Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR K3

ROSTINAH MANURUNG, S.Kep.Ns.M.Kes


KONSEP DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
 Dasar Hukum
 Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
 Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah
keselamatan kerja dalam segala tempat kerja,
baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air,
di dalam air maupun di udara, yang berada di
dalam wilayah kekuasaan hukum Republik
Indonesia (suma’mur, 2006)
PENGERTIAN K3
 Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3
adalah suatu sistem program yang dibuat
bagi pekerja maupun pengusaha sebagai
upaya pencegahan (preventif) timbulnya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja dalam lingkungan kerja
dengan cara mengenali hal-hal yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat hubungan kerja serta
tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.
(suma’mur, 2006)
TUJUAN K3
 mencegah dan mengurangi kecelakaan;
 mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran;
 mencegah dan mengurangi bahaya
peledakan;
 memberi kesempatan atau jalan
menyelematkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
 memberikan pertolongan pada kecelakaan;
LANJUTAN
 memberi alat-alat perlindungan diri pada
para pekerja;
 mencegah dan mengendalikan timbul atau
menyebar-luaskan suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin,
cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran;
 mencegah dan mengendalikan timbulnya
penyakit akibat kerja, baik fisik maupun
psikhis, peracunan, infeksi dan penularan;
 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang
baik;
 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
 memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
 memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat
kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya;
 mengamankan dan memperlancar pengangkutan
orang, binatang, tanaman atau batang;
 mengamankan dan memelihara segala jenis
bangunan
 mengamankan dan memperlancar pekerjaan
bongkar-muat, perlakuan dan penyimpanan barang;
 mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan
pada pekerjaan yang berbahaya kecelakaannya
menjadi bertambah tinggi.
SASARAN K3
 Bagi Pengusaha
 Untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan
kerja.

 Bagi Tenaga Kerja


 Adalah hal yang sangat penting bagi setiap orang
yang bekerja dalam lingkungan perusahaan,
terlebih yang bergerak di bidang produksi
khususnya, dapat memahami arti pentingnya
kesehatan dan keselamatan kerja dalam keseharian
kerjanya untuk kepentingannya sendiri atau
memang diminta untuk menjaga hal-hal tersebut
agar mampu meningkatkan kinerja dan mencegah
potensi kerugian bagi perusahaan.
PERSYARATAN SISTEM K3
 Inti dari terlaksananya K3 dalam perusahaan
adalah adanya kebijakan standar berupa
kombinasi aturan, sanksi dan reward
dilaksanakannya K3 oleh perusahaan bagi
pekerja dan perusahaan, atau dengan kata
lain adanya suatu kebijakan mutu K3 yang
dijadikan acuan/ pedoman bagi pekerja dan
pengusaha.
 Prosedur atau aturan tidak ada format
bakunya, yang terpenting adalah esensinya
 Sanksi harus bersifat konstruktif, segera dan
tanpa diskriminasi
 Reward harus jelas kriterianya dan terukur
TINDAKAN YANG MENDUKUNG
SISTEM K3
 Melakukan analisis atas Lingkungan Kerja
 Mengidentifikasi Perils, Hazards & Loss
 Mengadakan Program pelatihan, Instruksi,
Informasi dan Pengawasan kecelakaan kerja
 Membuat Prosedur penanganan ketika terjadi
kecelakaan kerja termasuk investigasinya
 Membuat Prosedur perawatan peralatan
kerja
 Membuat Ketentuan bagi pekerja yang
mengalami kecelakaan kerja
 Memastikan perlindungan bagi pekerja lain sebagai
tindakan preventif
 Pemberian sanksi bila terjadi pelanggaran
 Membuat laporan kecelakaan kerja kepada pihak
yang berwenang
 Membuat satuan kerja yang terdiri atas orang yang
berkompeten dalam penanganan kecelakaan di area
terjadi kecelakaan kerja
SEHAT DAN KESEHATAN KERJA
 Sehat menurut WHO adalah keadaan yang
sempurna dari fisik, mental, sosial, tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
 Kesehatan kerja adalah mengacu pada
kondisi psikologis fisik dan psikologis pekerja
yang merupakan hasil dari lingkungan yang
diberikan oleh perusahaan.
RESIKO HAZARD DLM
PENGKAJIAN ASKEP
 Pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan
pasien dan kel nya
 Kekerasan fisik pada perawat ketika
melakukan pengkajian.
 Pasien dan keluarga acuh tak acuh dengan
pernyataan yang diajukan perawat
 Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik
maupun udara saat pemeriksaan fisik
 Perawat menjadi terlaluempati dengan
keadaan pasien dan kel nya.
RESIKO HAZARD DLM
PERENCANAAN ASKEP
 Perencanaan tindakan AsKep tidak sesuai
dengan apa yang harus diberikan kepada
pasien.
 Perawat tidak mengetahui rencana tindakan
apa yang harus diberikan kepada pasien.
RESIKO HAZARD DALAM
IMPLEMENTASI ASKEP
 Perawat tidak kompeten dalam memberikan
askep
 Perawat beresiko terhadap tindakan yang
dilakukan tidak menggunakan SOP
 Perawat gagal dalam melakukan tindakan
asuhan kep
 Tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan
rencana tindakan
RESIKO DAN HAZARD DALAM
EVALUASI ASKEP
 Perawat tidak mampu mengumpulkan data-
data pasien, dan pasien beresiko terlalu lama
diRS
 Resiko pasien terlalu lama diRS pasien bisa
tertular berbagai macam penyakit yang ada
di dalam ruangan maupun luar ruangan.
 Tidak ada peningkatan pada hasil evaluasi
asuhan keperawatan.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai