Anda di halaman 1dari 20

TRAJECTORY PENYAKIT KRONIS 

Enita Dewi, Ns, MN


Penyakit kronis

 Penyakit serius
 Bertahan seumur hidup
 Jangka panjang
 Pengaruh mental, emosional, kehidupan sosial
klien
 Membutuhkan dukungan dari sistem perawatan
kesehatan
Long Term Conditions (LTCs)
-Kondisi Kronis-

 … adalah “kondisi apa pun yang memerlukan


penyesuaian berkelanjutan oleh orang yang
terkena dampak dan interaksi dengan sistem
perawatan kesehatan”.
Introduction

 Trajectory model :
 model keperawatan, diaplikasikan pada orang
dengan penyakit kronis
 dikembangkan oleh Anselm L Strauss seorang
medical sosiologist dan Juliet Corbin seorang nurse
theorist.
 “Corbin-Strauss-Model” (Corbin & Strauss 1991)
 Dikembangkan selama 30 tahun oleh multidisiplin
riset yang relevan dengan penyakit kronis.
Definision

 Trajectory:
Sebuah perjalanan penyakit yang ditandai dengan
dengan aksi yang dilakukan oleh pasien, keluarga,
dan health professionals untuk mengelolanya.
 Trajectory :
Perjalanan sebuah penyakit kronis dengan
perbedaan stage/tingkat dan fase.
Fase perjalanan penyakit

Mc Corkle & Pasacreta, 2001


Fase awal (pretajectory)

 Terjadi sebelum tanda dan gejala penyakit muncul


(faktor genetik, perilaku gaya hidup)
 Nursing care:
 Berkolaborasi untuk pengujian genetik dan konseling
jika diindikasikan
 Memberikan edukasi mengenai pencegahan faktor
risiko yang dapat dimodifikasi dgn perilaku
Fase onset trajectory
(trajectory onset phase)

 Terjadi ketika pertama kali onset tanda gejala


penyakit meliputi hasil pemeriksaan diagnostik
 Nursing care:
 Memberikan penjelasan tentang tes diagnostik dan
prosedur,
 Memperkuat informasi dan penjelasan yang
diberikan oleh penyedia layanan kesehatan primer;
 Memberikan dukungan emosional kepada pasien
dan keluarga
Fase krisis (crisis)

 Terjadi ketika situasi life threatening muncul


 Nursing care:
 Memberikan perawatan langsung,
 berkolaborasi dengan anggota tim perawatan
kesehatan lainnya untuk menstabilkan kondisi
pasien
Fase akut (acute)

 Terjadi ketika tanda gejala penyakit bisa dikontrol


dengan regimen/cara hidup/pengobatan yang
diresepkan, namun kemudian muncul gejala parah dan
tak kunjung berhenti
 Memerlukan rawat inap, bedrest

 Nursing care:
 Memberikan perawatan langsung
 Dukungan emosional kepada pasien dan anggota keluarga
Fase stabil (stable)

 Fase ini bermula pada tanda dan gejala yang


muncul sudah terkontrol
 Manajemen penyakit berpusat di rumah
 Nursing care:
 Memperkuat perilaku positif dan menawarkan
pemantauan,
 Memberikan pendidikan tentang promosi kesehatan,
 Mendorong partisipasi dalam mempromosikan
kegiatan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan,
Fase tidak stabil (unstable)

 Terjadi ketika tanda dan gejala penyakit tidak bisa


dikontrol oleh regimen yang sudah diresepkan
 Gejala eksaserbasi penyakit, pengembangan
komplikasi
 Periode ketidakmampuan untuk kontrol gejala
atau reaktivasi penyakit
 Sulit dalam menjalankan aktivitas kehidupan
sehari-hari.
Lanjutan…

 Mungkin memerlukan pengujian diagnostic lanjut


dan uji coba rejimen pengobatan lagi atau
penyesuaian rejimen saat ini, biasanya berlangsung
di rumah ‘with caution’
 Nursing care:
 Memberikan bimbingan dan dukungan; memperkuat
pendidikan pasien sebelumnya
Fase menurun (downward)

 Terjadi ketika muncul deteriorasi progresif pada


status fisik dan mental.
 Penurunan fisik disertai dengan peningkatan
kecacatan atau kesulitan dalam mengendalikan
gejala
 Perubahan dalam aktifitas kehidupan sehari-hari
Downward

 Nursing care:
 Memberikan perawatan di rumah dan perawatan
berbasis masyarakat lainnya untuk membantu pasien
dan keluarga menyesuaikan diri dan berdamai dengan
perubahan
 Membantu pasien dan keluarga untuk mengintegrasikan
pengobatan dan manajemen strategi baru
 Mendorong identifikasi preferensi dan perencanaan
akhir kehidupan
Fase sakaratul maut atau dying phase

 Suatu periode (minggu / hari / jam) sampai


meninggal.
 Nursing care:
 Memberikan perawatan langsung
 Mendukung pasien dan keluarga melalui program
hospice
Proses keperawatan

6 steps chronic illness trajectory frameworks


1. Mengidentifikasi fase pretrajectory
2. Mengidentifikasi masalah dan menetapkan tujuan
3. Menetapkan rencana untuk mencapai tujuan
4. Mengidentifikasi faktor yang memfasilitasi atau
menghambat tujuan
5. Melaksanakan rencana
6. Mengevaluasi keefektifan dari intervensi
Kesimpulan

 Trajectory model dapat digunakan sebagai alat


untuk mengelola perawatan profesional
 Membantu perawat untuk lebih familier dengan
perspectif pasien
 Sudah dilaksanakan pada beberapa kondisi kronis
seperti cancer, cardiovascular disesases, HIV, Aids,
diabetes mellitus, multiple sclerosis
Good Luck

Anda mungkin juga menyukai