Anda di halaman 1dari 16

PERKEMBANGAN

LANSIA DI INDONESIA

Kelompok II
 Meldawati Sitanggang
 Tekken Nahampun
2.1 Karakteristik penyakit lanjut usia
Pasien lanjut usia mempunyai ciri-ciri: memiliki
beberapa penyakit kronis/menahun, gejala penyakitnya tidak
khas, fungsi organ yang menurun, tingkat kemandirian
berkurang, sering disertai masalah nutrisi, karena alasan
tersebut perawatan pasien geriatri berbeda dengan pasien
yang lain. Permasalahan yang dapat terjadi adalah:

1. Penurunan fungsi
Kehilangan dalam bidang sosial ekonomi
Seks pada usia lanjut
Penurunan fungsi kognitif Setiati
Kejadian Jatuh Pada usia lanjut
2. Penyakit Masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia
Immobility (kurang bergerak)
Instability (mudah jatuh)
Incontinence (beser BAB/BAK)
Intellectual impairment (gangguan intelektual/ demensia)
Infection (infeksi)
Impairement of hearing, vision and smell (gangguan pendengaran,
penglihatan dan penciuman)
Isolation (Depression)
Inanition (malnutrisi)
Impecunity (kemiskinan)
Iatrogenic (menderita penyakit pengaruh obat-obatan)
Insomnia(sulit tidur)
Immuno-defficiency (penurunan sistem kekebalan tubuh)
Impotence(Gangguan seksual)
Impaction (sulit buang air besar)
2.2 Kondisi klinik akibat proses menua yang harus
diantisipasi

Dehidrasi
Mudah patah tulang
Pneumoni
Hipertensi sistolik dan hipo tensi ortostatik
Konstipasi
Inkontinensia
Gangguan hub seksual
Malnutrisi
Depresi
Dimensia
2.3 Kompetensi khusus perawat gerontik menurut
JCAHO
Kompetensi khusus perawatan gerontik/geriatri JCAHO
(Joint Comission for Accreditation of Health-care
Organitation)
 Memahami perubahan fisiologi pada proses menua dan
sakit
 Mengetahui perubahan psikososial yang dialami ‘terakhir’
dalam hidupnya dan selama di RS
 Memahami cara berkomunikasi memberi pengajaran /
pendidikan kesehatan pada usia lanjut
 Memahami pertimbangan-pertimbangan dalam pengobatan
 Mengtahui cara pencegahan dan langkah-langkah
pengamanan
2.4 Falsafah asuhan keperawatan gerontik
menerapkan pendekatan positif dalam
pengelolaan masalah kesehatan dan
kesejahteraan warga usia lanjut.
menandakan kekhususan keperawatan.
Perubahan tujuan khusus asuhan :
program asuhan rutin berupa
memandikan, menyuapkan makan, urusan
jamban, yang membuat pasien tergantung
dan selalu menurut berubah menjadi
program lebih luwes berdasarkan
kemampuan pasien
2.5 Tujuan Asuhan Keperawatan Gerontik
1. Mempertahankan keadaan gizi
2. Mempertahankan keutuhan kulit
3. Meningkatkan fungsi saluran kemih dan pencernaan
4. Melindungi daya gerak sendi
5. Mengurangi rasa nyeri atau gangguan
6. Menjamin waktu istirahat dan tidur cukup
7. Mendorong kegiatan jasmani dan sosial
8. Mengurangi kegelisahan
9. Memberi dukungan kepada pasien dengan gangguan
jiwa
10. Mendukung keluarga / pengasuh
2.6 Ruang Lingkup askep gerontik
Ruang lingkup asuhan keperawatan gerontik
meliputi :
Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses
penuaan
Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan akibat proses penuaan
Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi
kebutuhan akibat proses penuaan
2.7 PROSES PEMBERIAN ASKEP GERONTIK
a. Pengkajian
1) Fisik
 Wawancara :
 Pandangan lanjut usia tentang kesehatan.
 Kegiatan yang mampu di lakukan lanjut usia.
 Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri.
 Kekuatan fisik lanjut usia : otot, sendi, penglihatan, dan pndengaran.
 Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, BAB/BAK.
 Kebiasaan gerak badan / olahraga /senam lanjut usia.
 Perubahan-perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan.
 Kebiasaan lanjut usia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan dalam minum
obat.
 Masalah-masalah seksual yang telah di rasakan.
Pemeriksaan fisik :
 Pemeriksanaan di lakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
untuk mengetahui perubahan sistem tubuh.
 Pendekatan yang di gunakan dalam pemeriksanaan fisik,yaitu : Head to toe dan
Sistem tubuh
2) Psikologis
Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan.
Apakah dirinya merasa di butuhkan atau tidak.
Apakah optimis dalam memandang suatu kehidupan.
Bagaimana mengatasi stress yang di alami.
Apakah mudah dalam menyesuaikan diri.
Apakah lanjut usia sering mengalami kegagalan.
Apakah harapan pada saat ini dan akan datang.
Perlu di kaji juga mengenai fungsi kognitif: daya
ingat, proses pikir, alam perasaan, orientasi, dan
kemampuan dalam penyelesaikan masalah.
3) Sosial ekonomi
Darimana sumber keuangan lanjut usia
Apa saja kesibukan lanjut usia dalam mengisi waktu
luang.
Dengan siapa dia tinggal.
Kegiatan organisasi apa yang di ikuti lanjut usia.
Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungannya.
Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain
di luar rumah.
Siapa saja yang bisa mengunjungi.
Seberapa besar ketergantungannya.
Apakah dapat menyalurkan hoby atau keinginannya
dengan fasilitas yang ada
4) Spiritual
Apakah secara teratur malakukan ibadah sesuai
dengan keyakinan agamanya.
Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif
dalam kegiatan keagamaan, misalnya pengajian dan
penyantunan anak yatim atau fakir miskin.
Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalah
apakah dengan berdoa.
Apakah lanjut usia terlihat tabah dan tawakal.
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnose keperawatan adalah keputusan klinis mengenai
seeorang, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah
kesehatan atau proses kehidupan yang actual dan potensial
( NANDA,1990 ), Diaognose keperawatan memberikan dasar
pemilihan intervensi yang menjadi tanggung gugat perawat.
Perumusan diagnose keperawatan adalah bagaimana diagnose
keperawatan digunakan dalam proses pemecahan masalah
Beberapa masalah keperawatan yang umum ditemukan pada
lansia antara lain:
Fisik / Biologi
Psikososial
Spiritual
c. Perencanaan
Dalam perencanaan keperawatan, hal-hal yang perlu diperhatikan meliputi:
 Melibatkan klien dan keluarganya dalam perencanaan.
 Bekerja sama dengan profesi kesehatan lainnya.
 Tentukan prioritas :
 Klien mungkin puas dengan situasi demikian.
 Bangkitkan perubahan tetapi jangan memaksakan.
 Keamanan atau rasa aman adalah utama yang merupakan kebutuhan.
 Cegah timbulnya masalah-masalah.
 Sediakan klien cukup waktu untuk mendapat input atau pemasukan.
 Tulis semua rencana dan jadwal
Tujuan tindakan keperawatan pada lansia diarahkan untuk pemenuhan
kebutuhan dasar antara lain :
 Pemenuhan kebutuhan nutrisi.
 Meningkatnya keamanan dan keselamatan.
 Memelihara kebersihan diri.
 Memelihara keseimbangan istirahat / tidur.
 Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi yang efektif.
d. Implementasi
Semua tindakan yang telah direncanakan dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan lansia. Hal-hal yang perlu
diperhatikan:
Berbicara dengan lembut dan sopan.
Memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah
dimengerti dan dilakukan berulan kali, jika perlu dengan
gambar.
Memberikan kesempatan pada lansia untuk bertanya.

e. Evaluasi
Setiap tindakan yang telah dilakukan perlu dievaluasi /
dinilai baik verbal maupun non verbal untuk mengetahui
sejauh mana lansia atau keluarga mampu melakukan apa yang
telah dianjurkan.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai