Anda di halaman 1dari 16

POLA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN METODE

ATC/DDD DAN DU 90% DI PUSKESMAS PAAL


MERAH II KOTA JAMBI PERIODE
2016-2018

OLEH :

MUHAMMAD RIFKI
NIM. 1348201054
PENDAHULUAN

• LATAR BELAKANG
Antibiotik merupakan senyawa yang dihasilkan dari mikroba yang digunakan untuk membunuh atau
menekan pertumbuhan bakteri (Nugroho, 2015). Peresepan antibiotik di Indonesia yang cukup tinggi
dan kurang bijak meningkatkan kejadian resistensi yang saat ini menjadi masalah. Dampak yang
terjadi dari resistensi terhadap antibiotik yakni meningkatnya morbiditas, mortalitas dan biaya
kesehatan (Kemenkes RI, 2011).
Beberapa penelitian yang telah dilakukan di beberapa negara seperti yang dilakukan Horvat (2018) di
Serbia diketahui bahwa golongan antibiotik yang sering digunakan adalah penisilin (35,50%), hasil
menunjukkan bahwa penggunaan ampisilin yang tinggi, cefalosporin generasi ketiga, kotrimoksazol,
dan gentamisin, akan memperburuk masalah resistensi yang mengkhawatirkan di Serbia.
Penelitian yang dilakukan Yang (2017) di Rumah Sakit Umum Beijing menunjukkan bahwa kelas
antibiotik yang sering digunakan adalah sefalosporin, penggunaan antibiotik di rumah sakit umum
Beijing umumnya masih sangat rendah. Namun, penggunaan antibiotik yang tidak tepat masih ada
pada rumah sakit tersebut sehingga perlu dipantau dan manajemen yang ketat serta inisiatif kebijakan
publik untuk mempromosikan penggunaan antibiotik secara bijaksana.
• RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah pola penggunaan antibiotik di Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi periode 2016-
2018?.

• TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuantitas penggunaan antibiotik dengan
metode ATC/DDD dan DU 90% di Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi periode 2016-2018.

• MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini dapat digunakan sebagai data ilmiah serta sumber informasi bagi tenaga medis
dan dapat digunakan peneliti lebih lanjut untuk meningkatkan rasionalitas dalam penggunaan antibiotik.
PELAKSANAAN PENELITIAN
• TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2020 di Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi
dengan data periode 2016- 2018.

• METODE PENELITIAN
 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pengambilan data
secara retrospektif di Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi periode 2016-2018.

 Populasi dan Sampel Penelitian


 Populasi : Semua pasien yang menggunakan terapi antibiotik di dua Puskesmas Kota Jambi
periode 2016-2018
 Sampel : Pasien yang menggunakan terapi antibiotik di dua puskesmas Kota Jambi yang
memenuhi kriteria inklusi pada periode 2016-2018
Sampel yang diambil pada penelitian
ini adalah seluruh Rekam Medik,
resep, buku register pasien rawat
jalan yang mendapatkan terapi
antibiotik yang sesuai dengan kriteria
inklusi. Sampel yang terpilih
PROSEDUR kemudian dilakukan pengambilan
PENELITIAN data penggunaan antibiotik berupa
nomor rekam medik, usia pasien,
diagnosa penyakit, nama antibiotik,
kode ATC, bentuk sediaan, jumlah
sediaan, frekuensi pemakaian dan
total penggunaan yang diukur dengan
menggunakan lembar pengambilan
data.
• ANALISA DATA
Data yang diperoleh akan dikumpulkan menjadi
data dasar untuk kemudian dihitung penggunaan
antibiotiknya. Data masing-masing antibiotik yang
diperoleh, dikelompokkan berdasarkan
pengelompokkan ATC dengan kode J01 yang
menunjukkan kode antiinfeksi untuk penggunaan
sistemik. Kode ATC/DDD antibiotik yang digunakan
dapat diakses melalui
http://www.whocc.no/atc-ddd-in-dex/.
JADWAL PELAKSANAAN
HASIL PENELITIAN
TOTAL PASIEN PENGGUNA ANTIBIOTIK

450
412
400
376

350
327

300

250

200
2016 2017 2018
150

100

50

0
Paal Merah II
KARAKTERISTIK PASIEN
JENIS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

70%
60% 62% 60%
60%
50%
40%
30%
21% 20% 19%
20% 16% 17%
13%
10% 6% 5%
3%
0%
2016 2017 2018

Amoxicillin Cefadroxil Cifrofloxacin Erythromycin

Berdasarkan jenis antibiotik yang digunakan


diketahui Amoxcillin merupakan antibiotik yang paling
banyak digunakan pada pasien rawat jalan di Puskesmas
Paal Merah II.
NILAI DDD/1000 PASIEN/TAHUN

Golongan Kode Nama Obat Puskesmas Paal Merah II  


Antibiotik ATC 2016 2017 2018
DDD/ 1000 % DDD/ 1000 % DDD/ %
Patien-day Penggunaa Patien-day Penggun 1000 Penggun
n aan Patien- aan
    day  
Penicillins J01CA04 Amoxicillin 48.2 57.8 60.4 59.3 53.4 56.1
Cephalosporins J01MA02 Cefadroxil 12.5 15.0 14.4 14.1 12.5 13.1
Quinolones J01FA01 Ciprofloxaci 18.7 22.4 18.5 18.2 22.9 24.1
n
Macrolides J01DB05 Erythromisi 4.0 4.8 8.5 8.3 6.4 6.7
n
Total 83,4 100% 101.8 100% 95.2 100%

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai


DDD/1000 pasien/tahun di Puskesmas Paal Merah II
periode 2016-2018 nilai DDD tertinggi antibiotik adalah
Amoxicillin.
PERSENTASE DDD/1000 PASIEN/TAHUN

70%

60%
60% 58%
56%

50%

40%

30%
24%
22%
20% 18%
15% 15%
13%
9%
10% 7%
5%

0%
2016 2017 2018

Amoxicillin Cefadroxil Cifrofloxacin Erythromycin


SEGMEN DU 90% DI PUSKESMAS PAAL
MERAH II TAHUN 2016
Antibiotik Persentase Drug Utilization
Amoxcillin 58% 58%
Eritromisin 15% 73%
Cifrofloxacin 22% 95%
Cefadroxil 5% 100%
SEGMEN DU 90% DI PUSKESMAS PAAL
MERAH II TAHUN 2017
Antibiotik Persentase Drug Utilization
Amoxcillin 60% 60%
Eritromisin 15% 75%
Cifrofloxacin 18% 93%
Cefadroxil 9% 102%
SEGMEN DU 90% DI PUSKESMAS PAAL
MERAH II TAHUN 2018
Antibiotik Persentase Drug Utilization
Amoxcillin 56% 56%
Eritromisin 13% 69%
Cifrofloxacin 24% 93%
Cefadroxil 7% 100%
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, persentase


jumlah pasien rawat jalan yang menggunakan antibiotik di
Puskesmas Paal Merah II, ada beberapa pembahasan antara lain
mengenai :
• Karakteristik Pasien
• Jenis Penggunaan Antibiotik
• Nilai DDD/1000 Pasien/Tahun
• Segmen DU 90%
PENUTUP
• KESIMPULAN
Antibiotik yang paling banyak digunakan di Puskesmas Paal Merah II pada
tahun 2016 adalah Amoxicillin sebesar 48,2 DDD/1000 pasien/tahun, pada
tahun 2017 adalah Amoxicillin sebesar 60,4 DDD/1000 pasien/tahun dan
tahun 2018 yaitu Amoxicillin sebesar 53,4 DDD/1000 pasien/tahun. Antibiotik
yang masuk dalam segmen DU 90% berdasarkan data periode 2016-2018
adalah Amoxicillin, Cefadroxil dan Cifrofloxacin.

• SARAN
Perlu dilakukan studi kualitatif mengenai rasionalitas penggunaan antibiotik,
khususnya antibiotik yang masuk segmen DU 90% di Puskesmas lain yang
belum dilakukan penelitian sebagai upaya pengendalian resistensi antibiotik
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai