Anda di halaman 1dari 20

MENJAGA MUTU dan

KESELAMATAN TENAGA
KESEHATAN SESUAI STANDAR
AKREDITASI di ERA PANDEMI
COVID-19
DR. Emmy Hermiyanti Pranggono dr.,SpPD-KP, KIC
Tim Asesor Internal
RS Dr Hasan Sadikin Bandung
DATA
Direktur eksekutif Amnesty Internasional Indonesia
(Usman Hamid, 5 September 2020)

• 181 tenaga kesehatan yang meninggal dunia


• 112 dokter
• 69 perawat
• Indonesia peringkat ke 10 dengan angka kematian
tenaga kesehatan
12 September 2020
FAKTA

↑JUMLAH
NAKES TERPAPAR
Nakes Covid -19 ↑JUMLAH
PASIEN

AKREDITASI
(KARS-12, SNARS )
TKRS,PMKP,KKS(8.2)
PPI,FMK,SKP(5*)
Mengapa ?
pasien covid-19 belum juga menurun
nakes yang terpapar bertambah

Ditelaah untuk dijadikan indikator mutu RS


terkait Covid-19
GridHEALTH.id 21 April 2020
WHO : menyatakan lebih dari 35.000 tenaga kesehatan di seluruh
dunia terinfeksi COVID19
• risiko infeksi Covid-19 pada tenaga kesehatan lebih tinggi dibanding
populasi umum.
• tenaga kesehatan lebih lama dan sering terpapar langsung dengan
pasen Covid-19
Penyebab terbesarnya adalah:
1. Kurangnya ketersediaan APD
2. Paparan terhadap pasen covid
3. Beban kerja berlebih
4. Adanya penyakit penyerta yang diserita tenaga kesehatan.
(Mango et al, 2020),
• European Journal of Preventive Cardiology (2020)
• burnout
• merupakan kondisi kelelahan yang memicu denyut jantung menjadi cepat dan tidak
menentu, bisa menyebabkan penggumpalan darah dan memcu stroke, serta komplikasi
lainnya yang bisa berujung kematian.

• Program Studi Magister Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia (2020)
• Studi potong lintang mengenai keletihan mental pada tenaga medis dengan
cara menyebarkan survei online kepada para nakes untuk diisi secara
sukarela
• dokter yang menangani pasien Covid-19 (dokter umum/spesialis)
• berisiko dua kali lebih besar mengalami burnout dan kehilangan empati.
Apa upaya yang dilakukan
rumah sakit RSHS ??
Perjalanan menuju perbaikan mutu pelayanan

Januari - Maret 2020

• Dibentuk Tim asesor internal yang terdiri dari 24 surveior KARS dari staf RSHS
• Tugas asesor internal
• Membuat program telusur internal
• Sebagai pengampu pokja dalam membuat regulasi sesuai SNARS
• Melakukan telusur ruangan sesuai acuan SNARS
• Cara kerja asesor internal
• Pembagian area diseluruh RS
• Pembagian tugas surveior internal
• Hasil triwulan 1 dilaporkan pada direktur
April - Juli 2020
• Kegiatan telusur ruangan di hentikan
• Tim membahas
• Hasil telusur internal triwulan 1
• Prasyaratan untuk fasilitas umum dan fasilitas medis medis
Kesehatan sesuai SKM 24 tahun 2016 untuk rumah sakit tipe A
(akreditasi internasional)
• Hasil : masih banyak yang harus diperbaiki
Agustus - September 2020
• SKM Juli 2020 : RS harus fokus terhadap pelayanan pasien Covid-19
• Cari solusi terhadap masalah yang ada diatas
• Melalui diskusi dengan fihak2 terkait tetang permasalahan yang ada,
kemudian dianalisa melalui sistem grading dengan urutan

1. Kelengkapan sarana prasarana pencegahan Covid-19 /KLB


2. Skrining dan kesehatan karyawan terkait covid-19
3. Kepatuhan Nakes terhadap protokol Kesehatan

• Semua masalah saling berkaitan dan berujung pada jumlah pasien covid-
19 belum juga menurun dan jumlah nakes terpapar yang bertambah
• Urutan masalah diatas menunjukkan mana yang menjadi prioritas untuk
diselesaikan
Penelaah masalah

• Diperlukan perbaikan masalah sapras antara lain


• Perencanaan secara rinci sesuai prioritas
• Perbaikan program KLB dan program mitigasi risiko KLB meliputi ruangan, APD, alat diagnostik
dan lain2 (temasuk pendanaan) dengan melibatkan K3RS  berdampak pada
• Pemenuhan kebutuhan APD dan fasilitas lain
• Pemenuhan kebutuhan skrining Kesehatan
• Sosialisasi berkelanjutan pemahaman mengenai mitigasi risiko KLB kepada stake holder dan
unit
• Membuat sistem inventaris sapras terintegrasi berbasis elektronik sehingga memudahkan
pelaporan dan monev

• Untuk Skrining kesehatan karyawan, Kepatuhan Nakes terhadap protokol Kesehatan


sedang dalam penelaah oleh tim
Penelaahan untuk mengidentifikasikan akar
masalah

• Temukan akar masalah


• Catatan kondisi yang menjadi latar belakang akar masalah
• Perbaiki kondisi yang menjadi latar belakang  terjadi perbaikan
mutu dan keselamatan tenaga kerja
• Diharapkan penurunan jumlah pasien covid-19 dan nakes terpapar
• Perbaikan indikator mutu
Sesuatu untuk direnungkan
• Januari kelabu, 2020
• Pandemi Covid-19
• Bermula dari Wuhan keseluruh penjuru dunia
• Siapa pun bisa terpapar
• Januari –September 2020
• Terbentuklah kondisi yang belum pernah kita alami
• Kecuali dari data data tentang Spanish Flu th 1918
• Ulangan setiap 100 tahun sekali??
• Adakah hikmah di balik musibah ini
• Pasti ada
• Tidak ada yang diciptakanNya dengan sia-sia
• Asal kita mau “melihat dan mendengar” sejenak
• TAPI……….
BILA kita SEPERTI
INI

• Mengetahui hal yang benar


THE WORLD will
• Melihat data yang benar
NOT be SAfe
• Tetapi tidak menggunakannya
dengan baik ….
Kesimpulan
Menjaga mutu dan keselamatan tenaga kerja di era pandemic dengan
• Tetapkan prioritas masalah dengan cara grading 
1. Kelengkapan fasilitas sarana prasarana pencegahan Covid-19 /KLB
2. Skrining dan kesehatan karyawan terkait covid-19
3. Kepatuhan Nakes terhadap protokol Kesehatan (3M)
• Telaah dan perbaiki faktor penyebab sesuai skala prioritas
• Masukkan dalam program rumah sakit
• Lanjutkan survei internal (AKREDITASI MANDIRI) secara konsisten sesuai program melalui daring
atau luring
• Tetapkan “target” ( misalnya : akreditasi KARS internasional pada bulan Juli 2021)
• Monev semua kegiatan secara kontinu dan konsisten
• SEMOGA jumlah kasus Covid-19 dan nakes yang terpapar menurun dan target tercapai
• Bersatu kita bisa
Terimakasih

Tim asesor internal RSHS

Anda mungkin juga menyukai