Anda di halaman 1dari 21

PENGUKURAN

KINERJA UNIT BISNIS


DAN TRANSFER
PRICING

Disusun oleh Kelompok 2:


• Berliana Para’pak (A031181027)
•Prisilia Angelina Tanwil (A031181027)
FIRST
01 SECTION
Pengukuran Kinerja
Unit Bisnis
WHOA! Pengukuran kinerj
a untuk
mengimplementas
ikan strategi.
Dalam menetapka
n sistem ini, mana
senior memilih uk jemen
uran-ukuran yang
mewakili strategi paling
Sistem ukuran me perusahaan.
rupakan suatu me
yang memerbaiki kanisme
kemungkinan bah
organisasi tersebu wa
t akan mengimple
strateginya dengan mentasikan
berhasil.
SISTEM PENGUKURAN KINERJA

01 02 03
Pertimbangan Balanced
Keterbatasan Sistem
Pengendalian Keuangan Umum Scorecard
Balance scorecard memelihara
Membandingkan sistem pengukuran
Mengandalkan pada ukuran keuangan keseimbangan antara ukuran ukuran
kinerja dengan panel instrumen di
saja tidak mencukupi untuk strategis yang berbeda dalam suatu
dashboard memberikan wawasan penting
memastikan bahwa strategi akan usaha mencapai keselarasan cita-cita,
tentang campuran ukuran keuangan dan
dilaksanakan dengan sukses. Sehingga sehingga dengan demikian mendorong
non-keuangan yang diperlukan dalam
dibutuhkan juga pengukuran non- karyawan untuk bertindak sesuai
sistem pengendalian manajemen.
keuangan. dengan kepentingan terbaik organisasi.
SISTEM PENGUKURAN KINERJA
5. Faktor Kunci
4. Sistem Pengukuran Kinerja:
Keberhasilan
Pertimbangan Tambahan
Suatu sistem penilaian kinerja berusaha • Variabel Kunci Keberhasilan – Konsumen
untuk memenuhi kebutuhan dari pihak (Bookings, Backorders, Market Share, Key
pemangku kepentingan (stakeholders) yang Account Orders, Customer Satisfaction,
berbeda dari organisasi perusahaan dengan Customer Retention, & Customer Loyalty)
menciptakan campuran dari ukuran-ukuran • Variabel Kunci Terkait Proses Bisnis Internal
strategis sebagai berikut: (Capacity Utilization, On-Time Delivery,
• Ukuran Hasil dan Pemicu Inventory Turnover, Quality, & Cycle Time)
• Penerapan Sistem Pengukuran Kinerja
• Ukuran Keuangan dan Non-keuangan (Tentukan Strategi, Tentukan Ukuran Strategi,
• Ukuran Internal dan Eksternal Mengintegrasikan Tindakan ke Dalam Sistem
Manajemen, & Meninjau Ukuran dan Hasil
• Pengukuran Memicu Perubahan
Secara Berkala)
SISTEM PENGUKURAN KINERJA

06 07
Kesulitan dalam Menerapkan Sistem
Pengukuran Kinerja Praktik Pengukuran
• Korelasi Buruk antara Ukuran Non-keuangan Hasil penelitian Lingle dan Schiemann
dan Hasil memperlihatkan apa yang sebenarnya
• Fiksasi pada Hasil Keuangan perusahaan ukur, yaitu:
• Ukuran Tidak Diperbaharui • Tipe Pengukuran
• Overload Pengukuran • Kualitas Pengukuran
• Kesulitan dalam Membangun Pertukaran/Trade- • Hubungan Ukuran dan Kompensasi
Off
PENGENDALIAN INTERAKTIF

Tujuan utama pengendalian interaktif adalah untuk memfasilitasi


terciptanya suatu pembelajaran organisasi.

Organisasi pembelajaran yang efektif adalah dimana karyawan


disemua tingkatan terus memindai lingkungan, mengidentifikasi
potensi masalah dan peluang, bertukar informasi lingkungan secara
jujur dan terbuka, dan bereksperimen dengan model bisnis alternatif
agar berhasil beradaptasi dengan lingkungan yang ada.
KARAKTERISTIK PENGENDALIAN INTERAKTIF

Manajer fokus pada


Ketidak pastian Eksekutif senior informasi yang
strategis yang dihadapi menerima informasi dihasilkan oleh
sebagai titik pusat tersebut dengan serius sistem

Terdapat pembahasan implikasi Debat dan tantangan


dari informasi untuk inisiatif terhadap data dan asumsi
strategis masa depan yang mendasari
SECOND
02
SECTION
TRANSFER
PRICING
Dalam artian luas, transfer pricing adalah jumlah yang
digunakan dalam akuntansi transfer barang dan jasa antara
pusat tanggungjawab.
Dalam definisi semput transfer pricing adalah nilai yang
ditempatkan pada transfer barang dan jasa dalam transaksi
dimana setidaknya satu dari dua pihak yang terlibat adalah
pusat laba.

Transfer Pricing
METODE TRANSFER PRICING

01 02 03

Prinsip Fundamental Situasi Ideal Batasan Memperoleh Sumber Daya


Prinsip fundamental dari Transfer pricing berbasis harga Manajer memiliki batasan
transfer pricing adalah pasar menyebabkan kesesuaian dalam memperoleh sumber
bahwa transfer pricing harus tujuan jika semua kondisi berikut daya karena kebijakan
serupa dengan harga yang ada, yaitu Orang-Orang yang perusahaan dan kendala
akan dikenakan jika produk Kompeten, Suasana yang Baik, pada kebijakan transfer
tersebut dijual ke pelanggan Harga Pasar, Kebebasan pricing yang sesuai.
luar atau dibeli dari vendor Memperoleh Sumber Daya,
lain Informasi Penuh, dan Negosiasi.
METODE TRANSFER PRICING

4. Transfer Pricing 5. Biaya Tetap dan


Berbasis Biaya Keuntungan Hulu

Apabila harga kompetitif tidak tersedia Penetapan harga transfer dapat menimbulkan
maka transfer pricing dapat ditetapkan masalah dalam perusahaan terintegrasi karena
berdasarkan biaya ditambah laba pusat laba tidak menyadari biaya tetap dan
walaupun rumit dan hasilnya kurang keuntungan hulu, dan walaupun menyadari hal
memuaskan dibandingkan harga ini, pusat laba tidak akan mengurangi labanya
berbasis pasar. Ada dua keputusan untuk laba perusahaan. Ada beberapa cara
dalam sistem ini, yaitu Biaya Dasar dan untuk mengatasi hal ini, yaitu Kesepakatan
Markup Laba. Antar Unit Bisnis, Penetapan Harga Dua
Langkah, Bagi Hasil Laba, dan Dua Set Harga.
METODE TRANSFER PRICING
6. Praktik Bisnis
HARGA JASA
PERUSAHAAN
Pada bagian ini akan digambarkan beberapa
masalah yang berkaitan dengan pembebanan
unit usaha atas jasa-jasa yang disediakan oleh
unit staf korporat
a. Pengendalian atas Jumlah Jasa

Teori Pertama menyatakan bahwa suatu unit usaha harus membayar biaya
variabel transfer dari jasa yang diberikan.

Teori kedua menyarankan harga yang sama dengan biaya variabel standar
ditambah dengan bagian yang wajar dan biaya tetap standar (yaitu, biaya
penuh/full cost).

Teori ketiga menyarankan harga yang sama dengan harga pasar, atau biaya
penuh standar (standard full cost) ditambah dengan margin labanya.
b. Pengguna Jasa
Opsional

Dalam beberapa ka
sus, pihak manaje
mungkin memust men
uskan bahwa unit-u
usaha dapat memil nit
ih apakah akan
menggunakan unit
jasa sentral atau ti
dak.

c. Kesederhanaan
Mekanisme
Harga
Harga yang dibe
bankan untuk ja
tidak akan menca sa perusahaan
pai hasil yang d
kecuali metode iinginkan
untuk menghitung
mudah bagi man nya cukup
ajer unit bisnis.
rasi
Administ
Transfer
Pricing Negosiasi

Menegoisasikan Transfer Pricing satu sama lain dan


tidak ditetapkan oleh kelompok staf pusat karena
kepercayaan untuk menetapkan harga jual dan
mencapai kesepakatan atas harga jual dan beli adalah
fungsi manajer lini.
rasi
Administ
Transfer Arbitrase dan
Pricing Penyelesaian Konflik
Arbitrase dilakukan ketika tidak ada harga yang disetujui oleh unit-unit bisnis,
yang dilakukan dengan cara menggunakan pihak ketiga (arbitrator) untuk
menetapkan harga.

Jenis proses penyelesaian konflik digunakan untuk mempengaruhi efektivitas


suatu sistem transfer pricing. Terdapat empat cara untuk menyelesaikan konflik:
memaksa (focing), membujuk (smoothing), menawarkan (bargaining), dan
penyelesaian masalah (problem solving).
rasi
Administ
Transfer
Pricing Klasifikasi Produk

Beberapa perusahaan membagi produknya ke dalam dua kelas,


yaitu:

Kelas I meliputi seluruh produk untuk mana manajemen senior


ingin mengendalikan perolehan sumber daya

Kelas II meliputi seluruh produk lainnya.


APPENDIX

Ada beberapa literatur terkait model teoritis transfer pricing. Meskipun tidak
berlaku pada dunia bisnis nyata, dibuat konsep sistem transfer pricing, yaitu:

Model Ekonomi   Shapley Value


Model Program
Linear
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai