Anda di halaman 1dari 7

KEBIJAKAN PUBLIK

TERKAIT SISTEM GANJIL GENAP DKI


JAKARTA
Tim:
Heli Supardi
Andreas Dewanto
Afriawan Surahman
Hendra Setiadi
LATAR BELAKANG MASALAH
• Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan dan
Transportasi terus berupaya mengurai kemacetan yang
terjadi di Jakarta
• Pemprov DKI Jakarta menerapkan kebijakan baru
pengganti 3 in 1, yaitu pembatasan kendaraan bermotor
berdasarkan plat nomor ganjil-genap.
• Kemacetan masih terjadi di ibukota Jakarta
• Pemalsuan Plat Nomor Kendaraan bermotor
PERUMUSAN KEBIJAKAN
SISTEM GANJIL DKI JAKARTA
Pembatasan jumlah kendaraan pribadi roda empat yang
melintas di RUAS yang sudah ditentukan dalam Pergub DKI
Jakarta No. 155 Tahun 2018
Implementasi Kebijakan
• Implementasi kebijakan ganjil genap dalam jangka pendek telah bermanfaat
untuk menurunkan jumlah dan volume kendaraan yang melintas di ruas yang
telah ditentukan sehingga kecepatan setiap kendaraan yang masuk ruas jalan
tertentu menjadi lebih cepat dari sebelum kebijakan diimplementasikan di ruas
jalan tersebut.
• Sejak diterapkannya kebijakan ini kendaraan angkutan umum massal seperti:
KRL, TJ, ataupun feeder lainnya menjadi pilihan bagi kaum commuter untuk
mobilisasi di Jakarta. Tapi masih banyak keluhan dari pengguna angkutan tsb
karena penggunaan moda angkutan tsb belum mampu memberikan kenyaman,
kecepatan, ketepatan dan efisiensi waktu, sehingga masih diperlukan peningkatan
layanan transportasi.
EVALUASI KEBIJAKAN
• Menurunkan jumlah kendaraan pribadi bermotor roda empat yang melintas di beberapa ruas jalan
utama di Kota Jakarta, terutama pada jam-jam sibuk berangkat kerja dan jam pulang kantor.
• Mengurangi tingkat kemacetan, tidak hanya di ruas jalan ex-three in one tetapi juga di ruas tol
dalam kota
• Mempercepat mobilitas penduduk dari dan ke Kota Jakarta, salah satunya berupa peningkatan
kecepatan kendaraan di highway.
• Meningkatkan motivasi kepada masyarakat Jabodetabek untuk menggunakan moda transportasi
umum yang telah disediakan, hal ini terbukti dengan peningkatan jumlah pengguna moda
transportasi umum seperti Commuter Line, KRL, Trans Jakarta,Trans Jabodetabek, dll.
• Meningkatkan kemacetan lalu lintas di luar area ganjil genap, karena banyak
kendaraan yang mengalihkan rute dan mencari jalan lain di luar area ganjil-genap.
• Efisiensi waktu dan perjalanan berkurang karena waktu tempuh dengan
menggunakan kendaraan umum lebih lama
• Menurunkan kenyamanan pelayanan angkutan umum jika jumlah dan kualitas
sarana prasarannya tidak ditingkatkan.
• Meningkatnya jumlah pelanggaran kebijakan ganjil genap di area yang sudah
ditentukan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai