Anda di halaman 1dari 36

GIZI PADA IBU MENYUSUI

Fisiologi Proses laktasi


Pada masa kehamilan akan terjadi perubahan
fisiologi, salah satunya adalah pembesaran
mammae.
Pembesaran mammae ini terjadi oleh karena
proliferase sel-sel duktus laktiferus dan sel-sel
pembuat Air Susu Ibu (ASI).
Dengan adanya pengaruh hormon-hormon
seperti estrogen, progesterone, laktogen dan
proklaktin.
Pada bulan kelima kehamilan, atas pengaruh
hormon laktogen dan prolaktin, maka dari mammae
akan keluar sekresi dalam jumlah yang sedikit oleh
karena terhambat oleh hormone estrogen.
Sedangkan setelah 2-3 hari post partum, dimana
keadaan plasenta yang telah lepas, kadar estrogen
dan progesteron juga sudah mulai menurun,
sehingga tidak ada hambatan terhadap proklatin
oleh estrogen. Kondisi ini akan menimbulkan sekresi
air susu.
Air Susu Ibu (ASI)
Merupakan makanan utama bayi yang bersifat alamiah. ASI
diproduksi oleh ibu menyusui sekitar 800 cc air susu yang
mengandung 600 kkal.
ASI mengandung :
a. Zat gizi yang lengkap dalam keadaan segar,suhu yang
optimal, dan bebas dari kuman-kuman pathogen.
b. Mengandung gizi lengkap,dalam keadaan segar,suhu
optimal,bebas kuman patogen
c. Mengandung zat anti bodi
d. Mengandung asam dekosa heksaenoid (DHA)
Faktor Yang Mempengaruhi Proses Laktasi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi


keberhasilan proses laktasi,Yaitu;
a. Makanan
Intake makanan yang dikonsumsi oleh ibu
menyusui harus seimbang agar volume ASI
yang diproduksi per hari dapat mencukupi
kebutuhan bayi.
b. Suplementasi
Suplementasi diperlukan apabila makanan sehari
yang dikonsumsi tidak seimbang (kekurangan 1
atau lebih zat gizi)

c. Aktifitas
Pada percobaan hewan diketahui bahwa aktivitas
fisik terlalu berat dapat menurunkan
produktivitas ASI.
Ibu menyusui sebaiknya mengkonsumsi makanan yang
mengandung :
a.Asam lemak omega 3 yang akan diubah jadi DHA (
sumber bahan makanan diperoleh dari ikan laut,seperti
kakap,tongkol dan lamuru )
b. Ca: susu ,keju teri,kacang-kacangan dsb
c. Fe: daging,hati,golongan seafood,bayam.
d. Zink: makanan laut.
e. Vitami C: buah-buahan(jeruk,sirsak,apel,tomat)
f. Vitamin B1dan B2: padi, kacang-kacangan,
hati,telur,ikan dsbnya
Selain itu ibu menyusui juga dapat mengkonsumsi
sayuran yang dapat memperbanyak produksi ASI,
seperti daun katuk (turi) dan karang-kacangan.
Pengaruh Status Gizi Ibu Menyusui Terhadap ASI.
Status gizi ibu menyusui akan mempengaruhi
volume dan komposisi ASI. Sehingga dibutuhkan
gizi yang seimbang agar kebutuhan ibu dan
bayinya dapat terpenuhi dengan baik. Bila ibu
menyusui memiliki pekerjaan, maka sebaiknya ASI
tetap diberikan.
Keuntungan Menyusui
• Mengurangi perdarahan setelah melahirkan
Peningkatan kadar oksitosin berguna untuk
kontriksi/penutupan pembuluh darah
• Mengurangi terjadinya anemia
Menyusui mengurangi perdarahan
• Menjarangkan kehamilan
ASI eksklusif (98% tidak akan hamil pada 6 bulan
pertama, 96% tidak akan hamil sampai bayi 12 bulan)
• Mengecilkan rahim
Peningkatan oksitosin mempercepat pengecilan
rahim
• Menurunkan berat badan
Energi untuk menyusui diambil dari lemak
yang tertimbun selama hamil
• Mengurangi kemungkinan kanker
Payudara berkurang sampai 25 %, indung
telur berkurang sampai 20 –25%
• Lebih ekonomis
Penghematan susu formula dan
peralatannya, penghematan dan biaya
pengobatan
• Portabel
ASI dapat diberikan di mana dan kapan saja
dalam keadaan siap di minum dalam suhu
yang tepat
• Praktis dan hemat waktu
ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa
harus penyiapkan atau memasak air dahulu
• Memberi kepuasan bagi ibu
ASI eksklusif akan memberikan kepuasan,
kebanggaan dan kebahagiaan
Faktor lain yang dapat mempengaruhi
produksi dan lancarnya ASI
• Asupan makanan .Produksi ASI sangat dipengaruhi
oleh makanan yg dikonsumsi oleh ibu
• Kondisi psikis
• Perawatan payudara
• Frekuensi bayi menyusu
• Bayi kurang bisa menghisap ASI
• Pengaruh obat-obatan
• Alat kontrasepsi
Faktor penghambat pengeluaran ASI

• Ibu bingung atau gelisah


• Khawatir atau takut bila ASI-nya tidak cukup
• Merasa sakit saat menyusui
• Ibu sedih, cemas, marah atau kesal
• Ibu malu menyusui
• Suami atau keluarga kurang mendukung
Kelebihan ASI
• Meningkatkan (mempererat)ikatan batin
kasih sayang antara ibu dan anak
• mengandung zat gizi dengan komposisi
disesuaikan dengan pertumbuhan bayi
• Mencegah alergi dan asma
• Melindungi bayi dari penyakit
• Murah dan praktis
• Mudah disiapkan dan dicerna bayi
• Suhu tepat
• Steril dan bersih
• Menghindari kegemukan dimasa yang akan
datang
• Memberi ASI membantu menurunkan berat
badan ibu
• Memberi ASI mempercepat pemulihan
ukuran rahim
• ASI makanan otak yang tepat selama tahun
pertama serta dapat meningkatkan IQ bayi

• Bayi dengan ASI akan memiliki bentuk


rahang dan gigi yang bagus

• Bayi dengan ASI akan mempunyai


penglihatan lebih baik
7 Langkah keberhasilan ASI ekslusif

• Mempersiapkan payudara bila diperlukan


• Mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui
• Menciptakan dukungan keluarga, teman dan
lingkungan
• Memilih tempat melahirkan yang sayang bayi
• Memilih tenaga kesehatan yang
mendukung pemberian ASI secara ekslusif

• Mencari ahli persoalan menyusui seperti


klinik laktasi atau konsultasi laktasi

• Menciptakan suatu sikap yang positif


tentang ASI dan menyusui
Penghambat ASI eksklusif
• ASI tidak cukup
• Ibu bekerja dengan cuti hamil 3 bulan
• Takut berubah postur tubuh terutama payudara
• Banyak susu formula yang menggantikan
• Bayi akan manja dan tidak mandiri
• Susu formula lebih praktis
• Takut badan tetap gemuk
Kebutuhan Gizi
• Energi
Berdasarkan RDA untuk wanita menyusui
menambah 500 kkal/hari
• Protein
Dianjurkan 65 gram/hari selama 6 bulan
pertama menyusui dan 62 gram/hari
selama 6 bulan berikutnya
• Kalsium
1200 mg/hari
• Cairan
50 ml/Kg BB/hari atau ditambah dengan
800 – 1000 ml untuk menghasilkan ASI
adekuat

• Vitamin B 12
Mencukupi untuk menghindari anemia
megaloblastik, kelainan neurologik dan
pertumbuhan yang buruk
MAKANAN IBU MENYUSUI
Pada waktu menyusui ibu harus makan
makanan yang cukup agar mampu menghasilkan
ASI yang cukup bagi bayinya, memulihkan kesehatan
Setelah melahirkan dan memenuhi kebutuhan gizi
yang meningkat karena kegiatan sehari - hari yang
bertambah.

Ibu menyusui memerlukan zat gizi lebih


banyak daripada saat hamil. Banyaknya makanan ibu
menyusui disesuaikan dengan umur bayi dan
kebutuhan zat gizi.
Berapa sebaiknya ibu menyusui
makan dalam sehari ?
Ibu menyusui bayi / anak
Bahan
Bayi Triwulan II Triwulan III
Makanan
0 – 6 bln 7 – 12 bln 13 – 24 bln
Nasi 5 piring 4 ½ piring 4 piring
Ikan 2 ½ potong 2 potong 2 potong
Tempe 5 potong 3 potong 4 potong
Sayuran 3 mangkok 3 mangkok 3 mangkok
Buah 2 potong 2 potong 2 potong
Gula 5 sdm 5 sdm 5 sdm
Susu 1 gelas 1 gelas 1 gelas
Air 8 gelas 8 gelas 8 gelas
MENU SEHARI - HARI
 Susunlah menu sehari-hari berpedoman pada
slogan 4 SEHAT 5 SEMPURNA.
Hidangan yang terdiri dari beras atau padanannya,
ikan, tempe atau padanannya, sayuran buah atau
sudah menyehatkan bila jumlah yang dikonsumsi
cukup (4 sehat). Untuk ibu hamil dan menyusui perlu
ditambah susu untuk menyempurnakan, yakni
memenuhi kebutuhan zat gizi yang mungkin masih
kurang lengkap dalam susunan makanan 4 SEHAT.
 Gunakan aneka ragam bahan makanan
setempat dalam hidangan makanan
sehari-hari dalam jumlah yang cukup.

Dengan makan anekaragam bahan


makanan, kekurangan gizi pada bahan
makanan yang satu dapat saling
dilengkapi oleh zat gizi yang terdapat
pada jenis bahan makanan lainnya.
Dengan demikian akan dapat dicegah
keadaan kekurangan atau kelebihan zat
gizi.
 Selama kehamilan, kebutuhan tubuh akan
zat besi dan kapur meningkat

Zat besi dalam makanan berfungsi mencegah terjadinya


kurang darah pada ibu hamil.
Zat kapur berfungsi mencegah terjadinya kerontokan pada
gigi, tulang pinggul rapuh pada ibu hamil.
Tulang pinggul yang rapuh dapat mengakibatkan kesulitan
pada saat melahirkan.
Kebutuhan zat besi umumnya tidak dapat terpenuhi hanya
dari makanan saja. Karena itu disamping makanan yang
cukup kandungan zat besinya, ibu perlu diberikan 1 butir
tablet penambah darah setiap harinya.
PESAN - PESAN PENTING IBU
MENYUSUI
1. Ibu yang sedang menyusui harus makan nasi dan lauk
pauknya lebih banyak dari pada waktu tidak menyusui.
2. Agar ASI cukup jumlahnya, ibu harus minum paling sedikit
8 gelas sehari, banyak makan sayuran berkuah dan sari
buah.
3. Teruskan kebiasaan makan aneka ragam makanan sumber
zat besi dan zat kapur dalam jumlah setiap harinya.
4. Ibu yang bekerja tetap harus menyusui bayinya sebelum
berangkat kerja dan setelah kembali bekerja.
5. Apabila ibu sakit, segera periksakan diri ke Puskesmas
untuk mendapatkan pengobatan dan nasehat dokter.
Anak bisa tetap disusui, bila perlu ibu memakai penutup
mulut dan hidung (masker).
Pola Makan ibu menyusui
2000 +500 Kkal
Bahan Makanan Porsi/penukar
Nasi/penukar 6
Daging/penukar 3
Tempe/penukar 4
Sayur/penukar 4
Buah/penukar 4
Susu/penukar 1
Minyak/penukar 5
Pendidikan dan intervensi gizi
• Mempertahankan diet yang adekuat untuk
memenuhi simpanan yang hilang pada
waktu hamil dan menghasilkan ASI yang
cukup
• Perubahan atau kehilangan Berat badan
selama hamil
• Hindari kebiasaan makan yang dapat
membahayakan bayi
• Hindari yang dapat membahayakan bayi

1. Tidak dianjurkan menyusui pada bayi


galaktosemia
2. Ibu infeksi serius
3. Penggunaan obat-obat tertentu
4. Ibu terkena polutan parah yang tidak
lazim
5. Ibu tidak mau menyusui bayinya
Penilaian gizi ibu hamil dan menyusui
• Pemasukan energi yang tidak adekuat dan kenaikan
berat badan
Berat badan sebelum hamil < 90 % dari berat badan
ideal atau BMI 19,8, riwayat persalinan yang buruk,
perokok, penggunaan obat-obat terlarang dan usia
remaja
Pemeriksaan
Gagal mencapai berat badan optimal (hamil)
ASI sedikit dan berat badan bayi tidak optimal
(menyusui)
• Pemasukan energi yang berlebihan
Stress emosional, penurunan aktivitas,
berat badan sebelum hamil > 120 % dari
berat badan ideal atau BMI > 26

Pemeriksaan fisik
Kenaikan berat badan > yang dianjurkan
(hamil)
Kenaikan berat badan yang dipertahankan >
120 % dari berat badan ideal atau BMI > 26
(menyusui)
• Pemasukan protein yang tidak adekuat
Kurangnya pengetahuan mengenai protein,
kelelahan, kehamilan yang sering , riwayat
persalinan yang buruk, BBLR, penggunaan
obat-obat terlarang dan alkohol, hamil
kembar

Pemeriksaan fisik
Edema, perubahan warna dan tekstur rambut
• Asam folat
Kurangnya masukan makanan atau
suplemen yang kaya akan asam folat,
persalinan sebelumnya yang cacat neural
tube, merokok, alkohol dan hamil kembar

Pemeriksaan fisik : Pucat, glositis


Laboratorium : Ht < 33 %, asam folat serum
menurun
• Zat besi
Kurangnya asupan zat besi, kelahiran yang
sering, kehamilan remaja, anemia selama
kehamilan sebelumnya, pika , kehamilan
kembar

Pemeriksaan fisik
Pucat, terutama pada konjungtiva, sklera biru,
koilonikia (kuku seperti sendok)
Laboratorium : Ht , 33 %, Hb < 11 g/dl

Anda mungkin juga menyukai