PENGERTIAN Produk Herbal adalah bentuk pengobatan menggunakan produk dari tanaman atau ekstrak dari tanaman bertujuan untuk pengobatan, pencegahan, mengatur dan meningkatkan kondisi kesehatan atau pengobatan. KEAMANAN OBAT HERBAL Ada beberapa herbal akan berinteraksi dengan pengobatan konvensional termasuk obat kemoterapi, radioterapi, terapi hormon seperti yang telah dirilis dalam American Journal of Clinical Oncology telah ditemukan beberapa herbal diantaranya bawang putih, ginkgo, echinaceae, gingseng dan kava.
Jadi jangan terlalu berasumsi bahwa obat herbal bersifat
alami sehingga aman, akan tetapi contoh diatas herbal dengan pengobatan penyakit tersebut tidak aman bahkan menimbulkan keracunan. Pabrik obat herbal menjual produknya dikonter toko obat dan apotek harus memenuhi standar kualitas dan perlu menjelaskan informasi tentang produknya termasuk isi, dosis, keamanannya dan harus terdaftar pada Traditional Herbal Remedies (THR). PERKEMBANGAN PENGOBATAN HERBAL di INDONESIA Berdasarkan susenas tahun 2007 bahwa 28,15% penduduk Indonesia yang sakit ternyata 38.30% memilih mengunakan obat tradisional.
Untuk melindungi konsumen maka pemerintah menetapkan
Peraturan Menteri Kesehatan No 264/MENKES/PER/ V/1990 tentang Izin Usaha Industri Obat Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional dan untuk pengawasan peningkatan dan penggunaan obat tradisional dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No 584/MENKES/SK/VI/1995 tentang Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T). Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan telah memberikan sertifikat sebagai pengobat tradisional (BATTRA) dan kemudian mereka membentuk Asosiasi Pengobat Tradisional Indonesia (ASPETRI) akan tetapi pengawasannya belum berjalan baik karena jangkauan geografis Indonesia.
Pada tahun 2012 pasca Muktamar Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
telah menghapuskan Bidang Kajian Pengobatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer, sehingga dokter yang telah memiliki Saintifikasi Jamu tidak dapat melakukan praktek penelitian dan mereka memilih bergabung kedalam ASPETRI. HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENGUNAAN OBAT HERBAL Jangan menganggap obat herbal sebagai obat yang aman, harus direkomendasikan keamananya oleh BPOM atau minimal DEPKES wilayah pembuatan obat herbal tersebut. Memahami mekanisme kerja obat herbal setiap obat herbal memilik kelebihan dan kekurangan, sehingga pengobatannya lebih efektif. Obat herbal sebaiknya digunakan sebagai komplemen dari pengobatan kedokteran konvensional dengan memiliki reaksi sinergis. Sebelum menggunakan obat herbal sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan diagnosis penyakitnya. Sebaiknya menggunakan obat herbal secara teratur dan konsisten, karena obat herbal akan direspon berbeda oleh setiap orang dan memerlukan waktu yang lama dalam proses penyembuhan. OBAT HERBAL TERSTANDAR dan JAMINAN MUTU di INDONESIA Untuk memudahkan perizinan, pengawasan dan perlindungan kepada konsumen maka BPOM telah mengelompokan obat-obatan herbal dalam 3 sediaan diantaranya : 1. Sediaan Obat Herbal Terstandar (OHT) Obat tradisional yang telah dilakukan ekstrak dengan bahan berupa mineral, binatang, tanaman obat yang diproduksi dengan teknologi maju serta pembuktian ilmiah berupa uji toksisitas akut maupun kronis, standar pembuatan obat tradisional yang higienis. 2. Sediaan Fitofarmaka Obat herbal yang sudah melalui studi praklinis dan klinis dimana formula mengandung obat yang berefek penyembuhan dan telah melalui uji toksikologi (syarat keamanan obat secara formal), uji klinik (manfaat pencegahan dan penyembuhan penyakit atau gejala penyakit) dan uji farmakologi (pembuktian efek atau pengaruh obat). 3. Sediaan Jamu Salah satu obat herbal dengan bahan atau ramuan secara tradisional untuk mengobati penyakit berdasarkan pengalaman secara turu-menurun. CONTOH TANAMAN HERBAL TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT