Anda di halaman 1dari 17

STUDI KEPUSTAKAAN MENGENAI PERILAKU MASYARAKAT

DALAM PENCEGAHAN MALARIA

Oleh :
AKULIANUS ADII
NPM. 0130840004

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2020
PENDAHULUAN

Malaria sebagai salah satu penyakit menular yang masih menjadi


masalah kesehatan masyarakat, berdampak kepada penurunan kualitas
sumber daya manusia yang dapat menimbulkan berbagai masalah sosial,
ekonomi, bahkan berpengaruh terhadap ketahanan nasional. Disadari
bahwa penyebaran malaria tidak mengenal batas wilayah administrasi,
oleh karena itu upaya pengendalian malaria memerlukan komitmen
nasional regional bahkan global tercantum dalam Millenium Development
Goals(MDGs) (Kemenkes RI, 2011).
Terjadinya malaria ketika parasit masuk ke dalam tubuh manusia lalu
bersembunyi dan berkembang biak didalam hati (liver) sehingga akan sulit
terdeteksi. Fungsi hati merupakan organ yang menyaring semua zat atau
racun didalam peredaran darah. Setelah berkembang biak dan melewati
masa inkubasi, parasit ini akan menginfeksi sel darah merah dan menyebar
ke seluruh tubuh menyebabkan demam dan sakit kepala, pada kasus yang
sangat parah bisa menyebabkan koma dan kematian (Suharjo, 2015)
Blum dan Green dalam Mamdy (2001) mengatakan bahwa
perilaku manusia mempunyai pengaruh yang besar dalam
menentukan derajat kesehatan. Perilaku dapat mempengaruhi
kesehatan secara langsung dan secara tidak langsung melalui
pengaruhnya terhadap penggunaan pelayanan kesehatan, kualitas
dan kuantitas penduduk serta lingkungan. Oleh karena itu, dalam
rangka membina dan meningkatkan kesehatan masyarakat, maka
intervensi yang ditujukan kepada faktor perilaku ini sangat
strategis.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang
diantaranya faktor umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
pendapatan, pengetahuan, sikap dan keterpajanan penyuluhan.
Untuk mengembangkan strategi pendidikan kesehatan terhadap
perilaku masyarakat, perlu dilakukan identifikasi masalah
perilaku sasaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Untuk itu dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor tersebut.
 Rumusan Masalah
Dari permasalahan diatas maka yang menjadi rumusan masalah
penelitian ini adalah : Bagaimana perilaku masyarakat dalam
pencegahan malaria?

 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam pencegahan malaria.
2. Tujuan Khusus
 Mengetahui pengetahuan masyarakat dalam pencegahan malaria.
 Mengetahui sikap masyarakat dalam pencegahan malaria
 Mengetahui tindakan masyarakat dalam pencegahan malaria
 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai perilaku masyarakat dalam pencegahan malaria, serta juga
diharapkan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang secara
teoritis dipelajari di bangku perkuliahan.
2. Manfaat Praktis
Penulis
 Menambah pengetahuan penulis tentang perilaku masyarakat dalam
pencegahan malaria dan menjadi sumber pedoman dalam menjalani
pendidikan profesi selanjutnya.
Instansi Pendidikan
 Memberi masukan sebagai bahan pembelajaran pada institusi pendidikan
kedokteran di fakultas kedokteran universitas cenderawasih khususnya
dalam peningkatan pengetahuan mengenai pencegahan penyakit malaria.
Masyarakat
 Sebagai sumber informasi kepada masyarakat dan menambah wawasan
pengetahuan mengenai pencegahan penyakit malaria.
  
KERANGKA KONSEP

Kerangka Konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Masyarakat

Perilaku

Pengetahuan Sikap Tindakan

Pencegahan Malaria
 Hipotesis Penelitian
Dalam review literatur, hipotesis yang dimaksud bukanlah suatu hipotesis
yang akan diuji secara statistik, namun lebih berperan sebagai panduan bersama
dengan pertanyaan penelitian dalam melakukan pencarian literatur.. Hipotesis
dapat dinyatakan dalam suatu kalimat deklaratif yang jelas, sederhana dan tidak
bermakna ganda. Dalam penelitian ini beberapa hipotesis yaitu :
 Ada hubungan pengetahuan masyarakat dengan pencegahan malaria.
 Ada hubungan sikap masyarakat dengan pencegahan malaria.
 Ada hubungan tindakan masyarakat dengan pencegahan malaria.

 Metode Pencarian Literatur


1. Kata Kunci
Kata kunci adalah kata atau ungkapan yang mewakili topik. Pemilihan kata
kunci sangat mempengaruhi hasil dari pencarian literatur yang dilakukan.
Beberapa kata kunci yang akan digunakan dalam mencari literatur yang
akan direview yaitu : Perilaku, Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Pencegahan
Malaria
 Skrining Literatur dan Sintesis Kualitatif
 Skrining literatur bertujuan memastikan apakah satu literatur
itu tepat bermanfaat untuk diambil sebagai data riset. Proses
skimming dilakukan dengan membaca judul, abstrak, bab/sub
bab, kesimpulan terutama bagian saran untuk penelitian
selanjutnya, dan referensi untuk melihat artikel lain yang
penting untuk diambil (misal artikel yang banyak disitir dalam
topik tersebut).
 Pada tahap ini penulis melakukan skrining sebanyak 40
literatur yang mana didapatkan 10 literatur penulis gunakan
dalam penelitian ini. Tahapan sintesis kualitatif yang dilakukan
yaitu menelaah/mengkaji hasil penelitian dari setiap jurnal
yang telah terpilih menjadi sumber literature utama. Dari 10
literatur, sebanyak 3 literatur merupakan penelitian kuantitatif,
5 literatur merupakan penelitian case control studies, dan 2
literatur merupakan penelitian cohort studies.
HASIL DAN PEMBAHASAN
 Pengetahuan masyarakat dalam pencegahan malaria
 Hasil penelitian Farihatun (2010) menunjukkan bahwa : “Distribusi
responden yang melakukan pencegahan proporsinya lebih sedikit
dibandingkan dengan yang tidak melakukan pencegahan. Kemudian
faktor-faktor yang terbukti berhubungan dengan perilaku pencegahan
penyakit malaria adalah jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan
pengetahuan.
 Hasil penelitian Suharjo (2015) menunjukkan bahwa : “Hasil penelitian
didapatkan sebanyak 200 responden berhasil diwawancarai. Dari
jumlah tersebut 98,0% responden pernah tahu atau mendengar tentang
malaria, dan sisanya hanya 2,0% responden yang menyatakan tidak
tahu atau belum pernah mendengar tentang malaria. Mengenai gejala
malaria 50,3% responden menyebut demam menggigil, 39,3%
responden mengaku sakit kepala dan 5,2% responden menjawab muka
pucat dan kurang nafsu makan. Kesimpulan, secara umum pengetahuan
masyarakat terhadap pencegahan malaria sudah baik.
 Sikap masyarakat dalam pencegahan malaria
Hasil penelitian Farihatun (2010) menunjukkan bahwa : “Dalam
penelitiannya proporsi responden sikap baik sedikit lebih banyak
daripada responden sikap buruk. Anggapan tersebut, salah satunya
dapat diakibatkan karena masih banyak masyarakat yang tidak
mengetahui waktu penularan malaria yang sebenarnya adalah pada
malam hari. Sedangkan pada uji analisis tidak ada hubungan antara
sikap dengan pencegahan malaria (p value = 0,053).
Hasil penelitian Suharjo (2015) menunjukkan bahwa : “Hasil
pernyataan sikap responden terhadap upaya pencegahan malaria.
Hampir sebagian besar (83,5%) responden yang sudah memiliki
sikap positif terhadap upaya pencegahan malaria, dan sisanya
(16,5%) responden menunjukkan sikap kurang positif terhadap
upaya pencegahan malaria. Kesimpulan, secara umum, sikap
masyarakat terhadap pencegahan malaria sudah baik.
 Tindakan masyarakat dalam pencegahan malaria
Hasil penelitian Suharjo (2015) menunjukkan bahwa : “Perilaku
responden untuk mencegah gigitan nyamuk saat menjelang tidur sebagian
besar (77,0%) responden mengaku menggunakan obat nyamuk semprot
atau atau dibakar, dan sebagian (23,0%) responden memakai kelambu.
Secara umum perilaku masyarakat di lokasi penelitian terhadap
pencegahan malaria menunjukkan baik. Perilaku mereka masih sebatas
akan melakukan dan belum diwujudkan dalam tindakan nyata, sehingga
keberadaan nyamuk malaria masih tetap tinggi.
Hasil penelitia Noerjoedianto (2017) menunjukkan bahwa “perilaku
masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit malaria masih kurang baik
sebanyak 56,2% sedangkan perilaku masyarakat yang baik dalam upaya
pencegahan penyakit malaria hanya 43,8%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa responden yang memiliki perilaku pencegahan penyakit malaria
kurang baik lebih besar dari pada responden yang memiliki perilaku
pencegahan penyakit malaria baik.”
PEMBAHASAN

 Pengetahuan Masyarakat Dalam Pencegahan Malaria


Dari beberapa hasil kajian literature penelitian diatas dapat
dikatakan bahwa secara umum tingkat pengetahuan masyarakat tentang
pencegahan penyakit malaria sudah baik. Hal ini memberikan gambaran
bahwa masyarakat sudah mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan
dalam pencegahan penyakit malaria. Selain itu juga beberapa penelitian
terdahulu diatas membuktikan bahwa ada hubungan yang singnifikan /
keterkaitan antara pengetahuan dengan pencegahan penyakit malaria pada
masyarakat.
Penulis mengkaji hasil penelitian Farihatun (2010) menunjukkan
bahwa Lebih dari setengah responden dalam penelitian ini mempunyai
pengetahuan buruk mengenai penyakit malaria. Hal ini dapat berdampak
pada rendahnya kepedulian masyarakat untuk melakukan pencegahan
dengan menghindari aktivitas di luar rumah pada malam hari. Hasil
analisa bivariat memperlihatkan ada hubungan antara pengetahuan
dengan perilaku pencegahan penyakit malaria (p value = 0,004).
Sikap Masyarakat Dalam Pencegahan Malaria
Dari beberapa hasil kajian literature penelitian diatas dapat dikatakan
bahwa secara umum sikap masyarakat tentang pencegahan penyakit
malaria sudah baik. Hal ini memberikan gambaran bahwa masyarakat
memiliki sikap positif yang baik terkait upaya-upaya yang dapat dilakukan
dalam pencegahan penyakit malaria. Selain itu juga beberapa penelitian
terdahulu diatas membuktikan bahwa walaupun ada beberapa penelitian
yang menyatakan tidak ada hubungan sikap dengan pencegahan malaria.
Namun secara mayoritas hasil penelitian dalam kajian penulis menyatakan
ada hubungan yang singnifikan / keterkaitan antara sikap dengan
pencegahan penyakit malaria pada masyarakat.
Mengkaji hasil penelitian Farihatun (2010) menunjukkan bahwa
proporsi responden sikap baik sedikit lebih banyak daripada responden
sikap buruk. Anggapan tersebut, salah satunya dapat diakibatkan karena
masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui waktu penularan malaria
yang sebenarnya adalah pada malam hari. Sedangkan pada uji analisis tidak
ada hubungan antara sikap dengan pencegahan malaria (p value = 0,053).
 Tindakan Masyarakat Dalam Pencegahan Malaria
 Dari beberapa hasil kajian literature penelitian diatas dapat dikatakan
bahwa secara umum perilaku masyarakat tentang pencegahan
penyakit malaria sudah baik. Hal ini memberikan gambaran bahwa
masyarakat telah memiliki perilaku yang baik dalam kaitannya
penceahan malaria. Tindakan positif yang ditunjukkan antara lain
menggunakan kelambu pada saat tidur malam hari. menggunakan
obat anti nyamuk pada saat tidur malam hari. menggunakan baju
lengan panjang ketika keluar rumah pada malam hari. tidak ada
tempat yang dapat menimbulkan genangan air. aliran air disekitar
lokasi tidak ada yang tersendat. tidak ada tumbuhan liar atau semak
belukar disekitar rumah.
 Mengkaji hasil penelitian Suharjo (2015) menunjukkan bahwa :
Perilaku responden untuk mencegah gigitan nyamuk saat menjelang
tidur sebagian besar (77,0%) responden mengaku menggunakan obat
nyamuk semprot atau atau dibakar, dan sebagian (23,0%) responden
memakai kelambu.
KESIMPULAN
Secara umum tingkat pengetahuan masyarakat dalam pencegahan penyakit malaria sudah
baik. Hal ini memberikan gambaran bahwa masyarakat sudah mengetahui upaya-upaya
yang dapat dilakukan dalam pencegahan penyakit malaria. Selain itu juga beberapa
penelitian terdahulu diatas membuktikan bahwa ada hubungan yang singnifikan /
keterkaitan antara pengetahuan dengan pencegahan penyakit malaria pada masyarakat.
Secara umum sikap masyarakat tentang pencegahan penyakit malaria sudah baik. Hal ini
memberikan gambaran bahwa masyarakat memiliki sikap positif yang baik terkait upaya-
upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan penyakit malaria. Selain itu juga beberapa
penelitian terdahulu diatas membuktikan bahwa walaupun ada beberapa penelitian yang
menyatakan tidak ada hubungan sikap dengan pencegahan malaria. Namun secara mayoritas
hasil penelitian dalam kajian penulis menyatakan ada hubungan yang singnifikan /
keterkaitan antara sikap dengan pencegahan penyakit malaria pada masyarakat.
Secara umum perilaku masyarakat tentang pencegahan penyakit malaria sudah baik. Hal ini
memberikan gambaran bahwa masyarakat telah memiliki perilaku yang baik dalam
kaitannya penceahan malaria. Tindakan positif yang ditunjukkan antara lain menggunakan
kelambu pada saat tidur malam hari. menggunakan obat anti nyamuk pada saat tidur malam
hari. menggunakan baju lengan panjang ketika keluar rumah pada malam hari. tidak ada
tempat yang dapat menimbulkan genangan air. aliran air disekitar lokasi tidak ada yang
tersendat. tidak ada tumbuhan liar atau semak belukar disekitar rumah.
SARAN
 Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Perilaku merupakan faktor risiko penyakit malaria yang
dapat dikenali. Oleh karenanya agar mahasiswa lebih
mendalami kajian-kajian terkait perilaku pencegahan
malaria yang tepat.
 Masyarakat
Peran serta masyarakat sangat diperlukan guna
pencegahan malaria seperti penerapan PHBS dengan
benar.
 Peneliti selanjutnya
Penelitian penulis dapat menjadi referensi dan juga
meningkatkan minat peneliti selanjutnya untuk melakukan
penelitian lebih lanjut terkait perilaku pencegahan malaria.
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai