Anda di halaman 1dari 11

Astri Fajar Cahyani NIM 1501125020

Bayu Aji Sukmawan NIM 1501125023


Desya Aryani Sofyan NIM 1501125026
Teori Evolusi

Pandangan Sains Pandangan Agama


Asal-usul alam semesta, galaksi kita, dan kita tata surya menghasilkan
kondisi yang diperlukan untuk evolusi kehidupan di Bumi.

Pada 1920-an sebuah teleskop baru di Observatorium Mount Wilson di luar Los Angeles
mengungkapkan bahwa banyak noda samar cahaya tersebar di seluruh langit malam bukanlah
nebula dalam galaksi Bima Sakti kita. Sebaliknya, mereka adalah galaksi terpisah, masing-
masing berisi banyak miliaran bintang. Dengan mempelajari cahaya yang dipancarkan oleh
bintang-bintang ini, astrofisikawan tiba pada kesimpulan luar biasa lainnya: Galaksi-galaksi
saling menjauh satu sama lain di setiap arah, yang menyiratkan bahwa alam semesta
mengembang.
Makhluk hidup muncul di miliaran
pertama tahun sejarah Bumi
Ahli paleontologi bekerja di Australia Barat telah menemukan batuan
berlapis yang dikenal sebagai stromatolit yang tampaknya memiliki
dihasilkan dari tindakan bakteri setidaknya 3,4 miliar tahun lalu, dan fosil
cyanobacteria (juga dikenal sebagai biru-hijau alga) telah ditentukan
menjadi hampir 3,5 miliar tahun tua
Rekaman fosil memberikan bukti yang luas
mendokumentasikan terjadinya evolusi.

Bahan yang lebih tua disimpan lebih dalam dan dengan demikian
terletak lebih dekat ke dasar batuan sedimen daripada yang baru saja
didepositkan sedimen, meskipun bebatuan yang lebih tua kadang-
kadang bisa berada di atas batuan yang lebih muda di mana pergolakan
besar di kerak Bumi telah terjadi
Struktur dan perilaku umum sering
menunjukkan bahwa spesies telah
berevolusi dari nenek moyang yang sama.
Misalnya, berdasarkan akumulasi fosil dan molekuler bukti, nenek
moyang manusia, sapi, paus, dan kelelawar yang umum adalah a
mamalia kecil yang hidup sekitar 100 juta tahun yang lalu. Keturunan
itu leluhur yang sama telah mengalami perubahan besar, tetapi
kerangka mereka tetap ada sangat mirip. Seseorang menulis, seekor
sapi berjalan, ikan paus berenang, dan seekor kelelawar terbang
dengan struktur yang dibangun dari tulang yang berbeda secara detail
tetapi serupa pada umumnya struktur dan hubungan satu sama lain
Biologi molekuler telah dikonfirmasi dan diperluas kesimpulan tentang
evolusi yang diambil dari bentuk bukti lainnya.

Dengan membandingkan sekuens DNA dua organisme, ahli biologi


dapat mengungkap perubahan genetik yang telah terjadi sejak
organisme tersebut memiliki kesamaan leluhur. Jika dua spesies
memiliki nenek moyang yang relatif baru, mereka Urutan DNA akan
lebih mirip daripada urutan DNA untuk dua spesies yang memiliki
leluhur bersama yang jauh
Pandangan Agama

Kejadian Jagad Raya Menurut Islam


Terjadinya alam raya ini seperti difirmankan dalam Al-Qur’an surat Fush
Shilat 41 ayat 11- 12 yang maknanya adalah: “Kemudian ia merancang
dari langit dan bumi yang masih berbentuk gas seperti asap. Lalu tuhan
berfirman kepada langit dan kepada bumi sekaligus.”jadikanlah, engkau
keduanya, secara sukarela atau terpaksa”. Langit dan bumi berkata: “kami
jadi secara sukarela (patuh)’. Lalu diselesaikan penciptaannya menjadi
tujuh langit dalam dua rangkaian waktu (masa).
Teori Penciptaan dalam Islam

Teori penciptaan dalam Islam adalah kepercayaan bahwa alam semesta


(termasuk umat manusia dan semua makhluk yang lain) tidak hanya
yang diciptakan oleh Allah, tetapi juga dijalankan oleh Allah dalam setiap
waktu, sebagaimana dijelaskan Allah dalam ayat berikut: ‘Firaun berkata,
‘Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?’ Musa Berkata, ‘Tuhan kami
ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap- tiap sesuatu bentuk
kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.” (Thaha: 49- 50)
Konsep Penciptaan Adam Menurut Al-Qur’an

Manusia menurut Al-Qur’an adalah karena sepasang manusia


pertama, yaitu Adam dan Hawa. Disebutkan bahwa, dua insan ini
pada awalnya hidup di surga. Namun, karena melanggar perintah
Allah maka mereka diturunkan ke bumi. Setelah diturunkan ke bumi,
sepasang manusia ini kemudian beranak- pinak, menjaga dan
menjadi wakil-Nya di dunia baru itu.
Teori Evolusi dalam Persfektif Kristen

Pandangan Darwin mengenai kehidupan, memiliki perbedaan sangat tajam dengan paradigma
konvensional yang menyatakan bumi baru berumur beberapa ribu tahun saja, dihuni oleh bentuk
kehidupan yang tidak berubah dan telah diciptakan satu per satu selama seminggu penuh di mana
sang Pencipta membentuk keseluruhan jagad raya. Buku Darwin telah menentang peradaban dunia
yang telah diajarkan dan diyakini selama berabad-abad. Dalam budaya Judio-Kristen, Kitab
Perjanjian Lama yang berisi penciptaan, menguatkan ide bahwa setiap spesies telah diciptakan atau
dirancang satu per satu dan bersifat permanen.
Kemajuan penting abad ini mengenai teori evolusi, terjadi ketika Vatikan mengakui bahwa teori
Darwin sesuai dengan iman Kristen. Pernyataan Paus Yohanes Paulus II itu disambut gembira oleh
para ilmuwan, walaupun mungkin menimbulkan ketidaksenangan di kalangan religius.

Anda mungkin juga menyukai