Anda di halaman 1dari 9

ILMU PERILAKU DAN ETIKA PROFESI

La Sakka
S.Farm.,Apt.,M.Kes
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan
mahasiswa mampu memahami konsep
perilaku, Etika, promosi kesehatan, hubungan
perilaku dengan promosi kesehatan, serta
menganalisis masalah kesehatan berdasarkan
teori-teori perilaku dan etika
KONSEP PERILAKU

Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu


kegiatan atau aktifitas organisme yang bersangkutan. Jadi
perilaku manuasia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas
dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu perilaku manusia
mempunyai bentangan yang sangat luas mencakup
berjalan, berbicara, berpakaian dan lain sebagainya.
Bahkan kegiatan internal seperti berpikir, persepsi dan
emosi juga merupakan perilaku manusia.
 Bentuk Perilaku

Bentuk pasif atau covert behaviour adalah respon internal yang terjadi di


dalam diri manusia dan tidak secara langsung bisa dilihat orang lain, misalnya
berpikir, tanggapan, sikap atau pengetahuan. Misalnya seorang ibu yang tahu
bahwa membawa anak untuk diimunisasi dapat mencegah penyakit tertentu
akan tetapi dia tidak membawa anaknya ke puskesmas atau posyandu.

Bentuk aktif atau overt behaviour , apabila perilaku ini jelas bisa dilihat.


Misalnya pada contoh di atas si ibu membawa anaknya ke posyandu atau
puskesmas untuk diimunisasi.
 Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap


stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan, serta lingkungan.

Bagian Perilaku kesehatan

1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana


manusia merespon baik secara pasif maupun aktif sehubungan dengan
sakit dan penyakit.
2.  Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan. Perilaku ini
mencakup respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas
kesehatan dan obat – obat.
3. Perilaku terhadap makanan. Perilaku ini mencakup pengetahuan,
persepsi, sikap dan praktek terhadap makanan serta unsur – unsur yang
terkandung di dalamnya, pengelolaan makanan dan lain sebagainya
sehubungan dengan tubuh kita.
4. Perilaku terhadap lingkungan sehat adalah respon seseorang
terhadap lingkungan sebagai salah satu determinan kesehatan manusia.
Faktor Penentu ( Determinan ) Perilaku

Perilaku kesehatan seperti halnya perilaku pada umumnya melibatkan banyak


faktor. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua hal pokok
yaitu faktor perilaku dan di luar perilaku. Selanjutnya perilaku itu sendiri
dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :

1. Faktor pembawa ( predisposing factor ) didalamnya termasuk


pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai – nilai dan lain
sebagainya.
2. Faktor pendukung ( enabling factor ) yang terwujut dalam lingkungan
fisik, sumber daya, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas dan sarana
kesehatan.
3. Faktor pendorong ( reinforcing factor ) yang terwujut di dalam sikap
dan perilaku petugas kesehatan maupun petugas lain , teman, tokoh
yang semuanya bisa menjadi kelompok referensi dari perilaku
masyarakat.
Upaya Perubahan Perilaku Kesehatan

Di dalam program – program kesehatan, agar diperoleh perubahan perilaku


yang sesuai dengan norma – norma kesehatan diperlukan usaha – usaha yang
konkrit dan positip. Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku
bias dikelompokkan menjadi tiga bagian :

1. Menggunakan kekuatan / kekuasaan atau dorongan.


Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran sehingga ia mau
melakukan perilaku yang diharapkan. Misalnya dengan peraturan –
peraturan / undang – undang yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Cara ini
menyebabkan perubahan yang cepat akan tetapi biasanya tidak berlangsung
lama karena perubahan terjadi bukan berdasarkan kesadaran sendiri.
Sebagai contoh adanya perubahan di masyarakat untuk menata rumahnya
dengan membuat pagar rumah pada saat akan ada lomba desa tetapi begitu
lomba / penilaian selesai banyak pagar yang kurang terawat.
2. Pemberian informasi
Adanya informasi tentang cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan kesehatan
, cara menghindari penyakit dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan
masyarakat. Selanjutnya diharapkan pengetahuan tadi menimbulkan
kesadaran masyarakat yang pada akhirnya akan menyebabkan orang
berperilaku sesuai pengetahuan yang dimilikinya. Perubahan semacam ini
akan memakan waktu lama tapi perubahan yang dicapai akan bersifat lebih
langgeng.
3. Diskusi partisipatif
Cara ini merupakan pengembangan dari cara kedua dimana penyampaian
informasi kesehatan bukan hanya searah tetapi dilakukan secara partisipatif.
Hal ini berarti bahwa masyarakat bukan hanya penerima yang pasif tapi juga
ikut aktif berpartisipasi di dalam diskusi tentang informasi yang diterimanya.
Cara ini memakan waktu yang lebih lama dibanding cara kedua ataupun
pertama akan tetapi pengetahuan kesehatan sebagai dasar perilaku akan lebih
mantap dan mendalam sehingga perilaku mereka juga akan lebih mantap.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai