01 02 03
Pertimbangan Balanced
Keterbatasan Sistem
Pengendalian Keuangan Umum Scorecard
Balance scorecard memelihara
Membandingkan sistem pengukuran
Mengandalkan pada ukuran keuangan keseimbangan antara ukuran ukuran
kinerja dengan panel instrumen di
saja tidak mencukupi untuk strategis yang berbeda dalam suatu
dashboard memberikan wawasan penting
memastikan bahwa strategi akan usaha mencapai keselarasan cita-cita,
tentang campuran ukuran keuangan dan
dilaksanakan dengan sukses. Sehingga sehingga dengan demikian mendorong
non-keuangan yang diperlukan dalam
dibutuhkan juga pengukuran non- karyawan untuk bertindak sesuai
sistem pengendalian manajemen.
keuangan. dengan kepentingan terbaik organisasi.
SISTEM PENGUKURAN KINERJA
5. Faktor Kunci
4. Sistem Pengukuran Kinerja:
Keberhasilan
Pertimbangan Tambahan
Suatu sistem penilaian kinerja berusaha • Variabel Kunci Keberhasilan – Konsumen
untuk memenuhi kebutuhan dari pihak (Bookings, Backorders, Market Share, Key
pemangku kepentingan (stakeholders) yang Account Orders, Customer Satisfaction,
berbeda dari organisasi perusahaan dengan Customer Retention, & Customer Loyalty)
menciptakan campuran dari ukuran-ukuran • Variabel Kunci Terkait Proses Bisnis Internal
strategis sebagai berikut: (Capacity Utilization, On-Time Delivery,
• Ukuran Hasil dan Pemicu Inventory Turnover, Quality, & Cycle Time)
• Penerapan Sistem Pengukuran Kinerja
• Ukuran Keuangan dan Non-keuangan (Tentukan Strategi, Tentukan Ukuran Strategi,
• Ukuran Internal dan Eksternal Mengintegrasikan Tindakan ke Dalam Sistem
Manajemen, & Meninjau Ukuran dan Hasil
• Pengukuran Memicu Perubahan
Secara Berkala)
SISTEM PENGUKURAN KINERJA
06 07
Kesulitan dalam Menerapkan Sistem
Pengukuran Kinerja Praktik Pengukuran
• Korelasi Buruk antara Ukuran Non-keuangan Hasil penelitian Lingle dan Schiemann
dan Hasil memperlihatkan apa yang sebenarnya
• Fiksasi pada Hasil Keuangan perusahaan ukur, yaitu:
• Ukuran Tidak Diperbaharui • Tipe Pengukuran
• Overload Pengukuran • Kualitas Pengukuran
• Kesulitan dalam Membangun Pertukaran/Trade- • Hubungan Ukuran dan Kompensasi
Off
PENGENDALIAN INTERAKTIF
Transfer Pricing
METODE TRANSFER PRICING
01 02 03
Apabila harga kompetitif tidak tersedia Penetapan harga transfer dapat menimbulkan
maka transfer pricing dapat ditetapkan masalah dalam perusahaan terintegrasi karena
berdasarkan biaya ditambah laba pusat laba tidak menyadari biaya tetap dan
walaupun rumit dan hasilnya kurang keuntungan hulu, dan walaupun menyadari hal
memuaskan dibandingkan harga ini, pusat laba tidak akan mengurangi labanya
berbasis pasar. Ada dua keputusan untuk laba perusahaan. Ada beberapa cara
dalam sistem ini, yaitu Biaya Dasar dan untuk mengatasi hal ini, yaitu Kesepakatan
Markup Laba. Antar Unit Bisnis, Penetapan Harga Dua
Langkah, Bagi Hasil Laba, dan Dua Set Harga.
METODE TRANSFER PRICING
6. Praktik Bisnis
HARGA JASA
PERUSAHAAN
Pada bagian ini akan digambarkan beberapa
masalah yang berkaitan dengan pembebanan
unit usaha atas jasa-jasa yang disediakan oleh
unit staf korporat
a. Pengendalian atas Jumlah Jasa
Teori Pertama menyatakan bahwa suatu unit usaha harus membayar biaya
variabel transfer dari jasa yang diberikan.
Teori kedua menyarankan harga yang sama dengan biaya variabel standar
ditambah dengan bagian yang wajar dan biaya tetap standar (yaitu, biaya
penuh/full cost).
Teori ketiga menyarankan harga yang sama dengan harga pasar, atau biaya
penuh standar (standard full cost) ditambah dengan margin labanya.
b. Pengguna Jasa
Opsional
Dalam beberapa ka
sus, pihak manaje
mungkin memust men
uskan bahwa unit-u
usaha dapat memil nit
ih apakah akan
menggunakan unit
jasa sentral atau ti
dak.
c. Kesederhanaan
Mekanisme
Harga
Harga yang dibe
bankan untuk ja
tidak akan menca sa perusahaan
pai hasil yang d
kecuali metode iinginkan
untuk menghitung
mudah bagi man nya cukup
ajer unit bisnis.
rasi
Administ
Transfer
Pricing Negosiasi
Ada beberapa literatur terkait model teoritis transfer pricing. Meskipun tidak
berlaku pada dunia bisnis nyata, dibuat konsep sistem transfer pricing, yaitu: