Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK:4

1.ABDILAH REVI YULIANI


2.RISA RAHAYU
4.RIZMATUL AZIZAH
PROSEDUR STERILISASI DAN
DISINFEKSI DALAM PRAKTEK
PELAYANAN KEBIDANAN
Dosen Pembimbing
Widya Anggraeni,S.ST.,M.Kes
Pengertian Sterilisasi

Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran


semua bentuk kehidupan mikroba yang dilakukan di rumah sakit
melalui proses fisik maupun kimiawi.
Sterilisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh
kuman patogen atau apatogen beserta spora yang terdapat pada
alat kebidanan dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau
bahan kimia.
Pengertian Desinfeksi

Desinfeksi adalah proses pembuangan semua


mikroorganisme patogen pada objek yang tidak
hidup dengan pengecualian pada endospora bekteri.
Desinfeksi juga dikatakan suatu tindakan yang
dilakukan untuk membunuh kuman patogen dan
apatogen tetapi tidak dengan membunuh spora yang
terdapat pada alat kebidanan
Lanjutannya
Desinfeksi dilakukan dengan menggunakan bahan desinfektan
dengan mencuci, mengoles, merendam dan menjemur dengan
tujuan mencegah terjadinya infeksi, dan mengondisikan alat dalam
keadaan siap pakai.
Desinfektan dapat diartikan sebagai bahan kimia atau pengaruh
fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi seperti
bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan
jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Bahan
desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan,
lantai, ruangan, peralatan dan pakaian.
Pengertian Antiseptik

Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau


menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup.
Antiseptik dapat pula diartikan sebagai bahan kimia yang dapat
menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti
bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup.
PENGENDALIAN MIKROORGANISME

Mikroorganisme dapat dikendalikan dengan beberap cara yaitu dengan diminimalisir,


dihambat dan dibunuh dengan sarana atau proses fisika atau bahan kimia.

    Beberapa cara untuk mengendalikan mikroorganisme :


1)      Cleaning (kebersihan) dan Sanitasi
2)      Desinfeksi
3)      Antiseptis
4)      Sterilisasi
5)      Pengendalian Mikroba dengan Suhu Panas lainnya
6)      Pengendalian Mikroba dengan Radiasi
7)      Pengendalian Mikroba dengan Filtrasi
8)      Pengendalian Mikroba dengan Bahan Kimia
Penanganan Limbah

a. Kantung-kantung dengan warna harus dibuang jika telah terisi 2/3 bagian.
Kemudian diikiat bagian atasnya dan diberik label yang jelas.
b. Kantung harus diangkut dengan memegang lehernya, sehingga jika dibawa
mengayun menjauhi badan limbah tidak tercecer keluar dan diletakkan ditempat
tertentu untuk dikumpulkan.
c. Petugas pengumpul limbah harus memastikan kantung-kantung dengan warna
yang sama telah dijadikan satu dan dikirimkan ketempat yang sesuai.
d. Kantung harus disimpan pada kotak-kotak yang kedap terhadap kutu dan hewan
perusak sebelum diangkut ketempat pembuangan
Praktikum Mikrobiologi

Setiap praktikum akan selalu berhubungan dengan mikroba patogen


selama menjalankan Praktikum Mikrobiologi. Untuk mencegah hal –
hal yang tidak diinginkan, setiap praktikum diharuskan mentaati
peraturan yang telah ditetapkan yaitu dengan SOP Praktikum
Mikrobiologi
Sterilisasi dan Desinfeksi (Praktikum)

a.STERILISASI
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya:
Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi.
Peralatan yang akan di steralisasi harus dibungkus dan diberi label yang
jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah, dan tanggal
pelaksanaan sterilisasi.
Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril.
Tujuan Sterilisasi

Adapun tujuan dari sterilisasi dan desinfeksi tersebut adalah :


1.Mencegah terjadinya infeksi.
2.Mencegah makanan menjadi rusak.
3.Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industry.
4.Mencegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yg dipakai dalam
melakukan biakan murni.
Macam-Macam Sterilisasi

1) Cara Pemanasan
a) Pemanasan dengan api langsung
membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset,
batang L, dll. 100 % efektif namun terbatas penggunaanya.
b) Panas kering
sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat
yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll. Waktu relatif lama
sekitar 1-2 jam. Kesterilan tergnatung dengan waktu dan suhu yang digunakan,
apabila waktu dan suhu tidak sesuai dengan ketentuan maka sterilisasipun tidak
akan bisa dicapai secara sempurna.
Lanjutannya
2. Cara Kimiawi
 Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada sterilisasi kimia :
1) Rongga (space).
2) Sebaiknya bersifat membunuh (germisid).
3) Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat.
4) Pengenceran harus sesuai dengan anjuran.
5) Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya bersifat sangat mudah menguap.
6) Merawat tangan setelah berkontak dengan disinfekstan, Sebaiknya menyediakan hand lotion.
Beberapa zat yang sering digunakan untuk sterilisasi

1.Alkohol
a) Paling efektif utk sterilisasi dan desinfeksi Halogen
b) Mengoksidasi protein kuman 
2.Yodium
a) Konsentrasi yg tepat tdk mengganggu kulit
b) Efektif terhadap berbagai protozoa
3. Klorin
a) Memiliki warna khas dan bau tajam
b) Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah
Lanjutannya
4.Fenol (as. Karbol)
a) Mempresipitasikan protein secara aktif, merusak membran sel menurunkan
tegangan permukaan
b) Standar pembanding untuk menentukan aktivitas suatu desinfektan
5.Peroksida (H2O2)
A) Efektif dan nontoksid
b) Molekulnya tidak stabil
c) Menginaktif enzim mikroba
6.Gas Etilen Oksida
a) Mensterilkan bahan yang terbuat dari plastic
2. Desinfeksi

Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit


dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan membunuh
mikroorganisme patogen.
Kriteria desinfeksi yaitu:

 Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar.


 Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan
kelembaban.
 Tidak toksik pada hewan dan manusia.
 Tidak bersifat korosif.
 Tidak berwarna dan meninggalkan noda.
 Tidak berbau/ baunya disenangi.
 Bersifat biodegradable/ mudah diurai.
 Larutan stabil.
 Mudah digunakan dan ekonomis.
 Aktivitas berspektrum luas.
Tujuan Desinfeksi
 Mencegah terjadinya infeksi.
 Mencegah makanan menjadi rusak.
 Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industry.
 Mencegah kontaminasi terhadap bahan-bahan yg dipakai dalam
melakukan biakan murni.
Macam-macam desinfektan yang digunakan:
1.Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid
digunakan dalam bidang kedokteran gigi unguk mendesinfeksi permukaan, namun ada tidak menganjurkkan pemakaian
alkohol untuk mendesinfeksi permukaan oleh karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek sisa.
2.Aldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk
kombinasi. Aldehid merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat
yang tidak dapat disterilkan
Lanjutannya
3.Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi
4.Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak
digunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak
bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya
Dettol).

Anda mungkin juga menyukai