Anda di halaman 1dari 18

Lecture 15

LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN

1
RUANG LINGKUP

 Laporan keuangan untuk tujuan umum dari unit


pemerintahan yang ditetapkan sebagai entitas
pelaporan disajikan secara terkonsolidasi menurut
Pernyataan Standar ini agar mencerminkan satu
kesatuan entitas. (PAR 2)
 Laporan keuangan konsolidasian pada pemerintah
pusat sebagai entitas pelaporan mencakup laporan
keuangan semua entitas pelaporan, termasuk
laporan keuangan badan layanan umum. (PAR 3)

2
RUANG LINGKUP

 Laporan keuangan konsolidasian pada


Kementerian/Lembaga/ pemerintah daerah sebagai
entitas pelaporan mencakup laporan keuangan semua
entitas akuntansi, termasuk laporan keuangan badan
layanan umum. (par 4)
 Laporan keuangan konsolidasian pada pemerintah
pusat sebagai entitas pelaporan mencakup laporan
keuangan semua entitas pelaporan, termasuk laporan
keuangan badan layanan umum.

3
STANDAR TIDAK MENGATUR

 Laporan keuangan konsolidasian perusahaan


negara/perusahaan daerah;
 Akuntansi untuk investasi dalam perusahaan
asosiasi;
 Akuntansi untuk investasi dalam usaha patungan
(joint venture); dan
 Laporan statistik gabungan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah

4
PENYAJIAN LAPORAN KONSOLIDASIAN

 Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari Laporan


Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL, Neraca,
Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas,
Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
(par 7)
 Laporan keuangan konsolidasian disajikan untuk periode
pelaporan yang sama dengan periode pelaporan
keuangan entitas pelaporan dan berisi jumlah komparatif
dengan periode sebelumnya (par 9)

 Proses konsolidasi diikuti dengan eliminasi akun-akun


timbal balik (reciprocal accounts). Namun demikian,
apabila eliminasi dimaksud belum dimungkinkan, maka
hal tersebut diungkapkan dalam CaLK. (par 12)

5
ENTITAS PELAPORAN

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan


yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan
keuangan. (par 6)

6
CIRI-CIRI ENTITAS PELAPORAN (par 14)

 Dibiayai oleh APBN/APBD atau mendapat


pemisahan kekayaan dari anggaran;
 Dibentuk dengan peraturan perundang-undangan;
 Pimpinan entitas tersebut adalah pejabat
pemerintah yang diangkat atau pejabat negara yang
ditunjuk atau yang dipilih oleh rakyat; dan
 Entitas tersebut membuat pertanggungjawaban
baik langsung maupun tidak langsung kepada wakil
rakyat sebagai pihak yang menyetujui anggaran.

7
ENTITAS PELAPORAN (PP 8/2006)

Terdiri dari:
1) Pemerintah Pusat.
2) Pemerintah Daerah.
3) Kementerian negara/lembaga (KL).
4) Bendahara Umum Negara (BUN).

8
ENTITAS AKUNTANSI (par 6)

Pengguna anggaran/pengguna barang sebagai


entitas akuntansi menyelenggarakan akuntansi
dan menyampaikan laporan keuangan
sehubungan dengan anggaran/barang yang
dikelolanya yang ditujukan kepada entitas
pelaporan.

9
ENTITAS AKUNTANSI (PP 8/2006)

Terdiri dari:
1) Setiap kuasa pengguna anggaran di lingkungan suatu
K/L yang mempunyai dokumen pelaksanaan anggaran
tersendiri.
2) Bendahara Umum Daerah (BUD).
3) Kuasa pengguna anggaran di lingkungan Pemda bila
mempunyai dokumen pelaksanaan anggaran yang
terpisah, jumlah anggarannya relatif besar, dan
pengelolaan kegiatannya dilakukan secara mandiri.

10
PENGERTIAN KONSOLISASI

Konsolidasi adalah proses penggabungan


antara akun-akun yang diselenggarakan oleh
suatu entitas pelaporan dengan entitas
pelaporan lainnya, entitas akuntansi dengan
entitas akuntansi lainnya, dengan
mengeliminasi akun-akun timbal balik agar
dapat disajikan sebagai satu entitas pelaporan
konsolidasian. (par 6)

11
BLU/BLUD

• Selaku penerima anggaran belanja pemerintah


(APBN/APBD) BLU/BLUD adalah entitas akuntansi,
yang laporan keuangannya dikonsolidasikan pada
entitas pelaporan yang secara organisatoris
membawahinya. (par 19)
• Selaku satuan kerja pelayanan berupa Badan,
walaupun bukan berbentuk badan hukum yang
mengelola kekayaan Negara yang dipisahkan,
BLU/BLUD adalah entitas pelaporan. (par 20)

12
PROSEDUR KONSOLIDASI (par 22)

 Menggabungkan dan menjumlahkan akun yang


diselenggarakan oleh entitas pelaporan dengan
entitas pelaporan lainnya atau entitas akuntansi
dengan entitas akuntansi lainnya dengan atau tanpa
mengeliminasi akun timbal balik. (par 22)
 Entitas pelaporan menyusun laporan keuangan
dengan menggabungkan laporan keuangan seluruh
entitas akuntansi yang secara organisatoris berada di
bawahnya. (par 22)
 Dalam hal konsolidasi dilakukan tanpa mengeliminasi
akun-akun yang timbal-balik, maka nama-nama akun
yang timbal balik dan estimasi besaran jumlah dalam
akun yang timbal balik dicantumkan dalam CaLK. (par
25)
13
KONSOLIDASI DAN PENGGABUNGAN

EP LKK
LK
KONSOLIDASI

EP EP EP

PENGGABUNGAN PENGGABUNGAN PENGGABUNGAN

EA EA EA EA EA EA

LK= LAPORAN KEUANGAN, LKK=LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI,


EP=ENTITAS PELAPORAN, EA=ENTITAS AKUNTANSI
14
Konsolidasian

Langkah-langkah konsolidasian:
a.Transaksi dan saldo resiprokal dieliminasi, sepanjang
transaksinya secara sistem dapat diidentifikasi dan nilainya dapat
diukur secara handal, antara:
1) Satu entitas akuntansi dan entitas akuntansi lain dalam satu
entitas pelaporan; dan/ atau
2) Entitas pelaporan yang terkonsolidasi;

b.Prosedur eliminasi transaksi dan saldo resiprokal dikembangkan


secara bertahap sebagai berikut:
1) Pada tahap awal, eliminasi dilakukan terhadap transaksi
dan saldo resiprokal antara entitas akuntansi dalam
satu entitas pelaporan.
2) Tahap selanjutnya, eliminasi dilakukan terhadap transaksi
dan saldo resiprokal antar entitas pelaporan.

15
c. Eliminasi dilakukan dengan menggunakan jurnal dalam
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Pusat.

d. Dalam hal proses eliminasi belum dapat dilakukan melalui


sistem, maka proses eliminasi dilakukan secara manual
pada tingkat konsolidasian LKBUN dan/ atau LKPP.

e. Dalam hal diperlukan, prosedur eliminasi dapat diatur lebih


lanjut, dan dilakukan hanya untuk hal-hal yang material.

f. Eliminasi tidak dilakukan untuk akun-akun Laporan


Realisasi Anggaran karena merupakan pencermman dari
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN.

g. Untuk tujuan konsolidasi, tanggal penerbitan laporan


keuangan Bendahara Umum Negara dan laporan keuangan
pemerintah pusat pada dasarnya harus sama dengan tanggal
penerbitan laporan keuangan kementerian negara/lembaga.
16
h. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan
menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk
transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama atau sejenis.

i. Laporan keuangan konsolidasian pada kementerian


negara/lembaga sebagai entitas pelaporan mencakup
laporan keuangan Badan Layanan Umum

lampiran I PP No.71 Tahun 2010 17


TERIMA KASIH

18

Anda mungkin juga menyukai