Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DAN ASKEP RISIKO

PERILAKU KEKERASAN DAN WAHAM

Kelompok 3

DOSEN PENGAMPU :
Jumaini, M.Kep., Sp.Kep.J
KONSEP DAN ASKEP RISIKO PERILAKU KEKERASAN

Resiko perilaku kekerasan


adalah adanya kemungkinan
seseorang melakukan
tindakan yang dapat
mencederai orang lain dan
lingkungan akibat
ketidakmampuan
mengendalikan marah secara
konstruktif (CMHN, 2006).
Etiologi resiko perilaku kekerasan

Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi


1. Faktor biologis
a. Intinctual drive theory (teori dorongan
naluri)
b. Psycomatic theory (teori psikomatik) Stressor yang mencetuskan
2. Faktor psikologis perilaku kekerasan bagi setiap
a. Frustasion aggresion theory ( teori individu bersifat buruk.Stressor
argesif frustasi) tersebut dapat disebabkan dari
b. Behavioral theory (teori perilaku) luar maupun dalam
c. Existential theory (teori eksistensi)
3. Faktor sosio kultural
a. Social enviroment theory ( teori
lingkungan )
b.Social learning theory ( teori belajar
sosial )
Manifestasi klinis risiko Kondisi klinis terkait
perilaku kekerasan risiko kekerasan
• Muka merah dan tegang
• Pandangan tajam
• Mengatupkan rahang dengan kuat
• Mengepalkan tangan
•Psikotik akut
• Jalan mondar-mandir
• Bicara kasar •Skizofrenia
• Suara tinggi, menjerit atau •Gangguan bipolar
berteriak •Gangguan
• Mengancam secara verbal atau fisik
neurologis
• Melempar atau memukul
benda/orang lain •Gangguan fungsi
• Merusak benda/barang kognitif
• Tidak memiliki kemampuan
mencegah/mengendalikan perilaku
kekerasan
Pohon Masalah RPK

Risiko mencederai diri sendiri, orang lain dan


lingkungan (Effect)

 
  Perilaku kekerasan (Core)  

Koping individu inefektif (Causa)


 
Skema 1 (Prabowo,2014:146)
Tujuan pemberian Asuhan keperawatan RPK
• Membina hubungan saling percaya
• Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
• Pasien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
• Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah
dilakukannya
• Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang sudah
dilakukan
• Pasien dapat menyebutkan cara mencegah atau mengontrol perilaku
kekerasannyaa
• Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik,
spiritual, sosial dengan terapi psikofarmaka
• Membina klien masuk dalam jadwal kegiatan harian
• Pengejarkan pasien agar memakan obat secara teratur
STRATEGI PELAKSANAAN RESIKO PERILAKU
KEKERASAN
SP PADA PASIEN RISIKO SP PADA KELUARGA PASIEN RISIKO
PERILAKU KEKERASAN (RPK) PERILAKU KEKERASAN (RPK)

SP 1: Membina hubungan • SP 1:Memberikan penyuluhan


saling percaya, kepada keluarga tentang cara
SP2: Latihan mengontrol merawat klien perilaku
perilaku kekerasan secara kekerasan di rumah
fisik ke-2 • SP 2:Melatih keluarga
SP 3: Latihan mengontrol melakukan cara-cara
perilaku kekerasan secara mengontrol Kemarahan
sosial/verbal: • SP 3: Membuat perencanaan
SP 4: Latihan mengontrol pulang bersama keluarga
perilaku kekerasan secara
spiritual
KONSEP DAN ASKEP WAHAM
• Menurut Departemen
Kesehatan tahun 2000,
waham adalah suatu
keyakinan seseorang yang
tidak sesuai dengan
kenyataan, tetapi
dipertahankan dan tidak
dapat diubah secara logis.
ETIOLOGI WAHAM
Kusumawati, (2010)

• Gangguan fungsi kognitif dan persepsi menyebabkan


kemampuan menilai dan menilik terganggu.
• Gangguan fungsi emosi, motorik, dan sosial mengakibatkan
kemampuanberespons terganggu, tampak dari perilaku
nonverbal (ekspresi dangerakan tubuh) dan perilaku verbal
(penampilan hubungan sosial).
• Gangguan realitas umumnya ditemukan pada skizofrenia.
• Gejala primer skizofrenia (bluer) : 4a + 2a yaitu gangguan
asosiasi, efek,ambivalen, autistik, serta gangguan atensi dan
aktivitas.
• Gejala sekunder: halusinasi, waham, dan gangguan daya ingat.
Manifestasi klinis waham
Kondisi klinis terkait
Direja, (2011)
waham
•Terbiasa menolak makan
•Tidak ada perhatian pada
perawatan diri
•Ekspresi wajah sedih dan •Skizofrenia
ketakutan •Gangguan Bipolar
•Gerakan tidak terkontrol •Obsessive-Complusive
•Mudah tersinggung Disorder
•Isi pembicaraan tidak sesuai •Epilepsi
dengan kenyataan dan bukan
kenyataan
•Menghindar dari orang lain
•Mendominasi pembicaraan
•Berbicara kasar
•Menjalankan kegiatan
keagamaan secara berlebihan
Jenis- Jenis waham

WAHAM PRIMER WAHAM SEKUNDER

•Delusion of control
waham yang tidak •Delusion of influence
dapat dipahami dari •Delusion of passivity
sudut riwayat hidup •Delusion perception :
dan kepribadian (Waham agama, waham
(personality) individu Somatik, waham
tersebut. Kebesaran, waham Curiga
 
Pohon Masalah Waham
(Fitria, 2009, dikutip Direja, 2011)

Risiko tinggi mencederi diri, orang lain dan lingkungan


(Effect)

Perubahan persepsi sensori : halusinasi (Core)


 
Isolasi sosial : menarik diri (Causa)
  
Gangguan konsep diri : HDR
 
 Koping individu inefektif
 
Penolakan/duka disfungsional/kehilangan
.
Mekanisme terjadinya waham

Fase Lack of Human need (Keterbatasan Kebutuhan)


1.
Fase Lack of Self Esteem (kesenjangan antara self ideal dan
2. self reality)

Fase Control Internal Eksternal (Mengatakan kebohongan,


3. menutupi kekurangan )

4. Fase Environment Support (kerusakan kontrol diri)

Fase Comforting (Halusinasi saat isolasisosial)


5.
Fase Improving (menimbulkan ancaman diri dan
6. orang lain)
Tujuan askep waham
• Pasien dapat berorientasi
kepada realitas secara bertahap
• Pasien dapat memenuhi
kebutuhan dasar
• Pasien mampu berinteraksi
dengan orang lain dan
lingkungan
• Pasien menggunakan obat
dengan prinsip lima benar
STRATEGI PELAKSANAAN WAHAM

STRATEGI PELAKSANAAN WAHAM PADA PASIEN


SP 1 :Membina hubungan saling percaya
SP 2 :Mengidentifikasi kemampuan positif
Pasien
SP 3 :Mengidentifikasi kebutuhan yang belum
terpenuhi.
SP 4 : Klien dapat berhubungan dengan realitas
SP 5 : Klien menggunakan obat dengan benar
ASKEP RESIKO PERILAKU KEKERASAN DAN
WAHAM

PENGKAJIAN

Diagnosa Keperawatan

Rencana tindakan keperawatan

Intervensi keperawatan

EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai