2020 Leukemia
2020 Leukemia
Leukemia Akut
•• Leukemia
Leukemiamenyerang
menyerangrangkaian
rangkaian •• Leukemia
Leukemiamenyerang
menyerang
mieloid
mieloid rangkaian
rangkaianlimfoid
limfoid
–– LNLA
LNLA((Leukemia
LeukemiaNonLimfositik
NonLimfositikAkut
Akut Leukemia
LeukemiaLimfositik
LimfositikAkut
Akut
==LMA
LMA(Leukemia
(LeukemiaMilelositk
Milelositk
Akut)
Akut)
== Leukemia
LeukemiaGranulositik
GranulositikAkut)
Akut)
Leukemia Kronis
•• Leukemia
Leukemiamenyerang
menyerangrangkaian
rangkaian •• Leukemia
Leukemiamenyerang
menyerang
mieloid
mieloid rangkaian
rangkaianlimfoid
limfoid
–– CGL
CGLChronic
ChronicGranulositik
Granulositik Leukemia
LeukemiaLimfositik
LimfositikKronik
Kronik
Leukemia
Leukemia
==Leukemia
LeukemiaMielositik
MielositikKronik
Kronik
Pembentukan
Pembentukan Sel
Selinduk
induk
mesenkimal
mesenkimal
sel-seldarah
sel-sel darah
Non-LL Sel
Selinduk
induk
Mieluproliferatif pluripotesial
pluripotesial LL
Eritropoesis
Eritropoesis Trombopoesis
Trombopoesis
Limfopoesis
Limfopoesis
Eritrosit
Eritrosit Mielopoesis
Mielopoesis Trombosit
Trombosit
‘
Monositopoesis
Monositopoesis Thymus Bursa
Bursa
Thymus
Eosinofil
Eosinofil
Basofil Netrofil
Netrofil Sel Sel
SelBB
Basofil Monosit SelTT
Monosit
Leukemia Mielositk akut
• Gejala Klinis :
– Menyerang usia dewasa, lk lbh sering dr wanita
– Berkaiatan dengan dengan berkurangnya sel-sel
hematopoetik
• Anemia
• Mudah terserang infeksi
• Perdarahan
– Pasien sering datang dengan demam, menggigil,
takikardia, takipnea
– Infeksi dapat mengenai semua organ
– Organisme yg paling sering adalah bakteri gram
negatif, E coli dan Pseudomonsa dan infeksi jamur
– Pasien dpt meninggal akibat septikemia
– Gejala sdp meningkat menunjukkan hiperviskositas,
nyeri kepalaggn penglihatan, kebingungan dan
dispnea
– Trombositopenia ditandai dengan petekiaea dan
Leukemia Limfoblatik Akut
Akut Kronis
AML Lekemia Granulositik Kronik
Lekemia Mieloblastik Kronik
AML Tipe 0
AML tipe 1 mieloblastik diferensiasi buruk
AML tipe 2 mieloblastik diferensiasi baik
AML tipe 3 promielositik
AML tipe 4 mielomonositik
LLA L1
LLA L2
LLA L3
Diagnosis :
Sangat dibutuhkan untuk menentukan apakah lekemia limfo
blastik atau non-limfoblastik utk menentukan pengobatan
Dibutuhkan pemeriksaan darah tepi, pemeriksaan sum2 tulang
Untuk mendiferensiasi jenis dapat dilakukan dgn pemeriksaan
sito kimia yaitu : fosfatase alkali lekosit, peroksida lekosit,
Sudan black lekosit, Esterase Lekosit, Esterase non-spesifik,
periodic acid schiff
Pemeriksaan kromosom, utk jenis lekemia tertentu, misalnya
kromosom Philadelphia utk LGK/CGL=CML
Pemeriksaan serologik/imunofenotipe utk petanda permukaan
dan HLA
AML
M0
Berdifferensiasi minimal
• M1 : ( Mielositik Akut )
Populasi sel blast tidak menunjukkan tanda differensiasi dan maturasi.
Predominan mieloblast (90%) dapat disertai adanya granula azurofil
• M2 : ( Leukemia Granulositi Akut )
Predomonan mieloblast (30-90%) lebih dari 10% terdiri dari promielosit dan
mielosit.
M3 : (Progranulositik Akut )
Predominasi promielosit dengan morfologi abnormal, lebih dari 30% mempu
nyai granulasi padat dan batang Auer yang multiple. Cenderung menim
bulkan DIC
• M4 : ( Mielomonoblastik)
Tampak adanya differensiasi dari seri granulositik dan monositik. Lebih dari
20% sel berinti didarah tepi dan atau sumsum tulang dari promonosit, mono
sit, paling sedikit 20% terdiri dari mieloblast dan promielosit
AML ( sambungan)
• M5 :
Dibagi 2
1. LMoA berdifferensiasi buruk ( Mielomonoblastik tanpa pematangan)
Populasi terdiri dari sel-sel monositik (lebih dari 80%) yang
berukuran besar sitoplasma banyak, kadang2 dijumpai adanya
tonjolan sitoplasma atau pseupodia
2. LMoA berdifferensiasi baik (Mielomonoblastik dgn pematangan )
Populasi terdiri dari sel2 monositik (lebih dari 80%) dengan
predominasi pr monosit dan monosit
• M6 : Penyakit DiGugliemo = Eritroleukemia
Dalam sumsum tulang dijumpai rubriblast lebih dari 50% dan dijumpai
morfologi yang abnormal dengan multinukleasi dan gambaran mega
blastik
• M7 : Mielofibrosis Akut
Dalam sumsum tulang dijumpai sel-sel seri megakariosit lebih dari 30%
yang dibuktikan dengan pemeriksaan “platelet peroxidase” yang dapat
dilihat dengan mikroskop elektron
ALL
• L1 :
Populasi sel yang homogen terdiri dari sel-sel yang berukuran relatif
kecil dengan sitoplasma sedikit, kromatin halus dan bentuk inti
teratur serta anak inti sukar dikenali
• L2 :
Populasi sel heterogen dengan ukuran sel, bentuk inti dan susunan
kromatin berbeda. Umumnya sel-sel berukuran besar dengan
sitoplasma basofilik. Terdapat satu atau lebih anak inti, biasanya
berukuran besar
• L3 :
Populasi sel berukuran besar, relatif homogen dengan inti teratur
dan kromatin halus. Anak inti satu atau lebih, sangat jelas.
Sitoplasma biru dan terdapat vakuolisasi
Lekemia Granulositik Kronik (LGK)
– Penyakit ini sering ditemukan pada kedua jenis kelamin, paling sering
antara umur 50-60 tahun, tetapi walau sangat jarang dapat dijumpai
pada anak2
– Terjadi akibat proliferasi ganas pada sekelompok sel induk
multipotensial yang mengalami translokasi sebagian lengan panjang
kromosom nomor 22 ke nomor 9. Kromosom yang mengalami
translokasi ini disebut kromosom Philadelphia.
– Secara klinis LKG dibagi dalam fase kronis, akslerasi dan krisis blastik
yang berbeda dalam penatalaksanaannya