batang atau cabang atau ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan: kayu bakar untuk memasak, membuat perabot rumah tangga (meja, kursi, almari, tempat tidur), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, mainan anak-anak ,hiasan rumah tangga dan sebagainya. Terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang - ranting. Ilmu perkayuan (dendrologi) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifatnya, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi. Kayu dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mengandung komponen penting yaitu selulosa, lignin, dan senyawa ekstraktif (senyawa tertentu yang dapat diambil dari kayu). • Selulosa merupakan senyawa hidrokarbon, dapat mencapai 70% dari berat kayu. Selulosa merupakan bahan utama pembuatan kertas. • Lignin merupakan komponen pembentuk kayu, meliputi 18- 28% berat kayu. Kayu keras dan kayu lunak dibedakan pada jumlah lignin yang terkandung di dalamnya. •Senyawa ekstraktif dapat berupa zat warna, getah, resin, lilin, dan lainnya, yang jumlah dan jenisnya tergantung spesies pohonnya. Senyawa ekstraktif ini memiliki manfaat seperti melindungi kayu dari hama. Pemanfaatan kayu disesuaikan dengan sifat-sifatnya. Kayu dari jenis pohon yang berbeda mempunyai sifat yang berbeda. Berikut beberapa sifat kayu : 1. Bobot dan Berat Jenis Bobot suatu jenis kayu bergantung pada kandungan zat kayu, jumlah pori-pori, dan kadar air. Bobot kayu ditunjukkan dengan berat jenis (BJ) kayu, dan dipakai sebagai patokan kualitas kayu. Berdasarkan berat jenisnya, kayu digolongkan menjadi empat, yaitu: sangat berat dengan BJ > 0,9; berat dengan BJ 0,75-0,90; sedang dengan BJ 0,60-0,75; dan ringan dengan BJ <60. Berat jenis berhubungan dengan kekuatan kayu. Pada umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu tersebut semakin kuat pula. 2. Keawetan Keawetan adalah daya tahan kayu terhadap serangan hama dan penyakit perusak kayu, misalnya serangga dan jamur. Keawetan kayu disebabkan kandungan senyawa ekstraktif di dalam kayu. Kayu jati dan kayu ulin memiliki tingkat keawetan yang tinggi. 3. Warna Warna kayu yang berbeda-beda tergantung jenis pohonnya. Warna kayu juga dipengaruhi oleh posisinya dalam batang dan umur pohon. Kayu dari pohon yang tua warnanya lebih gelap dari kayu yang masih muda meskipun jenisnya sama. Kayu kering warnanya berbeda dengan kayu basah. 4. Tekstur Adalah keadaan dan ukuran serat kayu, motif dan arah serat kayu. Ada tekstur kasar, sedang, dan halus. Motif dan arah serat adalah alur-alur yang dapat dilihat pada permukaan kayu. Arah serat dapat berupa serat lurus, serat berombak, dsb. 5. Sifat Mudah Terbakar Bahan dari kayu lebih mudah terbakar, dibanding dengan bahan-bahan lain, misalnya bahan dari logam atau keramik. Pada semua kayu, kekuatan tekan tegak lurus serat lebih kecil dari pada kekuatan tekan sejajar arah serat.
Pada semua kayu, kekuatan tarik lebih
besar pada arah sejajar serat dari pada kekuatan tarik tegak lurus arah serat. Mengenal Beberapa Jenis dan Ciri Kayu KAYU JATI Kayu jati sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material. Kayu jati juga tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Pohon jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa, sebagai daerah penghasil pohon Jati berkualitas baik . Pohon jati sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. KAYU MERBAU Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya warna kuning. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian atau Papua. KAYU BANGKIRE Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet, kuat, getas dan keras. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan, bisa untuk atap. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan. KAYU KAMPER Kayu kamper meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang halus dan indah . Sering menjadi pilihan bahan membuat pintu dan jendela. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. KAYU KELAPA Kayu pohon kelapa biasanya adalah berasal dari pohon kelapa yang sudah tidak menghasilkan buah kelapa lagi, sehingga ditebang . KAYU MERANTI Kayu meranti termasuk jenis kayu keras, warnanya ada yang merah muda, ada meranti yang warnanya putih. Bertekstur kurang halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan. Pohon meranti banyak ditemui di hutan pulau kalimantan. Pohon meranti dapat mencapai tinggi 40 m, panjang batang tanpa cabang mencapai 10 – 30 m, diameter bisa mencapai 200 cm, bentuk batang lurus dan silindris. KAYU KARET Kayu Karet termasuk kuat dan awet , sehingga kayu karet dapat digunakan sebagai kayu untuk bahan konstruksi. KAYU GELAM Kayu gelam sering digunakan pada bagian konstruksi perumahan, pagar, kayu bakar, pembuatan arang. KAYU ULIN Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan , tiang bangunan, sirap (atap kayu), papan lantai, kusen, bahan untuk bangunan jembatan, bantalan kereta api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat- sifat awet dan kuat. KAYU AKASIA kayu ini mempunyai sifat pengerjaan mudah, sehingga banyak diminati untuk digunakan sebagai bahan konstruksi maupun bahan mebel (furnitur).