disfungsi endotel).

Akibat:
7
-Gangguan metabolisme prostaglandin
-Agregasi sel-sel trombosit pada daerah yang mengalami
kerusakan
PATOFISIOLOGI

3. Teori Intolerasi imunologi ibu dan janin

Kehamilan normal, Respon imun tidak menolak hasil konsepsi


karena adanya HLA-G (melindungi trofoblas janin dari lisis oleh sel
natural killer ibu dan mempermudah invasi sel trofoblas ke
jaringan desidua ibu)
8

Kehamilan hipertensi/preeklampsia, penurunan HLA-G


PATOFISIOLOGI

4. Teori adaptasi kardiovaskuler

Pada kehamilan normal, pembuluh darah refrakter terhadap


bahan-bahan vasopresor

Pada kehamilan hipertensi/preeklampsia, hilangnya daya refrakter


9
terhadap bahan vasokontriktor
PATOFISIOLOGI

5. Teori Genetik

Ibu yang preeklampsia, 26% anak perempuan nya juga dapat


terkena preeklampsia

6. Teori Defisiensi Gizi


10

Kurangnya makanan yang mengandung banyak asam lemak tidak


jenuh.
PATOFISIOLOGI

7. Teori Stimulus Inflamasi

Pada kehamilan normal, plasenta melepaskan debris trofoblas 


rangsang proses inflamasi

Pada kehamilan preeklampsia, peningkatan reaksi stress oksidatif 


11
peningkatan produksi debris apoptosis dan nekrotik trofoblas 
beban reaksi inflamasi meningkat
DIAGNOSIS

PREEKLAMPSIA RINGAN

• TD 140/90 mmHg

• Proteinuria kuantitatif ≥ 300mg/24


jam atau kualitatif 1+ dipstick.

• Edema pada pretibial, dnding abdomen,


lumbosakral, wajah atau tangan
12
DIAGNOSIS

PREEKLAMPSIA BERAT
Jika salah satu dari :
• Peningkatan fungsi hati > 2
• TD ≥ 160/110 mmHg kali

• Proteinuria kuantitatif ≥ 2 g/24 jam • Trombosit < 100.0000


atau kualitatif ≥ 2+ dipstick.
• Serum kreatinin > 1,2 mg/Dl • Sindroma HELLP
disertai oliguria (< 500 mL/24
jam)
• Edema paru
13

• Gangguan janin intrauteri


• Nyeri kepala, nyeri epigastrium dan
gangguan penglihatan
• Angiolisis mikroangiopati
(peningkatan kadar LDH)
TATALAKSANA

14
TATALAKSANA

15
TATALAKSANA

16
KOMPLIKASI

• Solutio plasenta, terjadi pada ibu yang menderita hipertensi


• Hipofibrinogenemia, dianjurkan pemeriksaan fibrinogen secara
berkala.
• Nekrosis hati, akibat vasospasmus arteriol umum.
• Sindroma HELLP, yaitu hemolisis,elevated liver enzymes dan low
platelet.
17
• Kelainan ginjal
• Prematuritas, dismaturitas, kematian janin intra uterine
EKLAMPSIA

Keadaan dimana ditemukan serangan kejang tiba -


tiba yang dapat disusul dengan koma pada wanita
hamil, persalinan atau masa nifas yang menunjukan
gejala preeklampsia sebelumnya.
18
GEJALA KLINIS

1. Tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik 110
mmHg atau lebih
2. Proteinuria 5 gr atau lebih dalam 24 jam; 3+ atau 4+ pada pemeriksaan
kualitatif
3. Oliguria, diuresis 400 ml atau kurang dalam 24 jam
4. Keluhan serebral, gangguan penglihatan atau nyeri di daerah
19
epigastrium
5. Edema paru atau sianosis.
KEJANG PADA EKLAMPSIA

Kejang biasanya dimulai dari daerah mulut sebagai bentuk kejang di daerah
wajah. Beberapa saat kemuadian seluruh tubuh menjadi kaku karena
kontraksi otot yang menyeluruh, fase ini dapat berlangsung 10 sampai 15
detik.

Pada saat yang bersamaan rahang akan terbuka dan tertutup dengan keras,
20
demikian juga hal ini akan terjadi pada kelopak mata, otot - otot wajah
yang lain dan akhirnya seluruh otot mengalami kontraksi dan relaksasi
secara bergantian dalam waktu yang cepat.
KEJANG PADA EKLAMPSIA

Setelah kejang, diafragma menjadi kaku dan pernapasan dapat berhenti.


Penderita juga dapat mengalami koma selama beberapa saat.

Proteinuria hampir selalu didapatkan, produksi urin berkurang, bahkan


kadang – kadang sampai anuria dan pada umumnya terdapat
hemoglobinuria. Setelah persalinan urin output akan meningkat dan ini
21
merupakan tanda awal perbaikan kondisi penderita
TATALAKSANA

*Pemberian kombinasi IV dan IM

• Loading dose
Injeksi 4g iv bolus (MgSO4 20%) 20cc selama 5 menit (jika tersedia MgSO4
40%, berikan 10cc diencerkan dengan 10 cc aquabidest )
Injeksi 10g im (MgSO4 40%) 25cc pelan, masing – masing pada bokong
kanan dan kiri berikan 5g (12,5cc). Dapat ditambahkan 1mL Lidokain 2%
untuk mengurangi nyeri. 22

• Maintenance Dose
Injeksi 5g im ( MgSO4 40%) 12,5cc pelan, pada bokong bergantian setiap 6
jam
TATALAKSANA

Jika didapatkan kejang ulangan setelah pemberian MgSO4

Tambahan 2g iv bolus (MgSO4 20%) 10cc (jika tersedia MgSO4 40%,


berikan 5cc diencerkan dengan 5cc aquabidest). Berikan selama 2-5
menit, dapat diulang 2 kali. Jika masih kejang dapat diberikan diazepam.
23
PROGNOSIS

Bila penderita tidak terlambat dalam pemberian pengobatan, maka


gejala perbaikan akan tampak jelas setelah kehamilannya diakhiri.

24

Anda mungkin juga menyukai