SEDIAAN STERIL
PARENTERAL VOLUME KECIL
Kelompok 3
Click icon to add picture
AMPUL
MATERI PENDUKUNG
1. DEFINISI INJEKSI / PARENTERAL
a). Menurut R Voight, 1995 Dalam Buku Pelajaran Teknologi Farmasi hal 464
Ampul adalah wadah yang berbentuk silinder terbuat dari gelas yang memiliki
ujung runcing (leher) dan bidang datar, ukuran nominalnya 1, 2, 5, 10, 20
kadang-kadang juga 25 atau 30 ml dalam bentuk wadah tunggal oleh karena `itu
pemakaiannya untuk satu kali injeksi.
b). Menurut Gennaro 2001, Dalam RPS Edisi 20 hal 799
Ampul adalah wadah yang diisi yang harus disegel sesegara mungkin untuk
mencegah isi terkontaminasi oleh lingkungan.
3. Rute-rute injeksi
Respon farmakologi langsung dapat dicapai /biasanya oleh rute IV hal ini dapat penting dalam istilah medis
akut,misalnya gagal jantung dan asma
Formulasi parenteral sangat penting untuk obat yang biovabilitasnya busuk atau yang terdagradasi dalam saluran
penceraan atau peptida dan insulin lainnya)
Menentukan metode untuk mengelola obat untuk pasien tidak sadar/tidak esparatik atau dengan mual atau
muntah (dan tambahan dyspkalgia)
Staf medis yang terlatih terutama dalam mengantar formulasi parenteral ada kontrol baik dosis dan frekuensi
pemberian
Efek lokal dapat dicapai dengan menggunakan formulasi parenteral
Formulasi parenteral menyediakan cara dimana ketidak seimbangan semua dalam elektrolit diperbaiki
( menggunakan larutan infus )
Formulasi parenteral dapat dengan mudah dirumuskan berbagai proses pelepasan obat
Termasuk :
formulasinya yang bekerja dengan cepat umumnya larutan obat yang diberikan
formulasi/umumnya suspensi obat atau larutan pada tempat suntikan dikelola oleh rute IM atau SC,cnth steroid
injeksi
pada pasien yang tidak dapat menkomsumsi makanan,total nutrisi parenteral menawarkan cara dimana nutrisi
dapat diberikan dengan menggunakan bantuan dirumuskan secara khusus untuk diberikan ke pasien
5. Kekurangan sediaan injeksi
a. Menurut swarbick (Encycloprdia Of Pharmaceutical,2007:1003)
Kerugian
Lebuh mahal dan ongkos pembuatannya lebih besar
Memungkinkan terjadinya infeksi dibagian yang disuntikan
Memungkinkan terjadinya sepsis
Memungkinkan terjadinya penyempitan pembuluh darah
Tekanan pisiologis pada pasien
Membutuhkan teknik dan peralatan khusus untuk penghantaran obat
Memungkinkan terjadinya gangguan pada jaringan pada saat penyuntikan
Resiko cedera pada jarum suntik dan paparan patogen melalui darah dan petugas kesehatan
Peningkatan mobilitas dengan perangkat akses vaskuler jangka panjang
Pembuangan jarum,jarum suntik dan peralatan infus lainnya
Memerlukan pertimbangan khusus
b. Menurut Jones, 2008: (PDF and Design, Hal:166-167)
Kekurangan
Proses produksi lebih rumit dapat diproduksi lagi karena dibutuhkan terkait aseptik
target perlatihan staf yang berubah dalam pembuatan formulasi parenteral tinggi dan
saling diperlukan pelatihan khusus untuk memastikan bahwa spesifikasi produk jadi
tercapai
Keterampilan pemberian yang diperlukan untuk memastikan bahwa bentuk sediaan
yang diberikan dengan rute yang benar.jika suspensi parenteral yang dirancang untuk
pemberian rute IM dan SC tidak benar dikelolah oleh rute IV penyumbatan aliran darah
pada daerah yang disuntikan
Formulasi parenteral berhubungan dengan nyeri pada saat pemberian
Jika pasien alergi terhadap formulasi agen terapi /eksipien /pemberian parenteral akan
menghasilkan intens alergi yang cepat
Sulit untuk mengembalikan efek dan obat yang telah diberikan secara parenteral
bahkan segera setelah pemberian.hal ini sepenuhnya terjadi dengan rute pemberian
lain,MG oral dan transdermal
6. Komposisi injeksi
Aman, tidak boleh menyebabkan iritasi jaringan atau efek toksis. untuk meyakinkan keamanan
pemakaian bagi manusia pelarut dan bahan penolong harus dicoba dulu pada hewan.
Harus jernih, berarti tidak ada partikel padat, kecuali yang berbentuk suspensi
Tidak berwarna, kecuali bila obatnya memang berwarna
Sedapat mungkin isohidris, dimaksudkan agar bila diinjeksikan kebadan tidak terasa sakit dan
penyerapan obat dapat optimal, isohidris artinya pH larutan injeksi sama dengan darah dan cairan
tubuh lain, yaitu pH= 7,4. Tapi untuk garam alkaloid, vitamin B 1 menghendaki pH: 3-4, untuk adrenalin
pH: 2-3, dan luminal Na, PAS menghendaki pH lebih dari 8
Sedapat mungkin isotonis. Dibuat isotonis agar tidak terasa sakit bila disuntikkan. Arti isotonis adalah
mempunyai tekanan osmosis yang sama dengan darah dan cairan tubuh yang lain. Tekanan osmosis
cairan-cairan tubuh seperti darah, air mata, cairan lumbal, sama dengan tekanan osmosis larutan NaCl
0,9 %
Harus steril. Suatu bahan dinyatakan steril bila sama sekali bebas dari mikroorganisme hidup yang
patogen maupun yang tidak, baik dalam bentuk vegetatif maupun dalam bentuk tidak vegetatif (spora)
Bebas pirogen. Hal Ini harus diperhatikan terutama pada pemberian banyak, lebih dari 15 ml cairan yang
mengandung pirogen dapat menimbulkan demam.
Syarat-syarat lain injeksi meliputi:
Keseragaman bobot, bobot isi wadah tidak boleh menyimpang lebih dari batas tertentu
dalam tabel, kecuali satu wadah yang boleh menyimpang tidak lebih dari 2 kali batas
tertentu
Keseragaman volume, volume larutan tiap wadah harus sedikit lebih dari volume yang
ditetapkan. Kelebihan yang dianjurkan tertera dalam
Volume pada etiket tabel
Volume ber
tambahan ikut
yang dianjurkan
Cairan encer Cairan kental
0,5 ml 0,10 ml 0.12 ml
1,0 ml 0,10 ml 0,15 ml
2,0 ml 0,15 ml 0,25 ml
5,0 ml 0,30 ml 0,50 ml
10,0 ml 0,50 ml 0,70 ml
20,0 ml 0,60 ml 0,90 ml
30,0 ml 0,80 ml 1,20 ml
50,0 ml atau lebih 2% 3%
8. cara pengisian ampul
Buffer merupakan bahan yang terdiri dari asam lemah dan bentuk garamnya yang
sesuai. Buffer digunakan untuk memperhatikan tingkat pH larutan dalam kisaran
yang menyediakan baik stabilitas maksimal obat terhadap degradasi hidrolitik atau
kelarutan maksimal atau optimal obat dalam larutan.
Dan buffer dapat diberikan dalam formulasi parenteral untuk memastikan pH yang
diperlukan untuk kelarutan dan atau untuk pertimbangan stabilitas
c. Menurut Jones, 2008, Pharmaceutics dosage form and design, Hal: 9 dan 17
Buffer bekerja dalam larutan farmasi untuk mengontrol pH produk yang diformulasi
dan dengan demikian mengoptimalkan kinerja fisikokimia yang produk. Buffer
biasanya digunakan dalam formulasi parenteral untuk mengontrol pH formulasi.
d. Menurut lachman, 1986, teori dan praktek farmasi industry, hal: 1302
Dapar ditambahkan untuk menjaga pH biasa menyebabkan perubahan nyata dalam
laju reaksi peruraian.
2. Jika dekstrosa 40% akan diformulasi menjadi suatu sediaan IV dosis tunggal bolus,jelaskan tentang :
A. Cara pemberian yang dapat di tempuh untuk mengatasi penyimpangan besar dari tonisitas dan
osmolaritasnya !
B. Proses sterilisasi dan wadah gelas tipe apa yang digunakan ?
Menurut teori dan praktek farmasi industri edisi III (lachman : 1308-1309)
Besar diberikan oleh tipe I,dan yang paling kecil oleh gelas NP (non-parenteral).
Tetapi harus dicatat bahwa dalam tipe-tipe ini,seperti juga tipe II dan III,ada suatu
kisaran komposisi.daya tahan kimia dari gelas mempengaruhi pemilihan tipe yang
akan digunakan untuk berbagai produk. Pada table 22-4 memberikan ringkasan
dengan penggolongan umum dari produk yang digunakan dengan keempat tipe
gelas tersebut tipe gelas I diperuntukan bagi produk steril umumnya,tetapi tipe II
Dan III biasa digunakan bila produk tersebut mempunyai pembawa bukan air atau
waktu jontak dengan pembawa air singkat,seperti halnya serbuk kering yang
dibentuk kembali sebelum digunakan,atau jika kereaktifan gelas tersebut dan
produk telah ditetepkan. Untuk peertimbangan hubungan timbale balik dengan
gelas dan produk,pembaca diacu keperpustakaan yang dipublikasi.
Click icon to add picture
VIAL
MATERI PENDUKUNG
1. Definisi Vial !
Menurut Allen,2011.Pharmaceutical Dosage Froms and Drug Delivery Sistem 9th
Edition : hal 80
Vial atau multi-dosis adalah hermetikkontainer yang memungkinkan penarikan
berturut-turut bagian isi tanpa mengubahkekuatan atau membahayakan kualitas atau
kemurnianbagian yang tersisa.
Menurut Allen,2014.Pharmaceutical Dosage Froms and Drug Delivery Sistem 10th
Edition : hal 89
Vial adalah wadah kedap udara yang memungkinkan penarikan bagian berturut-
turutisi tanpa mengubah kekuatanatau membahayakan kualitas atau kemurnianbagian
yang tersisa.
Menurut parrot : 287
Vial merupakan wadah dosis ganda,di segel dengan karet atau penutup plastic
yang memiliki sebuah area yang kecil dan tipis (di kenal sebagai diafragma ) di
tengahnya.
2. Keuntungan Sediaan Injeksi Bentuk Vial !
a) Menurut Ansel.2011. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi : 433
Vial (wadah dosis ganda) dilengkapi dengan penutup karet dan plastik untuk
memungkinkan penusukan jarum suntik tanpa membuka dan merusak tutup.
Bila jarum suntik ditarik kembali dari wadah, lubang bekas tusukan akan tertutup
rapat kembali dan melindungi isi dari pengotoran udara bebas.
b) Menurut Gennaro 2001, Remington Practice and Science 20th : 1553
Lebih dari satu dosis yang dapat diambil dalam waktu berbeda
Fleksibilitas dosis yang dapat diberikan oleh ahlinya.
Lebih aman dari pada dosis tunggal.
3. Kekurangan Sediaan Injeksi Bentuk Vial !
A. Menurut howard C.Ansel 1985 pengantar bentuk sediaan farmasi hal : 434
1.kapasitas wadah dosis berganda tidak boleh melebihi/lebih besar dari 30 ml
2. jumlah tusukan jarum pada tutup dibatasi untuk menjaga sterilitas
3. tidak digunakan untuk dosis besar
4. Cara Penyegelan Vial !
a) Menurut Lachman.1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1394
Tutup yang berupa karet bisa disisipkan dengan tangan, dengan menggunakan
pinset steril . Cara tangan yang lebih cepat meliputi pengambilan tutup dan
menyisipkannya kedalam vial denga suatu alat yang dihubungkan pada sebuah pipa
vakum.
Untuk cartridge, vial dan botol menyangkut penempatan penutup karet. Tahapan
ini dapat dicapai dengan cara manual, atau pada produksi besar proses ini diproses
oleh mesin otomatis. Untuk memastikan bahwa penutup karet tidak tercabut dari
wadah , suatu penyumbat aluminium disumbat disekitar penutup dan mulut wadah
dilengkapi dengan segel penahan
5. a. Jelaskan Mengenai Sifat-sifat Penutup Karet !
a) Menurut Lachman .1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1312
Ada beberapa sifat nyta penutup karet terutama elastisitas, kekerasan, dan
poristas.
• Penutup karet harus cukup elastis untuk memberikan celah sempit antara tutup dan
leher botol serta bibir dari wadah gelas.
• Harus dapat menutup kembali lubang yang dibuat oleh jarum yang harus saja ditarik.
• Tidak boleh terlalu keras sehingga membutuhkan tekanan yang berlebihan waktu
memasukan jarum suntik, dan dalam menusukkan jarum suntik tersebut tidak boleh
menghassilkan banyak serpihan ketika jarum menembus karet
• Walaupun berpori, penutup tidak boleh menyebabkan keluar masuknya uap air
dengan mudah, bai dari luar maupun kedalam wadah.
5. b. masalah-masalah yang ditimbulkan oleh penutup karet !
a) Menurut Lachman .1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1312
Komposisi penutup karet sangat rumit dan proses pembuatannya sulit, maka biasanya timbul persoalan-
persoalan pada formula karet tertentu. Umpamanya bila sumber karet kontak dengan larutan parenteral,
maka penutup dapat mengabsorpsi bahan aktif, pengawet antibakteri, atau bahan lainnya, dan satu atau
lebih bahan karet mungkin terekstrasi ke dalam larutan. Ekstraksi ini dapat :
• Mengganggu analisis kimia dari bahan aktif
• Mempengaruhi toksisitas atau pirogenitas dari larutan injeksi
• Berinteraksi dengan pengawet dan menjadikannya inaktif
• Mempengaruhi stabilitas kimia dan fisika dari sediaan sehingga timbul zat-zat tertentu dalam larutan
Masalah yang ditimbulkan penutup karet dilihat komposisi penutup karet sangat
rumit maka biasanya timbul persoalan-persoalan pada formula karet tertentu.
Umpamanya bila sumber karet kontak dengan larutan parenteral, maka penutup dapat
mengabsorpsi bahan aktif, pengawet antibakteri, atau bahan lainnya, dan satu atau
lebih bahan karet mungkin terekstrasi ke dalam larutan sehingga faktor-faktor yang
perlu ditimbangkan yaitu ketidak cocokan dari zat aktif dilihat dari sifat fisika kimianya
terhadap penggunaan penutup.
2. Jelaskan tentang pewadahan sediaan dosis tunggal dalam vial! Bagaimana
pendapat anda? Bandingkan dengan pewadahab dosis tunggal dalam
ampul !
a) Menurut Ansel 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi . Hal : 173
Pendapat kami berdasarkan teori yang ada wadah untuk obat suntik tersedia dalam
bentuk wadah dosis tunggal contohnya ampul dan wadah dosis ganda contohnya vial.
Wadah dosis tunggal adalah suatu wadah yang kedap udara yang mempertahankan
jumlah obat steril yang dimaksudkan untuk pemberian parenteral sebagai dosis tunggal
yang bila dibuka tidak dapat ditutup kembali dengan jaminan tetap steril. Wadah dosis
tunggal dirancang untuk menampung sejumlah obat yang dimaksudkan untuk
pemberian sebagai suatu dosis tunggal dengan cepat sebelum wadah tersebut dibuka
3. Jelaskan tentang coring dan leaching !
Menurut Swarbick, 2007 Encyclopedia. Hal : 1277
a. Leaching adalah penyerapan bahan aktif atau pengawet antimikroba oleh elastomer
b. Coring adalah karet oleh pengulangan insersi benang, coring menghasilkan partikel
karet yang berefek terhadap kualitas dan keamanan potensial produk
4. Jika ampisilin akan diformulasikan menjadi suatu sediaan IV dosis
tunggal bolus, jelaskan tentang :
a. mengapa sediaan ini dikemas dalam wadah vial ?
Menurut Martindale, Edisi 36. Hal. 204
Ampicilin dikemas dalam wadah vial karena kestabilan Ampicilin sangat rendah dalam
air, sehingga dikemas dalam wadah vial dalam bentuk serbuk kering. Larutan natrium
Ampicilin yang direkonstitusi untuk injeksi harus diberikan dalam waktu 24 jam setelah
persiapan dan disimpan pada suhu 20C – 80C namun tidak dibekukan.
b. Jelaskan tentang pemilihan bentuk zat aktifnya !
Ampicilin diformulasikan dalam bentuk sediaan padat kering (untuk dilarutkan karena :
Pemerian Ampicilin : serbuk putih atau hampir putih, larut dalam air. Sedikit larut
dalam aseton, praktis tidak larut dalam paraffin cair dan minyak lemak.