Anda di halaman 1dari 14

Assalamualaikum wr.

Wb
Pengaturan posisi
pasien

DISUSUN OLEH :
PAPAT PATIMAH, Ners., M.Kep
Pengertian Pengaturan posisi pasien

Pengaturan posisi pasien / posturing adalah mengatur pasien dalam posisi


yang baik dan mengubah secara teratur dan sistematik. Hal ini merupakan
aspek keperawatan yang penting. Posisi tubuh apapun baik atau tidak
akan mengganggu apabila dilakukan dalam waktu yang lama. (Potter dab
perry, 2009)

Tujuan
 Mencegah nyeri otot
 Mengurangi tekanan
 Mencegah kerusakan syaraf dan pembuluh darah
 Mencegah kontaktur otot
 Mempertahankan tonus otot dan reflek
 Memudahkan suatu tindakan baik medic maupun keperawatan
Posisi tidur fowler dan semi fowler
Posisi semi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala
tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk
mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.

Tujuan
 Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.
 Meningkatkan rasa nyaman
 Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi dada
dan ventilasi paru
 Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap

Indikasi
 Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
 Pada pasien yang mengalami imobilisasi

Fowler : 45 – 90o   
Semi fowler : 15 – 45o
Posisi tidur Supine/ terlentang
 Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar
tubuh sama dengan kesejajaran berdiri yang baik.

Tujuan
 Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan
terutama pada pasien pembedahan atau dalam proses anestesi tertentu.

Indikasi
 Pasien dengan tindakan post anestesi atau pembedahan tertentu
 Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma.
Posisi tidur Pronasi / tengkurep
Pengertian
 Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah menghadap
ke bantal.
Tujuan
 Memberikan ekstensi  maksimal pada sendi lutut dan pinggang
 Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan lutut.
Indikasi
 Pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan
 Pasien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau punggung.
Posisi tidur lateral

 Posisi miring dimana pasien bersandar kesamping dengan sebagian


besar berat tubuh berada pada pinggul dan bahu.
Tujuan
 Mempertahankan body aligement (pergerkan postur tubuh) DAN
Meningkankan rasa nyaman
 Mengurangi lordosis & meningkatkan kelurusan punggung ,
Membantu menghilangkan tekanan pada sakrum
 Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat
posisi yang menetap.
Indikasi
 Pasien yang ingin beristirahat, Pasien yang ingin tidur
Posisi tidur sim
Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau miring kekiri. Posisi   ini dilakukan untuk
memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria). Berat badan terletak
pada tulang illium, humerus dan klavikula.

Tujuan
 Memfasilitasi drainase dari mulut pada klien tidak sadar dan mencegah aspirasi
 Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor (tulang paha bagian
atas) otot pinggang
 Memasukkan obat supositoria, Mencegah dekubitus 

Indikasi
 Pasien dengan pemeriksaan dan pengobatan daerah perineal
 Pasien yang tidak sadarkan diri, Pasien paralisis (lumpuh)
 Pasien yang akan dienema
Posisi tidur Trendelenburg

Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala
lebih rendah daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk
melancarkan peredaran darah ke otak.
Tujuan
 Melancarkan peredaran darah ke otak
Indikasi
 Pasien shock , Pasien hipotensi
Posisi tidur Dorsal Recumbent
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau
direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa
serta pada proses persalinan.
Tujuan
 Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan punggung belakang.
 Untuk pasang cateter, serta pada proses persalinan
Indikasi
 Pasien dengan pemeriksaan pada bagian pelvic, vagina
 Pasien dengan ketegangan punggung belakang.
Posisi tidur Lithotomi
 Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan
menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada
proses persalinan,
Tujuan 
 Memudahkan pemeriksaan daerah rongga panggul, misal vagina, pemeriksaan rektum,
dan sistoscopy
 Memudahkan pelaksanaan proses persalinan, operasi ambeien, pemasangan alat intra
uterine devices (IUD), dan memasang alat kontrasepsi.
Indikasi
 Pada pemeriksaan genekologis
 Untuk menegakkan diagnosa atau memberikan pengobatan terhadap penyakit pada
uretra, rektum, vagina dan kandung kemih.
Posisi tidur Genu pectrocal
Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada
menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa
daerah rektum dan sigmoid.
 
Tujuan
Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid
 
Indikasi
Pasien hemorrhoid
Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid
 
Posisi tidur orthopeneic
Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada
penampang yang sejajar dada, seperti pada meja.

Tujuan
 Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan
bernafas yang ekstrim dan tidak bisa tidur terlentang

Indikasi
 Pasien dengan sesak berat dan tidak bisa tidur terlentang.
Allhamdulilah.....

Anda mungkin juga menyukai