Anda di halaman 1dari 68

Kardiovaskular

Oleh:
Nida Dwi Nafisah
Shofarroji
Galih Priarti
ANATOMI
Jantung terletak dalam rongga mediastinum
 Kavum Toraks (Thoracic
cavity ) adalah bagian
rongga tubuh yang dibatasi
pada bagian:
 Superior: pintu masuk
toraks
 Anterior: sternum
 Posterior: vertebra toraks
 Lateral: ribs
 Inferior: diafragma”floor”
Mediastinum bagian kavum toraks
 Mediastinum adalah kompartemen
dalam kavum toraks yang dibatasi
pada bagian
 Superior: pintu masuk
toraks
 Anterior: sternum
 Posterior: pars anterior
corpus vertebra toraks
 Lateral: pleura parietal
bagian medial kedua paru
 Inferior: diafragma

Menurut Felson terbagi menjadi 3 bagian:


 Anterior
 Middle
 Posterior
ANATOMI
Katup Jantung

7
Sistem Sirkulasi

8
Sirkulasi Koronaria

9
Main Pulmonary Artery
 MPA bercabang menjadi cabang
kanan (RPA) dan cabang kiri
(LPA)diameter sekitar 9-15
mm di dekat hilus
 LPA merupakan kelanjutan dari
MPA
 RPA terbagi menjadi 2 cabang:
 RAPAright ascending
pulmonary artery (lebih kecil)
 RDPAright descending
pulmonary artery (lebih besar)
Aorta
 Aorta asenden
 Panjang sekitar 5 cmtidak Arkus Aorta
tampak pada foto toraks normal=aortic
x knob
 Kiri dari VCS
 Kanan dari trunkus
pulmonalis Tepi aorta
 Arkus aorta desenden
normal
 Kiri dari garis tengah
 Tidak terlalu menonjol (x=3-
3,5 cm). Pembesaran aortic
knobpeningkatan tekanan,
aliran, perubahan dinding
aorta
Kontur jantung
 Kontur merupakan tonjolan-
tonjolan di kiri (mogul) dan kanan
tepi jantung
 Kontur kananSVC,RA,IVC
 Kontur kiriarkus aorta,
pinggang jantung (konus, RVOT,
aurikel atrium kiri), ventrikel kiri
 Puncak lengkungan ventrikel
kiriApex jantung
 Pada penderita dengan precardial
fat pad yang lebarapex kadang
tidak jelas!
PROYEKSI PEMERIKSAAN JANTUNG
 PROYEKSI PA
 PROYEKSI LATERAL
 PROYEKSI OBLIK KANAN DEPAN (RAO)
 PROYEKSI OBLIK KIRI DEPAN (LAO)
PROYEKSI PA
PROYEKSI LATERAL
PROYEKSI OBLIK KANAN DEPAN (RAO)
PROYEKSI OBLIK KIRI DEPAN (LAO)
Gambaran Jantung pada Radiografi Thoraks
Bentuk jantung tergantung :
1. Usia ( bayi bulat , > besarberangsur2 melangsing  pinggang jtng mulai
tampak,)
2. Respirasi
3. Posisi penderita waktu eksposi ( PA, letak jantung dekat sekali,
jarak fokus film cor 1,8-2 m)
4. Bentuk tubuh (kurusjangkung/astenikus  cor panjang ke bwh/spt
pendulum, gemukpendek/piknikus  cor mendatar, diafragma letak > tinggi)
(skoliosis  kekiri atai jk berat rotasi ke kiri, kifosis  cor tertekan ke bawah)
5. Kelainan pada paru (fibrosis, konsolidasi dll)
6. Kelainan pada sternum (sternum yg melengkung ke dalam 
lebar & pipih  straight back syndroma)
PEMBESARAN JANTUNG
CTR
Normal dewasa : < 50 % (PA)
AP/Supine sampai 55 %
Normal < 1 Thn : < 55 %
Normal < 1 bulan : < 60 %
Jantung
normal
1. HEART ENLARGEMENT
Pembesaran bayangan jantung
Kelainan pericardium

Penyebab Kelainan myocardium

Kelainan katub

ventrikel Atrium
(dilatasi  volume
bertambah))

Hipertropi :
kerja Ventrikel Dilatasi : bila Volume Insufisiensi Stenosis
darah di dalamnya ASD  RA katup mitral katup mitral
berat (mis
bertambah (kebocoran dilatation  LA
stenosis)  LA
sekat jantung,
dilatation dilatation
insufisiensi katup)
Pembesaran
1. PA : bag bwh kanan menonjol ke lat kanan (> 1/3
hemithoraks), sudut sinus kardiofrenikus >>
RA 2. RAO : Membesar ke belakang bawah
3. LAO : Aurikel kanan menonjol antara aorta ascendens &
ventrikel kanan
Pembesaran

1. PA : Apex membulat diatas diafragma


RV 2. PA : Pinggang jantung merata / menonjol
3. Lateral : Membesar ke depan, memutar ke kiri
4. RAO : Konus pulmonalis menonjol
Pembesaran

1. PA : Penonjolan aurikel kiri, double kontur di kanan bawah, ke


atas mendorong bronkhus utama kiri, Menekan esofagus ke
LA belakang atau ke samping kanan
2. Lat /RAO : menonjol pada bagian 1/3 tengah belakang
Pembesaran

1. PA : membesar ke kiri, apex tertanam


2. LAO : bag belakang bawah jantung menutupi kolumna
LV
vertebralis
3. Lateral : ruang belakang jantung (holzknecth) tertutup
PEMBULUH DARAH PARU
pelebaran

A. Pulmonalis pengecilan
Tidak teratur

Normal : < 4 cm
Aorta
Patologi :
1. Pelebaran aorta
- Volume drh bertambah (cn.kbocoran septum pd
overidding aorta) TOF
- Stenosis (coartatio aorta, stenosis pd takayashu,
hipertensi berat lama
- Kelainan aorta
2. Penyempitan aorta : Volum drh berkurang
kebocoran pd Lto R, stenosis katup mitral
Contoh Ekspertise jantung
 Cor membesar/tidak membesar ke lateral kanan/kiri
dengan apex tertanam/membulat pada/diatas diafragma,
pinggang jantung normal/mendatar/menonjol, kalsifikasi
aorta (+)/(-)
 Hili normal/melebar/kabur
 Corakan bronkhovaskuler bertambah/normal/berkurang
 Kranialisasi (+)/(-)
 Kesan : Kardiomegali dengan/tanpa bendungan
paru/hipertensi pulmonal
Kardiovaskuler patologis
CHD
 Dengan Pembuluh darah paru bertambah

ASD

Tanpa Cyanosis VSD

ECD

PDA

TAPVR PAPVR
Dengan Cyanosis Trunkus Arteriosus
Persisten

Transposisi Pembuluh
darah besar
CHD
 Gambaran Pembuluh darah paru yg berkurang

valvuler
Pulmonal stenosis
infundibuler
Tanpa sianosis
Hipertensi Pulmonal supravalvuler
primer

TOF

Trilogi of Fallot

Dengan
Atresia pulmonalis
sianosis

Atresia tricuspidalis

Ebstein anomali
VSD

 Kelainan jantung bawaan yang paling sering ditemukan di


masyarakat, selain gejala klinis untuk mendiagnosa VSD
diperlukan pemeriksaan radiologi foto torak PA atau AP
dan lateral.
 VSD adalah suatu kelainan jantung bawaan dimana
terjadi kebocoran pada septum interventrikuler yang
menyebabkan gambaran pembesaran jantung dengan
corakan bronkovaskuler yang bertambah atau berkurang
pada keadaan yang lebih lanjut.
PATOFOSIOLOGI

 Defek pada septum interventrikuler  kebocoran darah


dengan arah aliran dari kiri ke kanan  jumlah darah di
ventrikel kanan dan arteri pulmonalis bertambah .
GAMBARAN RADIOLOGI

 Kebocoran yang sangat kecil : jantung tidak membesar, dan


pembuluh darah paru-paru normal
 Kebocoran ringan : jantung membesar ke kiri, apex menuju
ke diafragma, pembuluh darah paru-paru bertambah
 Kebocoran sedang - berat, ventrikel kanan dilatasi dan
hipertrofi, atrium kiri dilatasi, pembuluh darah paru-paru
bertambah.
 Keadaan dengan hipertensi pulmonal , ventrikel kanan
membesar, hilus tampak melebar, pembuluh darah paru-paru
berkurang.
X-Ray chest PA View of a chid with ventricular septal defect and left to right shunt and
hyperdynamic pulmonary hypertension. There is cardiomegaly, prominent main
pulmonary artery segment and right pulmonary artery. Enlarged left pulmonary artery
shadow is seen below the lef cardiac border, within the cardiac silhouette. The enhanced
vascular markings are visible on the right side whereas it is obscured by the cardiac
shadow on the left side. This child needs cardiac cathterisation for evaluation of shunt and
pulmonary vascular resistance and its reversibility to decide on surgical option.
ASD
 ASD adalah suatu kelainan jantung bawaan dimana terjadi
kebocoran pada septum interatrial yang menyebabkan
gambaran pembesaran jantung dengan corakan
bronkovaskuler yang bertambah atau berkurang pada
keadaan yang lebih lanjut.
PATOFISIOLOGI
 Defek pada septum interatrial  kebocoran darah dengan
arah aliran dari kiri ke kanan  jumlah darah di atrium,
ventrikel kanan dan arteri pulmonalis bertambah.
GAMBARAN RADIOLOGI
 Pembesaran jantung kanan (atrium dan ventrikel), corakan
bronkovaskuler bertambah. Pada keadaan dengan
hipertensi pulmonal , hilus tampak melebar dengan
pembuluh darah paru-paru berkurang
X-ray Torax ASD X-ray Dada ASD serta
Hipertensi Arteri Pulmonar
Bendungan Paru

Definisi Gambaran Klinis


Bendungan vaskular paru (vena dan • Dispnea, ortopnea, dispnea
arteri) yang dapat terjadi akibat nokturnal paroksismal, batuk,
peningkatan tekanan di atrium kiri hemoptisis, lesu, edema perifer
(kasus kronis)
Patogenesis • Takipnea, JVP

Kelainan katup mitral  volume


darah di atrium kiri  tekanan di
atrium kiri  darah di vaskular paru
terbendung (vena dan arteri)
Bendungan Paru

Foto Gambaran Radiologi


• Kranialisasi: pelebaran vena-vena
pulmonalis di sekitar hilus bagian
atas, diikuti oleh
• Pelebaran hilus: bendungan pada
arteri pulmonalis

Contoh Ekspertise
• Hili normal/ tampak melebar
• Corakan bronkovaskular bertambah
• Kranialisasi (+)
Edema Paru

Definisi Gambaran Klinis


Akumulasi cairan berlebih dalam paru • Dispnea, ortopnea, dispnea
nokturnal paroksismal, batuk,
Patogenesis hemoptisis, lesu, edema
• Bendungan paru  perifer (kasus kronis)
• Tekanan hidrostatik kapiler paru  • Takipnea, JVP
cairan intravaskular keluar ke interstisial 
pembuluh limfe sudah tidak mampu
mengkompensasi penyerapan cairan 
akumulasi cairan di ruang interstisial 
edema interstisial
• Tekanan ruang interstisial  akumulasi
cairan di alveolus  edema alveolar
Edema Paru (interstisial)

Foto Gambaran Radiologi


• Garis Kerley B (garis septa), orientasi horizontal,
panjang 1-2 cm dan tebal sekitar 1 mm, pada bagian
basal paru dekat sudut kostofrenikus
• Garis Kerley A, memanjang dari hili sepanjang
beberapa cm namun tidak mencapai perifer paru
• Peribronchial cuffing: cairan di interstisial sekitar
dinding bronkial menyebabkan dinding bronkial lebih
tebal dan tampak sebagai densitas berbentuk seperti
cincin
• Opasifikasi dan penebalan fisura interlobular:
akumulasi cairan di antara 2 lapisan pleura viseral
menyebabkan fisura tampak lebih tebal dan lebih jelas
daripada biasanya
• Efusi pleura, biasanya bilateral atau unilateral pada
hemitoraks kanan
Edema Paru (interstisial)
Edema Paru (interstisial)

Foto Contoh Ekspertise


• Hili normal/ tampak melebar
• Corakan bronkovaskular bertambah
• Tampak garis Kerley … (+) pada …
Edema Paru (alveolar)

Foto Gambaran Radiologi


• Perselubungan lapang
paru, biasanya pada 2/3
medial regio perihilar
lapang tengah paru,
membentuk gambaran
“batwing” atau “butterfly”
• Opasifikasi dan penebalan
fisura interlobular
• Efusi pleura
Edema Paru (alveolar)

Foto Contoh Ekspertise


• Hili tertutup
perselubungan opak
• Corakan bronkovaskular
bertambah
• Tampak perselubungan
opak pada 2/3 medial
kedua lapang tengah paru,
membentuk gambaran
“batwing”
Kelainan Katup Mitral – Mitral Stenosis

Definisi Gambaran Klinis


Katup mitral tidak dapat terbuka dengan • Dispnea, ortopnea, dispnea
sempurna nokturnal paroksismal, lesu,
edema perifer
Patogenesis • Takipnea, JVP
• Darah tidak dapat dialirkan ke
ventrikel kiri  volume
ventrikel kiri
• Darah terakumulasi dalam
atrium kiri  volume dan
tekanan atrium kiri
Kelainan Katup Mitral – Mitral Stenosis

Foto Gambaran Radiologi


• Ventrikel kiri normal, arkus aorta
mengecil
• Atrium kiri dan ventrikel kanan
membesar
• Kranialisasi, pelebaran hilus +/-
• Edema paru
Kelainan Katup Mitral – Mitral Insufisiensi

Definisi Gambaran Klinis


Kegagalan katup mitral untuk menutup • Dispnea, ortopnea, dispnea
dengan sempurna nokturnal paroksismal, lesu,
edema perifer
Patogenesis • Takipnea, JVP

• Regurgitasi darah dari ventrikel kiri


ke atrium kiri pada keadaan sistol 
volume dan tekanan atrium kiri
• Jumlah darah yang diterima
ventrikel kiri pada keadaan diastol
(+ darah regurgitasi)  volume dan
tekanan ventrikel kiri
Kelainan Katup Mitral – Mitral Insufisiensi

Foto Gambaran Radiologi


• Atrium kiri dan ventrikel kiri
membesar
• Kranialisasi, pelebaran hilus +/-
• Edema paru
Cor Pulmonale

Definisi Gambaran Klinis


Perubahan struktur (misalnya, • Dispnea saat aktivitas, lesu,
hipertrofi atau dilatasi) dan fungsi edema atau distensi abdomen,
ventrikel kanan jantung akibat edema perifer (kasus kronis)
gangguan primer pada sistem respirasi • Takipnea, JVP
yang menyebabkan hipertensi
pulmonal
Patogenesis
Resistensi vaskular paru  beban
kerja ventrikel kanan  pembesaran
ventrikel
Cor Pulmonale

Foto Gambaran Radiologi


• Pembesaran RV
• Hipertensi pulmonal
- Pelebaran hilus
- Corakan bonkovaskular
berkurang
• Kelainan pada paru
Cor Pulmonale

Foto Contoh Ekspertise


• Cor tampak membesar ke
lateral kanan dan lateral
kiri dengan apeks jantung
membulat di atas
diafragma dan pinggang
jantung
mendatar/menonjol (CTR
…%)
• Pulmo
- Hili tampak melebar
membentuk gambaran
reverse comma sign (+)
- Corakan
bronkovaskular
berkurang

Anda mungkin juga menyukai