Kinetika Dan Katalisis
Kinetika Dan Katalisis
Imelda, M.Si
JURUSAN KIMIA
Teknik Pengukuran Kecepatan Reaksi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
Pengukuran kecepatan reaksi selalu berlandaskan kepada pengamatan secara eksperimental dari komposisi
kimia dari suatu campuran pada saat beberapa saat selama reaksi atau selama proses reaksi berjalan. kita dapat
mengukur konsentrasi salah satu dari produk atau salah satu reaktan pada interval waktu tertentu.
Jika salah satunya berwarna maka perobahan konsentrasi dapat diamati berdasarkan perobahan intensitas
warna, jika terbentuk produk yang bersifat asam maka perobahan konsentrasinya dapat diamati berdasarkan
perobahan pH larutan, dsb
untuk reaksi-reaksi yang proses reaksinya cepat akan timbul kesulitan dalam mengukur kecepatan reaksinya.
Pengukuran kecepatanreaksi yang berlangsung cepat telah dikembangkan dua metode yaitu:
1. Metode teknik aliran
2. Metode relaksasi
Dalam metode teknik alairan yang diperbaiki adalah teknik pencampuran dari komponen-komponen yang
direaksikan. Komponen-komponen yang direaksikan tersebut mula-mula diletakkan secara terpisah dalam suatu
wadah dan kemudian secara serentak masing-masing komponen tersebut didorong atau diinjeksikan ke dalam
ruang pencampur yang dsebut mixing jet. Pencampuran di dalam mixing jet dapat berlangsung sempurna dalam
waktu kurang dari 1/1000 detik. setelah itu campuran segera di dorong ke dalam sebuah kuvet kecil untuk
dianalisa perobahan konsentrasi dari masing-masing komponennya, baik secara spektrometri, konduktometri
maupun dengan cara-cara lainnya.
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
Metode Relaksasi
Teknik aliran yang digunakan untuk mengikuti proses reaksi yang berlangsung cepat ternyata masih mempunyai
keterbatasan. Keterbatasan disebabkan oleh keterbatasan kecepatan dalam mencampurkan komponen-
komponen yang direaksikan, bukan disebabkan ketidakmampuanteknologi untuk mencampurkan komponen,
tetapi disebabkan oleh alasan hidrodinamik.
Berdasarkan alasan hidrodinamik , tidak mungkin untuk mencampurkan komponen-komponen secara sempurna
dalam waktu kurang dari 1/1000 detik. oleh sebab itu jika suatu reaksi mempunyai waktu paroh < 1/1000 detik
maka tentulah selama proses pencampuran tersebut reaksi telah berlangsung 1/2 nya dan bahkan sudah hampir
sempurna (selesai)
contoh:
reaksi netralisasi, H+ + OH- → H2O
waktu paruh dari reaksi ini, t½ = 10-6 s, dengan demikian untuk reaksi-reaksi seperti ini tidak dapat diamati atau
diukur kecepatan reaksinya dengan menggunakan teknik aliran
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk merubah/mengganggu kesetimbangan dari sistem, yaitu:
1. Merubah tekanan hidrostatik sistem
2. Merubah suhu sistem secara tiba-tiba dengan menggunakan sebuah kapasitor, metode ini sering disebut “ T.
jump Methode”
T. Jump Methode
misalkan suatu reaksi berikut:
k1
A ↔ B
k-1
Reaksi ini pertama-tama dibiarkan berlangsung sedemikian rupa seingga mencapai kesetimbangan
(kesetimbangan awal). Pada saat setimbang tersebut produk B berada pada konsentrasi tertentu, dimana
konsentrasi ini tetap sama sampai terjadi perubahan temperatur secara tiba-tiba. Perubahan temperatur
menyebabkan perubahan konsentrasi dari komponen-komponen kimia yang ikut dalam proses reaksi (terjadi
relaksasi). Perubahan konsentrasi itu dapat menjadi lebih tinggi atau menjadi lebih rendah dari keadaan
kesetimbangan awal. Hal ini tergantung pada keadaan reaksi apakah eksoterm atau endoterm.
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
Secara skematik perubahan konsentrasi produk B selama proses relaksasi dapat digambarkan sebagai
berikut:
Apabila keadaan ini diganggu dengan merubah suhu secara mendadak maka sistem akan melakukan relaksasi
sampai didapatkan kesetimbangan yang baru.
pada kesetimbangan yang baru [B] = xe dan [A] = ao-xe
pada saat itu kecepatan ke kanan = k1(ao-xe) dan kecepatan ke kiri = k-1(xe)
pada saat kesetimbangan yang baru tersebut, kecepatan ke kanan sama dengan kecepatan ke kiri.
sehingga, k1(ao- xe) = k-1 (xe)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
Nilai devisiasi atau perbedaan konsentrasi B pada suatu saat selama proses relaksasi dengan konsentrasi B
pada saat setimbang baru adalah Δx
Δx = x - xe
dimana nilai ini akan berkurang setiap saat dengan kecepatan sebagai berikut:
dΔx /dt = k1(ao-x) - k-1(x)
Y = A+ BX
ln (Δx/Δxo) = - (k1 + k-1) t
kemiringan = B = -(k1 + k-1)
K = k1/k-1 = xe / ao - xe
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
Ketergantungan Laju Reaksi dengan Temperatur
Parameter Arrhenius
hubungan antara konstanta kecepatan reaksi dengan temperatur di perlihatkan oleh persamaan Arrhenius,
k = A e-B/T
dimana A dan b adalah konstanta. hubungan ini kemudian diperjelas oleh Van't Hoff dalam bentuk:
contoh:
suatu reaksi berorder 2 memiliki konstanta kecepatan reaksi yaitu 5,7 x 10-5 dm3 mol-1 s-1 pada suhu 25oC
dan 1,64 x 10-4 dm3mol-1s-1 pada suhu 40oC dan 2.0 x 10-3 dm3mol-1s-1 pada suhu 60oC. Tentukanlah energi
aktivasi dan faktor pra eksponensilnya.
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
Jawaban: 0
berdasarkan persamaan arrhenius 0 f(x) = − 0.03
50 x − 0.12
100 150 200 250 300 350
R² = 0.96
ln k = ln A - E/RT dan y = A + Bx,
maka dapat dialurkan kurva regresi dengan y = ln k -2
dan x = 1/T
dan A = ln A dan B = -E/R -4
ln k
-6
persamaan:
y = -0,0281 x - 0,1223
sehingga didapatkan nilai A = ln A = -0,1223 -8
E = R x 0,0281 -12
1/T
= 8,314 JK-1mol-1 x 0,0281 K
= 0,23 Jmol-1
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
2. Konstanta kecepatan suatu reaksi pada 30oC adalah dua kali konstanta kecepatan pada suhu 20oC.
hitunglah energi aktivasi dari reaksi tersebut.
Jawaban:
k1/k2 = Ae-E/RT1 / Ae-E/RT2
k1/2k1 = e-E/R293K /e-E/R303K
1/2 = e-E/R293K /e-E/R303K
1/2 = e -E/R293K - (-E/R303K)
ln ½ = ln e -E/R293K - (-E/R303K)
- 0,69 = -E/R293K - (-E/R303K)
-0,69 = -E/R ( 1/293K - 1/303K)
Tugas
1. Konstanta kecepatan reaksi pada suu 230oC adalah dua kali konstanta kecepatan pada suu
220oC. Hitunglah energi aktivasi dari reaksi tersebut
2. Dua reaksi ber order dua mempunyai faktor praeksponensial sama, sedangkan energi aktivasinya
berbeda sebesar 20 kJmol-1. Hitunglah perbandingan konstanta kecepatannya.
a. pada suhu 0oC
b. pada suhu 1000oC