JURUSAN AKUNTANSI
Ilustrasi Pengantar
Pada awal periode terdapat persediaan bahan baku sebanyak 100kg yang
harga pokoknya Rp1.000 per kg. Dalam periode tersebut terjadi pembelian
bahan baku sebanyak 400 kg dengan harga Rp1.200 per kg. Jika pada
akhir periode ternyata diketahui jumlah bahan baku yang dipakai sebanyak
250 kg. Berapakah harga pokok bahan baku yang digunakan?
METODE YANG
DAPAT
DIGUNAKAN
280.000
Jika menggunakan FIFO maka harga pokok produk jadi sebanyak 2.800 kg
tersebut dihitung sebagai berikut:
Harga pokok persediaan produk dalam proses awal:
200 kg x Rp4.000 Rp
800.000
Harga pokok produksi sekarang:
2.600 kg x Rp3.000 7.800.000
Harga pokok produk jadi 2.800 kg Rp8.600.000
Metode Harga Pokok Rata-rata Tertimbang
(Weighted Average Cost Method)
DEPARTEMEN 1 DEPARTEMEN 2
DATA PRODUKSI:
Produk dalam proses awal:
BBB 100%; BK 40% 4.000 kg
BTK 20%; BOP 60% 6.000 kg
Dimasukkan dalam proses bulan ini 40.000 kg
Unit yg ditransfer ke Dep 2 35.000 kg
Unit yang diterima dari Dep 1 35.000 kg
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 38.000 kg
Produk dalam proses akhir:
BBB 100%; BK 70% 9.000 kg
BTK 40%; BOP 80% 3.000 kg
DEPARTEMEN 1 DEPARTEMEN 2
Harga Pokok Produk dalam Proses Awal:
Harga POkok dari Dep 1 Rp11.150.000
Biaya bahan baku Rp1.800.000
Biaya tenaga kerja Rp1.200.000 Rp1.152.000
Biaya overhead pabrik Rp1.920.000 Rp4.140.000
Biaya Produksi:
Biaya bahan baku Rp20.200.000
Biaya tenaga kerja Rp29.775.000 Rp37.068.000
Biaya overhead pabrik Rp37.315.000 Rp44.340.000
Perhitungan Harga Pokok Produk Selesai dan Persediaan Produk Dalam Proses
Departemen 1
Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke Dep 2: Rp77.000.000
35.000 units @Rp2.200
Harga pokok persediaan produk dlm proses akhir:
Biaya bahan baku = 100% x 9.000 units x Rp500 Rp4.500.000
Biaya Tenaga Kerja = 70% x 9.000 units x Rp750 4.725.000
Data Produksi:
Produk dalam proses awal 4.000 kg
Dimasukkan dalam proses 40.000
Jumlah produk yang diolah dalam bulan April 44.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke Dep 2 35.000
Produk dalam proses akhir 9.000
Jumlah produk yang dihasilkan 44.000 kg
Biaya yg dibebankan dalam Dep 1
Total Per Unit
Biaya bahan baku Rp22.000.000 Rp500
Biaya tenaga kerja 30.975.000 750
Biaya overhead pabrik 39.235.000 950
Jumlah biaya yang dibebankan Dep 1 Rp92.210.000 Rp2.200
Perhitungan biaya
Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke Dep 2 Rp77.000.000
35.000 units @Rp2.200
Harga pokok persediaan produk dlm proses akhir (9.000 kg)
Biaya bahan baku Rp4.500.000
Biaya tenaga kerja 4.725.000
Biaya overhead pabrik 5.985.000
15.210.000
Jumlah biaya produksi yg dibebankan dalam Dep 1 Rp92.210.000
Metode Harga Pokok Rata-rata Tertimbang Setelah Departemen Pertama
Rumus Perhitungan Harga Pokok Per Unit Produk Departemen Kedua dengan Menggunakan
Merode Harga Pokok Rata-rata Tertimbang
Harga Pokok Produk Per Satuan yang Dibawa Dari Departemen Sebelumnya
Harga pokok produk per Harga pokok produk dlm proses Harga pokok produk yg
unit yg dibawa dari awal yg berasal dari departemen ditransfer dari departemen
departemen sebelumnya sebelumnya dlm periode
sebelumnya sekarang
(1)
Produk dlm proses awal Produk yg ditransfer dari dep
sebelumnya dlm periode skrg
Harga Pokok Produk Per Unit yang Ditambahkan Dalam Departemen Setelah Departemen
Pertama
Biaya bahan baku per Biaya bahan baku yg melekat Biaya bahan baku yg dikeluarkan
unit (2) pada produk dalam proses awal dalam periode skrg
Unit ekuivalensi biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja (3) Biaya tenaga kerja yg melekat Biaya tenaga kerja yg
pada produk dalam proses awal dikeluarkan dalam periode skrg
Unit ekuivalensi biaya tenaga kerja
Biaya overhead pabrik Biaya overhead pabrik yg Biaya overhead pabrik yg
(4) melekat pada produk dalam dikeluarkan dalam periode skrg
proses awal
Unit ekuivalensi biaya overhead pabrik
Total harga pokok (1) + (2) + (3) + (4)
produksi per satuan
Perhitungan Harga Pokok Kumulatif Per Satuan Produk Departemen 2 dengan Menggunakan
Metode Harga Pokok Rata-rata Tertimbang
10.500.000
Jumlah biaya produksi yg dibebankan dlm Dep 2 Rp174.850.000
Data Produksi:
Produk dalam proses awal 6.000 kg
Diterima dari Dep 1 35.000 kg
Jumlah produk yang diolah dalam bulan April 41.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 38.000 kg
Produk dalam proses akhir 3.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 41.000 kg
Biaya yg dibebankan dalam Dep 2
Total Per Unit
Biaya yang berasal dari Dep 1 Rp88.150.000 Rp2.150
Biaya yang ditambahkan dalam Dep 2:
Biaya tenaga kerja 38.220.000 975
Biaya overhead pabrik 48.480.000 1.200
Jumlah biaya yg dibebankan dalam Dep 2 Rp174.850.000 Rp4.325
Perhitungan biaya
Harga pokok produk selesai yg ditransfer ke gudang Rp164.350.000
38.000 units @Rp4.325
Harga pokok persediaan produk dlm proses akhir:
Yang berasal dari Dep 1 Rp6.450.000
Yang ditambahkan dalam Dep 2:
Biaya tenaga kerja 1.170.000
Biaya overhead pabrik 2.880.000
10.500.000
Jumlah biaya produksi yg dibebankan dalam Dep 2 Rp174.850.000
Metode Masuk Pertama Keluar Pertama – Departemen Pertama
Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalensi Biaya Produksi per
Satuan
Biaya bahan baku Rp20.200.000 40.000 kg Rp505
* Jumlah sesungguhnya adalah Rp77.021.000. pencantuman jumlah tersebut dikurangi Rp3.000 karena
adanya pembulatan angka pada waktu penghitungan biaya overhead pabrik per kg
Data produksi
Dimasukkan dlm proses awal (BBB 100%; BK 60%) 4.000 kg
Jumlah 44.000 kg
Jumlah 44.000 kg
Perhitungan Biaya
Rp8.976.000
Rp8.976.000
Harga pokok produk dari produksi sekarang: 31.000 unit x Rp2.195.000 68.045.000
Rp77.019.000*
* Jumlah sesungguhnya adalah Rp77.021.000. pencantuman jumlah tersebut dikurangi Rp3.000 karena
adanya pembulatan angka pada waktu penghitungan biaya overhead pabrik per kg
Metode Masuk Pertama Keluar Pertama – Departemen Setelah
Departemen Produksi Pertama
* Jumlah sesungguhnya adalah Rp164.206.000. Pencantuman jumlah tersebut dikurangi Rp2.000 krn
adanya pembulatan angka pada waktu perhitungan biaya per unit.